NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Mengganti Ras

“Ugh, perutku tiba-tiba terasa sakit.” aku mengeluh sembari memegang perut yang terasa mulas.

“Apakah kau tidak pernah diajari oleh orang tuamu agar tidak maka sembarangan?.” Olivia menasehati ku karena makan Dungeon Core sembarangan.

Aku tidak bisa membalas perkataan perawat Olivia.

Tentu saja manusia mana yang mau memakan kristal misterius yang ditemukan di dalam sarang Monster tanpa tahu akibatnya. Tapi aku aku berbeda, aku bukan orang awam yang tidak tahu apa konsekuensinya.

Aku hendak mengatakan alasan kenapa memakan Dungeon Core, namun tiba-tiba Dungeon bergetar yang menandakan sarang Monster itu akan roboh karena jantungnya telah diambil.

Segera aku memerintahkan semua orang untuk meninggalkan Dungeon melalui lingkungan teleportasi yang berada di ruang bos. Sedangkan aku yang merasakan rasa sakit menyiksa di perutku, segera masuk kedalam peti mati yang dibawa oleh Bongsor.

“Aaaah, aku tidak mengira akan sesakit ini.” di dalam peti mati aku menahan rasa sakit. Meskipun sebagai Undead seharusnya aku kebal terhadap rasa sakit, tapi entah kenapa efek dari kemampuan [Nullity Pain] seakan tidak bekerja.

“Kecuali jika aku bukan lagi Undead?.”

Memikirkan kemungkinan itu membuat harapan muncul dalam diriku. Satu dari sekian kemungkinan yang bisa terjadi saat mengkonsumsi Dungeon Core adalah perubahan ras.

Jika aku bisa kembali menjadi manusia, kehidupanku yang dahulu pasti bisa aku kembalikan. Tapi aku sadar keinginan untuk kembali menjadi manusia hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Karena ras yang bisa dipilih akan terpengaruh oleh beberapa faktor seperti keadaan tubuh, tingkat karma, dan kemampuan yang aku miliknya. Saat ini aku adalah seorang Undead yang kemungkinan terbesar ras yang bisa aku pilih juga merupakan Undead.

Ding!

[Penyerapan core dimulai]

[1%]

[2%]

.......

.....

...

Rasa sakit yang awalnya hanya aku rasakan di bagian perut kini mulai menjalar keseluruhan tubuhku seiring meningkatkan penyerapan energi Dungeon Core. Mataku terpejam menahan rasa sakit, kepalaku terasa seolah akan meledak kapanpun.

Energi sihir yang meluap membuat Tauge bereaksi, akar dari Forest Child itu masuk lebih dalam mengoyak daging hingga mengikat jantungku. Daun-daunnya untuk melilit tubuhku semakin kuat mencengkram hingga membuat tulang-tulangku mulai remuk.

Semua rasa sakit dari apa yang sedang terjadi padaku saat ini, membuatku merasa sedang mengalami siksa kubur. Aku terus menggenggam tongkat Darkroot sambil berharap agar semuanya cepat selesai.

Meskipun aku ingin menyerah namun aku tahu tidak ada jalan kembali. Inilah resiko yang harus ditanggung saat ingin merubah ras, seperti Olivia dan yang lainnya. Mereka juga akan mengalami penderitaan yang sama, namun mereka akan mengalaminya secara bertahap.

Ding!

[Tubuhmu telah mengalami penyusunan ulang. Sekarang tubuhmu bukan lagi zombie]

Eh, kenapa zombie, bukannya aku ini Wraith?.

[Anda bisa terlahir kembali dengan ras yang terkait dengan kondisi tubuh anda saat ini]

Ditengah kebingungan yang aku rasakan, sistem menampilkan berbagai ras yang bisa aku pilih. Memahami dengan baik jika semua makhluk hanya memiliki satu kesempatan untuk mengganti ras, membuatku harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Targetku adalah memilih ras yang memiliki penampilan menyerupai manusia.

Pilihan pertama adalah ras [Demon], penampilannya seperti kambing yang berdiri dengan dua kaki dan memiliki sepasang sayap di punggungnya.

“Apakah ini Bephomet?.” aku langsung teringat dengan sosok iblis yang menjadi budaya populer dari para pemuja teori konspirasi.

Melihat penampilannya yang tidak ‘manusiawi’ aku segera menyingkirkan ras Demon dari daftar. Meskipun ras itu memiliki statistik tentang sangat besar tapi itu belum cukup untuk meyakinkan aku.

Kemudian ras kedua adalah [Treeant], aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang ras yang masuk dalam keluarga Forester Child ini karena sudah jelas aku akan menyingkirkannya.

Begitu juga dengan pilihan ketiga yaitu ras [Treefolk]. “Siapa juga yang ingin menjadi pohon berwajah pria tua berjanggut?.” setelah menyingkirkan tiga pilihan aku mulai merasa cemas, khawatir tidak ada ras yang cocok untukku.

Lalu ras berikutnya adalah [Fir'aun].

“Aku tidak tahu jika Fir'aun adalah sebuah ras.”

