Mencintai Perjodohan

pagi hari menjelang. setelah melaksanakan shalat subuh bersma syam.Rania menunggu syam selesai mandi.

" syam aku akan terlebih dahulu turun. " teriak Rania.

saat turu ke lantai dua. mertuanya menatap nya dengan sinis. seperti tidak suka melihat rania?." apa salah ku?.. perhiasan yang ku pakai. dan ia memintanya pun. sudah aku kasih, kenapa sekarang ia menatap ku dengan sinis? " baginya sangatlah kesal jika ada yang menatapnya seperti itu.

" Ryidah..tolong buatkan saya bekal. roti saja yah. " ucap Rania saat memasuki dapur.

" noni mau kemana pagi seperti ini? "

" saya di ajak tuan pergi. oh iyah sekalian buatkan satu roti lagi untuk tuan. jangan lupa satu isian coklat. satu lagu isian sayur dan telur."

" baik siap."

syam sedang bersiap, memakai pakaian nya.

serta sedikit mengubah gaya rambutnya menjadi terlihat lebih muda. padahal usianya sekarang sudah berkepala tiga.

setelah selesai. syam menyusul Rania dan keduanya. langsung segera pergi. menuju wisata baru yang ingin mereka tuju.

" syam..apa kamu lapar?..tadi raidah membuatkan aku bekal roti. dan aku memintanya membuatkan untuk mu juga.

kamu suka yang apa isin an coklat atau sayur? " sambil ia. menunjukan lunchbox nya.

" tapi kan saya sedang berkendara."

" tenang lah. aku akan menyuapi mu, kamu mau yang apa?"

" yang sayur saja Rania."

" oke..Ayo buka mulut nya." ucap rania sambil menyuapkan roti pada syam.

" Ya allah. ternyata begini yah. rasanya punya istri? " batin syam.

syam terbawa suasana. hinga tak sadar ia menyentuh tangan rania.

" maaf rania. aku sudah kenyang." ujar syam grogi.

hinga akhirnya mereka sampai ke tempat wisata jam delapan. meskipun menempuh. perjalan yang cukup jauh. namun ternyata usaha tidak menghianati hasil.

disana mereka di sajikan dengan pemandangan indah, membuat silap mata.

di sajikan. dengan. tanaman bunga beraneka warna serta terdapat rumput hijau membentang, seperti karpet permadani.

" syam kita duduk di. sana saja yuk? " ucap Rania. tak sadar ia menggandeng tangan suaminya. menuju tempat duduk yang ia tunjukan.

" kamu suka tempat ini Rania? "

Rania hanya memberi anggukan. dan tersenyum tipis pada syam.

Rania memejamkan matanya. sambil ia rasai udara pagi yang segar.

" wisata apa ini syam namanya? " tanya. Rania tiba-tiba.

" BUNGA RINDU " ucap syam sambil melirik Rania.

" lucu sekali namanya." Rania tertawa kecil.

lalu entah apa yang membuat syam berani menggenggam jemari Rania.

namun ternyata Rania hanya melirik ke arah syam. tidak seperti awal pernikahan yang langsung memaki nya.

" Rania.." panggil syam lembut.

" iyah syam "

" apa sekarang kamu sudah merasa nyaman? dengan pernikahan kita? " tanya syam membuat rania haru.

" syam maafkan aku. dengan perlakuan ku terhadap mu." ucap rania merasa bersalah.

" untuk apa meminta maaf? justru aku yang merasa bersalah telah menghancurkan mimpi mu mungkin! " lirik syam.

" awalnya mungkin seperti itu syam. tapi aku belajar banyak dari mu. jika takdir mu mungkin takakan melewatkan muh. dan mungkin ini sudah jalan nya." ucap Rania berusaha menahan isak.

" tapi memang sejak pertemuan pertama dengan mu jujur. saya sudah ingin kenal kamu lebih dekat."

" apa sebelumnya kita pernah bertemu syam? " tanya rania penasaran?

" sudah saat empat tahun yang lalau. kamu ingat saat acara pameran di Paris? saat kamu datang dengan ayah mu. aku melihat mu tapi mungkin kamu tidak mengenali ku. " jelas syam.

