NovelToon NovelToon
Regresi Jadi Boss Dungeon

Regresi Jadi Boss Dungeon

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:46
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.


Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aliansi Terpaksa dan Gedung Pencakar Langit Berjalan

(Adegan 1: Rapat Pemegang Saham... Kiamat)

​Suasana di ruang rapat bekas Sky Lounge sangat dingin, meski AC-nya mati.

​Di satu sisi meja: Chen Yu (makan kuaci), Han Xiao (membersihkan senapan), dan Iron Fist (memoles otot).

Di sisi lain: Lady Rose (cemberut sambil memegang tongkat retak) dan... Zhao Long.

​Zhao Long tidak duduk di kursi. Dia duduk di lantai, tangannya terikat borgol mana. Armor emasnya sudah dilucuti, diganti kaos oblong bertuliskan "I Love Shanghai".

​"Ini penghinaan!" teriak Zhao Long. "Aku Guild Master Rank 3! Kenapa aku diperlakukan seperti maling jemuran?!"

​"Karena kau memang kalah, Sultan," kata Chen Yu santai, meludah kulit kuaci. "Dan asetmu sekarang milikku."

​Chen Yu menyalakan proyektor. Peta hologram menunjukkan pasukan merah besar bergerak dari Utara.

​"Lihat itu? Itu Imperial Army dari Beijing. Estimasi jumlah: 100.000 unit. Termasuk tank, jet tempur, dan Warlord."

​Wajah Lady Rose memucat. "100.000? Pasukan gabungan kita di Shanghai cuma 15.000 Player aktif. Itu bunuh diri."

​"Makanya kita tidak akan bertarung secara 'ksatria'," Chen Yu tersenyum licik. "Kita akan bermain curang. Rose, aku butuh sihir ilusimu untuk menutupi ranjau. Iron Fist, aku butuh anak buahmu untuk kerja rodi."

​"Dan aku?" tanya Zhao Long sinis. "Kau mau aku jadi umpan?"

​"Tidak. Kau punya sesuatu yang tidak kupunya," Chen Yu menunjuk Zhao Long. "Kau punya Koneksi Black Market. Aku butuh kau membeli 50 ton Explosive Mana Powder. Pakai sisa tabungan rahasiamu."

​"Kalau aku menolak?"

​Knalpot (yang sekarang sebesar mobil) menjulurkan kepalanya dari jendela, meneteskan liur plasma tepat di atas kepala Zhao Long.

​"Baiklah! Baiklah! Aku beli!" Zhao Long gemetar.

​(Adegan 2: Proyek 'Menara Bungkuk')

​Siang harinya, Chen Yu memulai proyek tergilanya. Dia berdiri di depan Gedung Jin Mao (salah satu gedung tertinggi di Shanghai).

​"Gedung ini posisinya strategis," gumam Chen Yu. "Tapi sayang, cuma diam di tempat."

​Chen Yu menempelkan tangannya ke dinding gedung pencakar langit itu.

[Titan's Wrench: Architecture Mode]

​Dia tidak memukulnya. Dia menyuntikkan mana ke dalam struktur gedung.

Chen Yu telah memasang ribuan roda rantai tank (sisa perang kemarin) di fondasi gedung itu.

​"Sistem, Fusion: Gedung Pencakar Langit + Roda Tank + Mesin Hidrolik."

​Tanah bergemuruh hebat. Orang-orang di sekitar lari ketakutan.

Gedung setinggi 400 meter itu bergetar. Beton di bagian bawahnya retak, lalu... gedung itu terangkat.

​Kaki-kaki baja raksasa muncul dari basement. Gedung Jin Mao kini memiliki 8 kaki laba-laba mekanik.

​[STRUCTURE MODIFIED]

[Unit: The Walking Fortress 'Jin Mao']

[Fungsi: Platform Artileri Bergerak.]

​"Cantik sekali," puji Chen Yu. "Sekarang, pasang meriam di setiap jendelanya!"

​Nyonya Zhang melayang mendekat, membawa helm proyek. "Nak Chen, hantu-hantu penghuni gedung komplain. Mereka pusing kalau gedungnya jalan-jalan."

