NovelToon NovelToon
Antagonis Nyeleneh

Antagonis Nyeleneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Hazel nyasar masuk ke dalam novel sebagai karakter antagonis yang semestinya berakhir tragis dengan bunuh diri. Namun, nasib memihak padanya (atau mungkin tidak), sehingga dia malah hidup adem ayem di dunia fantasi ini. Sialnya, di sekelilingnya berderet cowok-cowok yang dipenuhi dengan serbuk berlian—yang terlihat normal tapi sebenarnya gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Gosip

Satu per satu siswi keluar dari toilet setelah berganti seragam, meninggalkan ruangan itu semakin kosong dan sunyi. Hazel, dengan senyum puas, tengah asik melihat pantulannya di cermin besar di depan sink.

Hazel memiringkan kepalanya sedikit, mengagumi setiap sudut wajahnya dengan pandangan penuh keyakinan.

"Buset dah, makin dilihat makin cantik saja diri ini," batin Hazel, bibirnya menyunggingkan senyum kecil.

Dia menoleh sedikit ke kiri dan ke kanan, memastikan setiap sudut wajahnya terlihat sempurna. Tangannya perlahan menyisir rambutnya, mengatur beberapa helai yang tampak tidak pada tempatnya. Matanya berkilau penuh kebanggaan saat ia mengerucutkan bibirnya, bermain-main dengan ekspresi wajah di depan cermin.

Tiba-tiba, pintu toilet terbuka lebar dan Liliana, Enara, serta Ivanka masuk ke dalam, memecah keheningan yang ada. Suara langkah kaki mereka terdengar jelas di lantai keramik, dan atmosfer ruangan langsung berubah dengan kehadiran mereka.

Ivanka melangkah maju, sikapnya menunjukkan otoritas yang tidak terbantahkan.

"Semuanya keluar kecuali Hazel," ucap Ivanka tiba-tiba dengan nada tegas dan dingin.

Beberapa siswi yang masih ada di toilet segera beranjak pergi, menghindari suasana yang mendadak terasa tegang.

"Zel, lo bisa gak sih jadi cewek jangan sok cantik?" ketus Enara, nada suaranya penuh rasa kesal.

Dia benar-benar merasa sangat terganggu karena Bastian sepertinya mulai tertarik pada Hazel.

"Maaf nih ya, gue bukan sok cantik tapi memang cantik, uhhh," balas Hazel dengan wajah tengil.

Ivanka, yang berdiri di samping, tiba-tiba menggerakkan tangannya dengan cepat, niatnya jelas terlihat hendak menjambak rambut Hazel. Matanya menyala dengan amarah, dan giginya terlihat sedikit menggeretakkan.

Namun, sebelum sempat melakukannya, Liliana dengan sigap menahan pergelangan tangan Ivanka, menghentikan aksinya dengan cengkeraman yang kuat namun tenang.

"Biar gue aja yang ngomong sama dia," ucap Liliana dengan tenang, meskipun matanya tetap fokus pada Hazel. Dia memberikan isyarat kepada Ivanka untuk mundur, mencoba meredakan situasi.

Ivanka menarik napas dalam-dalam, lalu mundur selangkah dengan enggan, menyerahkan kendali kepada Liliana. Dia melipat tangannya di dada, tetap memperhatikan dengan waspada.

"Lo cerita apa ke Kak Devano sampe dia ngira gue buli lo?" tanya Liliana dengan nada tajam sembari menatap Hazel dengan sorot mata penuh tuntutan.

"Gue gak cerita apa-apa," jawab Hazel dengan jujur, ekspresinya menunjukkan ketulusan.

"Kakak lo sendiri tuh yang ambil kesimpulan padahal gue udah jelasin panjang kali lebar," batin Hazel, merasa frustasi dengan situasi yang tidak pernah dia inginkan.

Liliana menghela napas, mencoba meredam emosinya. "Sebenernya gue punya salah apa sih sama lo sampe lo dendam banget sama gue?" tanyanya dengan nada yang lebih lembut, kali ini benar-benar penasaran dan sedikit putus asa mencari penjelasan.

Hazel menatap Liliana dengan mata yang berkaca-kaca, merasa miris dengan situasi ini. Dia menggigit bibir bawahnya, mencari kata-kata yang tepat.

"Gue juga gak terlalu paham," batin Hazel.

