NovelToon NovelToon
Arcania

Arcania

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Dunia Lain
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis998

Sinopsis :

Protagonis tiba-tiba saja dipindahkan pada tubuh seorang anak laki-laki, yang merupakan anak bangsawan kelas atas bernama Astin.

Astin sangat dimanjakan oleh orang-orang disekitarnya, tetapi itu tidak membuat protagonis merasa senang, sebab Astin hanyalah karakter sampingan yang akan mengalami nasib tragis saat awal skenario dimulai.

Tidak sampai disitu, latar belakang keluarganya juga cukup gelap, dan ada rahasia yang tidak diketahui oleh protagonis.

Walau demikian, protagonis yang mengetahui kejadian dimasa depan, tetap berusaha meningkatkan kekuatan, agar dapat selamat dikemudian hari.

Tetapi sayangnya tempat ia terbangun bukanlah tempat yang familiar. Ini memang dunia game yang sebelumnya ia mainkan, namun keluarga Astin berasal dari tempat yang jauh dari tempat skenarionya dimulai.

Yaitu peta yang belum pernah terbuka sebelumnya. Akankah Protagonis dapat mengatasi permasalahan yang akan terjadi? Ikuti terus kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis998, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Kembali Untuk Pulang.

...Cerita berlanjut....

^^^36 : 29 : 11 . Arcan-43 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode dua puluh dua.

Setelah sampai pada motor kinetik, akupun segera melaju untuk kembali. Tetapi perjalanan pulang tidak semulus sebelumnya.

Cururut cururut cururut!!!

Swooooosh...

"Sialaaan! Kenapa mereka mengejarku?"

Segerombolan Ratman tiba-tiba saja bermunculan dan bergerombol, padahal sebelumnya mereka hanya mengawasi dari celah-celah bangunan.

Aku kewalahan menghindari puing-puing di depanku sembari menambah kecepatan motor kinetik.

Bam! Bam! Bam!

Cururut! Cururut!

Akupun melempar peledak untuk menghambat mereka, tetapi itu tidak terlalu berguna, sebab yang di belakang segera melompat menginjak Ratman yang tumbang. Sudah jelas jumlah mereka ada ribuan.

Menggunakan sisik Great Serpent untuk menyembunyikan diri percuma, sebab motor kinetik tetap akan terlihat. Jadi akupun segera memanifestasi senjata.

...(Sadr Release).♪.♪.♪...

...(Reload).♪.♪.♪...

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Cururut! Cururut! Cururut! [+ 1 exp] [+ 1 exp] [+ 1 exp]...

Mereka merupakan monster rank F teratas, sudah jelas lebih berbahaya daripada Goblin, bahkan mereka lebih merepotkan dari Crawler, sebab jumlah mereka yang tidak masuk akal.

Aku sudah pasti akan langsung jadi tulang belulang kalau sampai terlahap oleh kerumunan nya. Aku semakin kewalahan, sebab harus berkendara di jalanan seperti ini sembari membidik.

"Sialaaan!"

Mereka bahkan memijak satu sama lain, sampai terlihat seperti ombak yang akan menelanku dari atas.

Swooooosh...

Sebab itu, akupun memutuskan untuk fokus mengemudi.

*

Sementara itu.

Swooooosh swooooosh Swooooosh...

"Kalian! Kurangi jumlah dari belakang bertahap. Tuan muda sepertinya sudah menyadari keberadaan kita, tidak perlu menahan diri, tetapi tetap jaga jarak."

"Siap pak!"

Wussh wushh wushh...

Para kesatria yang tengah berlarian di atap-atap gedung itu, segera terjun menuju gerombolan Ratman yang semakin tidak terkendali.

Mereka menghunus pedang mereka, dan menyatukannya dengan skill yang mereka miliki. Ya, pada dasarnya mereka memiliki skill yang berbeda-beda.

Tetapi setelah menjadi seorang kesatria, mereka diwajibkan memakai pedang, dan mempelajari teknik berpedang juga mengaliri pedang tersebut dengan atribut serta skill yang mereka miliki.

Sebagai hasilnya mereka dapat melakukan tebasan yang lebih tajam. Dan memberikan efek tertentu, seperti terbakar, membeku, racun, serangan berganda dan sebagainya.

Selain kesatria, ada juga penyerang jarak jauh serta penyembuh di antara mereka, dan mereka tentu saja memberi bantuan dari belakang.

