ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Ya sudah Ayo jajan ! "ajak mama Sinta antusias menarik Ayu masuk ke dalam toko handphone.
"Mbak,Saya mau lihat iPhone terbaru" Mama Shinta menyapa Pelayan toko, Ayu hanya lihat-lihat saja di samping Sinta.
"Kamu mau yang mana yu" tawar mama Sinta menunjukkan dua seri handphone.
"ayu enggak beli mah Ayu udah punya "
"Yang ini 'kan belum punya " rayu Sinta
"Satu aja cukup, Lagian punya dua buat apa?, yang Telepon Ayu cuman Om Bima "
"Ya udah upgrade aja smartphone-nya" rayu Mama Shinta
Ayu menggeleng
"Nanti bima yang bayar "
Ayu menggeleng lagi mengeluarkan handphone-nya "ini Ayu beli dari kumpulin uang jajan dari bunda selama setahun. Ayu enggak Pengen ganti mah "
Mama Sinta terenyuh, tiba-tiba sudut matanya berair. " ini toko handphone kan? bukan tokoh bawang kan" gumamnya mengalihkan pandangan mata Ayu yang teramat polos.
"Ini enggak jadi ya Mbak maaf" mama Sinta mengembalikan lagi dua box smartphone di tangannya.
"Ayo yu" mama mengajak ayu keluar
"Mama enggak jadi beli ? " dan dengan polosnya Ayu bertanya "somei lebih ada harga sekarang "
"Somei?" Ayu mengamati handphonenya "emang iya saya pikir Mahal iPhone "
****************
Sore hari di kediaman bima
"Tadi jajan apa saja" tanya lelaki bermata sipit yang baru pulang kerja ikut duduk bersantai bersama Ayu dan Shinta .
"Bakso" Mama Sinta yang menjawab dengan nada kesal.
Alis Bima berkerut " cuman bakso ."
"iya istrimu itu cuman mau bakso , muter muter mall istrimu cuman makan bakso"
"enak bakso nya ? "
" enak tapi mahal, tiga puluh lima ribu mending jajan di tempat mamang Udin, cuman sepuluh ribu" jawab ayu
Bima terkekeh lagi , melihat mama sinta sudah memutar bola matanya " dia kaya bandingin keep si sama pedagang kaki lima "
Mama Sinta berdiri, terlihat sudah sangat syok dengan ayu " kayak ,iPhone sama somei ya ampun" menepuk jidat nya.
"mama mau pulang " pamitnya
ayu berdiri menyalami dan mencium tangan mama sinta.
"hati hati ma"
"iya sayang " sambil mengusap rambut ayu dan menciumnya.
"bim, mama pergi "
Bima beranjak dan melakukan hal yang sama apa yang ayu lakukan. "ayo bima antar sampai depan "
"ayu disini saja , pasti capekan abis jalan jalan "
Ayu mengangguk saja.
"Ayu itu mama tawarin ipon gamau " mama sinta bersuara setelah berjalan aga jauh " dia bilang satu aja cukup yang dia hubungin cuman kamu , emang ayah bundanya ga pernah telpon ? "
"saat aku di rumah dia ga pernah pegang handphone "
"tapi hubungan nya baik kan ?"
"iya tentu saja , ayu sangat menghormati ayah dan bunda nya "
"mungkin mereka saling menghubungi saat kamu gak ada " mama sinta menghentikan langkahnya tepat di depan pintu utama. " dan handphone itu ..."
Hanya mengingat saja mama sinta sudah terenyuh lagi bagaimana ayu mendapatkan handphone murah itu .
" Handphone nya ayu kenapa ma ?
Mama sinta memperhatikan anak bungsunya itu. iya juga tak menggunakan handphone ipon ia lebih suka handphone android. Tapi android yang ia gunakan setara dengan handphone berlogo apel gigit itu, dan tak banyak orang tau itu, mungkin hal itu juga membuat bima yang tak ambil pusing tentang handphone ayu.
"nggak ada , mama pulang "
"iya hati hati maa"
****************
"capek ya "
Gadis yang menggerai rambutnya yang duduk di atas ranjang memijit kaki nya sendri itu mengangguk.
"sini saya pijitin"
"jangan , om juga pasti capek kan "
"ya ntar gantian "
"ya udah tapi jangan ke atas atas ya "
"ya gapapa kan udah halal "
Wajah ayu berubah seketika " om mau unboxing sekarang?"
segemoyyy ituhhh