NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Lesti membuang nafas kasar saat melihat anaknya sedang berduaan dengan lelaki lain.

Wanita paruh baya itu melangkah cepat mendekati Aida. Begitupun dengan Aida dan Edo yang semakin mendekat pada Lesti.

"Assalamualaikum, Tante,"sapa Edo menundukkan tubuh hendak meraih jemari tangan Lesti. Namun, Lesti mengayun tangannya ke belakang.

Edo terdiam sejenak lalu kembali menegakkan tubuhnya. "Maaf,Tante. Karena saya membawa Aida dari jam kuliah, saya hanya ingin mengajak anda makan siang di cafe,"ucap Edo yang menyadari kesalahannya dan kemarahan Lesti pasti karena itu.

"Kenapa kamu masih jalan sama dia Aida? Kamu itu sudah....."Lesti menghentikan ucapannya saat mendengar suara teriakan suster memanggil seorang dokter untuk datang ke kamar mawar, tempat suaminya dirawat.

Aida memperhatikan para suster itu. "Mi, kamar Papi. Kenapa suster kelihatan panik begitu?"paniknya langsung berlari menuju kamar sang ayah.

Lesti juga berlari menuju kamar suaminya pun dengan Edo yang mengekor dari belakang.

"Ada apa,Sus? Kenapa dengan suami saya?"tanya Lesti dengan wajah pucat. "Suster! Tolong katakan kenapa dengan suami saya?"

"Suami Anda anfal, Bu. Tapi anda tenang ya, dokter sudah menangani suami Anda,"jelas perawat tersebut. "Suami Anda pasti akan baik-baik saja. Berdoa aja ya, Bu."

Tubuh Lesti lemas seketika, reflek Edo memegang lengan wanita paruh baya itu yang nyaris tersungkur ke belakang.

Kemudian Edo membawa Lesti ke kursi tunggu bersama dengan Aida. "Tenang tante, aku yakin Om akan baik-baik saja,"ucapnya pelan mencoba menenangkan calon mertua.

Edo duduk di samping Aida, mengusap lembut punggung wanitanya. "Aku yakin Papimu akan baik-baik saja. Kamu berdoa saja demi kebaikan Papi."

Aida mengangguk pelan. "Makasih,"ucapnya lirih.

Drrrttt!

Getaran ponsel milik Edo terdengar. Lelaki tampan itu melihat satu panggilan dari Alex.

Dia sadar motor yang dibawa itu adalah milik sahabatnya. "Aku angkat telepon sebentar, nanti aku balik lagi, ya. Kuatkan dirimu, Sayang."

Edo berdiri lalu berjalan menjauh dari Aida dan ibunya. Kemudian dia menerima telepon dari sang sahabat.

"Kenapa? Maaf gue pakai motor Lo kelamaan. Sebentar lagi gue balik ke markas,"ucap Edo di dalam telepon.

"Do, maaf ganggu Lo. Gue cuma mau bilang, markas kita diacak-acak lagi sama anak buah Aldo. Dia juga ngancem bakal bikin Lo hancur dengan cara licik. Mending sekarang Lo ke sini dulu, gue takut Aldo lagi nyari tahu Lo deket sama siapa aja. Kayaknya dia beneran mau nyerang Lo dengan cara licik. Dia mau nyakitin orang-orang terdekat Lo. Lo harus waspada, Do."

Mendengar itu, Edo langsung mengepalkan tinjauan ke samping. Dia pun bergegas ke parkiran. "Gue ke sana sekarang!"

Edo tak sempat berpamitan pada Aida,mengingat kemungkinan Aldo sedang mengawasinya.

Motor melaju cepat meninggalkan rumah sakit. "Maafin gue,Da. Nanti gue datang lagi, tapi kayaknya beberapa hari ini gue harus jaga jarak dulu. Gue nggak mau Aldo dan semua pasukannya nyakitin kamu."

Lesti melepas pelukan anaknya saat melihat seorang dokter keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan suami saya, Dok?"tanya Lesti dengan wajah panik.

Dokter menghela nafas panjang. "Suami Anda sempat mengalami sesak nafas, tapi alhamdulillah keadaan suami Anda sudah membaik. Hanya saja dia belum sadar, sebaiknya biarkan suami Anda beristirahat dulu."

Lesti memegang dadanya sambil menghela nafas lega. "Alhamdulillah, makasih Dok."

Aida mendekati sang Ibu lalu memegang lengan. "Makasih,Dok."

"Sama-sama, saya permisi,"balas dokter lalu pergi meninggalkan ruangan.

Lesti menatap anaknya lekat. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan tadi? Kamu jalan sama lelaki lain di jam kuliah. Kamu itu sudah menjadi istri sah Raditya!" cecarnya meluapkan emosi yang terpendam.

Aida mengedarkan pandangan, takut ucapan Lesti didengar oleh Edo. Tetapi sepertinya Edo tidak ada di sekitar tempatnya sekarang.

"Aida! Dengar Mami! Kamu itu sudah dosa besar karena selingkuh dari suamimu!" sambung Lesti.

Aida menundukkan kepala menatap lantai.

"Harusnya kamu malu, Aida! Kamu tahu kan yang membiayai rumah sakit tapi itu keluarga Raditya. Keluarga suamimu. Lalu kamu bisa dengan santainya berselingkuh dan jalan bersama lelaki lain. Di mana otakmu Aida? Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga kita, bagaimana kalau Papi kamu tahu? Dia bisa meninggal karena nggak sanggup menanggung malu," cecar Lesti.