Rania berusaha mengingat ingat. iyah saat itu rania mengingat nya. karna dalam rangka

Acara ulang tahun nya. yang ke delapan belas Tahun. Dan yang rania ingat itu salah satu hadiah dari ayah yang Rania minta, karna ia suka menonton acara pameran.

Rania memang putri ke sayang ayah nya. bahkan saat kecil pun jika ayahnya pergi keluar Negri atau pun luar kota. Rania pasti akan selalu meminta ikut.

" Apa kamu suka melihat acara. pameran Rania?" tanya syam, seolah bisa membaca pikiran nya.

" iyah aku sangat menyukainya."

" apa yang paling kamu suka dari acaranya?" tanya syam.

" aku juga tidak tahu syam. tapi entahlah aku paling suka melihat pameran apa lagi dengan pameran barang antik." jelas Rania.

" kalau kamu mau. minggu depan aku akan mengajak mu ke pameran."

" serius syam? "

" iyah serius" jelas syam.

Rania yang ke girangan. refleks langsung memeluk syam. " heh..maaf syam " Rania tersadar dan langsung melepaskan tangan nya.

setelah sudah seharian penuh mengelilingi wisata. syam dan Rania pergi meninggalkan tempat itu.

" sebelum pulang kita mampir ke caffe ku. dulu mau ngak? " ajak syam.

" memang nya kamu ada bisnis caffe juga? "

" yah alhamdulillah. " ucap syam lugas.

sekarang Rania merasa yakin. bahwa sanya. meskipun syam sudah menjadi CEO namun dirinya tetap ingin memiliki usaha lainnya.

" disana ada ayam geprek ngk? " tanya rania ngasal.

" ayam geprek itu apa ran? " tanya syam kebingungan.

Rania tertawa terbahak. ia lupa kalau dia sekarang di singapura bukan di tempat asalnya.

" apa kamu laper? " ujar syam.

" iyah.."

" di caffe ku juga kebetulan ada menu makanan nya. jadi bukan hanya tempat tongkrongan anak muda. tapi juga ada beberapa menu makan disana seperti Nasi lemak, udang saus tiram, sepageti, dan juga menu ayam goreng. tapi kalau untuk menu ayam geprek yang tadi kamu bilang itu belum ada " jelas syam.

rani hanya tersenyum malau. karna ternyata makanan kesukaannya tidak ada di negara suaminya.

sesampainya di caffe syam dan Rania di sambut oleh karyawannya. dan mereka membawa menu makanan yang sebelum nya syam sudah menghubungi pegawai kepercayanya kalau ia dan istrinya akan datang berkunjung hanya untuk sekedar singgah dan melihat para pegawai nya. yang sudah hampir sebulan syam tidak berkunjung.

setelah selesai makan. syam berpamitan pulang pada pegawai nya.

" iyah za..bulan ini gajih karyawan sama sekalian kasih bonus yah. uang nya nanti langsung saya tf lewat rekening kamu." ucap syam pada reza.

" iyah pa..baik siap." ujar reza.

sesampainya di mobil. syam melihat rania yang sedang menunggunya di dalam mobil.

" lama yah minggunya? " tanya syam.

" nggak kok..syam." ucap Rania.

alih-alih pulang. syam justru mengajak Rania ke toko perhiasan niatnya menggantinya untuk Rania karna tempo hari. perhiasannya sudah ada pada tangan ibu.

" lah.. katanya mau pulang syam? ko kita malahan kesini? " ucap rania kebingungan. karna syam malah. membawa dirinya ke toko perhiasan.

" ayo turunlah..saya akan membelikan nya. untuk mu. " ucapnya. sambil membukakan pintu mobil nya.

Rania memilih perhiasan yang lebih cantik.

" sekalian ambil satu set saja yah? "

rania mengangguk malau.

" kak tolong pilih kan. satu set perhiasan untuk istri saya yah..."

" ohh.. iyah baik. pak.."

happy reading....

maaf kalu masih ada tulisan yang typo