Tak kusangka, Buah dari Penolakanku atas perjodohan yang di buat orang tuaku membuat hidupku berantakan.
Bella Sadikah namaku, Aku rela meninggalkan rumah kedua orangtuaku untuk menikah dengan kekasihku yang bernama Anton. layaknya di sinetron hubungan kami tak mendapat restu dari kedua orang tuaku yang menganggap kekasihku hanya sebagai benalu karena tidak sepadan denganku.
Tak ku sangka hubungan kami yang awalnya bahagia harus ternodai karena hadirnya orang ketiga di hubungan kami. jika biasanya istrilah "Ipar adalah maut itu nyata" kali ini tidak berlaku di rumah tanggaku! nyatanya orang ketiga dalam hidup kami adalah Mertuaku sendiri.
Bisakah aku menjalani kehidupan ku setelah ini? Ikuti kisah ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekara baju
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Sayang, kamu masih marah sama mas?"Anton bertanya sembari berusaha membuka selimut yang menutup seluruh tubuh sang istri. namun bukannya terbuka, selimut itu nyatanya di genggam erat oleh Bella agar sang suami tidak bisa membukanya."Ayolah sayang, kita bicarakan ini! sampai kapan kamu mau diam terus seperti ini?"Lagi-lagi Anton berusaha bernegosiasi.
"Aku lelah mas, besok saja kita bicarakan ini lagi!"Tiba-tiba Bella membuka selimut yang menutupi wajahnya, namun dengan segera ia membalikkan tubuhnya untuk menghindari kontak mata dengan sang suami.
Anton mengusap wajahnya dengan sangat kasar. ia semakin curiga saja jika Bella memiliki hubungan khusus dengan pria yang ada di dalam Vidio yang di berikan oleh ibu Dona!
"Ini tidak bisa di biarkan, aku harus mencari tau siapa pria itu? agaknya dia ingin mengambil Bella dari pelukanku! tidak bisa, Bella adalah istriku. sudah susah payah aku membuatnya kabur dari orang tuannya. ya besok aku harus mulai mengantar jemput Bella lagi saat bekerja, aku tidak mau kecolongan lagi!"Batin Anton penuh semangat. lalu tanpa menganggu sang istri lagi Anton memutuskan untuk tidur juga dengan posisi menghadap ke punggung sang istri.
Keesokan harinya.
Bella sudah rapi dengan kemeja dan rok span yang ia pakai untuk bekerja, Anton yang sudah berada di ruang makan nampak menelisik penampilan sang istri dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Kamu mau kerja atau mau fashion show Ha?"Ucap Anton dengan nada bicara yang cukup tinggi hingga membuat Bella sedikit tersentak karena kaget.
Bella berusaha bersikap biasa saja, tidak tersinggung atau apapun. menurutnya apa yang ia pakai saat ini tidak ada yang salah atau berlebihan , sama saja seperti yang sudah-sudah ia pakai saat bekerja. saat Bella mulai menarik kursinya untuk duduk, tiba-tiba Ibu Dona mulai ikut mengomentari penampilannya.
"Apa kamu tidak dengar perkataan suamimu bell? Anton bertanya kau mau kerja atau caper sama pria-pria yang ada di tempat kerjamu?"Ucap Ibu Dona sedikit menaburi bumbu-bumbu provokasi agar menantu sekaligus rivalnya itu terkena amukan oleh anak tirinya sekaligus kekasih rahasianya.
Bella meletakkan sendoknya kembali, lalu menatap ke arah Ibu Dona yang tadi sempat menyindirnya. "Ibu tidak salah bicara seperti itu padaku?"Ucap Bella sembari menelisik penampilan ibu mertuanya yang seperti artis dangdut saat ini.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"Ibu dona nampak tidak nyaman dengan tatapan yang di tujukan Bella padanya.
Bella nampak tersenyum sembari kembali berucap."Kenapa ibu tidak berkaca terlebih dahulu sebelum mengomentari penampilanku? ibu seharian penuh hanya di rumah, tapi penampilan ibu sudah sepeti artis dangdut yang ingin konser dengan lipstik merah, blus on merah, bulu mata Anti badai. dan lihat baju ibu itu?apakah pas berpakaian seperti itu saat di rumah?"Sindir Bella habis-habisan.
Brak
"Apa katamu?" ibu Dona sampai menggebrak meja karena tidak terima di sindir Bella seperti itu.