​"Bilang pada mereka, kalau mereka bantu mengisi peluru meriam, aku kasih sesajen dupa kualitas impor," jawab Chen Yu.

​(Adegan 3: Harta Karun di Dasar Laut)

​Masalah terbesar Chen Yu adalah bahan baku. Membangun tembok dan peluru butuh baja. Rongsokan mobil di jalanan sudah habis.

​"Kita butuh sumber besi yang lebih besar," kata Chen Yu pada Iron Fist saat mereka berdiri di dermaga pelabuhan.

​Di depan mereka, terhampar laut yang keruh. Di kejauhan, terlihat bayangan hitam besar di bawah air.

​"Itu kuburan kapal kargo," kata Iron Fist. "Ada ratusan kapal kontainer yang tenggelam saat awal kiamat. Tapi kita tidak bisa mengambilnya. Airnya penuh Mutant Shark dan Kraken."

​Chen Yu menyeringai. "Kraken? Maksudmu 'Cumi-Cumi Bakar'?"

​Chen Yu menekan tombol di jam tangannya.

​"Knalpot! Waktunya berenang!"

​BYURRR!

​Knalpot, si Techno-Drake, meluncur dari langit dan menyelam ke dalam air.

​Beberapa detik kemudian, air laut mendidih.

BOOM! SZZZT!

​Seekor tentakel raksasa terlempar ke udara, hangus terbakar plasma. Diikuti oleh bangkai hiu yang terpotong dua.

​Knalpot muncul ke permukaan, menyeret sebuah Kapal Kargo Raksasa (seberat 50.000 ton) menggunakan mulut dan cakarnya. Mesin jet di sayapnya menyala di dalam air, memberikan dorongan ekstra.

​"Anak pintar," puji Chen Yu.

​(Adegan 4: Pabrik Daur Ulang Kilat)

​Kapal kargo itu ditarik ke darat.

​Di sana, Lady Rose dan para penyihirnya sudah menunggu (dengan wajah kesal karena disuruh jadi tukang las).

​"Rose! Gunakan Fire Magic untuk memotong lambung kapal!" perintah Chen Yu.

​"Aku ini High Wizard! Bukan tukang las!" protes Rose, tapi dia tetap menembakkan sinar api merah yang memotong baja kapal dengan presisi.

​Baja kapal itu dipotong-potong, lalu dibawa oleh pasukan Iron Fist ke dalam "Tungku Peleburan" yang dibuat Chen Yu dari bekas cerobong pabrik.

​Dalam waktu 4 jam, kapal raksasa itu telah berubah menjadi:

​10.000 Peluru Meriam.

​500 Dinding Barikade.

​10 Unit 'Shark-Bot' (Robot hiu amfibi untuk menjaga sungai).

​Zhao Long, yang sedang memantau transaksi Black Market di tabletnya, mendekati Chen Yu.

​"Oi, Rongsokan. Bubuk peledakmu sudah dikirim. Tapi ada masalah."

​"Masalah apa?"

​"Pengirimannya dicegat di perbatasan Distrik 2. Oleh Guild Assassin lokal yang menolak tunduk padamu. Mereka menyandera truknya."

​Chen Yu meletakkan las-nya. Dia membuka topeng las, wajahnya penuh jelaga tapi matanya dingin.

​"Mereka menyandera paketku? Paket yang sudah kubayar mahal pakai uangmu?"

​Zhao Long mengangguk. "Mereka minta tebusan: Kepala Knalpot."

​Chen Yu tertawa pelan. Tawa yang membuat bulu kuduk Zhao Long berdiri.

​"Han! Siapkan motor. Iron Fist, jaga rumah."

​Chen Yu memanggil Knalpot yang sedang asyik mengunyah jangkar kapal.

​"Ayo, nak. Ada orang yang mau kepalamu. Mari kita kasih lihat isi kepalamu."

​(Adegan 5: Pesan untuk Para Pembangkang)

​Malam hari di perbatasan Distrik 2. Sebuah gudang tua dikelilingi oleh puluhan Assassin. Mereka tertawa-tawa, duduk di atas tong-tong bubuk peledak milik Chen Yu.

