NovelToon NovelToon
( Cinta Tak Di Restui) Mengandung Anak Iparku

( Cinta Tak Di Restui) Mengandung Anak Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / duniahiburan / CEO / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ara julyana

Kisah Cinta Devanno dan Paula tidak berjalan mulus. Sang mama tidak setuju Devanno menikahi Paula yang bekerja sebagai waiters di sebuah diskotik. Sang mama berusaha memisahkan Devanno dan Paula. Ia mengirim Devanno ke luar negri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara julyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 20

Paula menatap David untuk beberapa saat lamanya. Kemudia ia menarik nafas panjang. Dan matanya terlihat sayu.

"Kalau aku udah tahu rencana untuk kedepannya diriku bagaimana, aku pasti nggak akan menelepon ke kantor mas Vano. Dan pastinya aku juga nggak membutuhkan seseorang untuk ku ajak bicara," jawab Paula dengan suara letih.

David menganggukkan kepalanya mengiyakan jawaban yang di berikan Paula.

"Mas, bagiku saat ini semua yang ada di depanku tampak gelap. Nggak bisa ku bayangkan giman reaksi ibu dan adikku nanti. Juga keluarga besarku dan teman-temanku. Nggak bisa ku bayangkan gimana aku harus kerja dengan perut besar, sementara semua orang tahu aku belum menikah. Dan pekerjaan ku yang bekerja di tempat hiburan malam pasti akan membuat orang berpikiran buruk tentangku," kata Paula lagi dengan mata berkaca-kaca.

David menarik nafas dalam. Dia baru menyadari ternyata begitu berat masalah yang di hadapi gadis di hadapannya itu.

"Sudahlah Paula, istirahatkan dulu pikiranmu itu demi kesehatanmu. Kamu kelihatan sangat lelah," katanya kemudian.

Paula menganggukkan kepalanya. Menyadari bahwa yang di ucapkan David adalah benar.

"Kalau pikiran yang semrawut itu kamu pikirkan terus menerus dan berlarut-larut, akan menggerogoti energimu. Maka kamu bisa sakit dan akan menimbulkan masalah lain. Coba kamu bayangkan masalah yang satu belum selesai malah datang lagi masalah baru, repot kan," David menasehatinya lagi.

"Kamu benar mas," gumam Paula kemudian.

"Aku sadar, menasehati orang memang lebih mudah dari pada menjalaninya sendiri," kata David lagi.

"Iya mas," Paula menjawab asal karena pikirannya sudah melayang jauh entah kemana.

"Tapi Paula, nasehat itu juga perlu bagi seseorang yang hampir kehilangan arah. Jadi sadarlah kekhawatiranmu yang besar itu hanya akan membuatmu sakit. Yang perlu kita pikirkan adalag cara mengatasinya. Bukan larut dalam kekhawatiran. Karena rasa khawatirmu yang besar itu tidak akan menyelesaikan masalah sekecil apapun tanpa adanya usaha," panjang lebar David mencoba memberi pengertian pada Paula.

Paula diam membisu. Dia tidak mau menjawab. Walaupun ia sadar bahwa semua yang di ucapkan David itu benar, tapi dia belum bisa menerimanya dengan sepenuh hati. Sebab bagaimana ia bisa mengatasi dan menghilangkan kekhawatiran itu kalau ia hanya melihat kegelapan di depannya.

David tahu apa yang di pikirkan Paula saat ini. Lalu dia segera mengalihkan pembicaraan.

"Paula, hari udah hampir pagi, biarkanlah aku mengantarmu pulang sekarang. Kamu harus segera beristirahat. Ayolah!!" kata David setelah melihat jam tangannya.

Kali ini Paula menurut. Setelah David menyelesaikan pembayaran, mereka berdua gegas meninggalkan tempat itu.

Saat dalam perjalanan Paula menyandarkan tubuhnya di bangku mobil David. Sesekali ia menarik nafas menahan lelah yang di rasakannya.

David menyadari itu. Dia tahu gadis di sampingnya itu sangat kelelahan dalam hal apapun termasuk batinnya.

Mobil pun melaju di jalanan menuju ke rumah Paula. Setengah jam kemudian mereka tiba di depan rumah Paula.

Suasana di sekitar rumah itu tampak sepi. Rumah Paula pun tampak gelap. Di dalam mobil David membuka lagi obrolan. Dia mencegah saat Paula akan turun.

