NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Yuki duduk seorang diri di bangku yang terletak di taman belakang, dari rumah seorang Bangsawan. Dia duduk melamun dengan wajah bosan, memandang ke arah kolam didepannya. Sementara itu, terdengar suara musik dan kerumunan orang dalam sebuah pesta yang diadakan tuan rumah.

Yuki telah melaksanakan kewajibannya pada Elber dengan menemani beberapa bangsawan untuk mengobrol dan berdansa. Akhirnya, Dia mendapat kesempatan untuk bersembunyi dan menyendiri di tempatnya sekarang setelah berbasa-basi sejenak. Yuki berhasil menyelinap keluar aula namun Dia tidak mungkin pulang duluan dan meninggalkan Elber begitu saja. Elber akan marah pada Yuki jika Yuki berani meninggalkan pesta ini. Jadi Yuki memutuskan untuk menunggu di taman sampai pesta berakhir.

Rasanya sungguh membosankan. Yuki memegang Gulf ditangannya menimbang. Dia gatal sekali ingin menghubungi Bangsawan Dalto dan memintanya untuk datang menemani Yuki. Tapi, Meskipun Bangsawan Dalto datang, Dia tidak mungkin diterima di rumah ini. Pemilik pesta sangat membencinya. Kedua orang tuanya menjadi salah satu korban kebakaran di kuil yang disebabkan orang tua Bangsawan Dalto. Bangsawan Dalto bisa celaka Dia nekat datang.

Dengan pemikiran seperti itu, Yuki yang tidak ingin menimbulkan keributan atau bersikap tidak sopan akhirnya mengurungkan niatnya. Dia hanya mengetuk-ngetuk Gulf di tangannya, berharap waktu cepat berlalu.

“Bosan” Yuki mengeluh pada dirinya sendiri.

“Jika Kau bosan, bagaimana kalau Kita pergi dari sini dan bersenang-senang”

Yuki langsung berbalik dengan ekpresi terkejut. Bangsawan Voldermon tahu-tahu sudah berdiri di belakang Yuki. Yuki tidak tahu sejak kapan Bangsawan Voldermon sudah ada di sana. Yuki sama sekali tidak mendengar suara langkah orang mendekat.

Yuki langsung bangkit dengan cepat. “Kenapa Kau ada disini” Ujar Yuki garang. Dia menatap Bangsawan Voldermon dengan tatapan seolah ingin mencabik-cabik tubuhnya sampai tidak bersisa.

Bangsawan Voldermon menghela nafas saat melihat reaksi Yuki. “Ayolah, Kau masih marah soal ciuman itu ?”

“Menjauh dariku” tegas Yuki dengan suara mengancam. Yuki berbalik dengan cepat dan langsung berjalan pergi. Tapi dengan tenang, Bangsawan Voldermon mengikuti Yuki dari belakang.

“Kami tadi datang ke rumahmu, tapi pelayan di rumahmu mengatakan Kau sedang berpesta disini” jelas Bangsawan Voldermon riang.

“Seingatku, tidak ada aturan yang mengharuskanku melapor padamu”

“Oh ya, tapi Aku tidak yakin untuk selanjutnya, Kau akan bisa sebebas ini” Bangsawan Voldermon terkekeh puas.

“Kenapa Kau kerumahku ?” Tanya Yuki akhirnya masih tidak mau memperlambat langkahnya.

“Untuk mengajakmu bersenang-senang. Riana sudah menemukan calon ratunya, Dia akan mentraktir kita makan”

“Sampaikan rasa terimakasihku atas undangan dari Pangeran, tapi maaf, Aku tidak bisa datang. Jadi jangan terlalu repot mencariku”

“Tidak bisa, pesta itu tidak akan lengkap tanpa kehadiranmu”

“Kenapa Kau terus mengikutiku” Yuki semakin kesal karena Bangsawan Voldermon terus mengikuti Yuki sambil mengoceh hal-hal yang tidak berguna. Bangsawan Voldermon cukup pintar untuk menjawab semua argument Yuki tapi tidak cukup pintar untuk mengerti arti kata “pergi Kau dari hadapanku” yang seolah diteriakkan Yuki padanya.

