Angga Perwira adalah pria berusia 19 tahun yang baru lulus sekolah kejuruan. Terlahir dari keluarga yang kurang berada membuat Angga selalu di pandang sebelah mata oleh orang disekitarnya.
Terutama kekasihnya yang bernama Cika. Menjalin hubungan 2 tahun lamanya ternyata tidak membuat Cika menjadi wanita yang tulus kepada Angga. Apalagi setelah Angga menjadi buta akibat berkorban menyelamatkan Cika dari sebuah kecelakaan tragis. Dengan tega Cika memutuskan Angga dan meninggalkan pria itu begitu saja untuk kuliah di jakarta.
Angga yang merasa pengorbanannya tak di anggap pun menjadi dendam. Dengan kebutaannya dia terus belajar ilmu dunia Cyber yang tidak banyak diketahui oleh orang orang.
Hingga empat tahun lamanya, Angga pun berhasil. Angga menuju ke Jakarta guna membalaskan dendam kepada Cika. namun siapa sangka dia malah dipertemukan oleh seorang wanita bernama Rebecca.
Hingga akhirnya Angga dan Rebecca terlibat pernikahan Kontrak untuk menyelesaikan misi mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Niat Jahat David
"Cepat buka pintunya!" seru David memerintahkan dua orang anak buahnya yang berdiri di dekat mobil.
"Baik Bos."
Dengan cepat mereka langsung membuka pintu mobil, mempersilahkan David masuk sambil menggendong tubuh Rebecca. Lalu mereka menyusul duduk di bangku kemudi.
"Bawa kencang. Jangan sampai aksi kita diketahui oleh orang lain."
"Siap bos."
Pria itu menambah kecepatan mobil dengan kecepatan tinggi. Sedangkan David yang sedang memeluk tubuh Rebecca, tersenyum menyeringai kala menatap wajah cantik wanita itu yang berada sangat dekat dengan wajahnya.
"Kau sungguh sangat cantik Rebecca. Pantaslah kalau aku tergila gila kepadamu." gumam David berbisik ditelinga Rebecca.
Sedangkan Rebecca, dia tidak menyadari apa yang David lakukan kepadanya, karena obat bius yang diberikan di sapu tangan, lumayan tinggi dosisnya.
Melihat Rebecca yang masih tertidur pulas, David pun mengambil kesempatan untuk menggerayangi tubuh menggoda Rebecca. Apalagi saat ini Rebecca hanya mengenakan sebatas lutut, tentu saja hal itu membuat David semakin merasa bergairah
"Hey, segera tambah kecepatan mobilnya! Aku sudah tidak sabar ingin segera tiba ke Hotel yang sudah kalian booking." teriak David kepada kedua anak buahnya.
"Baik Bos. Jika itu yang Bos perintahkan." jawab salah satu anak buahnya yang memegang kemudi.
Diperjalanan, David tidak henti hentinya menatap wajah Rebecca, sambil sekali kali mengecup pipi dari wanita itu. Dan David juga tampak sangat menikmati aroma tubuh Rebecca yang menyeruak ke dalam indra penciumannya.
Bahkan David sudah berkali-kali mengendus aroma harum itu, sambil membayangkan betapa seksinya tubuh Rebecca. Membayangkan hal itu, David menjadi tidak sabar. Rasanya dia ingin sekali segera tiba di dalam kamar hotel dan langsung menyicipi tubuh indah Rebecca.
"Lihat saja apa yang akan aku lakukan sayangku. Ku jamin kau tidak bisa lepas lagi dari tanganku. Karena aku akan menanamkan benih unggulku ke dalam perutmu ini." ucap David sambil mengelus perut rata milik Rebecca.
****
Sedangkan di sebuah restoran yang ada di samping hotel mewah tempat Angga menginap. Tampak pria buta nan tampan itu baru saja selesai menyantap hidangan makan malam yang sudah tersedia untuknya.
Dan di hadapannya, ada pak Tagor yang tersenyum menatap kearah Angga karena merasa suka melihat semangat Angga tadi ketika sedang menghabiskan makanan malamnya.
"Ada apa pak Tagor?" tanya Angga merasa heran karena pak Tagor hanya diam saja sejak tadi.
"Eh, tidak apa apa tuan." jawab pak Tagor tersentak kaget.
"Pak, apakah kau sudah selesai menyantap makananmu?" tanya Angga kepada pak Tagor.
"Sudah Tuan.. Memangnya ada apa tuan? Apakah tuan berniat ingin kembali ke kamar sekarang?"
"Iya Pak. Aku masih mempunyai banyak pekerjaan yang menumpuk, jadi aku harus segera kembali pak Tagor."
"Oh, jika begitu ayo Tuan. Saya akan mengantarkan Tuan sampai di depan pintu kamar hotel." ajak Pak Tagor membuat Angga menggeleng pelan.
"Tidak usah pak. Saya bisa sendiri menuju kembali kekamar hotel. Lebih baik pak Tagor pulang saja dan segera beristirahat, saya tahu pasti bapak merasa lelah bukan?" ujar Angga kepada pak Tagor.
