NovelToon NovelToon
Perjodohan Paksa

Perjodohan Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yulia Kamila

Buku ini menceritakan tentang pemuda yang bernama Arman Haydar Hilmawan seorang pemuda yang dipaksakan nikah oleh keluarga nya.



#Nikahpaksa #Penderitaanistri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulia Kamila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibrahim beranjak dewasa

Di sebuah negara Inggris terdapat seorang pemuda yang ada di sebuah universitas Inggris. Seseorang yang baru saja menyelesaikan perkuliahannya di dalam sebuah kelas, dan ia pun didatangi oleh seorang yang begitu misterius.

"Cepat kau bayar hutang mu kepada bos kami!" perintah seseorang misterius.

"Aku bukan nya tidak bayar. Namun bagaimana bisa bayar saat orang tua ku tidak mengirim dana untuk ku?" tanya Ibrahim.

*Apa itu masalah untuk kami hah? Pokoknya bos kami akan memberikan tempo 7 hari. Jika tidak kampus ini akan ku bakar." ancaman seseorang membuat Ibrahim ketakutan.

"Apa kau paham hah?"

Mereka pun pergi meninggalkan Ibrahim Assegaf Hilmawan seorang diri yang sudah babak belur, dan ia pun menghubungi ibunya yang ada di Korea Selatan yaitu Mikayla Alyssa.

Tririringgggg..... tririringgggg.....

Bunyi ponsel seseorang yang ada di sebuah perusahaan Korea Selatan, dan ia pun menerima panggilannya.

"Ada apa anak mama?" tanya seseorang gembira.

"Ma. Aku mau dikirim dana sebesar 700 juta hari ini!" perintah Ibrahim.

"Ya Allah untuk apa dana sebesar itu?" tanya seseorang kaget.

"Namun mama harus bertanya kepada papa kamu anakku."

"Ma. Tolong jangan bicara kepada papa. Yang ada bikin nambah masalah dengan kecurigaan papa. Intinya Ibrahim butuhkan dana hari ini ma!" perintah Ibrahim.

"Pokoknya mama harus kirim dana 700 juta itu. Aku tunggu." Ibrahim mematikan panggilannya.

Disisi lain Kayla terus mengkhawatirkan tentang putranya, dan ia pun terpaksa menelpon Arman sang suami yang sedang meeting.

"Ya Allah. Bagaimana ini? Apakah aku harus mengirimkan uang 700 juta tersebut kepada putraku? Apakah suamiku harus mengetahui tentang hal ini? Maafkan mama anakku. Mama terpaksa menelpon ayahmu." ucap Kayla seorang diri sambil berjalan ke arah kamarnya untuk mengambil ponsel dan langsung menelpon seseorang.

Tririringgggg........ tririringgggg........

Bunyi ponsel seseorang yang sedang meeting di sebuah ruang VVIP perusahaan Korea Selatan. Seseorang itu pun langsung menjawabnya.

"Tunggu sebentar. Saya harus menerima panggilan ini. Iya sayang. Ada apa kamu menelpon ku?" tanya Arman.

"Mas aku ingin mengatakan sesuatu." ucap Kayla.

"Katakan yang mau kamu utarakan sayang!" perintah Arman.

"Ibrahim membutuhkan dana 700 juta. Apa kita bisa memberinya?" tanya Kayla.

"Apa? Untuk apa dana sebesar itu sayang?" tanya Arman kaget.

"Nampaknya putra kita sedang terlibat masalah sayang. Aku pun tidak mengetahui nya. Akan tetapi ada masalah yang sedang disembunyikan oleh Ibrahim. Nah itu yang harus kita cari tahu? Pokoknya dana itu harus segera dikirim sayang!" Kayla khawatir.

"Baiklah.Nanti kupikirkan." Arman mematikan telpon nya.

Disisi lain Ibrahim berjalan menuju parkiran mobil kampus Inggris, dan ia pun langsung menyalakan mobilnya untuk meninggalkan kampus tersebut.

"Sebaiknya aku segera kembali ke apartemen." Ibrahim bergumam dalam hati nya ketika memasuki mobilnya dan berlalu pergi.

Tanpa sengaja ia pun menabrak seorang wanita cantik yang sedang mengikat sepatunya.

"Ya tuhan sepatu ini sampai lepas pula. Sebaiknya aku memperbaiki nya dahulu!" perintah wanita itu yang berjongkok mengikatnya.

"Hey nona awas." teriak Ibrahim.

"Ya tuhan. Apakah wanita itu tuli?"

"Nona nanti kau tertabrak." teriak Ibrahim yang membunyikan klakson mobilnya.

"Sepertinya ada yang meneriaki saya. Mungkin perasaan ku saja." wanita misterius itu berkata dalam hati nya dan melihat ke sekeliling jalan dan tiba-tiba ada mobil yang mengarah ke arah dirinya.

"Aaaaa." teriak wanita misterius itu.

Tiba-tiba sahabat Anjana Malhotra yang mendengar Anjana Malhotra kecelakaan langsung keluar dari sebuah cafe.

"Hey Anjana mengalami kecelakaan." ucap teman yang lain.

