NovelToon NovelToon
Cinta Pertama

Cinta Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi Rahma

Kala itu hujan turun begitu deras, guyuran air hujan menutupi kepedihan yang terpendam dalam hati.

Aku harus merelakannya, kata-kata yang selalu ku tanamkan dalam hati, hanya untuk menghibur diri.

Serin terpaksa menahan malu saat bertemu dengan mantan kekasihnya yang sedang menggandeng wanita lain tepat di depan matanya, sahabatnya Aura mempertanyakan mengapa kejadian itu bisa terjadi, apa lagi sosok wanita yang di gandeng Riko adalah Putri yang merupakan salah satu sahabat mereka.

Temukan kelanjutan cerita ini, di karya pertamaku.
mohon suport, saran dan kritiknya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penjelasan Riko

Aku menuju kampus dengan perasaan yang bercampur aduk, ada sedikit kesal dan marah, Sikap Putri yang tiba-tiba berubah berhasil membuat ku kepikiran, bahkan hal itu membuat ku sampai tak memperhatikan langkah dan tiba-tiba saja, bruk ... ternyata Aku sudah menabrak seseorang.

"Hei...kalau jalan pakai mata dong"

Suara itu membuat ku tersadar

"Sorry"

Aku mengedarkan pandangan pada orang yang tak sengaja ku tabrak.

"Eh...Serin, ternyata"

"Yu, Sorry ya, Aku nggak sengaja"

"No problem sayang, ada apa nih, kok melamun gitu saat jalan?"

"Nggak ada , Aku lagi buru-buru soalnya ada kelas, Sorry ya Yu, ntar kita ketemu lagi"

Aku mengelak, lagi malas di tanya-tanya.

"Bye, Serin"

Aku buru-buru menuju kelas, ternyata di dalam kelas sudah pada rame, mereka mendiskusikan tentang acara ulang tahun kampus yang ke 50 tahun.

"Eh, Serin kamu kebagian jadi panitia mendekor kampus, kamu satu kelompok sama Kak Jack"

Aku manggut-manggut, mengiyakan.

Saat kelas selesai Aku menuju kantin, membeli sebotol minuman dingin, mungkin bisa menenangkan pikiran ku, tiba-tiba Kak Jack mengejutkanku lagi,

"Hei...Serina!"

kebiasaan ni anak setiap ketemu pasti bikin Aku jantungan

"Apaan sih, kak?"

"Kamu ini setiap ketemu pasti lagi melamun, sok tua banget sih, emang udah berapa anak kamu yang harus di nafkahi?"

"Enak aja, emangnya Aku janda apa?"

"Makanya nggak usah banyak melamun, kayak kamu manusia yang paling banyak masalah"

"Eh...kak, Aku mau tanya dong?"

"Apa?"

"Kakak dah lama kenal sama Putri?"

"Lah, bukannya dia teman kamu, emangnya kenapa?"

"Kakak kan tetangganya, pasti lebih kenal dia dari pada Aku, Oh...Iya, emang benar ya Riko dan Putri dah saling kenal sejak lama"

"Nggak juga sih, Paling mereka ketemunya waktu Riko sedang berkunjung aja, emang kenapa kamu cemburu ya?"

"Nggak gitu juga sih"

"Oh...Iya, Riko sama Putri pernah pacaran nggak sih?"

"Setau Aku sih, nggak pernah"

"Oh...gitu"

"Eh...kok jadi bahas mereka sih, Aku tu mau bilang, besok kita pergi ke pasar beli bahan-bahan untuk mendekor kampus, sama beli-beli keperluan yang lain"

"Ok"

"Jangan lupa, besok pagi, awas kalau terlambat"

"Iya, cerewet amat sih"

Aku berjalan menuju halte, saat melewati gerbang kampus, ternyata Riko sudah menunggu di ujung jalan, melihat kehadiran Riko tiba-tiba Aku merasa malas, teringat ucapan Putri yang bilang mereka pernah Ciuman, Aku juga bingung perasaan seperti apa ini, entah cemburu, marah atau merasa terkalahkan.