Satu orang pemanah dan penyembuh, pergi ke dungeon bersama tiga orang kesatria yang sebelumnya memasuki dungeon terlebih dulu.

Dan sekarang penyerang jarak jauh yang tersisa mulai menggunakan berbagai skill mereka, untuk memberi support dari belakang.

Sedangkan penyembuh sepertinya tidak akan mendapat peran, sebab para kesatria itu dengan mudahnya membabat ribuan kawanan Ratman.

Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka dapat membabat habis sebagian besar Ratman. Sebelumnya mereka juga membabat habis para Ratman ini, agar tuan muda dapat pulang dengan selamat.

Hanya ada beberapa yang tersisa, dan kawanan Ratman itu sepertinya sudah menyerah mengejar tuan muda. Jadi para kesatria itu segera kembali pada posisi.

Mereka melompat di antara tepi-tepi jendela gedung, sampai pada akhirnya mencapai atap-atap gedung tinggi di sekitar.

Hari sudah semakin gelap, tapi itu tidak dapat mengacaukan formasi maupun penglihatan mereka yang sudah terasah.

Entah kenapa hari ini terasa lebih melelahkan bagi mereka, atau mungkin mental mereka saja yang terasa lelah. Dan ini juga tidak akan berakhir bahkan setelah tuan muda mereka pulang.

*

"Hah? Apa mereka berhenti mengejarku?"

Aku tidak terlalu menyadari sebab fokus melarikan diri.

Akupun segera mengambil Compass dan mengaktifkan fitur peta. Sepertinya para kesatria yang mengawasiku sudah bekerja keras.

Akupun menghentikan motor kinetik setelah mencapai tepi kota kuno.

Seharusnya disini aman, tidak ada monster nokturnal berbahaya di sekitar sini.

Jujur saja aku merasa sangat lapar. Apalagi setelah kehilangan cukup banyak darah dari pertarungan sebelumnya.

Walau fisikku disembuhkan dengan batu pemulihan, tetapi darah yang hilang tetap tidak dapat kembali, sebab itu hanya memperbaiki kerusakan.

Jadi sekarang tubuhku terasa agak lemas. Kalau saja aku belum menaikkan level, pasti aku sudah pingsan sedari tadi.

Akupun memarkirkan motor kinetik ke tepi. Kemudian mencari beberapa batu, untuk membersihkan dan memangkasnya sampai menjadi pipih.

Batu lainnya aku susun sebagai alas, sedangkan batu pipih untuk ku gunakan sebagai pemanggang.

Setelah itu, akupun mengeluarkan daging Horn Rabbit dari tas spasial, ya, dagingnya masih segar sebab di dalam tas spasial waktu terhenti.

Akupun memotongnya menjadi beberapa bagian, kemudian membersihkannya. Tidak ada air, jadi aku hanya menggunakan batu pembersih.

Tidak mungkin aku membersihkan dengan jus Chersei. Seharusnya aku membawa beberapa botol air mineral.

Oke, sekarang mari kita siapkan bumbu, ya, aku menyiapkannya sebab memang sudah berniat untuk memasak sendiri. Bumbu disini memiliki nama serta bentuk yang lain dari rempah-rempah yang ada di dunia sebelumnya,

Jadi aku tidak dapat menjelaskan rinciannya. Yang jelas aku hanya akan memasak daging panggang sederhana, aku tidak terlalu pandai memasak, tetapi aku percaya diri dengan rasa masakanku.

Setelah menyiapkan bumbu, akupun membaluri daging untuk marinasi.

Kemudian mengambil batu pemanas. Ini serupa dengan batu penghangat, tetapi memiliki warna yang lebih gelap juga suhu yang lebih tinggi.

Banyak item-item praktis yang sudah dikembangkan di dunia ini, terutama di kerajaan Orione yang memiliki peradaban lebih maju.

Akupun mulai memanggangnya, dan sesekali mengolesi bumbu agar rasanya lebih meresap. Aroma harum mulai menggelitik hidung, membuat perutku semakin bergemuruh.

Sepertinya aku dapat menghabiskan dua ekor Horn Rabbit ini. Daging Horn Rabbit cukup gemuk, ya, disini banyak sumber makanan mereka.

Setelah beberapa waktu, daging Horn Rabbit panggang pun siap untuk disantap.

Akupun mulai menyantap daging Horn Rabbit panggang yang enak ini, sembari bersantai melihat pemandangan langit malam yang samar terlihat, sebab terhalang kabut tipis kota kuno.

