NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30 MENGINAP DI RUMAH CHERRY

Dengan main-main Ameera mulai sedikit menyindir.

"Padahal kamu loh yang nasehatin aku buat buka hati ke Mas Rian. Inih dirinya sendiri."

"Huft," Cherry membuang nafas pelan. "Masalahnya kan beda, Ra. Lagian kenapa kamu dukung banget Si Sean sih. Kan aku yang sahabatmu ini," Dengan gemas tangannya bergerak mencubit kedua pipi tembem Ameera.

Ameera yang dicubit, tentu saja tak terima dan balas mencubit. "Rasain, aku balas."

"Uhh, sakit, Ra. Kenceng banget sih nyubitnya. Aku aja cuma megang loh."

"Ihh, apaan boong banget."

Layaknya bocah, keduanya mulai berkelahi. Bukan perkelahian serius tentunya. Mereka saling memukul satu sama lain dengan guling. Yang tentunya tak akan sakit jika terkena tubuh.

Tawa renyah seketika menghiasi kamar Cherry. Keduanya baru berhenti saat nafas mulai habis.

"Huh-huhh, udah-udah capek aku," kata Cherry menyerah dahulu. Tubuhnya kembali ia rebahkan. Menstabilkan nafasnya yang ngos-ngosan.

"Kamu sih, cari gara-gara," Ameera ikut menghentikan pukulannya.

"Iya-iya memang salahku duluan."

"Huhh, engap juga ya, Cher," keluh Ameera, sambil mengipasi dirinya dengan tangan.

"Emang udah jompo kita, hahahaha."

Ameera ikut tertawa terbahak, "Haha, duhh, Cher. Jangan ngelawak mulu napa. Nafas udah sisa separoh nih."

"Aku gak ngelawak loh," bantah Cherry pelan.

Keduanya lantas terdiam, menenangkan jantung yang berdetak kencang, karena aktivitas yang berlebihan.

Ameera lah yang kembali membicarakan topik sebelumnya.

"Balik ke topik awal. Kata kamu beda,, ihh, gak ada bedanya tau. Aku awalnya juga gak mau sama Mas Rian. Sampek berantem sama Mas Ical berhari-hari. Mana sampek nangis Bombay. Duhh, malu banget kalau diinget-inget," Ameera menyembunyikan wajahnya di dalam permukaan guling. Sambil bergidik geli, membayangkan kenangan memalukan saat itu.

Sambil menampakkan sebagian wajahnya, Dia kembali melanjutkan. "Tapi lihat sekarang, aku mencintainya. Hati manusia, bisa secepat itu berubah loh, Cher."

"Iya berubah, tapi di chat dikit, langsung galau," Cherry balik menyindir.

Ameera menyengir, tak bisa dipungkiri faktanya, memang dirinya sempat galau sesaat. Meskipun hatinya sudah mencintai Adrian. Entah kenapa selalu ada ruang tersendiri bagi orang masa lalu.

"Ah, gak asik kamu mah," Ameera menjatuhkan separuh bagian atas tubuhnya ke perut Cherry. Punggungnya ia gerakkan, mencari posisi nyaman untuk kepalanya.

"Aduhh, berat," kata Cherry mengeluh. Tapi meski begitu dia tak menyingkir. Membiarkan Ameera menjadikannya bantal. "Lagian bisa-biasanya, Bumi menghubungi kamu lagi. Emang bener deh, yang aku bilang waktu itu, sakit dia itu."

"Iya kali, Cher," Ameera kembali tertawa cekikikan.

"Tumben gak dibelain?"

Ameera mencebikkan bibir, "Ngapain juga,, ehh jangan ngalihin topik!"

"Sadar ternyata, padahal dari tadi," Cherry terkekeh. Tangannya bergerak menutup mulut, saat merasakan akan menguap. "Hoamm, ngantuk aku. Kamu gak ngantuk memangnya?"

"Cher!" panggil Ameera dengan nada penuh peringatan.

"Aku gak bohong, suer deh," Mata Cherry berkedip, menajamkan pandangannya yang kabur karena air mata.

Ameera bangkit, mencari keberadaan ponselnya untuk melihat jam. Di kamar Cherry memang tidak tersedia jam dinding. Jangankan jam dinding, kalender saja tak ada. Cherry memang gadis yang aneh.

"Baru juga jam setengah 12, Cher. Biasanya kamu jam segini masih aktif ya di chat. Masih.... Hmmm, kok jadi curiga ya aku. Kalau aku jelas ada Mas Rian. Nah kamu, aktif buat siapa tuh sampek malem begitu."