“Sudah kukatakan, Aku ingin minta maaf padamu”

“Tidak perlu. Aku sudah tidak memikirkannya lagi. Anggap saja Aku sedang sial dicium oleh seekor anjing”

“Anjing…Kau menyamakan diriku dengan Anjing” Kata Bangsawan Voldermon tidak percaya.

“Hanya persamaan, Jangan terlalu diambil hati” jawab Yuki acuh sambil mengibaskan tangannya, membalas protes Bangsawan Voldermon.

Langkah kaki Yuki terhenti saat didepannya Dia melihat Pangeran Riana duduk dengan teman-teman bangsawannya. Jelas terlihat jika Mereka sedang menunggu seseorang disana.

“Dia sudah datang” kata Bangsawan Voldermon ringan kepada teman-temannya.

Yuki berbalik, menatap Bangsawan Voldermon dengan wajah muram. Rasanya, Dia ingin mencekik leher Bangsawan Voldermon dengan kedua tangannya. Sadar telah dijebak, Yuki berkata geram pada Bangsawan Voldermon yang kini sudah berdiri didekat Yuki.

“Kau menjebakku” tuduh Yuki kesal.

“Hey sudahlah, Kenapa Kau ini, Bukankah Kau sendiri yang bilang sudah memaafkanku. Jangan jadi pendendam hanya karena sebuah ciuman, atau Kau memang tertarik padaku tapi malu mengakuinya”

Bangsawan Asry yang melihat potensi terjadi pertengkaran di antara keduanya langsung bangkit berdiri, Dia melangkah maju untuk melerai sebelum terlambat. “Putri Yuki sudahlah, lebih baik tidak terlalu membawa dihati ucapan Bangsawan Voldermon”

“Begini saja, Bagaimana kalau Kita berteman”

Mereka tidak memperdulikan ucapan Bangsawan Asry. Bangsawan Voldermon mengulurkan tangan menawarkan damai kepada Yuki. “Kau tidak perlu malu mengakui bahwa Kau tertarik padaku, Kita bisa berteman mulai sekarang” ucap Bangsawan Voldermon penuh percaya diri.

Yuki diam. Tidak membalas sambutan tangan Bangsawan Voldermon. Dan hanya menatap tangan yang terulur di depannya.

“Bagaimana, Kau setuju ?” Tanya Bangsawan Voldermon lagi.

Yuki mengerjap. Tersadar dari lamunannya. Dia menatap Bangsawan Voldermon sesaat sebelum akhirnya tersenyum hangat. Senyum termanis yang Yuki berikan.

Bangsawan Voldermon tersenyum membalas senyuman Yuki. Dia cukup yakin sudah bisa mengatasi kucing liar didepannya ini. Yuki mengulurkan tangan, membalas uluran tangan Bangsawan Voldermon. Dia memegang erat telapak tangan pria didepannya, dan dengan penuh keyakinan mendekatkan wajahnya.

“Aaaaaaaa” Bangsawan Voldermon berteriak kesakitan saat Yuki menancapkan giginya dengan kuat ke lengannya.

Bangsawan Asry yang sudah berada didekat Mereka langsung bertindak cepat. Dia memegang pinggang Yuki dan menarik Yuki menjauhi Bangsawan Voldermon. Yuki tersentak hingga gigitannya terlepas.

Bangsawan Voldermon mengibaskan lengannya. Ada bekas gigitan Yuki yang terpampang jelas disana. Yuki menatap Bangsawan Voldermon dengan senyum puas. Kemudian Dia kembali menatap garang pada Bangsawan Voldermon.

“Aku sudah memperingatkanmy supaya berhenti mengangguku. Tapi Kau terlalu percaya diri dan terus saja mengatakan hal konyol didepanku. Apa Kau bilang, Aku tertarik padamu ?” Yuki mengusap bibir keras seolah Dia telah memakan sesuatu yang membuatnya jijik. “Bahkan jika Kay cium Aku dari ujung kaki sampai ujung rambut sekalipun, Aku tidak akan pernah tertarik padamu. Tidak akan !!”

“Begitu banyak wanita, Aku tidak mengerti kenapa justru Dewa memilih gadis sepertimu untuk…”

Pangeran Riana berdiri dan langsung mengebrak meja dengan keras. Menghentikan perdebatan yang terjadi. Seketika susana menjadi hening.