*

Beberapa waktu sebelumnya, sisi lain.

"Hei, kenapa energi tuan muda menghilang lagi?"

"Apa tuan muda tidak selamat?"

"Kalau begini, nyonya akan benar-benar menerbangkan kepalaku, Sial! Padahal aku sudah berjanji untuk menikahi maid baru itu."

Seorang kesatria yang terjun ke dalam dungeon terlebih dulu, mulai meratap setelah jatuh menghantam tanah.

Beberapa saat kemudian, dua orang temannya yang menyusul juga segera menghantam tanah, kemudian segera mengkonfirmasi keadaan.

"Hei, apa kau sudah menemukan tuan muda?"

Kesatria itu menoleh dengan wajah pucat nya, sembari berkata.

"Haha... sepertinya kita akan kehilangan kepala."

Belum sempat temannya menanggapi, beberapa Gremlin segera menyerang kesatria itu, temannya lantas mengintervensi.

Kemudian memukul kepala kesatria itu sembari berteriak.

"Hei...! Sadarkan diri mu, apa kau ingin mati?"

Kesatria yang mulai putus asa tersebut hanya menjawab sembari menunduk.

"Pada akhirnya kita akan mati juga. Bukankah lebih baik mati ditangan monster daripada disiksa terlebih dahulu oleh nyonya?"

Seketika bulu kuduk temannya berdiri, tetapi mereka berdua tetap menghalau dan menghabisi para Gremlin yang sudah berkerumun.

Ya, itu merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh para kesatria yang berada langsung di bawah kendali nyonya,

Terutama mereka yang bertugas untuk mengawasi pergerakan tuan muda, juga menjaga keamanannya.

Kesatria yang tengah putus asa itu kembali berkata.

"Apa ketua tidak ikut masuk dungeon untuk menyelamatkan tuan muda? Apa dia menelantarkan kita?"

Mendengar pernyataan bodoh tersebut, membuat temannya merasa kesal.

"Tutup mulutmu! Daripada mengatakan omong kosong yang belum pasti, lebih baik kau segera membantu kami."

Dan temannya yang selesai membasmi para Gremlin itu, kembali memukul kepala kesatria tersebut untuk membuatnya tersadar.

Mungkin mentalnya terguncang, saat mengingat kejadian dimana teman terdekatnya melakukan kesalahan, dan berakhir meregang nyawa di tangan nyonya,

Ya, walau dia hanya mendengar dari rumor dan tidak melihatnya secara langsung. Tetapi kalau mengingat seberapa protektif nyonya terhadap tuan muda, itu bukanlah hal yang mustahil.

Setelah beberapa waktu, pemanah serta penyembuh yang bertugas membantu mereka akhirnya sampai, kemudian bertanya.

"Kenapa dia seperti itu?"

Dan salah satu kesatria yang sebelumnya menenangkan temannya menjawab.

"Sepertinya kami tidak bisa menemukan tuan muda."

Pemanah itu hanya menghela napas, kemudian berkata.

"Haah... sepertinya kau harus lebih berlatih menjaga ketenangan."

Iapun melanjutkan.

"Sudah pasti tuan muda selamat dan berhasil keluar, kalau pintu dungeon sudah kembali terbuka."

Setelah mendengar itu, kesatria yang tengah terpuruk tersebut menyangkal.

"Terus kenapa dia tidak muncul di depan pintu masuk dungeon? Bukankah dia terjebak?"

Dan pemanah itu hanya menjawab dengan tenang.

"Kau akan segera mengetahui ketika menyelesaikan dungeon ini."

Walau samar, mereka dapat merasakan gelombang energi tuan muda, dan itu cukup dekat, kemudian melewati mereka.

Menurut ketua, tuan muda menyembunyikan diri dengan item yang dia dapat dari dalam dungeon. Hanya monster tipe boss saja yang memiliki skill merepotkan semacam itu.

Mereka tidak dapat mempercayai, tuan muda dapat mengalahkan monster seberbahaya itu, apalagi dengan tingkatannya yang sekarang.

Mau dipikir bagaimanapun, itu merupakan hal yang tidak masuk akal, sekalipun dia menggunakan artefak maupun item-item mahal yang mendukungnya.

Ya, untuk sekarang mereka hanya bisa menghadapi situasi yang cukup berbahaya ini, mereka dapat menerka monster yang menjadi boss dungeon ini, tetapi tidak dengan monster lainnya.

