NovelToon NovelToon
AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Lucinda de Vries mengira acara wisudanya akan menjadi hari kebahagiaannya sebagai sarjana kedokteran akan tetapi semua berakhir bencana karena dia harus menggantikan kakak kandungnya sendiri yang melarikan diri dari acara pernikahannya.
Dan Lucinda harus mau menggantikan posisi kakak perempuannya itu sebagai pengantin pengganti.

Bagaimana kelanjutan pernikahan Lucinda de Vries nantinya, bahagiakah dia ataukah dia harus menderita ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 INI JEBAKAN

Lucinda terus berlari hingga ujung dinding kaca penyekat ruangan kamar mewah ini.

Digedornya dinding kaca itu dengan paniknya, dia memanggil-manggil Kevin Jansen berharap laki-laki itu mendengar panggilannya.

Namun suara Lucinda tak sampai ke area pembaringan Kevin karena kamar mewah ini kedap suara, sekeras apapun Lucinda berteriak keras maka tak satu orang pun yang bisa mendengarkannya.

"DUK... ! DUK... ! DUK... !"

Lucinda terus menggedor dinding kaca dihadapannya berulang-ulang kali.

Tetap saja suaranya tidak kedengaran dari arah Kevin berada.

"Bangun, Kevin !"

Panggil Lucinda dengan paniknya serta kebingungan.

"Buka dinding kaca ini !"

Ucapnya sekali lagi seraya menggedor kaca dinding yang tebal itu.

"Bagaimana caranya aku bisa keluar dari ruangan ini ?"

Lucinda terus bergerak menelusuri dinding kaca tebal itu sembari mencari-cari tombol untuk membuka.

"Aku harus segera keluar dari ruangan ini dan menyelamatkan Kevin dari semua ancaman bahaya".

Lucinda mengamati dinding kaca di depannya sedangkan kedua telapak tangannya meraba-raba bagian dinding itu.

"Apakah semua ini jebakan ?"

Lucinda berharap dia bisa menemukan celah untuk membuka penyekat kaca tebal ini namun sayangnya dinding kaca itu benar-benar tebal dan hampir tidak ada celah sedikit pun.

Telapak tangan Lucinda terus bergerak pada permukaan dinding kaca itu.

Berharap dia menemukan cara untuk melarikan diri dari ruangan ini dan segera meninggalkan rumah mewah ini yang menurutnya bagaikan neraka.

"Duk ! Duk ! Duk !"

Lucinda terus menggedor dinding kaca tebal itu berulang-ulang.

Sayangnya dinding tebal itu tidak mampu dipecahkan hanya dengan pukulan tangan, Lucinda menoleh ke arah sekitarnya, dia mencari benda yang bisa dia gunakan untuk memecahkan dinding kaca.

Lucinda meraih sebuah bangku kecil yang diletakkan di sudut ruangan kemudian dia pukulkan ke arah dinding kaca di hadapannya.

"BRAAAK !!!"

Seketika asap putih tebal keluar mengisi ruangan dimana Lucinda berada disana.

"Asap apa ini ???"

Lucinda tersentak kaget seraya berusaha menutupi hidungnya dari serbuan asap tebal yang muncul di area dia berada saat ini.

"Asap ini sangat aneh, kepalaku tiba-tiba pusing, apa yang terjadi padaku ?!"

Pandangan Lucinda berubah samar, dia menatap nanar serta kepalanya terasa pusing.

Lamat-lamat terdengar suara derap langkah kaki dari balik dinding kaca mendekat.

Disertai bunyi alarm tanda bahaya menggema keras diarea kamar mewah. Dan sedetik kemudian Lucinda jatuh pingsan, tergeletak asal di lantai kamar.

"TIT... !"

Dinding kaca terbuka cepat, asap tebal yang menyelimuti ruangan dimana Lucinda berada saat ini mulai berangsur-angsur menghilang.

Datang beberapa orang berpakaian jas lengkap warna hitam dengan penutup masker di wajah mereka.

"Letakkan dia di kasur itu lagi !"

Perintah seseorang pada sejumlah orang yang ada bersamanya.

Serentak orang-orang berpakaian jas lengkap warna hitam itu segera mengangkat tubuh Lucinda ke arah kasur kecil di ruangan ini.

Mereka membaringkan tubuh Lucinda kembali ke atas kasur yang tadi dia tiduri.

"Geledah dia !"

"Baik..."

Orang-orang berjas hitam itu segera bertindak melakukan perintah pria itu.

"Cari apa yang dia kerjakan selama disini !"

Laki-laki bermasker itu berjalan mendekati kasur Lucinda berbaring. Dia memperhatikan ke arah Lucinda.

"Rupanya dia sedang membaca surat itu".

Laki-laki itu meraih lembaran surat dari atas kasur lalu melihatnya sebentar.

"Semoga saja dia memahami isi surat ini dan tidak membantah lagi pada peraturan disini".

Seorang laki-laki berjas hitam dengan rambut cepaknya berjalan mendekat.

"Tidak ada hal yang mencurigakan disini, semua aman terkendali, panembahan Sugeng".

"Apa kau sudah pastikan dengan cermat, tidak ada yang tertinggal lagi ?"

"Saya rasa tidak ada, perempuan ini tidak membahayakan".

"Coba kau pastikan lagi, mungkin ada yang tidak terpantau !"

