Istri Hasil Rampasan

Bagas merasa frustasi lantaran apa yang ia inginkan tak ia dapatkan.

Hatinya yang kalut dan ketidakwarasan pada otaknya menuntunnya untuk pergi ketempat yang sama sekali tak pernah ia kunjungi sebelumnya.

Lampu kelap kelip dan musik yang sangat bising terdengar begitu Bagas melangkah ketempat hiburan malam itu.

" Haii tampan,aku siap loh muasin kamu malam ini."

Bagas langsung disambut oleh beberapa wanita cantik dengan pakaian minim bahan.

" Maaf maaf saya tidak ingin ditemani!"

Penolakan Bagas membuat wanita-wanita sexy itu mundur dengan ekspresi yang sangat tak menyenangkan.

Bahkan salah satu diantara mereka mengumpat dengan kata-kata kasar.

Bagas kemudian masuk lebih dalam dia mendekat kearah bar table,setelah duduk Bagas memanggil bartender dan memesan minuman yang selama ini belum pernah ia sentuh sama sekali.

Satu gelas ditegur habis hingga Bagas memintanya lagi dan lagi sampai laki-laki berkulit sawo matang itu terkapar tak sadarkan diri.

...****************...

Pagi-pagi sekali Mesty sudah bangun bahkan mandi dan ia turun setelah tampil paripurna.Hal yang tak biasa itu membuat ayu terheran-heran lantaran sebelumnya Mesty selalu mengurung diri didalam kamar,ia hanya akan turun jika ingin pergi ketaman ataupun diminta keluar oleh Arya.

" Wah,nyonya tampak segar dan ceria sekali pagi ini?"

Ucap ayu menyambut sang nyonya yang kini sudah duduk dimeja makan dengan wajah cerah.

" Oh jelas dong mba ayu,em mba ayu masak apa hari ini.Mba boleh gak aku riques buat makan siang aku mau dibuatkan bebek betutu."

pinta wanita yang kini mulai bisa menerima takdirnya meskipun dia belum bisa menerima suaminya.

" Oh iya nyah oke,ayu mah selalu siap wae kalau nyonya mau riques.Em ,apa mau sarapan sekarang biar saya siapkan?"

" Em,jangan mba ayu aku mau sarapan jus buah naga campur pisang terus aku mau sama apel tolong gak usah dipotong ya mba.Bawa ketaman ya mba aku mau sarapan ditaman aja."

Setelah mengatakan itu Mesty lantas pergi ketaman samping.

Taman adalah tempat ternyaman bagi mesti selain berada dikamarnya.

Ditaman itu Mesty terbiasa mengungkapkan isi hatinya dengan para tanaman atau terkadang Mesty berbicara dengan ikan yang ada dikolam buatan yang ada diarea taman tersebut.

" Mba bikin apa?"

Suara sasi mengejutkan ayu karna ayu rupanya lupa kalau dirumah tuannya itu sedang ada tamu.

" Astaga mba Sasi,maaf ya ayu lupa kalau ada mba sasi.Ini ayu mau bikin jus buat nyonya apa mba Sasi mau juga?"

Tawar ayu yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Sasi.

" Mba ayu,sebentar lagi tim aku dateng nanti antar aja mereka keruangku terus jangan lupa bilang sama nyonya Mesty kalau pagi ini sudah dimulai."

Titahnya sebelum kembali lagi kekamar karna wanita yang tingginya 170 itu baru saja bangun dan belum sempat mandi.

...****************...

Dibelahan bumi yang lain seorang pria yang sudah bergelar suami namun belum merasakan apa yang namanya unboxing itu kini baru saja sampai dikantor.

Baru saja duduk disinggahsananya Fano langsung datang dengan membawa kabar buruk.

" Apa kamu sudah menyelidiki siapa pelakunya Fano?"

tanya Arya dengan rahang yang sudah mengeras.Tatapan matanya tajam bahkan Fano saja bicara dengan wajah tertunduk.Ia tak berani menatap wajah sang tuan yang tengah dilanda kemarahan.

" Sudah tuan dan pelakunya adalah.."

Fano menjeda ucapannya karna dia tak berani mengatakan siapa pelaku yang sudah menyabotase mobil operasional kantor yang biasa dipakai untuk pengiriman bahan baku kecabang.