Kemudian pemanah itu kembali berkata untuk menenangkan temannya.

"Yang jelas tuan muda sudah selamat, ketua sudah mengkonfirmasi."

"Tugas kita sekarang adalah memastikan struktur dungeon ini, beserta jenis monster yang berada di dalamnya."

Setelah beberapa waktu, akhirnya pemanah dapat meyakinkan temannya itu.

Kemudian merekapun mulai menjelajah di kedalaman dungeon.

***

Aku sampai di mansion cukup larut. Penampilanku sudah pasti cukup berantakan jika dibandingkan dengan sebelum aku pergi berburu.

Makannya wanita di hadapanku ini menyilangkan tangan sembari mengerucutkan bibir, kemudian mulai mengomel.

"Hmm... siapa yang berjanji untuk tidak pulang terlalu malam tadi pagi?"

Haumea pun menatap tajam subjek di hadapannya ini, sembari mendekatkan wajah kemudian mengendusnya.

"Hmm... hmm... siapa yang berjanji untuk tidak terluka, tetapi memiliki aroma darah di sekujur tubuhnya ini... hmm...?

"Ugh."

Akupun hanya bisa menunduk, sebab tidak sanggup menatap wajahnya.

Melihat itu, Haumea pun menggapai wajah Astin, kemudian menatap setelah sedikit melirik penampilan subjek yang tidak kapok tersebut.

"Sekarang jawab, siapa yang berjanji untuk tidak membahayakan dirinya, tetapi pulang dengan pakaian penuh lubang serta robekan ini?"

Aku yang tidak bisa mengelak hanya bisa menjawab pasrah.

"Maafkan aku."

Haumea pun menghela napas ketika mendengar itu, kemudian kembali berkata.

"Haah... lihatlah dirimu, kamu akan meminta maaf sekarang. Tetapi setelahnya? Kamu pasti akan mengulanginya lagi."

Kalau aku tidak memaksakan diri, mana mungkin aku dapat meningkatkan kekuatan dalam waktu sesingkat ini? Aku ingin mengatakan itu, tetapi tidak mungkin sebab itu akan membuatnya semakin kesal.

Melihat subjek di hadapannya hanya terdiam, Haumea pun melepaskan wajahnya, kemudian beralih pandang, pada sesuatu yang ia bawa selama ini.

"Apa kamu melawan monster seberbahaya itu seorang diri? Apakah kamu ingin benar-benar mati?"

Haumea mengeraskan suara sebab tidak habis pikir. Kepalanya jadi terasa sakit, badannya juga terasa lemas,

Ia ingin meluapkan amarah, tetapi untuk sekarang ia akan menahan diri.

Setelah memeriksa kondisi kesehatannya siang tadi, dokter mengatakan kalau dia hanya mengalami kelelahan dan disarankan untuk lebih banyak beristirahat.

Tapi setelah lelah bekerja, Haumea malah dibuat khawatir seperti ini. Iapun kembali berkata setelah memegangi keningnya.

"Pokoknya mulai besok, kamu harus ditemani beberapa kesatria. Tidak ada gunanya merayuku lagi."

Kemudian Haumea menarik lengan subjek yang hanya terdiam itu, dan berkata pada gadis yang sedari tadi berdiri di belakangnya.

"Amy, siapkan air hangat untuk Astin, kamu boleh mengurusnya, aku ingin istirahat terlebih dulu."

Amy sedikit terkejut ketika mendengar kalimat itu dari nyonya. Tetapi ia merasa senang ketika tugasnya tidak di ambil, dan segera menjawab.

"Baik nyonya."

Dan merekapun beranjak memasuki mansion.

*

Haumea terbaring di tempat tidurnya. Sedangkan suara gemericik air, terdengar dari balik pintu kamar mandi yang sedikit terbuka.

Iapun mengambil crystal ungu dari saku. Kemudian berkata setelah penampilan pria tua ter-proyeksi dari crystal itu.

"Sebas, suruh Albert untuk mengawasi Astin dari dekat mulai besok, dan bawa beberapa kesatria berbakat bersamanya, yang lainnya tetap awasi dari kejauhan.

Tak lama kemudian crystal itupun bergetar.

[Dimengerti.]

Setelahnya Haumea pun berkata lirih, setelah kembali mengantongi crystal tersebut.

"Apa semua lelaki yang aku cintai adalah penggila berburu?"