"Baik, panembahan".

Kembali orang-orang berjas hitam bergerak lagi, mereka menggeledah ulang ruangan ini, memastikan tidak ada yang luput dari pantauan mereka.

Orang-orang berpakaian jas hitam mulai memeriksa setiap sudut ruangan dimana Lucinda berada disana.

"Bagaimana ?"

Tanya orang yang berdiri didekat kasur kecil, tempat dimana Lucinda berbaring pingsan.

"Aman terkendali, panembahan !"

Jawab serentak orang-orang berjas hitam sembari berbalik badan.

"Kalau begitu kita pergi dari sini !"

Perintah panembahan Sugeng dengan nada menekan.

"Baik, panembahan !"

Serentak orang-orang berjas hitam bergerak pergi dari area ruangan Lucinda sedang berbaring tak sadarkan diri.

Tinggal panembahan Sugeng masih berada dekat di kasur kecil itu.

"Beginilah akibatnya jika kau coba-coba berbuat nekat dan mencurigakan, semoga kau sadar dan tidak lagi mencari masalah disini..."

Panembahan Sugeng merogoh saku jasnya, tampak sebuah alat suntik berada di tangannnya.

"Aku akan menghilangkan sebagian ingatanmu tentang kejadian yang terjadi disini dan kau akan terbangun lagi dalam keadaan ingatan baru, nyonya Lucinda".

Panembahan Sugeng lalu menyuntikkan cairan di dalam alat suntik yang dia pegang ke lengan Lucinda.

"Kuharap kau tidak mengulangi lagi kesalahanmu ini, dan jangan coba-coba berbuat diluar kendali karena hukuman berat akan menantimu, nyonya".

Sugeng menarik cepat alat suntik dari lengan Lucinda kemudian dia masukkan bekas alat suntik itu ke dalam kantung plastik sembari berkata pada Lucinda yang pingsan.

"Peranmu hanyalah sebagai seorang pendamping bagi Raden Kevin dan teman hidupnya, bukan dewi penolong".

Sugeng memasukkan kantung plastik ke dalam saku jasnya.

"Sayang sekali Raden Kevin tidak ikut bersenang-senang denganmu, dan aku sangat menyayangkan hal itu terjadi pada kalian, pasangan pengantin baru..."

Sugeng menatap dingin kepada Lucinda dan tatapannya sama sekali tidak ada emosi pada ekspresi wajahnya.

"Semoga harimu menyenangkan selama tinggal bersama Raden Kevin, nyonya Lucinda !"

Sugeng bergegas pergi, meninggalkan ruangan mewah yang menjadi kamar tidur bagi Kevin Jansen.

Seperti kebiasan yang selalu dia lakukan yaitu panembahan Sugeng akan pergi melewati jalan rahasia yang ada di dinding kamar ini.

Pintu rahasia itu terbuka dengan sendirinya ketika Sugeng berada di dekat dinding kamar.

Sugeng melangkah pergi disertai pintu rahasia yang tertutup rapat seperti rahasia yang tersimpan rapat-rapat di kamar mewah ini, seolah-olah semua kejadian di kamar ini tidak pernah terjadi.

Seketika suasana di dalam kamar ini berubah hening, suara derap langkah kaki serta orang berbisik yang tadi terdengar di ruangan ini mendadak lenyap.

Hanya ada Lucinda yang tergeletak di atas kasur dengan kondisi pingsan sedangkan Kevin masih sama kondisinya tetap tidak sadar dan terbaring diam di pembaringannya yang sepi.

Detak suara jam terdengar pelan dari arah meja didekat kasur kecil dimana Lucinda berbaring disana.

Asap putih tebal yang tadi memenuhi sebagian ruangan kamar mewah ini telah lenyap menghilang tanpa bekas, begitu pula dengan dinding kaca tebal yang menjadi penyekat ruangan juga tidak terlihat lagi.

Sepertinya kamar ini memang dirancang khusus menjadi ruangan penuh rahasia serta terdapat jebakan tersembunyi.

Tidak ada tanda-tanda Lucinda akan bangun tersadar, dia seperti terlelap nyenyak seakan-akan dia tidak merasakan apapun yang telah terjadi disekitarnya.

1
Zeed
kayak triller gak sih
Zeed
misteri secret nih
Zeed
waduh konspirasi nih di kerajaan klinting kuning
Zeed
kakak rasa candu pa gimana nih kau chatarina 🤭
Zeed
dia dokter ya
Zeed
jadi bingung nih sama sikap lucinda kayak gak biasanya agak berubah nih
Zeed
lebih keji nih ibu tiri
Zeed
wah... wah... wah... bener ada ya ibu tiri kayak nenek sihir itu
Zeed
semangat thor 💪
Zeed
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zeed
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ghaltara
seram...
Reny Rizky Aryati, SE.: thriller...
total 1 replies
horse win
misteri nih semakin seru saja thor 💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍🎂👍👍👍
total 2 replies
horse win
wah wah wah pecundang datang nih
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
rupanya wasiat kakek ya, napa gak judulnya wasiat maut kakek saja tor 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
sulit dibayangkan nih nikah ma pria sekaratul maut 😄
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
horse win
versi beda nih ma novel yang satunya ya thor, tapi mirip temanya pengantin pengganti
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
lanjut...
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
baru nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: dont worry, i am here 🎂
total 2 replies
Soraya
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!