Dari penampilannya Fir'aun tidak lebih dari zombie yang dibalut dengan perban. Meskipun memiliki kemampuan dalam kepemimpinan serta kebijaksanaan yang mumpuni, tapi aku tetap menyingkirkan ras ini.

Rasa percaya diriku hampir lenyap setelah mengabaikan ras Fir'aun. Tapi harapanku kembali meningkat begitu melihat ras yang memiliki penampilan seperti manusia.

[Druid] makhluk hutan yang memiliki penampilan seperti manusia rupawan dengan rambut hijau serta telinga memanjang yang membuatnya sering dianggap sebagai Elf hutan, padahal keduanya adalah dua ras yang berbeda.

Tanpa perlu melihat kemampuan yang dimiliki ras ini, aku segera membuat pilihanku.

Ding!

[Apa anda yakin memilih dilahirkan kembali menjadi Druid?]

“Ya.”

[Pilihan dikonfirmasi]

Tubuhku terasa begitu nyaman, seluruh rasa sakit yang sebelumnya aku rasakan lenyap sepenuhnya, semua luka di tubuhku dengan cepat dipulihkan. Aku merasa sedang berada di tengah hutan, Jiwaku merasa begitu tenang di dalamnya.

‘Sudah lama aku tidak merasakan ketenangan seperti ini.’ aku merasa seperti kecambah yang baru keluar dari dalam tanah.

Akan tetapi semuanya ketenangan dan kenyamanan yang aku rasakan tiba-tiba menghilang dalam sekejap, kemudian rasa sakit yang bahkan lebih parah menyerang tubuh dan Jiwaku begitu dashyat. Hingga aku hampir kehilangan pikiranku.

‘Apa yang terjadi?.’

Ding!

[Dewa Kematian menginterupsi kelahiran anda]

‘Apa?.’

Kebingungan memenuhi kepalaku, kenapa Dewa Kematian tiba-tiba melakukan interupsi. Aku sama sekali belum menjalin hubungan dengan satupun dewa di kehidupan ini. Tapi kenapa...

“Tunggu, mungkinkah...”

Mendadak aku mengingat ada sesuatu yang selalu aku abaikan selama ini. Sesuatu yang sangat penting tetapi aku mengabaikannya seakan perhatianku selalu teralihkan ketika melihatnya.

“Berkah, aku tidak sadar jika memiliki itu”

Berkah adalah anugerah yang diberikan oleh Dewa pada individu yang dianggap menarik. Seseorang yang diberikan berkah akan mendapatkan kekuatan atau pengetahuan terkait Dewa yang memberikan berkah tersebut.

Tetapi manfaat sebenarnya dari Blessing (Berkah) adalah meningkatnya batas level. Ada batasan level yang mampu diraih manusia, cara termudah untuk menembus batasan itu adalah dengan mendapatkan berkah dari dewa.

Seakan sistem dunia ini memang sengaja membuat batasan tersebut, agar manusia tunduk pada para Dewa demi mendapatkan Berkah makhluk-makhluk Celestial itu.

Dari semua keuntungan untuk didapatkan dari sebuah berkah, tentu ada harga yang harus bayar. Manusia yang memiliki berkah akan selalu diawasi oleh Dewa untuk memberikan berkah. Mereka akan menjadi budak yang terus diperintahkan untuk menuju dan melakukan apapun yang Dewa itu perintahkan.

Baik di dalam game Divine Path maupun di kehidupanku sebelumnya, para Dewa selalu menjadi benalu yang memanfaatkan para pengikutnya sebagai hiburan.

Aku tidak ingin menjadi budak Dewa, karena di kehidupanku sebelumnya aku selalu mendapatkan masalah dari para Dewa. Akibatnya aku mengalami stagnasi karena tidak dapat meningkatkan level lebih tinggi dari batas manusia biasa.

Tapi aku tidak menyerah dan mencari jalanku sendiri.

“Jika aku tidak bisa menyentuh ranah yang lebih tinggi karena tidak memiliki otoritas. Maka yang perlu aku lakukan adalah membuat otoritasku sendiri.”

Aku terus mencari kekuatan dan informasi yang bisa aku dapat. Dalam waktu ratusan tahun akhirnya aku menembus batasku sendiri tanpa bantuan dari berkah dewa.

Aku termenung saat kepingan ingat yang sebelumnya buram kini mulai jelas.

“Aku telah melumuri tanganku dengan darah, untuk meraih otoritasku sendiri, menjadi seorang Dewa Dunia Bawah”

Ding!

[Anda mendapatkan otoritas dari Dewa kematian]

{Welcome Back}

Aku terperanjat kaget saat mendengar suara yang pernah aku dengar saat kematianku di atas kursi listrik.

“Sialan, sebenarnya apa yang sedang terjadi, Grim.”

Kabut yang menutupi sebagian besar ingatan kehidupanku sebelumnya, semakin tebal dan menghitam.

1
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
Adrian Syifa
author lanjut dong

sambil nunggu sabil bedah karya author dulu

bye thor jaga kesehatan dan tetap semangat
Fiorentina' EVRENZAN
thor follow dong hehhehe
Orpmy: oke.....
total 1 replies
Adrian Syifa
semangat dan aku nanti kisahmu thir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!