Tidak suaminya, tidak juga kekasihnya, semuanya sama saja. Ya, dia adalah anak pria itu, ibunya juga maniak bertarung, yang sering meninggalkan anaknya hanya untuk pergi berburu.

Tetapi sebelumnya Astin tidak terlalu menyukai pertarungan atau semacamnya.

Apa ini sebab ulahnya yang membuat kekasihnya itu lupa ingatan, dan membuat kepribadian lainnya bangkit?

Memikirkan itu, membuat kepala Haumea semakin pusing. Ya, untuk sekarang dia hanya ingin mengistirahatkan tubuh. Juga mempersiapkan langkah kedepan, agar ia dapat menikahi Astin, dan bercerai dengan pria itu.

Dia sudah merencanakan dan mempersiapkan dalam waktu lama, untuk menghadapi situasi tersebut. Haumea berniat untuk mengatasi keadaan itu seorang diri, tetapi sepertinya Astin juga ingin berjuang bersamanya.

Akhirnya ia akan terlepas dari rumah tangga yang seperti neraka ini. Ia sudah bertahan dari rasa kesepian yang tidak berujung.

Haumea mampu menjaga kewarasan serta kesuciannya selama ini, walau suaminya itu mengabaikan dirinya sampai belasan rigelia. Tetapi apakah ia harus bertahan dari neraka ini sampai ia mati?

Sedangkan pertumbuhan Haumea sangat lambat jika dibandingkan manusia lainnya. Normalnya manusia dari benua langit memiliki usia sampai 250 rigelia, jadi setidaknya Haumea akan hidup sampai usia 500 rigelia.

Sekarang dia baru menginjak usia 43 rigelia, mana mungkin dia mampu menjaga kewarasannya sampai selama itu.

Oleh sebab itu, dia melakukan segala macam cara untuk mendapatkan lelaki yang sangat ia cintai, walau dia merupakan anak tirinya sendiri.

Setidaknya Astin masih muda, jadi dia dapat menemani Haumea lebih lama, Astin juga terlihat sangat mencintai dirinya walau itu dalam kendali.

Tetapi itu tidak sepenuhnya dalam kendali, sebab perasaan tidak benar-benar dapat dikendalikan oleh sebuah item, walau itu merupakan item tingkat tinggi.

Dengan begini Haumea dapat membuat lebih banyak keturunan, yang akan menemani dirinya nanti, juga menghabiskan waktu bersama orang yang sangat ia cintai tersebut.

Apa reaksi Rinea kalau mengetahui dia akan memiliki adik lagi nanti? Haumea juga sangat menyayangi putri sulungnya itu,

Ngomong-ngomong dia akhir-akhir ini jarang mengabari, bahkan sulit untuk dihubungi. Haumea pun semakin khawatir dengan keadaan putrinya.

Ya, Haumea sudah meminta Astin untuk menemuinya saat di academy, dia sangat dekat dengan kakak perempuannya.

Walau dia kehilangan ingatannya, tidak mungkin dia kehilangan kasih sayang terhadap kakaknya juga,

Bahkan sebelumnya dia juga terlihat khawatir saat membahasnya, walau Haumea tidak mengetahui apa yang membuatnya sampai begitu merasa khawatir.

Setelah memikirkan itu, rasa kantuk mulai menyerang Haumea, ya, tubuhnya terasa sangat lelah, apalagi dia harus bekerja dari pagi.

Melakukan pertemuan bangsawan, membicarakan bisnis, juga memantau perkembangan wilayah. Walau sebagian besar sudah diserahkan pada bangsawan yang bekerja dengannya, tetapi peran Haumea sangat penting.

Sebab suaminya itu tidak mau ambil pusing soal permasalahan wilayah ini,

Makanya Haumea harus bekerja lebih keras, sampai membuat wilayah gersang ini menjadi cukup makmur.

Kebiasaan Haumea dalam berpikir dan bekerja, membuat otaknya tidak mau berhenti berputar. Namun perlahan tapi pasti, kesadarannya mulai memudar,

Suara napas ringan mulai terdengar dari hidung mungilnya. Meninggalkan suara lirih berasal dari perasaan yang terdalam.

"Setelah bekerja keras seperti ini... bukankah tidak masalah... untuk membiarkan aku bahagia..."