“Apa Kalian sudah selesai ?” Tanya Pangeran Riana dingin.

Yuki langsung mengkeret ketakutan. Dia ingin berlari tapi, tangan Bangsawan Asry yang sembari tadi memeluknya dari belakang untuk mencegah Yuki menyerang Bangsawan Voldermon menahan pelarian Yuki. “Jangan bergerak Putri, Jika tidak ingin Riana tambah marah” Bangsawan Asry sedikit berbisik ditelinga Yuki. Membuat Yuki diam.

“Sekarang, Apa Kau sudah cukup tenang untuk kulepaskan ?” Tanya Bangsawan Asry di telinga Yuki. Yuki menganggukan kepala. Bangsawan Asry mengendorkan pegangannya tapi tidak benar-benar melepaskan Yuki.

Disaat suasana tegang seperti itu, Terdengar suara tawa dari Bangsawan Xasfir. Ekpresinya sangat puas, Dia menunjuk ke arah Yuki tapi matanya menatap Bangsawan Voldermon dengan tatapan mengejek. “Dia bilang apa tadi, tidak akan jatuh cinta meski Kau menciumnya dari ujung kaki sampai ujung rambut, wah…baru kali ini ada seorang gadis yang tidak jatuh dalam perangkapmu Vold”

“Bangsawan Xasfir” protes Yuki dengan wajah merah menahan malu. Yuki belum pandai mengontrol emosinya. Sering terbawa suasana san bertindak tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Yuki sangat malu saat menyadari apa yang telah dilakukannya. Dia merasa konyol.

“Pertama Dia menolakmu dan mengataimu sebagai orang tua, kedua Dia bukan hanya menolakmu tapi juga menggigitmu. Dua kali….dua kali Kau ditolak” Bangsawan Xasfir menunjukan jarinya ke depan wajah Bangsawan Voldermon dengan puas.

“Kau bisa berkata seperti itu karena bukan Kau yang dicabik olehnya” gerutu Bangsawan Voldermon masih memegangi lengannya.

“Aku tidak akan menggigitmu jika bukan karena mulut jelekmu” balas Yuki tidak mau kalah.

“Jangan bertengkar lagi” guman Bangsawan Asry mengingatkan.

“Putri Yuki, kenapa Kau waktu itu memanggil Kami dengan sebutan orang tua, Kami bahkan belum berkepala tiga” tanya Bangsawan Xasfir tiba-tiba.

Yuki terdiam sesaat. Mencari jawaban yang tepat dan tidak menyinggung. Mereka semua kurang lebih seusia Pangeran Riana yang tahun ini menginjak usia 28 tahun.

“Aku baru berusia lima belas tahun, Kalian jauh lebih tua dariku. Aku harus memanggil bagaimana ?. Kalian cukup tua jika dipanggil dengan sebutan kakak”

Bangsawan Voldermon berdencit lirih mendengar jawaban Yuki.

Yuki hendak mengatakan sesuatu ketika seseorang dari kegelapan muncul dan memanggil namanya.

“Yuki….”

Bangsawan Dalto terlihat kebingungan saat melihat Yuki bersama dengan Pangeran Riana dan teman-temannya. Dia baru dari kediaman Perdana Menteri Olwrendho ketika Rena mengatakan Pangeran Riana baru saja datang untuk mencari Yuki. Karena khawatir terjadi masalah, Bangsawan Dalto segera menyusul Yuki dan menyusup diam-diam masuk kedalam kediaman kediaman Bangsawan tempat Yuki berada. Tapi saat melihat pemandangan didepannya. Bangsawan Dalto malah semakin binggung.

“Sejak kapan Yuki akrab dengan Mereka ?” Pikir Bangsawan Dalto tidak mengerti.

Yuki melepaskan pegangan tangan Bangsawan Asry dan langsung menghampiri Bangsawan Dalto yang terbenggong di tempatnya sambil melompat kesenangan.

“Kau datang” sambut Yuki senang.

Bangsawan Dalto tidak seharusnya berada disini. Yuki tidak dapat membayangkan apa yang akan dilakukan pemilik rumah jika mengetahui Bangsawan Dalto menyusup ke kediamannya.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!