Adelia ( Msytery On Cruise Island )

💜💜💜💜

Setelah perdebatan di depan ruang operasi tadi , Adelia dan Fely sekarang berada di ruang dokter Sherly tanpa di temani oleh Eldrik dan dokter Sherly , karena Eldrik tahu jika Adelia pasti ingin bicara dengan Fely , sedangkan dokter Sherly harus memeriksa beberapa pasiennya.

"Kenapa lo enggak bilang ke bokap lo jika lo enggak bisa mendonorkan ginjal lo , lo beneran mau mati? lalu sia sia saja dong gue kasih kesempatan buat lo , kalau tahu begitu mending kemarin gue biarin aja lo mati di tangan nyokap gue"ucap Adelia sedikit kesal dengan keputusan yang Fely ambil untuk mendonorkan ginjalnya tanpa sepengetahuan dokter Sherly.

Padahal dia sendiri hanya hidup dengan satu ginjal yang aktif , lalu dengan tidak memikirkan dirinya sendiri Fely malah berusaha mendonorkan ginjalnya.

Dan karena hal itulah membuat Adelia sedikit kesal dengan keputusan Fely tersebut.

"Maaf Del , tapi nyokap gue harus segera di operasi , jadi .."ucap Fely sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi apa ha .. , setidaknya lo ngomong ke dokter Sherly untuk minta pendapat dia , jangan main asal ambil keputusan seenaknya dong , gue nyuruh dokter Sherly buat jadi wali lo agar lo masih bisa ngerasain yang namanya keluarga , karena gue tahu gimana rasanya diabaikan oleh keluarga sendiri"

"Tapi lihatlah sekarang , jika dokter Sherly tidak mencegah operasi itu tepat waktu , apa lo bisa jamin nantinya bokap lo akan tanggung jawab ngerawat lo jika lo kenapa napa? pasti itu tidak akan pernah terjadi , karena bagi bokap lo , lo itu bukan siapa siapanya lagi disaat dia nyuruh lo keluar dari rumah waktu itu , jadi jika sesuatu terjadi dengan lo maka dia tidak akan perduli"

**Tes**

**Tes**

Tubuh Fely terlihat bergetar saat mendengar perkataan Adelia barusan , dan tak terasa air mata yang sejak tadi dia tahanpun akhirnya kini tumpah juga.

Dia tak pernah menyangka jika hidupnya akan jadi seperti ini sekarang , jika bukan karena kesalahan di masalalu yang dia lakukan , mungkin dia akan baik baik saja bersama dengan keluarganya.

Namun apa yang sudah terjadi tidak bisa dia rubah lagi , tetapi sebenarnya dia masih memiliki kesempatan untuk mengubah masa depannya.

Karena itulah Fely pikir jika dia tidak akan lagi menyia nyiakan kesempatan yang sudah di berikan padanya , hingga akhirnya Fely menghapus air matanya dan melihat kearah Adelia yang duduk di hadapannya.

"Gue tahu jika gue salah , dan gue janji enggak akan ngulanginya lagi , gue juga ingin ngelanjutin kuliah gue biar nantinya gue bisa membalas kebaikan dokter Sherly ke gue , gue ingin menjadikan orang yang bisa dia banggakan nantinya"ucap tegas Fely sambil melihat kearah Adelia yang terlihat tersenyum kearah Fely.

"Lo harus tepatin janji lo , jika lo macam macam lagi maka gue enggak akan maafin lo , lo tahu kan apa maksud gue"

"Gue tahu , gue enggak akan ngelakuin hal itu lagi , gue ingin benar benar fokus dengan kuliah gue nantinya"

"Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan lo , dan jangan buat dokter Sherly khawatir dengan penyakit lo"ucap Adelia mengingatkan Fely mengenai penyakitnya.

"Tentu , gue akan rutin chekup nantinya"

"Cih .. , sebenarnya menyebalkan jika harus berurusan dengan lo lagi seperti ini"sambil mengalihkan pandangannya kearah lain.