"Hai...Sayang"

Ucapan Putri terus saja terngiang di kepalaku

entah kenapa Aku jadi malas ketemu Riko.

Riko menghampiriku, tanpa basa basi menarik tanganku.

"Ada apa, kok sepertinya kamu nggak senang bertemu dengan Aku?"

"Aku mau bicara, kita cari tempat yang nyaman"

Riko sepertinya mengerti maksudku, dia langsung memakaikan helm kepadaku dan kami melaju ke sebuah cafe di pinggiran kota.

Setelah mendapat tempat duduk yang nyaman dan memesan minuman, Riko menungguku bersuara.

Namun keheningan beberapa menit itu, kemudian pecah saat Riko mulai bertanya.

"Ada apa?"

"Kamu ada hubungan apa sama Putri?"

"Pertanyaan yang sama lagi, Aku udah bilang nggak ada hubungan apa-apa, nggak percaya banget sih sama pacar sendiri"

"Kalian pernah Ciuman kan?"

Tiba-tiba Riko terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Berarti benar, kamu nggak bisa jawab kan, cerita semuanya sama Aku, Aku nggak mau punya rasa curiga saat sedang menjalin hubungan"

"Ok, Aku cerita, biar kamu percaya sama Aku

kejadian itu terjadi saat Aku beberapa hari di rumah kak Jack sebelum malam tahun baru, Kak Jack ngajak Aku ke rumah Putri, itulah pertama kali Aku mengenal Putri, Sebelum acara malam tahun baru, Putri minta tolong di antar belanja ke pasar untuk persiapan malam tahun baru, Aku mengantarnya belanja setelah kami selesai Aku juga bantuin bawa belanjaan ke dalam rumah, kebetulan rumah Putri saat itu sepi, karena haus Aku minta segelas air putih sama Putri, setelah itu Aku nggak sadar kan diri, saat Aku bangun ternyata kami sudah berada di dalam kamar, tapi beneran Aku nggak ingat apa-apa, Aku juga nggak merasa pernah mencium atau ngapa-ngapain dia, tapi dia terus aja ngancam Aku dan akan bilang ke semua orang kalau Aku udah memperkosa dia, jelas Aku nggak terima dia sengaja menjebak Aku, Aku juga nggak tau apa maksud nya, teman kamu itu sepertinya sudah hilang akal, setiap hari hubungi Aku, Aku nggak heran dia bicara seperti itu ke kamu, dia benar-benar aneh"

"Kamu nggak lagi bohongin Aku, kan?"

"Kamu suruh jujur, Aku udah jujur, tapi kenapa masih nggak percaya juga,

"Maaf kalau gitu, Aku kesal saat Putri ngomong gitu"

"Kamu cemburu?"

"Iya, Aku cemburu, nggak terima ciuman pertama kamu di rebut sama Putri"

"Aku nggak merasa pernah cium dia, jadi jangan cemburu, atau jangan-jangan kamu yang mau Aku cium"

Aku menelan ludah mendengar ucapan Riko, terbayang bagaimana rasanya saat berciuman dengan Riko,

Hal itu membuat ku merinding dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Gemesin banget sih sayangnya Aku, Aku nggak secabul itu kok, biarkan cinta kita mengalir apa adanya, tanpa ada rasa takut dan rasa curiga"

"Kamu yakin kita akan bertahan?"

"Kamu kok kayak nggak yakin gitu, kamu ragu sama cinta Aku?"