Aida menghela nafas. "Dari awal aku memang tidak ingin menikah, Mi. Lalu apa aku salah kalau aku memberontak? Dari awal aku nggak pernah mau dijodohkan. Kalian sadar nggak kalau kalian udah menjual kebahagiaan anak kalian sendiri? Kalian udah menyakiti anak kalian sendiri? Aku mencintai lelaki lain dan bukan Pak Raditya. Aku tahu dia suami aku, tapi aku nggak pernah mencintai dia."

"Aku hanya makan siang sama Edo. Dan asal Mami tahu, aku sudah mau jujur sama dia tentang pernikahan ini. Aku akan meninggalkan dia kalau dia meninggalkan aku setelah dia tahu kalau aku sudah menikah, tapi tolong beri aku waktu untuk memberitahunya,"sambung Aida.

"Kapan? Hah? Apa kamu akan memberitahu dia sekarang? Atau perlu Mami yang memberitahunya? Mau sampai kapan kamu menyembunyikan semua ini? Mau sampai kapan kamu harus mempermalukan keluarga kita seperti ini? Sadar Aida!"

Aida membuang nafas kasar. "Kalian semua egois! Kalian hanya memikirkan diri kalian sendiri, kalian nggak memperdulikan dan nggak pernah memikirkan perasaan aku."

"Aku sadar aku salah, tapi apa kalian semua sadar kalau kalian udah membuat aku sakit? Membuat aku tertekan? Aku sama sekali nggak mau berada di posisi seperti ini, Mi!" Aida menangis sejadi-jadinya.

Lesti langsung memeluk Aida erat. "Mami sadar Mami sudah menyakitimu, tapi kamu harus mengerti. Ekonomi kita sedang terpuruk, siapa lagi yang bisa dan mau membantu kita selain keluarga Raditya."

Aida membalas pelukan sang ibu. "Aku tahu,Mi. Untuk itu memberi aku waktu, aku akan menjelaskan semuanya sama Edo tentang pernikahan ini dan aku akan menerima apapun keputusan Edo. Kalaupun dia mau meninggalkan aku."

"Tapi, bagaimana kalau ternyata Edo mau tetap bertahan? Sayang, kamu harus secepatnya memutuskan hubungan kalian. Kamu itu sudah menjadi istri dari Raditya. Tolong jaga nama baik keluarga kita," pinta Lesti lirih.

"Aku akan memikirkan soal itu,Mi," jawab Aida.

...****************...

Ting!

(Temui aku di hotel tiga Putri. Kalau kamu ingin rahasia tentang pernikahanmu tidak aku sebar di kampus!)

Raditya tersenyum getir. "Kamu belum berubah juga, Sari. Asal kamu tahu, sifat jelekmu itu yang membuatku ilfil. Aku yakin semua lelaki pasti takut untuk sekedar mengenalmu."

Sejak dulu Sari memang sudah mencintai Raditya, bahkan mereka pernah sekolah di SMA yang sama.

Sari sangat terobsesi pada Raditya, hingga wanita itu memutuskan menjadi dosen mengikuti jejak karir sang pujaan.

Nama perasaan Raditya pada Sari tak lebih dari sekedar teman.

Ting!

Deg!

Raditya mengubah posisi menjadi duduk saat melihat video kiriman Sari.

"Brengsek!" umpatnya.

Ting!

(Temui aku di restoran hotel 3 Putri sekarang. Atau aku akan menyebarkan video itu dan mempermalukan istrimu.)

Raditya bergegas memakai pakaiannya, melempar ponsel ke atas ranjang.

"Sialan! Wanita ular!" umpat sang dosen bergegas keluar dari dalam kamar.

Ia melajukan mobil menuju hotel yang dimaksud oleh Sari. Mobil melaju cepat, melewati beberapa hambatan hingga akhirnya Raditya tiba di hotel tempat janji temu dia dan Sari.

Raditya memarkirkan mobil di sembarang tempat, lalu berjalan cepat memasuki restoran hotel bintang 5 tersebut. Dia berjalan mendekati Sari.

"Akhirnya kamu datang, silakan duduk,"ucap Sari sambil tersenyum lebar.

"Apa yang kamu inginkan sebenarnya?" desis Raditya geram bukan main.

Sari menarik kursi untuk diduduki Raditya. "Duduk dulu, tenangkan dirimu,"ucapnya kemudian menyemprotkan sesuatu ke wajah Raditya.

"Uhuk! Uhuk!"Raditya mengusap wajahnya yang terkena cairan aneh.

Perlahan tubuh Raditya mulai melemah, dengan cepat Sari memegang lengan kekar lelaki tampan itu.

"Kita akan bersenang-senang malam ini, Pak Radit." Senyum Sari kemudian memberi kode pada dua orang pelayan restoran untuk membantunya.

"Tolong bawa dia ke kamar yang aku pesan," titahnya ada dua orang pelayan.

Raditya menatap nanar. "Lepas brengsek! Kalian ingin membawaku ke mana?"

Tak ada jawaban, Raditya tetap dibawa ke lantai 2 hotel tersebut.

'Aida! Aida! Aku tidak ingin pernikahanku hancur karena wanita sialan ini,' batin sang dosen.

1
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!