Transmigrasi Villains Mother

Tak terasa Satu minggu kemudian ... hm sudah hampir satu bulan lebih Ellena disini!! ia pun tak menyangka bisa berpindah ke dunia ini dan yang lebih gila nya dia memang berasal disini.

Meski dunia ini berbeda dengan dunia ia sebagai lili dulu namun Ellena bersyukur bisa berpindah kedunia ini karna didunia ini ia mempunyai keluarga yaitu dua anak yang lucu dan menggemaskan, ia punya Alex disaat ia butuh teman cerita..

putra serta putrinya pun yaitu Alicia dan Alaric yang awal pertama melihat mereka kurus dan tak terurus sekarang kedua bocah itu menjadi berisi dan makin tampan dan cantik tentunya..

dan mengenai rumah ini ternyata rumah ini sudah disiapkan oleh ibunya!! Yah ibunya hmm ibu kandung Ellena!! entah bagaimana Ellena pun tak mengerti? namun bukankah ibunya sudah meninggal seharusnya?? tapi mengapa ibunya bisa menyiapkan semua ini??? Ellena sudah bertanya pada Alex namun Alex pun tak tau.

Saat ini Ellena tengah membaca buku-buku yang ada di perpustakaan dirumahnya, meski ia tinggal dipanti dan selalu dibully ia tetap bisa membaca dan rencananya ia juga akan mengajarkan anaknya membaca juga!! hm... bertanya soal kedua anaknya mereka sedang tidur siang!! yah satu kebiasaan yang Ellena tetapkan semenjak ia tinggal disini dan menjadi ibu mereka.

"Huh.... aku tak menyangka bisa hidup dijaman ini namun aku bersyukur setidaknya disini aku punya keluarga!!" gumam Ellena tersenyum lirih..

"Mama" teriak putrinya membuyarkan lamunan Ellena.

"Mama dimana!!" teriak Alicia lagi.

Ellena segera bangkit dari duduknya menuju putri kecilnya hah...mereka pasti tak tau jika ia sedang di dalam perpustakaan karna ia dan kedua putranya jarang kesini malah ini pertama kalinya ia kesini.

"Sayang mama disini!"ucap Ellena yang sudah ada diruang tamu dan lihatlah kedua mata anak itu menyiratkan ke khawatiran..

"Mama hiks... Cia pikil mama kemana!!! hiks.. kalau mama mau pelgi bawa Cia maaa!!"tangis Alicia membuat Ellena mengerti mereka mungkin mengira jika dirinya pergi tanpa mengajak mereka karna bagaimana pun mereka bertiga selalu bersama dan anaknya sangat lengket padanya.

"Baiklah mama pasti bawa Cia !''ucap Ellena tersenyum lalu memeluk putrinya erat.

Alaric yang melihat itu pun menerobos ingin memeluk ibunya juga, meski Alaric kadang bersikap dewasa sebenarnya ia hanya anak kecil yang butuh kasih sayang ibunya dan ingin selalu bersama ibunya... ia juga sama tak mau ditinggal kan oleh ibunya..

"Mah.. Aric juga!! ajak Aric juga maaa!!" ucap Alaric berkaca-kaca ia memang tak pernah menangis.

karna menurut Alaric menangis itu hanya untuk anak perempuan dan anak laki-laki haruslah kuat..

"Iyah Aric juga akan mama bawa jika mama pergi hmm!" ucap Ellena

Dan ketiganya pun berpelukan...

"Kenapa tidurnya sebentar hm?"tanya Ellena.

"Cia ndak bica tidul maa.. tadi Cia mimpi buluk!'' ucap Alicia Antusias menjelaskan... membuat Ellena terkekeh melihat ekspresi Alicia yang lucu.

"Mimpi apa hm?"tanya Ellena

"Cia mimpi mama pelgi ... dan ndak bawa Cia dan kakak!" ucap Alicia sendu membuat Alaric menganguk... pantas saja Alicia seperti ketakutan jika mimpinya begitu mengerikan seperti itu.

