NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali

"Kamu mau pergi kemana? Kenapa semua pakaian dimasukin ke dalam koper? " Ujar Mila yang tidak menginginkan kepergian Naya karena dengan otomatis, Gavin akan ikut pergi juga.

"Kembali ke kota Mbak" Balas Naya sambil fokus menata pakaian.

"Permisi" Ujar pak RT di depan pintu yang terbuka.

Naya menghembuskan nafas berat karena pak RT terus mengganggu nya. Ia memilih untuk tidak beranjak dan membiarkan Mila yang menemui. Setelah beberapa saat, kakak ipar nya datang dengan membawa sebuah kabar.

"Katanya bu Ussy minta suami nya untuk mencabut laporan Nay. Beruntung kamu gak jadi masuk penjara" Ujar Mila menyilangkan kedua tangan nya.

"Maksudnya mbak Mila apa? Mbak nuduh aku seperti warga yang lain? " Naya berdiri menatap Mila karena tidak terima dengan ucapan nya.

Mila hanya tersenyum kecut dan ada sedikit rasa takut saat Naya menatap nya dengan serius. Ia tidak berani mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Jawab! " Gertak Naya.

Bu Nilam terbangun dari tidur nya saat mendengar teriakan Naya. Ia langsung mendekat lalu mendapati kalau putri nya sedang marah dengan menantu nya.

"Kamu ngapain disini? Udah masak? Udah beresin rumah? " Ujar bu Nilam malas menatap wajah Mila.

Mila langsung melenggang pergi untuk melakukan perintah mertua nya. Ia merasa lega karena bisa kabur dari amukan Naya.

"Maaf ganggu tidur nya ibuk" Ujar Naya merasa bersalah karena sudah berteriak.

"Gak papa Nay, ini kan udah pagi, waktu nya bangun. Ada masalah apa kamu sama mbak Mila? " Tanya bu Nilam sambil mengelus rambut Naya.

"Gak ada buk cuman kesalahpahaman aja"

Bu Nilam menatap ke arah koper yang hampir selesai ditata. Ia menghirup nafas panjang agar menerima jika harus ditinggal lagi oleh putri nya.

"Ibuk mau ikut ke kota? Aku khawatir kalau ibuk ditinggal berdua sama mbak Mila yang sekarang udah berubah" Naya memberi respon atas pandangan bu Nilam yang menatap koper nya.

Bu Nilam menolak ajakan Naya karena tidak tega jika harus meninggalkan Zidan dalam kondisi rumah tangga nya yang masih bermasalah. Ia berharap agar Mila kembali seperti dulu lagi setelah Gavin kembali ke kota. Meskipun rasa kecewa yang ada sangatlah besar, bahkan ia sudah membenci menantu nya itu. Namun demi kebahagiaan Zidan, apapun akan dilakukan termasuk tetap menerima Mila.

Gavin dan Naya segera berpamitan untuk berangkat pada siang hari. Mereka langsung menuju ke kantor polisi untuk mengetahui pelaku penjebakan dan penyebar video mesum.

"Ratih pak? " Naya terkejut saat polisi menyebut nama Ratih sebagai otak dari kejahatan itu.

"Benar bu Naya. Kami belum melakukan penahanan karena dia kabur dari kejaran polisi" Balas polisi itu.

"Saya mau cabut laporan nya pak, terimakasih atas bantuan nya hingga berhasil menemukan pelaku. Biar saya selesaikan secara kekeluargaan saja" Ujar Gavin lalu berjalan pergi keluar kantor polisi.

Naya marah kepada Gavin yang seenaknya membebaskan orang yang secara tidak langsung membiarkan kejahatan terus berkeliaran.

"Aku mau membalas nya dengan setimpal. Kalau cuman mendekam di penjara, itu terlalu nyaman untuk dia" Gavin menjelaskan jika tidak akan membiarkan Ratih lolos begitu saja.

