NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Ada apa dengan wajah mu Mita? Kamu terlihat murung?" di dalam pantry Revan melihat Mita sedang melamun membuat ia bertanya meskipun wanita tersebut tidak menjawab pertanyaannya. "Kamu baik-baik saja?".

"Mmmm, aku baik-baik saja" lalu Mita pergi meninggalkannya, namun saat itu juga Revan langsung menahan dengan menarik tubuh Mita menghadap kepadanya. "Yah, apa yang sedang kamu lakukan?".

"Aku tidak melakukan apa-apa" jawab Revan menatap wajah Mita. "Aku hanya ingin bertanya ada apa dengan mu? Apa kamu masih memikirkan Alex?".

Mita tersenyum menyeringai, "Apa urusan mu bertanya seperti itu?" lalu ia menghempaskan tangan Revan. "Dan asal kamu tau juga, aku tidak suka jika kamu memperlakukan aku seperti ini. Kamu itu bukan siapa-siapa ku dan kamu juga bukanlah tipe pria yang aku sukai, jadi kamu harus tau itu".

"Aku tau, aku tau aku bukanlah tipe pria yang kamu sukai. Tapi kamu juga harus sadar diri Mita, kamu juga bukanlah wanita selera tuan Ale...

PPLLAAAKKKK...

"Kamu pikir kamu dengan berkata seperti itu aku akan menerima mu? Haahhh... Kamu jangan bermimpi terlalu tinggi Revan, kamu itu hanyalah seorang pria yang sangat menyedihkan".

"Benar, aku tau itu. Tapi kita lihat saja Mita, sampai sejauh mana kamu akan mendapatkan cintanya tuan Alex".

Kemudian seseorang masuk ke dalam sana melihat Mita dan Revan sedang berdebat membuat ia bertanya ada apa dengan mereka, kenapa ruangan itu terdengar ribut sedangkan mereka hanya berdua saja di dalam ruangan tersebut. Namun diantara mereka tidak ada yang menjawab, setelah itu Mita pergi meninggalkan mereka hingga wanita itu bertanya kepada Revan.

"Kenapa kamu bertengkar dengan sektretaris ya tuan Alex Revan?".

Revan tersenyum, "Tidak, kami berdua tidak sedang bertengkar. Kalau begitu aku pergi dulu".

"Tunggu sebentar Revan".

"Ada apa?".

"Kemarilah, aku ingin menunjukkan sesuatu dengan mu" ia lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku sembari menunjukkan sesuatu dihadapan Revan. "Lihatlah, apa benar pernikahan tuan Alex dibatalkan dengan keluarga Takur?".

"Apa?" Revan kaget, ia lalu melihat ponsel wanita tersebut, yang berisikan berita gosip tentang isu pernikahan Alex dengan Tiara yang sudah dibatalkan oleh Alex itu sendiri. "Kenapa bisa seperti ini?".

"Aku juga tidak tau, tapi berita ini sudah tersebar luas di media sosial" ia lalu melihat wajah Revan. "Ada apa? Kamu terlihat sangat kaku?".

"Tidak ada apa-apa, kalau begitu aku duluan".

"Mmmmm".

Lalu Revan mencoba untuk menghampiri Mita yang tengah sibuk dengan pekerjaan, namun seketika ia urungkan, ia tau kalau wanita itu sedang sibuk, tetapi ia penasaran apakah Mita sudah tau kalau Alex batal menikah dengan keluarga tuan Tekur.

Ceklek!

Alex keluar, Mita langsung berlari dihadapannya dengan senyum manis yang seperti biasa ia tunjukkan tampa Mita sadari seorang sedang melihat keduanya dengan perasaan sakit.

"Kamu sudah baik-baik saja Alex?".

"Aku baik-baik saja".

"Syukurlah, aku sangat senang jika kamu sudah baikan. Lalu kamu mau kemana? Kamu terlihat sangat buru-buru sekali".

"Aku ada pertemuan, meeting hari ini kamu batalkan saja".

"Kamu tidak membawa ku?".

"Tidak" Alex langsung pergi meninggalkannya sambil menerima panggilan memasuki lift menuju lantai bawah. Sesampainya ia disana, seseorang sudah menunggu dirinya dengan senyum mengembang di wajahnya. Dan wanita itu adalah teman lama Alex yang baru saja datang dari London.