​Pemimpin Assassin itu memainkan belatinya. "Si Chen Yu itu pasti datang memohon. Naga tekno itu harganya mahal."

​Tiba-tiba, lampu gudang mati.

​KLIK.

​Suara langkah kaki terdengar di atap seng. Berat. Logam.

​"Siapa di atas?!" teriak pemimpin Assassin.

​Atap seng itu robek seperti kertas.

Sebuah tangan mekanik raksasa (Tangan Iron Warlord yang dipinjam Chen Yu) menjebol atap, langsung mencengkeram pemimpin Assassin itu dan mengangkatnya ke udara.

​Chen Yu melompat turun melalui lubang itu. Dia mengenakan Azure Scale Coat-nya yang menyala biru dalam gelap.

​"Kalian tahu aturan pengiriman paket?" tanya Chen Yu santai. "Mengganggu kurir adalah tindak pidana berat."

​Para Assassin lain menyerang. "Bunuh dia!"

​Chen Yu tidak bergerak.

Knalpot menjebol dinding gudang, menyemburkan Plasma Roar pendek—bukan untuk membunuh, tapi untuk melelehkan senjata-senjata mereka.

​Pedang dan belati para Assassin itu meleleh di tangan mereka.

"PANASSS!"

​Chen Yu mendekatkan wajahnya ke pemimpin Assassin yang tergantung tak berdaya di tangan mekanik.

​"Aku tidak punya waktu untuk urus cecunguk seperti kalian. Musuh besarku akan datang dalam 6 hari."

​Chen Yu melempar pemimpin itu ke tumpukan kardus kosong.

​"Kalian punya dua pilihan:

​Mati di sini jadi abu.

​Jadi supir trukku dan antar paket ini sampai ke markas dengan selamat."

​Pemimpin Assassin itu melihat senjata meleleh, melihat naga cyborg yang lapar, dan melihat mata Chen Yu yang menyala ungu.

​"S-Saya punya SIM B2 umum, Boss! Saya nyetir!"

​(Epilog: Sinyal dari Masa Lalu)

​Truk-truk peledak itu akhirnya bergerak menuju markas Chen Yu, dikawal oleh para mantan pembajaknya yang kini jadi bawahan yang sangat patuh.

​Chen Yu duduk di atap truk paling depan, menatap bintang.

​Tiba-tiba, sistem komunikasi pribadinya berbunyi. Frekuensi khusus yang hanya diketahui oleh teman dekat... dari kehidupan masa lalunya.

​Suara wanita. Jernih, tegas, tapi terdengar lelah.

​"Chen Yu? Apa ini kau? Ini Lin Xiao."

​Chen Yu terlonjak. Jantungnya berhenti berdetak sesaat.

Lin Xiao.

Di kehidupan sebelumnya, dia adalah Valkyrie of the North. Salah satu dari Ten Warlords. Dan... satu-satunya orang yang pernah bersikap baik pada Chen Yu si joki miskin sebelum dia mati.

​"Lin Xiao?" jawab Chen Yu pelan.

​"Dengar, Chen. Aku tidak punya banyak waktu. Kaisar tahu kau sedang membangun benteng. Dia mengirimku. Aku adalah Warlord pertama yang akan menyerangmu."

​"Lari, Chen. Lari dari Shanghai sekarang. Pasukanku... mereka bukan manusia. Kau tidak akan menang."

​Koneksi terputus.

​Chen Yu menatap komunikatornya yang mati. Tangannya gemetar, bukan karena takut, tapi karena emosi yang rumit.

​"Lari?" Chen Yu tersenyum pahit. "Maaf, Lin. Di kehidupan ini, aku tidak lari lagi."

​Dia berdiri di atap truk yang melaju, angin malam menerpa wajahnya.

​"Datanglah, Valkyrie. Aku akan menyiapkan sambutan yang pantas untuk reuni kita."

​[COUNTDOWN: 140 JAM MENUJU INVASI]

[Musuh Terkonfirmasi: The Valkyrie's Legion (Airborne Unit).]

1
𝗜𝗿𝗲𝗻𝗲
alur ceritanya seru, rapi dan enak dibaca/Good/
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...
Ray void: eiit santai
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!