Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.
Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.
Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?
Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading
Salam Chayahuda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKHIRNYA!!!
Arumi dan Denizh saling terdiam dan tiada seorang pun yang berani memulai kata, keduanya hanyut dalam pikiran masing- masing. Arumi tertunduk dalam sementara Denizh masih terus mengeluarkan sumpah serapah untuk asistennya di dalam hati.
"Dasar Fandi sialan! Bere ngsek! Beraninya lu menipu gua. Punya ide dari mana baji ngan itu hingga berani menipu gua seperti. Hah! Apa katanya tadi? Film romantis! Romantis apanya. Itu bukan film romantis tapi film setan. Awas aja lu besok. Gua bakal kasih lu pelajaran yang tidak akan pernah lu lupakan".
Denizh mengepalkan tangan meremas kemudi mobil dengan kuat, ingin rasa nya ia berteriak keras dan memaki Fandi hingga puas namun ia tidak bisa melakukan itu karena Arumi tengah bersamanya. Denizh melirik Arumi yang masih tertunduk diam, ia merasa bersalah karena telah membawa istrinya ketempat terk utuk itu. Arumi berbeda dengan wanita lain, ia memiliki perasaan yang halus dan perasa. Arumi memang terlihat kuat dan berani dari luar namun sesungguhnya ia memiliki sifat yang sangat pemalu, ia menunjukkan sikap berani hanya untuk menutupi kelemahannya yang penakut dan introventr.
Usai menonton film, Denizh dan Arumi langsung menuju pulang dan selama di perjalanan itu mereka saling terdiam hingga sampai di depan rumah.
"Kita sudah sampai" Ucap Denizh akhirnya setelah puas memaki Fandi dalam hatinya.
"Ah! Iya" Sahut Arumi gugup.
Setelah itu mereka kembali terdiam, suasana terasa cukup canggung hingga membuat mereka salah tingkah dan tidak tahu harus berbuat apa. Arumi berusaha mengendalikan diri dan mencoba mengembalikan kewarasaannya, ia tidak mungkin berada di dalam mobil hingga pagi menjelang.
Arumi menarik seatbelf hendak membukanya namun sialnya sabuk pengaman itu sulit untuk di lepaskan. Denizh melirik Arumi yang sedang berusaha untuk melepas sabuk pengamannya dan ia berinisiatif untuk membantu istrinya.
"Biar ku bantu" Ucap Denizh.
Arumi mengangguk setuju dan memperbolehkan Denizh untuk membantunya. Denizh memajukan tubuhnya memdekat dan mencoba membantu Arumi untuk membuka sabuk pengaman tersebut dan ternyata sabuk itu nyangkut hingga membuatnya sulit untuk di buka.
"Sial! Kenapa nggak bisa di buka" Umpat Denizh.
Denizh kesal karena seatbelf itu sulit dibuka, ia merasa risih sekaligus malu pada Arumi karena posisinya yang tidak tepat. Saat ini Denizh berada tepat diatas paha Arumi dan wajahnya berada tepat dibawah dagu Arumi hingga jarak keduanya sangat dekat. Denizh masih mencoba untuk membuka sabuk itu hingga akhirnya ia berhasil.
"Ah! Berhasil" Ucap Denizh seraya menyunggingkan senyum.
Denizh hendak berbalik namun tatapan matanya langsung bertemu dengan mata Arumi yang ternyata juga tengah menatapnya. Keduanya terpaku tanpa kedip dan tanpa di sadari jarak mereka kini semakin dekat dan semakin dekat hingga tanpa jarak sedikitpun. Arumi bisa merasakan hembusan nafas Denizh dan begitu juga sebaliknya.
Ah! Benar- benar celaka. Entah setan apa yang merasuki Denizh dan Arumi hingga tiba- tiba keduanya saling berciuman. Denizh menarik tengkuk Arumi dan langsung menciumnya dalam- dalam sementara Arumi sempat terkejut namun ia kembali bisa menguasai diri dan membalas ciuman suaminya. Denizh mencium Arumi dengan gan as, ia seolah begitu haus dan ingin menenguk seluruh air dari dalam mulut istrinya hingga pu as.
"Den,,,!" Arumi menahan dada Denizh dan mencoba melepaskan pangutan sang suami dari bibirnya dan tindakannya itu sempat membuat Denizh kecewa.
"Kita masih dimobil" Ucap Arumi dengan nafas yang terenggah- enggah.
Denizh baru menyadari kebodohannya, ingatannya pada peristiwa malam itu kembali merasukinya hingga membuatnya lepas kendali.
"Ayo kita ke kamar!" Seru Denizh.
