NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

menceritakan perjalanan Rudi dan Amel yang berfokus pada permasalahan Rudi dengan keluarga nya dan pekerjaan nya, di eps 30 cerita berfokus ke hubungan romantis Amel dan Rudi yang menjadi kehidupan setelah menikah.....

happy reading🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KENYATAAN

 "Rud!!! Apa yang kau lakukan?" Amel terkejut dengan serangan Rudi yang mendadak.

 Rudi hanya diam dan tersenyum, dia berpura-pura bersikap tidak terjadi apa-apa.

 Amel salah tingkah, dia bingung harus bagaimana, melihat Rudi yang biasa saja membuat nya berfikir apa hanya dia yang merasakan gejolak ini.

 "apa sudah saat nya kita kembali"

 "em" Amel mengangguk.

 di sepanjang perjalanan, Amel terbayang-bayang dengan ciuman itu hingga pipi nya sedikit memerah, dia tidak dapat memikirkan apapun saat itu di kepalanya hanya terbayang-bayang sensasi di saat ciuman itu.

Hingga sampai di rumah nya, Amel masih terbayang-bayang sensasi ciuman itu, dia juga heran dengan Rudi yang seolah-olah dia tidak melakukan apapun, dia bersikap seperti biasa-biasa saja.

Malam ini, bulan yang terlihat lebih indah dari biasanya, dedaunan yang berada di pinggir jalan sedikit bersinar membuat malam menjadi sangat indah. Rudi menepi menikmati pemandangan malam sejenak, dia merasa kan gejolak di dada nya, detak jantung nya tidak bisa mengikuti nya, dia merasa malu juga bahagia teringat kejadian tadi, dia masih merasakan bibir Amel di bibir nya. Dia tertawa kecil di balik kaca helm nya. Ini menjadi momen yang paling membahagiakan dalam hidupnya yang sulit untuk dia lupakan.

Rudi terbangun karena dengan suara orang berbicara dengan suara yang tinggi, dia tidak bisa tertidur semalam karena terus terbayang-bayang dengan kejadian semalam, tubuh nya sulit untuk di gerakkan.

Tok tok tok

Pintu kamar nya di ketuk, karena badan nya masih sulit untuk dia gerakkan karena nyawa nya belum terkumpul seutuh nya dia mengabaikan nya.

Tok tok tok

Pintu kamar nya kembali di ketuk dan kali ini ketukan nya menjadi lebih keras. Rudi berusaha bangun.

Saat dia membuka pintu kamarnya kakak nya tiba-tiba menarik kerah leher baju nya.

"eh kamu jangan sok sok an ya!"

Rudi terkejut dengan tindakan kakak nya itu, dia bingung dengan kakak nya yang tiba-tiba menyerangnya, seingat Rudi, dia tidak pernah memiliki masalah dengan kakak nya.

"cuma karena kamu menandatangani kontrak dengan om indra bukan berarti kamu bisa mengambil alih usaha keluarga!"

Mendengar itu Rudi tau apa masalah nya, dia melepaskan tangan kakak nya yang menggenggam kerah baju nya.

"aku enggak pernah berminat meneruskan usaha keluarga, kamu ambil aja semua? Ambil aja semua!" ucap rudi dengan nada tinggi.

"eh rud, kamu jangan sok sok an bisa hidup tanpa warisan deh"

"memang nya kamu bisa? kamu yang ngebet mau ngambil semua warisan ya!"

"BAJINGAN!!!!!"

plak!! pukulan keras mendarat ke wajah Rudi hingga dia terjatuh.

Rudi bangkit, tangan nya mengepal wajah dia menatap kakak nya dengan tatapan sinis.

""AJI!!!!!"

Plak! Rudi membalas pukulan kakak nya dengan keras hingga kakak nya terjatuh.

"kamu kira aku enggak bisa melawan ha! aku yang selama ini diam kamu kira aku takut sama kamu!" ucap Rudi dengan penuh amarah melampiaskan semua amarah nya yang selama ini dia pendam.

Pak Tarno dan buk inah yang mendengar ke gaduhan dari kamar Rudi bergegas melihat apa yang terjadi.

Saat pak tarno melihat Aji yang Ter duduk memegang pipi nya menampar Rudi dengan kuat hingga Rudi merasa pedih dan panas di pipi nya.

"APA YANG KAMU LAKUKAN DENGAN KAKAK MU BAJINGAN!" ucap pak Tarno dengan raut wajah marah nya.

Rudi yang melihat raut wajah ayah nya mundur dan berbalik, dia mengemasi memasukkan semua barang nya ke dalam tas nya.

Dar!! Pak Tarno menendang pintu kamar rudi

"RUDI JAWAB PERTANYAAN KU, BERANI MELAWAN KAMU!" ucap pak Tarno dengan nada tinggi.

Rudi menarik nafas dia mencoba menahan emosi nya.

"tanyakan saja pada anak yang kamu banggakan itu, aku anak yang tidak berpendidikan yang hanya bisa jadi tukang di luar negri tidak akan pernah bapak dengar"

Amarah pak Tarno semakin menjadi.

PLAK!!! Pukulan mendarat di wajah Rudi, pukulan itu sangat keras dan sakit yang dia rasakan tidak hanya di tempat pukulan ayah nya tapi juga di dada nya. Air mata nya tidak bisa dia tahan, dia tetap mengemasi barang nya dan mengabaikan Ayah nya.