Alicia memang tadi bermimpi jika ibunya tiba-tiba pergi dan meninggalkan mereka berdua disini saat itu juga Alicia bangun namun ibunya tak ditemukan membuat ia takut dan berteriak mencari ibunya membuat Alaric kakaknya yang tidur dikamar sebelah terbangun.

"Hei denger sayang selamanya mama tidak akan meninggalkan kalian!! sekalipun mama akan pergi kalian berdua pasti mama bawa!" ucap Elleana menenangkan keduanya, saat melihat mereka seperti sedih.

"Mama janji" Tanya keduanya mengacungkan jari kelingking mereka.

"Mmmm janji" ucap Ellena tersenyum...

*

*

*

Jika disisi keluarga kecil Ellena sedang bersuka cita maka berbeda dengan seorang pria yang sedang terseok-seok kesakitan ia pemimpin yang yang memimpin prajurit nya untuk melawan pemberontak itu.

Sudah satu minggu lebih mereka saling melawan

Namun dengan liciknya mereka malah meracuni nya dengan racun mematikan yang bisa melumpuhkan saraf membuat ia dan prajurit nya kalah bahkan hanya dirinyalah yang tersisa seluruh prajurit nya dibantai habis oleh mereka.

Seperti dugaannya pemberontakan ini bukanlah pemberontakan biasa, dan sepertinya mereka adalah musuh dari kerajaan ini dan juga ini lebih seperti perang jumlah mereka bahkan terlalu banyak hampir dua kali lipat dari prajurit yang ia bawa hingga alhasil prajuritnya habis tak tersisa.

mungkin jika mereka tak berbuat curang,

dengan tangannya sendiri pun ia mampu untuk melawan mereka namun mereka malah meracuninya dengan racun yang entah racun mematikan jenis apa ini mungkin jika dirinya manusia biasa mungkin ia sudah mati.

Lelaki itu berdiri dibalik pohon besar saat mendengar langkah kaki mendekat... sembari menahan rasa sakitnya..

"Siall!!! Dimana bajingan itu! kita benar-benar kehilangan jejaknya.." Marah seseorang..

"Entah lah tapi dia tak mungkin jauh dari sini atau bisa jadi ia tak selamat mengingat racun yang digunakan tuan sangat lah berbahaya!! dan meski dia sekuat apapun dengan racun itu ia akan mati juga!" ucap temannya tersenyum.

"Benar juga!! hutan ini sangat berbahaya dan banyak sekali hewan buas disini biar lah bajingan itu membusuk disini!"ucap Orang itu lagi.

"Yah... kau benar!! ayo kita pergi dari sini!"

"Tapi bagaimana kita memberi tahu tuan?"

"Mudah saja kita bilang saja bajingan itu sudah mati dan tubuhnya dicabik-cabik hewan buas disini!"

"Hahaha kau benar jika begitu ayo kita pulang dan beritahu tuan kabar menggembirakan ini!"

"Yah ayo!!"

Suara kaki itu menjauh pertanda mereka sudah pergi membuat lelaki yang bersembunyi dibalik pohon itu menghela nafas..

"Sialan berani-beraninya mereka!" marah lelaki itu saat tau dirinya dicurangi..

"Lihatlah apa uhukk!!"

"Ahhh... aku sudah tak kuat lagi!!" gumam lelaki itu.

Kemudian matanya menangkap aliran sungai didekat sini dan dengan langkah pelan sambil menahan rasa sakit ia mendekat namun saat sudah sampai sungai itu ia merasa kepalanya sangat berat dan dadanya Sangat sakit serta seluruh tubuhnya terasa panas mungkin ini adalah efek dari racunnya membuat ia tak bisa mempertahankan kesadaran nya dan terjatuh ke air lalu hanyut....

*

*

*