Mengejar Cinta CEO Dingin Sampai Mana?

"Aku hanya mengingatkanmu, karena kamu dalam bahaya dan lagi pula aku mendengar sendiri jika nenek lampir itu ingin melakukan sesuatu pada mobil dan lebih baik kamu pulang bersama kami naik bus. Lagi pula kemarin juga kamu datang kemari naik bis itu tidak ada masalah," ucap Ayleen yang mencoba untuk menjelaskan.

"Berapa kali aku mengatakan kepadamu. Jika aku masih ada pekerjaan dan aku akan pulang sendiri!" tegas Alam.

"Kamu adalah seorang atasan dan kamu bisa memerintah karyawan lain untuk pulang sama dengan kamu!" saran Ayleen.

"Ayleen aku mohon cukup. Kamu jangan berlebihan seperti itu!" tegas Alam.

"Aku tidak akan berhenti sebelum kamu mendengarkanku!" tegas Ayleen.

Hhhhhhh

Alam menghela nafas yang sepertinya habis kesabaran karena Ayleen yang terus menganggu dia.

Alam yang tiba-tiba menarik tangan Ayleen yang membuat Ayleen benar-benar kaget dengan apa yang di lakukan Alam.

"Hey kamu mau membawaku kemana?"

"Apa yang kamu lakukan?"

"Hey!" teriak Ayleen yang terus di tarik Alam.

Tiba-tiba Alam membawa Ayleen ke sebuah tiang yang berada di sekitar tanaman. Alam merapatkan tubuh Ayleen di tiang itu dan tiba-tiba langsung mengikat Ayleen yang membuat Ayleen kaget.

"Kau mau apa?" tanya Ayleen panik

"Bukankah seperti ini kau memperlakukan ku agar aku bisa diam dan menuruti apa mau mu dan sama dengan apa yang aku lakukan. Kamu akan diam setelah ini dan tidak mengikutiku!" tegas Alam

Alam benar-benar mengikat Ayleen di tiang yang membuat tubuh Ayleen tidak bisa bergerak.

"Alam lepaskan aku. Apa kau gila!" teriak Ayleen.

"Kau lebih baik seperti ini!" tegas Alam dengan membuang nafas perlahan.

"Kau jahat sekali memperlakukan ku seperti ini," kesal Ayleen.

"Hanya ini yang bisa membuatmu diam dan tidak mengikutiku. Jadi jika ingin lepas, berteriak dan mencari bantuan!" tegas Alam yang pergi dari hadapan Ayleen.

"Aku tidak akan meminta bantuan pada siapapun. Aku akan menunggumu!" tegas Ayleen yang membuat Alam menghentikan langkah.

"Kau yang membuatku seperti. Maka kau juga yang harus melepaskan ku," lanjut Ayleen. Alam hanya diam pada tanpa membalikkan tubuh.

Ternyata Alam sama sekali tidak peduli dengan apa yang dikatakan Ayleen. Alam yang langsung pergi meninggalkan Ayleen sendirian dengan posisi yang terikat seperti itu.

"Dia benar-benar sangat keterlaluan!" Ayleen yang ternyata berusaha melepaskan diri. Namun, ikatan itu sangat kuat.

**********

Para karyawan memasuki bus yang sudah bersiap-siap untuk pulang.

"Ayleen benar-benar meninggalkanku. Aku hanya ke toilet sebentar dan dia sudah main pergi saja," oceh Ruka dnegan kesal.

"Lihat saja aku tidak mau 1 bangku dengan dia!" Ruka yang masih bergerutu masuk kedalam Bis. Ruka berpikiran jika Ayleen sudah masuk kedalam Bis dan ternyata Ayleen yang masih berada di lapangan yang di ikat Alam.

Setelah semua karyawan memasuki Bis dengan barang mereka masing-masing. Akhirnya Bis itu meninggalkan Resort tanpa Ayleen dan yang benar saja tidak ada yang menyadari jika salah satu teman mereka tidak ada di dalam Bis. Ruka juga sudah berpikiran jika Ayleen yang pasti sudah duduk dan karena Ruka marah jadi tidak mau mencari Ayleen.

Padahal Ayleen sedang tidak baik-baik saja yang berada di daerah lapangan di bawah terik matahari yang semakin tinggi. Tubuh Ayleen yang terlihat lemas dengan pandangan mata yang sangat membayang, keringat membasahi tubuh Ayleen dengan dahi yang jelas berkeringat.

"Aku haus sekali. Dia benar-benar tidak akan datang untuk membuka ikatan ini," gumam Ayleen dengan suara keras yang sudah tidak mampu berbicara.