"Apa kamu mau menyiksa nya seperti bu Ussy? Aku tahu kalau Ratih memang udah menghancurkan hidup ku. Tapi dia itu manusia yang gak pantas diperlakukan sesuka hati seperti binatang"

Gavin heran dengan raut wajah khawatir Naya. Padahal harusnya dia senang jika melihat orang yang berbuat jahat bisa mendapatkan balasan yang berkali kali lipat lebih pedih. Ia sekarang mengerti sifat Naya yang memilih untuk tidak membalaskan dendam.

"Tenang aja Naya, biar aku yang membalas perbuatan Ratih. Jadi kamu cukup diam aja, turuti semua perkataan ku" Ujar Gavin berwajah datar seperti biasa.

"Aku gak mau! Sampai kapan kamu mau menyakiti orang lain hanya karena rasa benci? Emangnya kamu gak bisa menggunakan hati nurani kamu untuk berbuat baik? "

"Hatiku sudah mati! " Gavin berjalan masuk ke dalam mobil karena suasana hati nya mendadak buruk. Ia teringat akan masa kecil yang sangat kelam, hidup tanpa sebuah kasih sayang dari keluarga.

Naya hanya bisa pasrah melihat tingkah Gavin yang tidak bisa dikendalikan oleh siapapun. Ia akan selalu berusaha agar membuat sikap Gavin berubah menjadi lebih lembut lagi. Meskipun akan sulit untuk dilakukan, namun ia tidak akan pernah menyerah.

Sesampainya di rumah, Naya kembali menata pakaian nya di lemari dan juga merapikan kamar Gavin. Sekarang ia boleh keluar masuk kamar bos nya dengan sesuka hati, namun tetap ada batasan privasi yang tidak boleh dilihat.

"Ehm, katanya mau pergi sebulan. Lah ini baru satu minggu lebih tapi udah pulang" Ujar bi Lastri tersenyum kecut. Ia tidak senang melihat Naya keluar dari kamar Gavin.

"Ngapain masuk ke kamar den Gavin? Aku aja gak pernah dibolehin masuk"

Naya tetap diam menatap mata bi Lastri dengan tajam. Ia sedang gelisah karena meninggalkan ibu nya di desa sehingga tidak ingin berdebat dengan bi Lastri.

"Kesurupan kamu? Ngeri banget ngelihat aku sampai segitu nya. Hii takut banget, mending lanjut masak aja kalau gitu" Bi Lastri langsung berlari karena sikap mematung Naya yang tidak biasa nya dilakukan. Ia sedikit merinding seperti akan dimakan oleh nya.

Ting.. Ponsel Naya berbunyi, menunjukan sebuah pesan dari seseorang.

"Hai gadis manis, pasti kamu sekarang senang kan karena mengira kalau aku akan masuk penjara. Eitss jangan senang dulu, sekarang kamu tuh lagi berhadapan sama Ratih yang sulit untuk dikalahkan. Hahaha cari aja aku sampai ke ujung dunia kalau bisa sih mending nyerah aja daripada buang buang tenaga" Isi pesan dari nomor yang tidak dikenal namun pengirim menunjukkan identitas Ratih.

Naya tidak menyangka jika Ratih bisa melakukan sesuatu sampai sejauh ini. Dia seperti tidak takut kepada apapun dan siapapun hingga berani menantang.

"Aku gak ngerasa senang sama keadaan kamu. Sedikit pun aku gak ada rasa peduli. Mau kamu jadi buronan seumur hidup juga itu bukan masalah aku" Balas Naya sengit.

Balasan pesan dari Naya hanya dibaca oleh Ratih yang langsung memblokir nomor nya. Mungkin dia kecewa dengan jawaban yang didapatkan itu tidak sesuai sama ekspektasi.

Naya memilih duduk di depan rumah sambil menyapa beberapa orang yang lewat. Mereka sudah tidak menatap nya sinis lagi semenjak berita itu diklarifikasi tidak benar. Apalagi orang di sekitar rumah itu jarang berkumpul untuk menggosip, jadi tidak ada yang membesar besarkan masalah.

Naya berpikir sejenak tentang pekerjaan Gavin yang tidak pernah diketahui dan tentang keluarga nya yang tidak pernah terlihat.

"Sepertinya Gavin menyimpan banyak rahasia" Gumam Naya lirih.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!