"Tuan. Saya mohon jangan menolaknya, karena ini sudah menjadi tanggung jawab saya tuan."
Mendengar permintaan pak Tagor, Angga pun langsung mengerti. Lalu dengan cepat Angga bangkit dari duduknya sambil tersenyum manis.
"Ya sudah, ayo antarkan aku sampai kedepan pintu kamar hotel pak." ajak Angga membuat pak Tagor juga ikut tersenyum.
Setelah itu mereka berdua pun beriringan pergi menuju kembali ke pelataran hotel yang menjadi tempat menginap Angga.
Mereka berdua berjalan sambil tertawa receh, pak Tagor ternyata adalah orang yang sangat lucu dan seru, mungkin waktu di awal pertemuan pria tua itu tampak pendiam dan juga menyeramkan. Namun setelah mengenal pak Tagor beberapa minggu, Angga akhirnya bisa menjadi dekat dengan pria tua itu.
"Angga! Kau tidak perlu terlalu keras untuk memecahkan kejahatan dari para Cyber crime itu. Karena sebelum kau melakukan hal itu semua, maka kau juga harus sudah menyiapkan mental dan kekuatanmu terlebih dahulu."
"Pasti pak Tagor. Apa yang aku perbuat saat ini aku sudah mengetahu resikonya, jadi apapun yang akan mereka lakukan, maka aku akan berusaha menghentikannya, agar kejahatan seperti ini tidak menjamur di negara kita pak Tagor.
"Wahhh! Kau benar-benar pria yang hebat Angga.. Walaupun kau tidak sempurna tapi kau mampu untuk menutupi kekuranganmu itu Angga." puji Pak Tagor membuat Angga tersenyum.
kini Angga dan pak Tagor sudah tiba di depan terasa hotel mewah itu, namun ketika mereka hendak naik keatas tangga teras, Tiba-tiba saja pak Tagor dikejutkan oleh kedatangan sebuah mobil mengkilap hitam yang telah terparkir tak jauh dari mereka berdua berdiri.
Angga yang tidak bisa melihat, bersikap biasa saja ketika mendengar kehadiran mobil itu. Dia bahkan tidak memperdulikannya, karena bagi Angga itu adalah hal yang tidak penting. Sedangkan pak Tagor saat ini dirinya sedang menelisik pemilik mobil yang baru saja keluar dari dalam mobil.
Mereka terdiri dari 3 pria bertubuh kekar, namun salah satu dari pria itu, terlihat sedang menggendong seorang wanita cantik yang wajahnya terlihat familiar di mata pak Tagor.
"Tunggu! Siapa wanita itu? Kenapa aku merasa seperti pernah melihatnya." gumam pak Tagor di dalam hati.
Sambil terus memperhatikan gerak gerik dari ketiga orang tersebut yang mengenakan masker diwajahnya. Hingga detik kemudian pak Tagor terdiam kaku kala mendengar perkataan dari salah satu pria tersebut.
"Cepat! Kau ambil kunci pintu kamar yang sudah kalian pesan, aku tidak sabar lagi ingin segera mencicipi tubuh dari wanita cantik ini. Malam ini juga, kau akan menjadi milikku Rebecca." ucap pria itu membuat Pak Tagor dan juga Angga terdiam kaku.
"Tuan. Sepertinya ada masalah" bisik pak Tagor dikuping Angga.
Angga langsung mengerti akan maksud dari bisikan pak Tagor. Lalu dia pun mulai menajamkan pendengarannya sambil memperhatikan gerakan mereka bertiga.
"Bos! Ayo masuk, aku sudah mendapatkan kuncinya." ajak seorang pria yang diketahui adalah anak buah dari pria tersebut.
"Kamar berapa? Aku bisa sendiri menuju kesana."
"Kamar 306 bos. Baiklah jika begitu kami berdua pamit undur diri bos, selamat bersenang-senang untukmu bos." kata kedua pria itu tersenyum menyeringai.
Angga dan Pak Tagor hanya berdiri sambil berpura-pura tidak memperhatikan, hingga tak lama kemudian pak Tagor melihat pria yang sedang menggendong seorang wanita itu sudah berjalan menuju ke lift.
"Pak! Apakah benar jika wanita yang dimaksud oleh pria itu adalah Rebecca? Wanita yang sudah mengajakku menikah tadi pagi?" tanya Angga menatap tajam..
"Benar Tuan. Dan aku yakin jika pria yang sedang menggendong tubuh nona Rebecca itu adalah David Becam. Dia pasti telah menculik nona Rebecca Tuan."
"Bangsat! Dasar pria bajingan. Kalau begitu tunggu apa lagi pak Tagor. Ayo kita selamatkan Rebecca." ajak Angga sambil mengepalkan tangannya kuat.
Setelah itu mereka berdua berjalan cepat menyusul menuju lift.
lagian sama sekali dak cinta kau lagi, yg ada jijik