"Sama kamu dan Ratu kan," kata Cherry dengan tampang polos.

"Kalau Si Ratu udah pasti percaya sama kamu ya. Aku loh inih, yang mau kamu coba tipu," Ameera menatap dengan penuh intimidasi.

Sayangnya orang yang ditatap malah sudah memejamkan mata.

Kadang-kadang Ameera bisa sangat kesal dengan sahabatnya Cherry. Susah sekali untuk terbuka padanya dan Ratu. Sudah dia paksa pun, akal bulus nya untuk mengelak, selalu ada saja.

Mendengus kesal, Ameera jatuh ke samping Cherry dengan kencang. Ranjang menjadi sedikit bergoyang karenanya.

Meski merasakan goncangan, Cherry tetap menutup matanya, sambil berkata. "Tidur Ra tidur."

"Mau tidur gimana orang gak ngantuk," kata Ameera kesal.

Tapi meski begitu Ameera menutup matanya, mengikuti Cherry. Dan benar saja, berbeda dengan apa yang dia katakan, beberapa menit kemudian gadis itu tertidur.

Kamar yang semula ramai dengan canda tawa dua orang gadis. Seketika hening, hanya tersisa kan suara nafas yang pelan.

Satu jam kemudian, Ameera telah benar-benar terlelap. Saat itu gadis disebelahnya membuka kedua matanya.

Cherry menoleh kesamping, memastikan sahabat nya telah benar-benar tidur. Dengan hati-hati gadis itu bangkit. Dan turun dari tempat tidur. Dia berjalan menuju lemari pakaian miliknya. Setelah mengisikan beberapa baju yang telah terlipat. Terlihat sebuah kotak kecil yang terkunci. Cherry mengambilnya, mengeluarkannya dari lemari.

Sebelum membuka, dia sempatkan untuk menengok kembali ke arah Ameera. Mengetahui sahabatnya bahkan tak terusik sedikitpun. Cherry membuka kotak itu dengan kunci yang telah ia jadikan kalung. Kotak dibuka memperlihatkan beberapa barang didalamnya. Ada sebuah buku diary, kotak musik, dan sebuah gelang. Cherry sama sekali tak melirik barang lain, pandangannya langsung tertuju, pada sebuah botol obat.

Gadis itu lantas mengambil satu butir obat, mengembalikan kembali wadah nya di dalam kotak, dan kembali menempatkannya di dalam lemari. Tertutup oleh lipatan pakaian, sehingga jika orang hanya membuka lemari nya saja, tak akan mengetahui ada kotak disana.

Sebutir obat itu, Cherry minum dengan segelas air di atas meja, memang dia telah menyiapkan sebelumnya.

Dengan mudah Cherry menelan obat itu. Lalu dia kembali berbaring di samping Ameera. 

Seolah tidak terjadi apa-apa. Adegan itu begitu mulus dan bersih. Satu-satunya jejak, ialah gelas air yang berkurang isinya.

...----------------...

Pagi harinya. Sebagaimana kewajiban seorang muslim melaksanakan sholat lima waktu. Pukul 04.00-05.15 adalah batas waktu sholat subuh. Meski Ameera masih berada di hari liburnya. Ameera terbangun mengikuti jam biologisnya.

Kamar yang sebelumnya terang benderang, telah berganti menjadi gelap gulita. Entah sejak kapan dimatikan Ameera tak mengetahuinya. Yang pasti pelakunya adalah sahabatnya Cherry.

Sambil mengembalikan kesadaran setelah bangun dari tidur. Ameera meraba ke samping nya, tempatnya telah kosong. Hanya tersisa guling, dengan selimut yang telah tersibak. Ameera pun bangkit, berganti duduk di pinggir kasur.

Tak ada tanda-tanda Cherry di dalam kamar. Tapi Ameera tak sedikitpun panik ataupun takut. Dia terdiam selama beberapa menit di tempatnya. Pernah Ameera baca sebuah postingan di internet, yang mengatakan untuk tidak langsung berdiri, saat baru bangun tidur karena tak baik untuk kesehatan. Setelah membacanya Ameera jadi membiasakan diri untuk tak langsung bangun. Menyisakan sedikit waktu untuk membiarkan tubuhnya beradaptasi, setelah berada di posisi berbaring semalaman.

Setelah beberapa menit, barulah Ameera beranjak untuk meninggalkan kamar. Kini tujuannya adalah untuk pergi ke tempat Cherry berada.

1
cerry
Yang penting up/Shhh/
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!