Sudah tidak tahu berapa jam dia berada di tempat itu tanpa ada yang melihat sama sekali dan tidak ada yang bisa menolongnya. Ayleen juga sudah tidak punya kemampuan untuk berteriak minta tolong karena suaranya yang sudah habis, karena tubuhnya yang semakin lemas Ayleen hanya pasrah dengan keadaan yang sekarang.

Sementara Alam yang ternyata masih melakukan beberapa pekerjaan dengan memberikan arahan kepada orang-orang yang ada di pabrik. Alam juga sampai tidak mengingat waktu dan mungkin tidak mengingat jika dia telah mengikat Ayleen.

Semua pekerjaan Alam yang selesai sehingga hari yang terlihat mulai gelap.

"Tuan yakin pulang sendiri?" tanya Dellon yang mengantarkan sang majikan sampai ke pintu mobil.

"Iya. Kamu bawa mobil sebelumnya ke bengkel dan setelah itu baru kembali ke Jakarta!" titah Alam.

"Baik tuan," sahut Dellon.

Tiba-tiba hujan turun membuat Alam melihat ke langit.

"Saya duluan!" Alam yang langsung buru-buru memasuki mobil dan duduk di kursi pengemudi. Dellon hanya menganggukkan kepala dan dia juga buru-buru masuk ke mobil berikutnya karena berbeda tujuan dengan sang atasan.

Alam menggunakan mobil untuk kembali ke Jakarta dengan menyetir sendiri. Alam yang sudah melakukan perjalanan dengan hujan yang cukup deras.

"Apa dia masih ada di sana!" Alam baru kepikiran tentang Ayleen yang tadi dia ikat.

"Tidak mungkin!" ucap Alam dengan wajah mendadak kaget.

"Aku tidak akan meminta tolong kepada siapapun. Siapa yang sudah membuatku seperti ini maka dia juga yang akan melepas ikatan ini!" kata-kata Ayleen tiba-tiba teringat di dalam pikiran Alam.

"Argggghhh sial!" umpat Alam dengan memutarbalikkan mobilnya dengan cepat. Tuba-tiba saja dia kepikiran dengan Ayleen yang dia tahu memang sangat keras kepala.

Ayleen masih berada di tiang dengan tali yang berkeliling di area perutnya mengikat dirinya sehingga tidak bisa lepas kemana-mana. Gadis itu yang terlihat sangat lemas dengan kepala menunduk menatap tanah. Kulit tubuh yang sekarang sangat dingin tersentuh air hujan yang turun dari langit.

Tidak bisa diingat beberapa jam dia sudah berada di tempat itu tanpa melakukan tindakan untuk menyelamatkan diri sendiri atau meminta pertolongan kepada orang lain. Dari kulit putih mulus itu merasakan sinar matahari yang sangat terik sehingga membuat kulitnya terbakar, sinar matahari yang meredup dan berganti dengan siraman air hujan yang membuat Ayleen menggigil.

Air hujan yang membuat apa yang dia pakai sudah basah sehingga menembus kulitnya yang membuat tubuh Ayleen menggigil. Tidak kau betapa kedinginannya Ayleen yang seperti mendapat siksaan.

Tidak lama cahaya mobil yang terlihat membuat sekitar 20 meter dari tempa Ayleen. Alam yang berada di dalam mobil membuka kaca jendela mobil dan melihat ke arah kiri. Dari kejauhan Alam bisa jelas melihat seorang wanita yang masih tetap pada tempatnya dan tidak bergeser sama.

"Apa dia gila!" pekik Alam dengan wajah kesal yang bercampur panik langsung membuka pintu mobil. Alam juga tidak menggunakan payung membiarkan dirinya tersiram air hujan berlari menghampiri Ayleen.

"Ayleen!" panggil Alam dengan mengangkat kepala Ayleen. Mata Ayleen yang sudah terpejam dengan hembusan nafas yang yang terlihat putus, hidung Ayleen juga berdarah yang membuat Alam benar-benar terkejut dengan wanita yang di lihatnya itu.

"Ayleen bangun!" Ayleen!" Alam menepuk-nepuk pipi yang sangat lembab itu. Tidak ada respon sama sekali. Hanya memperlihatkan wajah yang sangat pucat dengan bibir yang menghitam.

"Sial!" umpat Alam yang buru-buru membuka ikatan berkeliling itu dari tubuh wanita yang kecil itu. Alam juga tidak lupa menahan agar ketika semua tali itu terlepas dari tubuh Ayleen. Ayleen yang tidak langsung terjatuh.

Begitu ikatan terlepas dari tubuh kecil Ayleen. Alam yang tidak membuang-buang waktu langsung menggendong Ayleen ala bridal style yang membawa berlari memasuki mobil.

Bersambung