" Katakan dan jangan bertele tele Fano!"

Ucap Arya dingin namun suaranya terdengar menakutkan ditelinga Fano.

" Dia..

Fano kemudian membisikan satu nama yang membuat Arya mengepalkan tangannya dengan erat.

" Rupanya dia masih mau bermanin-main denganku!" Ucap Arya dengan seringai diwajahnya membuat Fano berdiri bulu kuduknya.

" Mode tuan mafia kejam!"

Lirih Fano kemudian meninggalkan ruangan arya yang terasa mencekam.

Braaak

" Maaf Sintia,saya tidak sengaja!"

Ucapnya kala tak sengaja menabrak sekertaris baru Arya.

" Tidak masalah pak Fano,em memangnya didalam ada apa? Kenapa wajah bapak tampak tegang dan ketakutan?"

Tanya Sintia yang tak bisa melihat Fano dengan mode anak kucing saat melihat singa jantan yang kelaparan.

" Em,didalam suasananya sungguh mencekam.Jangan masuk,tunggu singa itu mode kalem lagi."

Cicitnya semakin membuat Sintia kebingungan dan tak faham dengan apa yang dikatakan Fano.

" Pak Fano ini aneh,ada-ada saja."

Tanpa mengindahkan peringatan Fani Sintia lantas mengetuk pintu ruangan arya.

Tok tok tok

" Masuk!"

Suara Arya yang terdengar lain membuat nyali Sintia ciut,namun ia tetap harus masuk karna ada berkas penting yang harus ditandatangani oleh Arya.

" Permisi pak,maaf menganggu ini ada berkas penting yang harus bapak tandatangani sekarang juga!"

Sintia menyodorkan map berwarna merah dan ia letakan dimeja kerja Arya.

Tanpa membaca dan hanya dengan sekali guratan Arya sudah membubuhkan tandatangannya.

Wajah Arya tampak seprti singa lapar yang siap mencabik-cabik mangsanya.Jika ia seekor singa jantan mungkin taring dan kuku panjangnya sudah keluar dari tempatnya.

" Terimakasih pak,kalau begitu saya permisi!"

Tanpa menunggu lama lagi Sintia lantas keluar dan menutup kembali pintu ruangan arya dengan pelan.

Didepan Fano rupanya masih menunggu karna hawatir Sintia melakukan kesalahan yang semakin memicu kemarahan sang singa jantan.

" Huuft Slamet Slamet!"

Ucap Sintia dengan menghembuskan nafas panjang.

" Sin kamu gak kenapa-kenapa kan apa dia mengeluarkan taringnya,apa kamu ada salah bicara.Wajahnya tampak menakutkan bukan?" tanya Fano tanpa jeda sembari matanya menelisik setiap inci tubuh Fina tanpa terlewatkan.

Puk

" Pak Fano ini hawatir apa mesum! Segitunya liatin saya,saya merasa ternodai! Pak Fano harus tanggung jawab!"

Ucap Sintia ,wanita berparas ayu dengan rambut ikal sepinggang itu menghentakan kakinya dan meninggalkan Fano yang masih mematung dan berusaha mencerna ucapan Sintia.

" Tanggung jawab?Memangnya apa yang sudah aku lakukan,apa hanya dengan menatapnya begitu dia bisa hamil? Jabang bayi,aku harus gimana.Cicilan mobil belum lunas,rumah juga baru lunas.Masa iya anak orang mau dikasih makan kain perca dari garmen!"

Ucap Fano dengan konyolnya.

...****************...

Setelah sarapan Pramesti langsung diboyong Sasi keruangnnya.Mesty dibuat terkejut karna ternyata didalam ruangan itu sudah ada 7 orang yang akan membantu sesi dalam misi menjadikan Pramesti secantik putri Leonor dalam 14 hari.

" Mba,ini semua karyawan mba diboyong kesini apa emang dirumah ini mau disulap jadi salon kecantikan.Gak hanya prodak-prodaknya tapi semua ahlinyapun dipindah kesini.Emangnya aku mau diapain si mba,apa hidung aku kurang mancung atau dagu aku kurang runcing.Em,aku hanya perlu dipoles dikit aja ko mba pasty aku secantik Lisa blackpink."

Celetuk Mesty yang membuat semua orang terkekeh.