"Sudah-sudah kenapa kalian berdua malah bertengkar seperti itu?"Anton menegur kedua wanita yang selalu saja ribut jika bertemu. Anton sampai memijit keningnya yang terasa sakit karena pikirannya kemana-mana sejak tadi. entah kenapa feeling nya mengatakan jika ada sesuatu yang di sembunyikan Bella. jujur saja ia merasa cemburu dengan kedekatan bela dengan pria lain saat ini. Anton mulai menelisik penampilan Ibu Dona yang sempat di komentari Bella, jujur saja walau sejak tadi ia bersama Dona dan wanita itu terus saja merayunya, tetap saja ia tidak mengamati penampilan ibu tirinya itu.
"Bella benar, kenapa baju ibu kekurangan bahan begitu? lalu riasan wajah ibu terlalu mencolok pagi ini? memangnya ibu mau kemana?"Ucap Anton dengan mengerutkan keningnya, ia baru sadar jika penampilan Dona cenderung berlebihan."Lebih baik kalian berdua ganti baju semua sekarang!"Perintah Anton tidak mau di bantah.
"Tapi mas, menurutku penampilan ku biasa saja tidak ada yang berlebihan. lagi pula aku harus segera berangkat bekerja karena sebentar lagi aku harus membantu menangani Operasi!"Bella mulai protes. ia melihat jam tangannya sudah menunjukkan jam 7 pagi dan ia harus ikut apel pagi terlebih dahulu.
"Tidak ada bantahan Bella, jika kau tidak mau mengikuti perintah suamimu maka kau tidak di ijinkan untuk bekerja!"Ucap Anton dengan tegas sembari berdiri dari duduknya untuk pergi bekerja.
"No, mas apa maksudmu? aku harus bekerja hari ini karena jadwalku sedang padat-padatnya. lagi pula apa salahku? biasanya mas juga tidak mempermasalahkan penampilan ku mau seperti apapun itu?"Ucap Bella sembari mengejar langkah kaki Anton yang cukup lebar, hingga membuatnya harus sedikit mengeluarkan tenaga dengan berlari kecil guna mengimbangi langkah sang suami.
"Tunggu mas."Ucap Bella sembari menarik tangan Anton yang ingin masuk ke dalam mobilnya.
"Apa lagi?"Sumpah demi apapun hati Anton sangat marah saat ini. hatinya masih saja belum terima melihat Vidio Bella di sentuh oleh pria lain, apalagi ia melihat keakraban antara keduanya membuat hati Anton semakin terbakar dengan api kecemburuan.
"Aku tidak punya waktu untuk ganti pakaianku mas, aku ada jadwal apel pagi dan juga jam 8 nanti aku harus melakukan tugas operasi. mas jangan aneh-aneh, aku tidak mau telat!" Lagi-lagi Bella masih ngeyel.
"Setidaknya ganti rok mu itu dengan Celana bahan yang tidak menampakkan bentuk tubuhmu."Lagi-lagi Anton mengulangi ucapannya yang tetap kekeh meminta Bella Menganti pakaiannya walau hanya sekedar bawahan.
Bella menelisik penampilannya, lalu ia menarik nafasnya panjang dan memilih untuk mengalah dengan suaminya dari pada memperpanjang masalah. Bella berjalan cepat masuk ke dalam rumah lalu Menganti roknya menggunakan celana sesuai keinginan sang suami dalam waktu 5 menit Bella sudah siap dan langsung keluar kamar dengan berlari terburu-buru, tidak lupa Bella juga mengambil tasnya yang ada di ruang makan sebelum keluar untuk berangkat bersama sang suami.
"Nah ini baru benar, jangan coba-coba memakai pakaian yang yang membuat orang tertarik mendekati mu, ingat kau sudah memiliki suami Bella!"Lagi-lagi Anton mengingatkan akan status Bella sebagai seorang istri.
"Ya."Bella membalas dengan singkat serta memutar bola matanya malas.
Anton membukakan pintu untuk sang istri, tidak lupa ia mengelus Surai panjang istrinya dengan lembut. Setelah bela masuk akhirnya mereka bisa berangkat dengan tenang tanpa di selingi drama pertengkaran dalam rumah tangga. ternyata kebahagian di hati Anton karena Bella masih menurut padanya nyatanya tidak di sukai oleh Ibu Dona yang sejak tadi mengintip keduanya dari belakang jendela kamarnya. "Sialan, lagi-lagi aku kalah dengan wanita manja seperti Bella!"Cibir Ibu Dona sembari menghentakkan kakinya ke lantai.