"Hay Alex! Apa kabar mu?".

Keduanya berpelukan.

"Baik Miska, kamu apa kabar?".

"Seperti yang kamu lihat sekarang Alex" dengan sangat bangga ia berputar dihadapan Alex. "Aku jauh lebih sehat dari yang sebelumnya".

"Syukurlah, aku senang mendengarnya".

Di restoran..

"Oh iya Alex, aku dengar kabar kalau kamu akan menikah. Kenapa kamu tidak mengundang ku?".

Tersenyum, "Aku tidak jadi menikah, karna itu aku tidak mengundang mu".

"Serius? Kenapa kamu batal menikah?".

Alex mengangkat kedua bahunya. Lalu Miska bertanya lagi kenapa mereka batal, tapi Alex lagi-lagi tidak menjawabnya.

"Dari pada kamu bertanya kenapa pernikahan ku batal, aku ingin bertanya balik kapan kamu dengan David menikah? Aku rasa kalian berdua sudah cukup lama berteman".

"Hahahaha" Miska menunjukkan jemari tangan yang berisikan sebuah cincin. "Dia hanya memasang ini saja di jari manis ku Alex. Seterusnya aku tidak tau kapan dia akan melamar ku".

"Kamu sudah bertanya?".

"Mmmmm, setiap hari aku selalu bertanya kapan dia akan menikahi ku. Tapi di belum tau dan dia hanya menjawab aku harus bersabar menunggu waktu itu datang".

Tidak lama setelah keduanya asik berbincang, Miska menerima sebuah panggilan dan panggilan itu membuat Miska harus menjauh dari Alex. Kemudian Alex bersandar dibelakang kursi dan sekali-kali melihat Miska sambil menikmati segelas anggur ditangannya. Hingga akhirnya Miska selesai menerima panggilan tersebut, ia pun datang menghampiri Alex kembali.

"Alex, maafkan aku sudah membuat mu menunggu".

"Tidak apa-apa, santai saja".

Miska tersenyum, lalu meminum anggur miliknya sama seperti yang sedang Alex lakukan saat ini.

"Oh iya Alex, maaf aku tidak bisa berlama-lama disini bersama dengan mu. Ada hal penting yang harus aku lakukan".

"Kapan kamu akan kembali?".

"Mmmm.. Kalau tidak besok, mungkin lusa".

"Ya sudah kalau begitu, kabari aku".

"Mmmm, aku pergi dulu".

"Kamu hati-hati dijalan".

Begitu Miska pergi meninggalkannya, Alex kembali meneguk anggurnya dan sekali-kali ia menggoyangkan gelas tersebut. Kemudian salah satu dari pegawai restoran datang menghampiri Alex, lalu memberikan sebuah surat, setelah itu ia pergi tanpa berkata sepata katapun.

Alex heran dan bingung melihat surat tersebut, lalu ia melihat si pelayan itu kembali, namun sayangnya ia tidak melihatnya lagi selain surat itu berada diatas meja.

"Siapa yang mengirimnya?" ucap Alex dalam hati, tetapi ia tetap membukanya dan menemukan sebuah kerta putih berisikan sebuah tulisan tangan.

"Alex, jangan mencoba untuk menemui ku lagi. Maaf jika aku menyampaikan pesan ini melalui surat" isi dalam surat tersebut.

Setelah membacanya Alex langsung melihat samping kiri kanannya untuk memastikan kalau seseorang tidak sedang mengawasi dirinya saat ia bersama dengan Miska.

"Pasti ada yang tidak beres" lalu ia menghubungi nomor ponsel Miska, namun nomor tersebut malah berada diluar jangkauan. "Apa yang terjadi? Kenapa Miska tidak bisa dihubungi lagi?".

Alex tidak mau tinggal diam, ia pun segera mencari keberadaan Miska dan berharap kalau Miska masih berada di sekitar restoran, tetapi usahanya gagal, ia tidak menemukan wanita itu lagi dan itu membuat Alex merasa bersalah kenapa ia tadinya tidak merasa curiga saat Miska menerima panggilan harus menjauh darinya.

"Sial! Siapa orang yang sudah berani menyakitinya?".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!