"Rudi sabar rud, coba jelaskan apa yang terjadi" Buk inah menahan Rudi yang mengemasi barang nya.

"mah, aku yakin hanya mamah yang tau bagaimana aku dengan kakak, harus nya mamah sudah dengar dari awal apa yang terjadi" Rudi melanjutkan mengemasi barang nya.

Setelah dia mengemasi barang nya, dia pergi ke kamar adik nya, dia menghapus air matanya menguatkan diri saat melihat adik nya yang menangis mendengar perkelahian nya.

Rudi memeluk adik nya yang menangis "kamu mau ikut kakak?"

Adik nya mengangguk.

"kemasi semua barang mu"

Adik mengemasi semua barang nya. Menunggu Adik nya mengemasi barang nya Rudi menghubungi bang Iwan.

Sementara kedua orang tua nya sibuk menenangkan kan kakaknya tanpa memperdulikan nya.

"kak sudah selesai" ucap adik nya dengan suara sendu.

Rudi melihat semua kamar adik nya yang telah kosong dan melihat dua tas yang penuh, dia membawa tas adik nya yang terlihat paling besar dan kemudian keluar dari kamar dan di ikuti oleh adik nya.

"BAJINGAN! MAU KEMANA KAMU!" ucap Pak Tarno dengan nada tinggi melihat Rudi dan adik nya membawa tas besar.

"Rumah yang tidak peduli dengan penghuni nya bukan lah rumah, tidak ada lagi tempat untuk kami di sini" ucap Rudi datar.

"Jangan bawa-bawa adik mu"

"bukan nya selam ini dia juga mendapat perlakuan yang sama seperti ku?"

"aku ingin pergi bersama kak Rudi" ucap Lina menggenggam kuat baju Rudi.

"LINA!" Pak tarno membentak Lina.

Pipi Lina langsung basah oleh air mata karena di bentak pak Tarno, Rudi yang melihat adik kesayangannya menangis dia tidak bisa lagi menahan emosi nya, dia memegang tangan adik nya menenangkan sang adik.

"Kenapa selalu kita yang terlihat salah, kenapa Dia tidak pernah mendapat perlakuan yang sama seperti kami?" ucap Rudi menunjuk Aji dan kemudian berjalan menuju pintu keluar rumah.

Hatinya benar-benar hancur, dada nya terasa sesak, dia menjadi laki-laki yang sangat lemah saat ini, namun saat dia melihat wajah adik nya dia menghapus air matanya menahan air mata nya dan tersenyum.

"kita akan sudah bebas dari neraka dek" ucap nya memakaikan helm pada adik nya.

"RUDI!! BERANI KAMU SAMA BAPAK MU!"

"Aku tidak pernah menganggap bapak sebagai bapak ku, kata bapak yang ku gunakan untuk memanggilmu hanya formalitas, aku tidak pernah menerima kasih sayang mu, aku tidak pernah mendapat perhatian dari mu,aku kira aku akan ada di mata mu saat aku bisa hidup tanpa bantuan mu, di saat aku bisa berusaha tanpa bantuan mu, tapi apa hanya kakak yang ada di matamu, ku kira aku sudah ada di matamu saat di rumah om indra, aku kira pandangan mu berubah di saat aku berhasil menjadi rekan kerja mu!"

Air mata nya tak bisa lagi dia bendung, meskipun dia seorang laki-laki namun di saat dia di hadapkan dengan orang tuanya dia tidak lebih dari seorang anak kecil yang berusaha mencari keadilan dari orang tuanya

"Sekarang aku mengerti, aku tidak pernah kamu anggap sebagai anak, anak mu hanyalah orang yang berpendidikan, yang memiliki gelar. Padahal aku seperti ini karena Bapak sendiri, Apakah Bapak tahu bagaimana berusaha tapi tidak tahu untuk apa usaha itu, Usaha yang seharusnya untuk bapak namun bapak tidak pernah melihat usahaku, bapak selalu melihat kakak selalu kakak, bahkan untuk Lina bapak membutakan mata. Apa sih yang bapak banggakan dari dia, orang yang bahkan setelah menikah masih menggunakan uangmu. Bukan kah itu lebih rendah dari ku yang bahkan sejak SMA aku sudah menghasilkan uang, aku sudah Membiayai sekolah ku?"

Ekspresi pak Tarno berubah 180 derajat, wajah sangar nya yang tadi menjadi wajah kesedihan, wajah orang yang sangat merasa bersalah.

Buk inah hanya bisa menangis tanpa mengatakan apapun, dia duduk lemas menyaksikan pertengkaran keluarga nya.

"Kamu Aji, aku sama sekali tidak takut dengan mu, dan tentang warisan kamu ambil semua nya. Aku tidak pernah menginginkan harta dari bapak, Seharusnya kamu puas dengan ini. Tapi ingat jika kamu mengganggu ku daa Lina akan ku berikan pukulan yang membuat tulang mu patah sampai kamu masuk rumah sakit" ucap Rudi menunjuk wajah aji dengan tatapan sinis yang menakutkan.

Wajah aji seperti orang yang tak tahu rasa bersalah dia tersenyum mendengar ucapan rudi.

"Rudi! kita bicarakan dulu" ucap pak Tarno dengan wajah bersalah nya.

"apa lagi yang mau di bicarakan, tidak ada lagi tempat untuk kami di sini"

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!