Wanita Kesayangan CEO

"Nona Belia Sutrisna, terima kasih atas partisipasinya. Kami punya sedikit kejutan untukmu." Ucap pembawa acara.

"Kejutan?" Tanya Belia mengulangi perkataannya.

"Ijinkan Aku memberi tahu Anda kabar baik yaitu perancang pakaian Nona AA sudah tiba di lokasi lelang." Jawab pembawa acara.

Semua orang bertepuk tangan sambil mencari keberadaan perancang pakaian yang bernama Nona AA namun orang yang di cari tidak ada.

"Nona AA akan segera naik ke panggung untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan Nona Belia selama ini khususnya malam ini." Ucap pembawa acara yang masih mendengar orang-orang bertepuk tangan.

"Ya Tuhan, Nona AA benar-benar ada di sini untuk menemuiku?" Tanya Belia sambil tersenyum bahagia.

"Dia pasti ada di sini khusus untuk menemui Nona Belia Sutrisna." Ucap gadis pertama sambil menggenggam tangan Belia.

"Sangat bagus, Aku punya banyak sekali gaun rancangan Nona AA. Mungkin Nona AA akan mengajakku berteman?" Tanya Belia sambil berdiri.

"Kemungkinan bisa terjadi di mana Nona Belia dan Nona AA sebentar lagi akan berteman. Tidak seperti kucing dari pedesaan di mana tidak bisa memenuhi syarat untuk membawa sepatumu." Jawab gadis pertama sambil menatap Angela dengan tatapan sinis.

"Betul sekali." Sambung gadis ke 2, gadis ke 3 dan gadis ke 4 dengan serempak.

Martinus yang tidak bisa menahan amarahnya mengirim pesan ke orang kepercayaannya untuk memberikan pelajaran ke 4 gadis tersebut.

Di mana Martinus akan membuat perusahaan milik orang tua mereka bangkrut dan akan tinggal di kolong jembatan.

Ke empat gadis cantik tersebut tidak akan pernah menduga sama sekali kalau perkataannya nantinya akan menjadi boomerang buat mereka.

"Mari kita sambut Nona AA." Ucap pembawa acara sambil mengarahkan tangannya ke arah depan.

"Mana orangnya?" Tanya mereka dengan serempak dan bertepuk sambil mencari keberadaan Nona AA.

"Nenek ingin sekali meminta tanda tangannya." Ucap Nenek Elisabeth sambil bertepuk tangan.

"Mana orangnya?" Tanya Belia sambil masih mencari keberadaan Nona AA.

Tidak berapa lama Angela berdiri sambil tersenyum membuat Nenek Elisabeth dan Martinus menatap ke arah Angela dengan tatapan bingung.

"Angela." Panggil Nenek Elisabeth.

Belia yang mendengar Nenek Elisabeth menyebut nama Angela membuat Belia menatap ke arah Angela. Di mana Angela menatap dirinya sambil tersenyum kemudian berjalan dengan anggun menuju ke arah panggung.

"Belia, mengapa Dia naik ke atas panggung?" Tanya gadis pertama dengan wajah terkejut begitu pula dengan yang lainnya terlebih Belia yang tidak sanggup berkata-kata.

"Dia bukan Nona AA seorang perancang pakaian yang terkenal itukan?" Tanya gadis ke dua.

"Bagaimana bisa, diam!" Bentak Belia dengan wajah memerah menahan amarahnya.

Sedangkan Angela kini sudah berdiri di panggung kemudian pembawa acara memberikan hormat lalu memberikan mic ke Angela dan Angela menerima mic tersebut.

"Selamat malam buat semuanya, Saya Angela Alexander namun orang-orang mengenalku dengan sebutan Nona AA. Nona AA adalah nama singkatan Saya yaitu Angela Alexander. Di mana nama Alexander adalah nama keluarga Ibuku." Ucap Angela memperkenalkan dirinya.

"Dia, Nona AA? Bagaimana mungkin?" Tanya mereka dengan serempak sambil menampilkan wajahnya yang super terkejut.

"Ternyata Dia adalah Nyonya Muda Martinus. Sangat berbakat karena memenangkan begitu banyak penghargaan internasional. Aku baru tahu kalau sebenarnya Nyonya Muda Martinus ternyata adalah Nona AA." Ucap salah satu gadis.

"Akupun juga sama. Dia sangat ahli di usianya yang masih muda dan ini benar-benar kejutan." Sambung gadis lainnya.

"Terima kasih atas pujiannya dan terima kasih juga buat semuanya karena sudah datang di acara makan malam amalku." Ucap Angela sambil masih tersenyum.

'Bagaimana mungkin Dia adalah Nona AA? Dia tidak mungkin sepintar ini karena Dia adalah orang yang tidak mempunyai pendidikan.' Ucap Belia dalam hati yang sejak tadi diam membatu saking shocknya.

"Angela." Panggil Belia.

"Ada apa Nona Belia? Apakah ada saran?" Tanya Angel dengan nada lembut.

"Kamu sangat berani! Anda berani berdiri di depan umum dan mengaku sebagai Nona AA." Ucap Belia dengan nada kesal.

"Semuanya, Dia sama sekali bukan Nona AA karena tidak mungkin orang yang tidak pernah sekolah dan tinggal di desa bisa mendesain pakaian seindah itu." Sambung Belia dengan nada satu oktaf.

"Jika Saya bukan Nona AA, lalu siapa Nona AA? Apakah kamu bisa mengatakan di mana Dia berada sekarang?" Tanya Angela dengan nada lembut.

Semua orang saling menatap begitu pula dengan Belia di mana Belia menatap satu persatu orang-orang yang ada di ruangan tersebut untuk mencari keberadaan Nona AA.

"Nona Belia tidak tahu siapa Nona AA tapi Anda sangat berani berbicara omong kosong di sini, di mana Anda sangat berani memfitnahku." Ucap Angela dengan nada satu oktaf.

"Aku ..." Ucapan Belia terpotong oleh salah satu sahabatnya.

"Belia, tidak mungkin Dia berpura-pura menjadi orang lain karena Aku merasa kalau Dia adalah Nona AA." Ucap gadis pertama.

"Dia Nona AA?" Tanya Belia mengulangi perkataan sahabatnya.

"Ya." Jawab gadis pertama.

"Ternyata Aku sia-sia mengeluarkan uang ratusan juta demi membeli gaun rancangan Angela." Ucap Belia dengan wajah frustrasi.

"Terima kasih banyak Nona Belia karena sudah menghabiskan ratusan juta demi membeli gaun rancanganku." Ucap Angela sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Mari kita bertepuk tangan sebagai ungkapan terima kasih karena Nona Belia sebagai pelanggan setia tokoku." Ucap Angela kemudian meletakkan mic nya di atas meja.

Angela bertepuk tangan dan di susul oleh orang-orang yang ada di ruangan tersebut kecuali Belia dan ke empat sahabatnya.

Belia sangat shock hingga Belia duduk di lantai dan sepertinya tubuhnya tidak bertulang membuat ke empat sahabatnya membantunya untuk berdiri.

Sedangkan Martinus tidak sanggup berkata-kata karena banyak rahasia yang tidak diketahuinya. Di mana istrinya sangat hebat yaitu pelukis terkenal dan juga perancang busana terkenal.

'Apakah ada rahasia lainnya yang tidak Aku ketahui?' Tanya Martinus dalam hati.