"Lo buat kakak gue benci sama gue, ayah dan bunda juga lebih peduli sama lo. Lo selalu aja nyari ribut sama gue. Sebenernya mau lo apa sih?" tanya Liliana dengan suara frustasi, nada suaranya bergetar oleh emosi yang telah lama terpendam.

Enara dan Ivanka hanya diam, tetapi raut wajah mereka jelas sekali menunjukkan keinginan untuk berkelahi dengan Hazel.

"Bahkan orang yang gue suka pun kini malah berbalik suka sama lo," batin Liliana dengan perasaan miris, matanya berkaca-kaca menahan air mata.

"Jadi orang jangan munafik dong," desis Ivanka dengan suara bergetar.

Dia merasa kesal karena Hazel, yang biasanya tidak pernah kehabisan kata-kata atau tindakan kasar, kali ini hanya diam tanpa respons apa pun. Seolah-olah Hazel telah kehilangan kejengkelannya yang biasa menjadi pemicu adu fisik, seperti menampar Liliana atau menjambak rambut Ivanka secara impulsif.

Tiba-tiba, pintu toilet dibuka dengan kasar, menimbulkan suara keras yang memecah keheningan.

"Wah, mainnya keroyokan," ejek Tania dengan nada tengilnya, masuk ke dalam ruangan dengan ekspresi mengejek.

Hazel memiringkan kepalanya untuk melihat Tania, dan saat mata mereka bertemu, Tania langsung tersenyum.

"Malaikat penyelamat akhirnya datang," batin Hazel dengan lega.

Dia merasa seolah-olah Tania datang pada saat yang tepat untuk mengalihkan perhatian dari konfrontasi yang hampir meledak tadi.

***

Di kelas yang sepi karena sedang jam kosong, namun masih ada tugas yang harus diselesaikan, beberapa siswa memutuskan untuk berkumpul dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Mereka duduk bersama di meja-meja yang tersedia, saling membantu dan bertukar pikiran untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah mereka.

Tania dengan nada julid menyuarakan keheranannya. "'Lo ngapain sih gabung ke sini?" serunya.

Tatapan tajamnya melayang ke arah Febrian, mengungkapkan ketidaknyamanan atau kebingungannya terhadap kehadiran orang tersebut di grup mereka.

Febrian, yang sedang sibuk merangkai pikiran untuk menyelesaikan tugas, merespons dengan mengangkat ujung bibirnya. Ekspresinya terlihat sedikit kesal dan terganggu oleh tatapan intens dari Tania.

Hazel, yang duduk ditengah-tengah antara Tiana dan Febrian, tetap diam sambil fokus menulis di bukunya. Kepalanya sesekali mengangkat untuk menangkap percakapan di sekitarnya, namun tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Zel, lo gak papa?" tanya Febrin dengan kepedulian yang mulai tumbuh, menyadari bahwa wajah Hazel terlihat sedikit kusut atau mungkin terganggu.

"'Dia gak papa,"' jawab Tania tanpa berbelit-belit, menyatakan secara tegas pendapatnya tentang keadaan Hazel.

"Lo ada masalah apa sih sama gue? Kok kayaknya gak suka banget liat gue deket sama Hazel?" desak Febrin, kekesalan mulai terbaca jelas dari intonasi suaranya.

Ekspresinya menunjukkan ketidakpuasan dan kebingungan atas sikap Tania yang tampaknya merasa tidak nyaman dengan kehadirannya di sekitar Hazel.

"Kalian bisa diem gak? Kepala gue puyeng nih," keluh Hazel dengan suara pelan, mencoba meredakan sakit yang dirasakannya.

Hazel Dia meletakkan pena di atas bukunya dengan lembut, lalu memijit pelipisnya dengan lembut. Ekspresi wajahnya menunjukkan ketidaknyamanan yang jelas.

Tania, yang duduk di sebelahnya, memandang Hazel dengan ekspresi prihatin. "Lo udah minum obat yang gue kasih?" tanyanya dengan suara lembut, menunjukkan perhatiannya yang tulus.

Hazel mengangguk pelan. "Udah," jawabnya dengan suara rendah, mencoba menghilangkan rasa pusing yang mengganggunya.

Febrian, yang sedang berusaha memulihkan suasana, tiba-tiba mengingat percakapan tentang Hazel dan Liliana yang kembali terlibat dalam perselisihan, "katanya lo berantem lagi ya sama Liliana?"

Tania, mendengar pertanyaan Febrian, langsung memberikan tatapan sinis yang mengindikasikan bahwa topik ini adalah hal yang tidak diinginkan untuk dibahas saat ini.