"Tunggu dulu Paula."

"Iya mas, ada apa?"

"Jangan tersinggung ya, aku mau ngomong sesuatu."

"Apa itu mas, katakan saja."

"Berjanjilah kqmu nggak akan marah."

"Iya, aku janji."

"Begini Paula, aku yakin disaat dalam keadaan hamil begini kamu pasti sedang membutuhkan banyak uang. Untuk ke dokter. Untuk beli obat atau vitamin," kata David hati-hati.

"Aku nggak sakit mas David, aku nggak membutuhkan perlakuan istimewa," Paula menyela ucapan David.

"Aku tahu, maksudku kamu pasti membutuhkan uang. Biarkan aku membantumu."

"Untuk saat ini aku nggak butuh uang mas."

"Jangan marah Paula, niatku baik. Aku hanya merasa ikut bertanggung jawab atas bayi itu. Karena dia adalah anak adik ku."

"Aku tahu niat baikmu mas, untuk itu aku ucapkan terimakasih. Tapi untuk saat ini aku nggak membutuhkan uang, aku masih punya simpanan dan masih bisa bekerja," sahut Paula.

"Aku harap kamu jangan sungkan-sungkan meminta uang dariku jika kamu membutuhkannya kelak."

"Iya-iya, tapi kalau mas David memang mau membantuku jangan karena merasa bersalah. Karena kamu itu bukan mas Vano mas," jawab Paula kesal.

"Baiklah," lirih David.

"Aku turun dulu ya mas, terimakasih udah nganterin aku," ucap Paula.

"Apakah aku perlu bertemu ibumu?" tanya David.

"Nggak usah mas, ibu pasti masih tidur."

"Oke, kalau begitu. Selamat pagi Paula."

"Selamat pagi mas," Paula menjawab sambil turun dari mobil David.

Sebelum Paula menutup kembali mobil David, ia kembali bicara.

"Mas, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Apa?"

"Hari ini aku sangat senang, hari ini adalah hari yang baik buat ku. Kamu datang dalam hidupku di saat aku sedang putus asa. Aku sangat terkesan dengan perkenalan kita ini, kita seperti udah kenal lama," kata Paula lagi.

"Aku juga merasa hal yang sama denganmu, Paula. Akan sangat menyenangkan jika kamu bisa menjadi adik iparku."

Paula tidak mau menangkapi ucapan David. Dilambaikan nya tangannya, kemudian dia masuk ke halaman rumahnya. David menunggu sampai Paula selesai menggembok pintu pagar dan melangkah masuk ke dalam rumahnya, baru menjalankan mobilnya kembali.

David sampai di rumahnya tepat pukul enam pagi. Dia terpergok sang mama saat baru membuka pintu dan akan masuk ke dalam rumah.

Nyonya Gayatri sempat terkejut melihat David yang baru pulang. Sebab biasanya David tidak pernah pulang larut malam, apalagi sampai pulang pagi.

Selama ini David adalah anak yang patuh dengan peraturan yang di buatnya. Saat jam pulang kantor, anak itu selalu langsung pulang ke rumah tepat waktu.

"David, dari mana kamu?" tanya nyonya Gayatri heran.

"Dari rumah kawan," David menjawab asal.

"Rumah kawan kamu bilang? jangan katakan kamu tidur di rumah kawanmu?"

"Nggak ma, aku hanya duduk-duduk dan bercerita dengan kawanku saja."

"Kawan seperti apa yang bisa di ajak duduk-duduk dan bercerita semalaman sampai pagi?"

"Kawan bisa."

"David, dengar apa yang mama katakan, jangan bilang kawanmu itu perempuan malam dan kamu baru saja bertemu dengannya, jangan seperti adikmu terjerat cinta dengan wanita malam," nyonya Gayatri bicara dengan nada tegas.

David tidak mau lagi menjawab ucapan mamanya. Dia memilih untuk melenggang dan pergi ke kamarnya.

Setelah mengganti seluruh pakaiannya, David merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia ingin tidur sebentar namun tidak bisa memejamkan matanya.

Pikirannya tersirap pada gadis malang yang baru di kenalnya itu. Semua hal yang pernah di dengarnya tentang gadis itu di hadirkannya dalam pikirannya.