"Bukan gitu, Aku cuma nggak mau sakit hati akibat kenyataan nggak sesuai keinginan"

"Aku janji akan memperjuangkan cinta kita sampai halal"

"Ih...Kamu mikirnya kejauhan, kita aja baru dua hari jadian"

"Di Amin kan dong sayang, kamu itu gadis pertama yang membuat Aku jatuh cinta, Kamu Anggel nya Adik Aku, Zahra"

"Kamu berlebihan, jangan buat Aku terbang tinggi ah"

Riko mengusap ujung kepalaku, entah mengapa hatiku terasa lebih damai dan suasana hatiku kembali happy.

Riko mengantarkan ku pulang, sepanjang jalan Aku memeluknya erat, dan kami ngobrol begitu seru sampai tak terasa sudah sampai di depan rumah ku.

"Dah..."

Riko kembali mengelus ujung rambutku, berasa kayak kucing betina nggak sih?"

Saat masuk rumah Aku di kejutkan dengan tatapan Ibu yang ternyata sudah pulang dari tadi siang.

"Hmmm..."

Suara deheman Ibu, seketika membuatku sadar, secepat kilat Aku mendekat dan mencium punggung tangan Ibu.

"Ibu udah pulang?"

"Kenapa, nggak senang Ibu pulang cepat?"

"Nggak, gitu kok Bu, senang....senang banget"

Aku memeluk Ibu manja.

"Nah, gitu dong, Siapa yang tadi itu?"

"Yang tadi mana?"

Aku pura-pura mengedarkan pandangan sambil mencari seseorang yang di tanya Ibu, sehingga membuat Ibu mencubit hidungku.

"Pura-pura bodoh kamu ya, Yang tadi ngantar kamu pulang, kok nggak di suruh singgah?"

"hahahaha...itu sih tukang ojek"

canda kang ojek.

"Kang ojek sekarang ganteng-ganteng ya, plus romantis, pake elus-elus rambut"

"Hehehe...becanda kok Bu, Itu Riko, teman Aku"

"Oh...teman ya"

Ibu meledekku dengan pertanyaannya.

"Bu, Serin bersih-bersih dulu, ya. nanti Serin bantuin Ibu siapin makan malam, sekalian Ibu ceritain tentang nenek ya?"

"Iya, pergi sana, kamu bau asem"

Begitulah percakapan Serin dan Ibunya, mereka lebih mirip seperti seorang teman dari pada Ibu dan anak, berbeda saat dengan Dina, pasti bawaannya ingin ngomel, seolah Serin lah Ibu nya.

1
Shawqi Giras
Kasihan Riko, tapi Serin udah bahagia sama Kak Jack, Riko sama Dina aja.
Devi Tennis Souvenir
updatenya kelamaaan
Shawqi Giras
Lanjut thor, kayaknya seru/Smile//Smile//Smile/
Yuni Ngsih
mksh ....ceritranya
bgs tapi trsannya hrs minta ....tp knp ngga muncul lanjutanngs 😭
Septi Rahma
Jadi malu, tapi makasih atas komennya🤭🤭🤭
martina melati
ini novel y, seandainy emang ada dlm kehidupan nyata nih... sosok tiara yg berubah menjadi putri (kembarannya) harus sadar dan cari kesibukan agar tidak merasa kesepian apalagi minderan. lama kelamaan bisa jd sosok psikopat lho...
martina melati
tanya aja langsung pd riko, jika benar sdh kissing apa ada lagi kelanjutanny?

sebenarny ini gaya anak yg belum dewasa.
ibaratny aja nih duren (duda keren) masih ada wanita (bahkan maaf janda sekalipun) yg tertarik apalagi pria yg lajang belum menikah.
martina melati
hahaha... maaf bukan bermaksud menertawakan lho, tp kocak deh alur kisahny... spt pengalaman pribadi thor y
Hoa thiên lý
Sederhana dan mendalam
Septi Rahma: sesederhana mencintaimu, walau tak bertemu tapi dapat dukunganmu, i love you.😘😘😘
total 1 replies
Noorphans.
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
Septi Rahma: Makasih ya, Noorphans.
saya akan lebih berusaha lagi, maaf soalnya masih pemula🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!