Bukannya tersinggung dengan apa yang dikatakan Adelia , Fely justru tersenyum saat melihat Adelia yang terlihat masih memperdulikannya.

Padahal dulu dia selalu menorehkan luka di hati Adelia , namun sekarang hanya Adelia yang mau membantunya , meski menurutnya dia adalah orang yang paling kotor , tetapi dengan mudahnya Adelia masih mempercayai dia dan mau menolongnya.

Hingga membuat Fely tak ingin lagi jika nantinya dia mengecewakan Adelia lagi.

"Gue cabut , jangan kemana mana sebelum dokter Sherly datang"ucap Adelia sambil berdiri dari duduknya.

"Sekali lagi terimakasih Del"ucap Fely yang juga berdiri dari duduknya.

"Gue enggak butuh terimakasih dari lo , yang gue perlukan itu bukti dari lo atas omongan yang lo ucapkan tadi"sambil menatap Fely.

"Gue ngerti dan gue akan buktikan ke lo nanti"tersenyum kearah Adelia.

"Gue tunggu"yang kemudian berjalan keluar ruangan dokter Sherly yang teryata sudah ada Eldrik yang telah menunggu Adelia selesai bicara dengan Fely.

"Sejak kapan di sini?"ucap Adelia berjalan menghampiri Eldrik yang duduk di kursi tunggu di depan ruang dokter Sherly.

"Baru aja"sambil mengusap pipi Adelia yang terasa dingin akibat kelamaan terkena AC.

"Terus kenapa tidak masuk?"

"Karena aku tahu kamu pasti perlu waktu untuk bicara dengan Fely , jadinya aku hanya menunggu di sini sampai kamu selesai bicara dengan Fely"

"Begitu , ayo pulang"ajak Adelia sambil berdiri dari duduknya bersamaan dengan Eldrik yang juga berdiri dari duduknya.

"Mau langsung pulang atau ..."

"Adel .."sahut sebuah suara yang memotong perkataan Eldrik dan berasal dari samping kanan mereka ketika mereka ingin menaiki lift.

"Kak Mattew , kok disini?"bingung Adelia melihat Mattew di rumahsakit.

"Mommy masuk rumah sakit , kakak cuman jenguk Mommy sebentar sebelum kakak berangkat ke LA lagi"terang Mattew.

"Kakak balik kok enggak ngabarin Adel?"

"Kaka kerumah , cuman paman Delano bilang kamu lagi ada urusan keluarga kota"ucap Mattew sambil mengacak rambut Adelia.

"Iya , kemarin memang Adel lagi ada urusan , jadi kakak sudah lama dong di sini?"sambil membenarkan rambutnya yang diacak oleh Mattew.

"Iya , hampir dua minggu kakak disini , tapi sayangnya besok kakak harus kembali"

"Kamu enggak mau jenguk Mommy sebentar dek?"ucap Mattew lagi yang melihat Adelia hanya tersenyum saat Mattew mengatakan hal itu.

"Adel hanya .."sambil membuang nafas karena masih merasa kesal dan marah saat mengingat apa yang sudah di lakukan sang Mommy pada jiwa Adelia dulu.

"Kakak ngerti dan kakak enggak akan maksa kamu"ucap Mattew yang paham jika adiknya masih marah pada perilaku sang Ibu dulu.

"Kalau gitu , mau makan malam dengan kakak?"ucap Mattew lagi melihat kearah Eldrik dan Adelia secara bergantian.

Sedangkan Adelia masih diam sambil melihat kearah Eldrik untuk meminta ijin , Eldrik yang paham arti dari Adelia melihatnya pun hanya tersenyum dan mengangguk tanda setuju.

Hingga setelahnya mereka keluar dari rumahsakit itu bersama sama , untuk makan malam bersama meski seseorang terlihat menatap penuh permusuhan paa Adelia yang berjalan di samping Eldrik.

Dan setelahnya dia pergi saat melihat Adelia yang sudah tak terlihat lagi.

♤♤♤◆◆♤♤♤