Semua hal yang menyangkut Devano di pelajarinya. Dan semua peristiwa yang bersangkutan dengan kiprah sang mama ia analisa.

Dia merasa yakin, kepergian Devano ke luar negri sudah di atur dan di rencanakan oleh mamanya. Dan itu bukan semata-mata untuk kepentingan perusahaan. Melainkan untuk menjauhkan adiknya itu dari Paula. Dan malangnya yang bersangkutan tidak menyadarinya.

David merasa amarah yang dulu pernah di alaminya kini bangkit kembali. Ia teringat akan nasib percintaannya dengan Prily beberapa tahun yang lalu.

Seluruh impian yang telah ia rajut bersama kekasihnya itu hancur dalam sekejab karena campur tangan mamanya.

Dan parahnya lagi saat ia mendengar Prily memilih menikah dengan lelaki lain karena merasa marah dan terhina dengan perlakuan mamanya.

Hal itu membuat David trauma berkepanjangan. Dia bahkan sempat merasa benci dengan kaum perempuan.

Sampai-sampai ia bertekad untuk tidak menikah selamanya. Agar ia tidak bisa memberikan keturunan seorang cucu darinya untuk sang mama. Ia ingin menghukum mamanya.

Pernah ia berpikir tentang sikap mamanya yang membuat papanya akhirnya selingkuh. Sikap yang tegas, keras dan dingin. Serta ambisinya yang kuat untuk menjadi wanita karir yang sukses. Seolah-olah nyonya Gayatri ingin menunjukkan pada dunia bahwa dia adalah wanita yang tidak bisa di remehkan.

Dan karena itu juga dia ingin anak-anaknya menjadi orang yang hebat dan sukses. Dan sebagai imbang nya dia juga menginginkan menantu-menantu yang sepadan dengan anaknya.

Bersambung.....

1
Spyro
Ayo Mas David tolongin Paula nya...
Spyro
Semoga Kak David membantu Paula ya, biar gimanapun ini kan calon ponakannya David juga..
Spyro
Alhamdulillah... Bagus Paulaa. Jgn korbanin calon bayimu
Spyro
Berat berat... Klau sudah begini selalu wanita yg kebagian susahnya...
Semoga Paula bisa melewati masalah ini. Hrus bgt di support keluarga sih....
sarinah najwa
sd kasih vote 😘 semangat up up up up up 💪💪💪💪💪❤️
Ara Julyana: makasih kak cantik😊
total 1 replies
Tiara
yes 👍
Tiara
ya.... bagus bener ini baru sahabat
Tiara
yup .. akhirnya
Tiara
baiklah....
tidak semua waitress club malam itu berstatus wanita gampangan....keren....
Yesi Erawati
ceritanya bagus banget
Ara Julyana: terimakasih kak😊
total 1 replies
Hera Imoet
baguss... syukaaaaa 😘
Hera Imoet: macama😘
Ara Julyana: terimakasih atas dukunganmu kak🙏🙏
total 2 replies
Spyro
Paula hamil. Vano pergi menghilang. Kalau sudah begini, yg rugi selalu perempuan.

Poor girl. Semoga Paula ttap bisa mmpertahankan bayinya. Tapi aku takut ngebayangin gimana reaksi ibunya Paula...
Spyro
Lah bener.
Spyro
Jangan jangan hamil?
Ara Julyana: ember🤭
total 1 replies
Spyro
Kan kan.. Jadi salah paham semua
Spyro
Dari awal, mreka uda kurang komunikasi. Greget sih sama Vano. Seenggaknya dia take action. Tahu mau pergi ya kasih tahu jauh2 hari. Apalagi mereka udah berhubungan trlalu jauh
Spyro
Tapi harusnya kamu gak ninggalin Paula selama 2 minggu. Datang kek ke ruma Paula.
Ara Julyana: itulah kak, entahlah othor yg atur😁😁
total 1 replies
Spyro
Eh jgn bilang Vano belum cerita ke Paula ttg rencana nya yg mau study ke Amerika?!
Ara Julyana: emang belom
total 1 replies
Spyro
Haduh Vano...
Ingat ya kamu habis ngapain sama Paula !! Jgn habis manis, sepah dibuang 😤😤
Ara Julyana: kayak mamam tebu aja😀
total 1 replies
Spyro
Pintar ya. Secara gk langsung menjauhkan Vano dari Paula.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!