Tanpa menunggu persetujuan Arumi, Denizh langsung bergerak cepat, ia bergegas turun dari mobil lalu menuntun Arumi untuk turun dan langsung menggiring istrinya menuju ke kamarnya. Sampai di kamar, Denizh kembali memangut bibir Arumi dengan gan as dan meny esapnya dengan kuat seolah enggan untuk di lepas. Perlahan tangannya terangkat dan mulai melepaskan kain yang membungkus istrinya di mulai dari kerudung atas.
"Tunggu!" Arumi menahan tangan Denizh yang hendak membuka kancing bajunya.
"Ada apa lagi! Kita sudah di kamar" Denizh terlihat kesal karena hasr atnya harus kembali tertunda.
"Aku ingin membersihkan diri. Ku mohon!" Pinta Arumi.
Denizh menghela nafas panjang lalu mengangguk pelan, ia tidak tega melihat istrinya memelas seperti itu.
"Baik. Pergilah!" Ucapnya.
"Terima kasih, aku tidak akan lama" Ucap Arumi.
Arumi bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri sementara itu Denizh menjatuhkan tubuhnya dengan kuat di atas ranjang. Kepalanya begitu mumet karena hasr atnya yang belum tertuntaskan. Lima menit kemudian Arumi kembali, ia keluar dengan penampilan yang berbeda tanpa kerudung dan tanpa gamis panjangnya yang selama ini menutupi tubuhnya.
Denizh terpaku melihat penampilan sang istri yang terlihat berbeda dari sebelumnya. Arumi muncul dengan rambut hitam panjang yang di biarkan tergerai indah di belakang punggungnya dan kemeja panjang yang membungkus tubuhnya.
"Maaf ya, aku memakai kemejamu karena aku tidak punya baju ganti" Ucapnya malu- malu.
Denizh menyeringai, kemejanya terlihat begitu besar di tubuh istrinya yang kecil dan mungil. Denizh bangkit lalu menghampiri istrinya seraya berkata
"Seharusnya kamu tidak perlu memakai baju itu karena aku juga akan melepaskannya lagi" Ucapnya.
"Kamu terlihat semakin cantik dengan penampilan seperti ini" Puji Denizh.
Denizh tidak pernah menyangka jika Arumi menyembunyikan kecantikannya di balik kerudung dan gamis panjang yang di kenakannya setiap hari. Andai saja Arumi tidak memakai kerudung dan gamis panjang pasti akan banyak laki- laki yang terpesona pada kecantikannya. Arumi tersipu malu mendengar pujian suaminya, ia menutup wajahnya seraya tersenyum malu.
"Kamu sudah siap?" Tanya Denizh.
"Ya" Sahut Arumi.
Denizh tersenyum lalu mengiring Arumi menuju ranjang dan membaringkannya dengan lembut, perlahan ia ikut naik keatas ranjang dan mulai meng ukung istrinya. Denizh mendekatkan wajahnya hendak mencium wajah istrinya dan lagi- lagi Arumi menahan dadanya.
"Ada apa lagi, sih Rum!" Denizh mulai kesal karena Arumi terus menerus menghalanginya.
"Baca do'a dulu" Ucap Arumi.
"Hah!" Denizh kaget mendengar ucapan Arumi.
"Kita akan memulai ibadah yang panjang, Denizh. Ibadah seumur hidup. Jadi kita harus berdo'a pada Allah agar ibadah kita diterima dan kita mendapatkan keberkahan dan pahala dari-Nya" Ucap Arumi.
Denizh terdiam, ia merasa tertampar mendengar ucapan istrinya dan ia juga merasa malu pada dirinya karena tidak memahami ajaran agamanya.
"Tapi aku tidak tahu harus baca do'a apa" Ucap Denizh jujur.
Arumi tersenyum lalu membelai wajah suaminya.
"Tidak apa. Aku akan menuntunmu" Ucapnya.
"Ikuti bacaanku" Sambungnya.
Denizh mengangguk kemudian ia mulai mengikuti lafal yang Arumi bacakan secara perlahan hingga selesai.
"Amiin,,,!" Ucap keduanya setelah do'a selesai.
Denizh tersenyum lalu membelai wajah istrinya.
"Apakah sekarang sudah boleh?" Bisiknya menggoda.
"Hm, ya,,,!" Arumi mengangguk.
"Bismillah,,,,!".
Denizh dan Arumi mulai menjalani ibadah panjang mereka malam itu, ibadah yang berisi keberkahan di dalamnya. Setiap sentuhan seorang suami pada istrinya memberikan pahala besar untuk keduanya, maka oleh sebab itu lah pernikahan di sebut juga sebagai ladang untuk mencari pahala.
♥︎♥︎♥︎
Ehem ehemnya author skip ya
Lanjut besok
Bhaii,,,,
semoga sehat-sehat selalu.. dan baby nya dapat terlahir dengan baik pula 👍🤗🤗🤗
gak pake lama 😁🙏