"Mulut lo minta di lem," ketus Tania dengan nada tegas, menunjukkan bahwa dia tidak ingin hal tersebut menjadi perbincangan saat ini.

Hazel menatap Febrian dengan mata penuh harapan dan ketidakpastian. "Lo sering denger berita tentang gue ya?" tanyanya dengan suara gemetar, mencoba mencari kepastian dari Febrian.

Febrian merasa tertegun oleh pertanyaan Hazel yang begitu tiba-tiba. Matanya melihat ke arah Tania, mencari bantuan dalam situasi yang semakin tegang ini. Dia tidak ingin membuat keadaan semakin buruk dengan kata-kata yang salah.

"Orang-orang ngatain gue jahat ya? Apa gue sejahat itu?" lanjut Hazel, air mata mulai menggenang di sudut matanya, mencerminkan ketidakadilan yang mungkin sudah lama dirasakannya.

Tania, langsung menunjukkan kekesalannya pada Febrian. "Lo sih," desisnya dengan nada tajam, menyalahkan Febrian atas pertanyaan yang mungkin sudah menyinggung perasaan Hazel.

Febrian merasa terjepit dalam kebimbangan. Dia teringat mendengar gosip-gosip buruk tentang Hazel di antara siswa-siswi lain—menyebutnya sebagai sosok yang jahat, bermuka dua, munafik, manipulatif, dan pura-pura baik.

Tetapi, seiring waktu dia mengenal Hazel lebih dekat, dia menyadari bahwa semua itu tidak sepenuhnya benar. Hazel adalah seseorang yang jauh dari deskripsi negatif tersebut.

1
Amazing Grace
semangat terus ya Thor,semoga sehat selalu dan makin sukses novel nya
Atika Norma Yanti: makasih doanya, lope-lope lah pokoknya
total 1 replies
Amazing Grace
makin seru up lagi Thor, please😭😭🙏🙏
Nova Lpg
novel nya keren ,,bikin penasaran
semangat terus author update nya ..😉
Atika Norma Yanti: makasih banyak udah mau mampir 😂
total 1 replies
Amazing Grace
semangat author 🤗
Atika Norma Yanti: makasih dukunganku, bakalan di usahakan untuk tetep up cerita 😂
total 1 replies
Ning28
akhirnya up juga soalnya lgi seru² banget sumpah😅😘
Atika Norma Yanti: iya, tapi gak bisa up banyak kayak sebelumnya. soalnya nih mata malah kegoda sama Drakor 😂
total 1 replies
Ning28
kenapa kok ga up ka pdhal lg seru tahu😭😅
Atika Norma Yanti: lagi maraton Drakor, judulnya Night Has Come, nyesel baru nonton sekarang 😭🤣
total 1 replies
Amazing Grace
semangat kak,alurnya makin seruu🤗🤗
Kanian June
mampir ya Thor ...
_no name_
up thor
Amazing Grace
semangat kak,pliss makin seru aja nih novel, penasaran banget hazel endingnya gimana🤗
Ning28
tuhkan nambah seru lagi apalagi up nya banyak makin seneng deh🥰😭
Amazing Grace
next author,seru bangett
Bening Hijau
jahat banget teman nya liliana
Atika Norma Yanti: terkadang teman bisa mengubah cara pandang kita terhadap orang lain
total 1 replies
Bening Hijau
penasaran dengan sosok rania yang sebenarnya
Ning28
sumpah klo udh diakhir tuh bikin kepo sendiri aja soalnya seru banget😍🤣
Ning28: iya wajib nonton sampe ending itumah😭😅
Atika Norma Yanti: wah🤣🤣... kalau udah nonton Drakor psikopat, suka lupa waktu
total 4 replies
Amazing Grace
semangat author,dari sekian banyak novel,novel Lo yang paling bagus menurut gw dan realita, karakternya juga ga terlalu berlebihan,ga sempurna ga menye menye juga🥰🥰 biasanya di novel lain tuh drama banget,kalo novel Lo langsung ngena dan alurnya juga bagus banget
Atika Norma Yanti: makasih banyak ya, komentar Lo bikin gue semangat buat lanjutin cerita ini. Yang awalnya gue kira gak akan ada yang baca. pokoknya makasih atas komentar positifnya
total 1 replies
Alfatih Cell
lanjut thor...
Atika Norma Yanti: ceritanya bakalan berlanjut karena otak masih jalan untuk buat alurnya 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!