"Mari kita periksa!"

Mereka pun menyeberangi jalan untuk menemui Anjana Malhotra yang tergeletak dijalan sambil menggoyang kan badan nya Anjana Malhotra.

"Anjana bangun. Hey kau bertanggung jawab lah sedikit!" perintah sahabat yang lain saat mengetuk pintu mobil Ibrahim.

"Okay. Aku akan bertanggung jawab. Namun kau bisakah lebih tenang agar diriku tak takut lihat muka mu. Sebaiknya kita bawa wanita itu ke rumah sakit!" perintah Ibrahim yang menggendong Anjana untuk dimasukkan ke dalam mobilnya dan berlalu pergi.

"Aku yang akan ikut dengan Anjana. Kalian hubungi keluarga nya!" perintah seorang sahabat Anjana Malhotra.

"Baiklah. Kau berhati-hati lah. Aku harus menelpon ibunya Anjana." ucap rekan lain.

Tririringgggg..... tririringgggg......

Bunyi ponsel seseorang yang ada di dalam sebuah kamar pribadi nya, dan ia pun langsung menjawabnya.

"Siapa ini?" tanya wanita tua itu.

"Tante ini aku sahabat Anjana Malhotra. Anjana mengalami kecelakaan. Kini dia sedang berada di rumah sakit Korea Selatan!" perintah sahabat Anjana itu.

"Apa? Kau kirim lokasi rumah sakit Korea Selatan di whatsapp tante! Tante akan menghubungi papa nya Anjana untuk segera datang ke rumah sakit Korea Selatan!" perintah ibunya Anjana.

"Baiklah tante. Aku sudah mengirim nya. Silakan periksa!" perintah sahabat Anjana yang mematikan panggilannya.

Disisi lain rumah sakit Korea Selatan.....

Mobilnya Ibrahim langsung mendarat di halaman rumah sakit Korea Selatan, dan ia pun langsung keluar untuk memanggil sang dokter. Waktu telah menunjukkan pukul 09.10 pagi di negara ginseng.

"Dokter. Dokter." teriak Ibrahim yang menggendong Anjana ke dalam rumah sakit.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi pada wanita ini?" tanya dokter laki-laki.

"Dia baru saja mengalami kecelakaan paman. Aku yang akan bertanggung jawab atas wanita ini. Yang terpenting adalah selamat kan wanita ini!" perintah Ibrahim.

"Perawat. Tolong bawa pasien ini keruangan pemeriksaan!" perintah dokter laki-laki.

"Baik dokter." ucap perawat wanita yang mengambil brangkar.

Ibrahim pun menaruh Anjana Malhotra di atas brangkar dan sahabat Anjana Malhotra yang tiba-tiba langsung pamit karena ada urusan.

"Aku minta maaf dikarenakan harus pergi segera mungkin." ucap wanita misterius itu.

"Kau mau kemana? Kau pikir kau bisa pergi semudah itu?" tanya Ibrahim yang menghentikan nya.

"Saya ada keperluan penting. Sebentar lagi keluarga nya akan tiba!" perintah wanita misterius itu yang menginjak kaki Ibrahim dan berlalu pergi.

"Dasar wanita gila. Berani sekali menginjak kaki saya." Ibrahim pun mengejar sang dokter untuk mengikuti Anjana Malhotra dirawat.

Tidak lama kemudian datang lah kedua orang tua nya Anjana Malhotra, dan ia pun langsung menanyakan keadaan putri mereka.

"Dokter bagaimana kondisi putri kami?" tanya seorang laki-laki paruh baya.

"Kalian tenang saja. Pasien hanya luka ringan dibagian kepala." ucap dokter laki-laki.

"Apakah ada luka yang serius?" tanya ibunya Anjana Malhotra khawatir.

"Sementara ini belum ada luka yang dikhawatirkan. Jika kalian ingin menjenguk pasien silakan. Namun harap tidak mengganggu ketenangan pasien. Permisi saya ada keperluan lain!" perintah dokter laki-laki yang meninggalkan ruangan pasien.

"Kurang hajar. Jika aku menemukan orang yang menabrak putri kita. Aku tidak akan memaafkan dia." ucap papanya Anjana Malhotra seorang diri.

Tiba-tiba Ibrahim membuka obrolan yang membuat papanya Anjana Malhotra marah.

"Sebenarnya saya yang menabrak anak anda paman. Saya tidak tahu ada orang yang melintasi perjalanan ku." Ibrahim ketakutan.

"Apa kau tidak tahu tentang anakku nanti bisa tewas hah?" teriak papanya Anjana Malhotra kepada pemuda tersebut.

"Aku sungguh minta maaf paman. Aku akan bertanggung jawab atas Anjana Malhotra." ucap Ibrahim.

"Tolong tidak membuat keributan dirumah sakit!" perintah perawat yang keluar dari bilik ruang lain dan berlalu pergi.

"Urusan kita belum selesai." ucap papanya Anjana yang memasuki ruang pasien bersama istrinya.

"Ibrahim kau harus sabar." ucap Ibrahim seorang diri dan berlalu pergi memasuki ruang Anjana.

Bersambung.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!