Suaranya kian menghilang, sampai tak lagi terdengar getarannya. Menyisakan airmata yang sedikit membasahi sudut matanya yang tengah menutup.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

1
Teteh Lia
koq gitu sih ...
Aegis Aetna: begitulah kebanyakan bangsawan.
total 1 replies
Ikhlas Nietzsche
Sistem leveling, dalam penentuannya apakah tidak repot?
Aegis Aetna: nggak sh, biar gak bingung aku itungin semua monster yang dikalahin. jadi tinggal bagi aja exp sama drop item yang di dapet. sudah sering baca manhwa genre seperti ini sh, jadi udah di luar kepala walau sistemnya agak beda.
total 1 replies
⚪rubah🌼 putih🤍❔
sudah di subscribe ya thanks
Aegis Aetna: oke kak tengkyu.
total 1 replies
⚪rubah🌼 putih🤍❔
udah hadir nih
Aegis Aetna: siap.
total 1 replies
Wartapujaa
Di tunggu up nya Thor...
Aegis Aetna: siap. paling sehabis update cerita yang satunya dulu.
total 1 replies
Teteh Lia
🌹 nanti aq lanjut lagi
Aegis Aetna: terimakasih banyak.
total 1 replies
Teteh Lia
per bab nya panjang sekali kak. 👍
aq belum tentu bisa menulis sebanyak Kaka .
Aegis Aetna: iya di atas 2k tapi masih di bawah 3k.
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🙏🙏🙏🙏 Cerita tidak biasa soalnya aku gak pernah main game. Jadi aku tidak paham sama sekali. 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Aegis Aetna: tapi sebenarnya ini lebih banyak diselingi romance nya sh. dimulai dari chapter 5 sampai chapter 8. terus lanjut ningkatin kekuatan. selepas berburu kembali di selingi romance. untuk konflik masih jauh, soalnya satu hari di dunia Arcania cukup lama, jadi perlu waktu lebih untuk bertemu karakter utama lainnya.
Aegis Aetna: oke kak, tidak apa-apa.
total 2 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Wah POV 1 bocor Kak. Pas baca bab 2 ini aku baru ngeh kalao kakak pengen buat cerita dengan POV 1, tapi tidak konsisten. Bukan apa-apa Kak, cuma mengingatkan saja. Coba Kakak pelajari lagi bagaimana seharusnya menulis dengan POV 1. Semangat.
Aegis Aetna: campur sih kak, POV 1 Ama POV 3.
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Emh, kok Povnya campuran 1 dan 3 ya, Kak. Agak bingung tadi 😅 semakin ke bawah baru paham. Seandainya pov si tokoh utama yg suka membatin itu dimiringkan gak akan terlihat seperti Pov campuran.
Aegis Aetna: iya kak campur. main chara oov 1 chara lain pov 3.
total 1 replies
Wartapujaa
Semangat thor...
Aegis Aetna: siap./Determined/
total 1 replies
Xiao
Keren ceritanya kakak, semangat terus ya /Determined//Hey/
Aegis Aetna: terimakasih. siap.
total 1 replies
story
"Kalau begitu ... siapa namaku?"
story
Titiknya ada 4 thor kalo dibagian akhir
Aegis Aetna: okey kak, terimakasih koreksinya.
total 1 replies
story
"Haah ... haah ... haah ...."
Aegis Aetna: siap.
total 1 replies
Emak Kam
emak Kam mampir
Aegis Aetna: terimakasih mak.
total 1 replies
UNKNOW-KUN
sudah saya baca dan saya subscribe!! ya, ceritanya menarik, meski ceritanya cukup pasaran... tapi masih menarik untuk dibaca!!!
UNKNOW-KUN: sama²
Aegis Aetna: terimakasih kak.
total 2 replies
rayesss
semangatt ini ada sistem ny ya 🤔
scan romans ny terlalu .. ak msi polos lohh🙈🙈
rayesss: owhh gitu ya ok ..ok/Smile/
Aegis Aetna: bukan sistem pada umumnya. Lebih menggunakan sebuah artefak / alat tertentu. Hehe, hubungan mereka sudah terlampau jauh.
total 2 replies
Mizuki
Ini emang konsepnya ketinggalan apa gimana yah? bikin salfok
Mizuki: terimakasih penjelasannya
Aegis Aetna: bahkan di beberapa cerita tanda seru digunakan sebagai efek tembakan beruntun.
total 2 replies
EMP Official
I'm coming Arcania 😍
EMP Official: 💃💃💃💃💃
Aegis Aetna: less gow
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!