NovelToon NovelToon
Cinta Sang Berandal

Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: dtyas

Kisah tentang anggota geng motor dan siswa korban perundungan.

Guntur Rakabuming dengan segala problematika kehidupan keluarga dan pergaulan yang salah, harus melakukan perintah Refan karena kalah dalam balap motor liar. Yang harus dilakukan Guntur adalah membuat Alya Kania -- gadis berpenampilan cupu dan korban perundungan -- jatuh cinta padanya atau Alya secara sadar menyerahkan tubuhnya.

Rencana yang disusun oleh Guntur berantakan karena salah paham masyarakat, akhirnya Guntur dan Alya terpaksa harus menikah.

Berhasilkah Guntur memenuhi permintaan Refan? Bagaimana akhirnya hubungan Guntur dan Alya?

======
Event Bad Boy
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur

Pada dasarnya Buana menerima pernikahan Guntur dan Alya, karena kesalahan ada pada pihaknya. Namun, menyayangkan karena mereka masih sangat muda. Dengan banyak aturan yang diberikan Buana pada Guntur dan Alya demi kebaikan mereka berdua.

Setelah pertemuan itu, Guntur mengantar Alya pulang. Sedangkan dia sendiri masih ada kegiatan lain.

“Kamu mau ke mana? Ini ‘kan sudah malam?” tanya Alya.

“Biasa, lo mau ikut?”

“Balap lagi?” Alya balik bertanya.

“Belum tahu balapan atau nggak, gue mau ngumpul bareng anggota geng motor yang lain,” seru Guntur.

“Tapi itu bahaya, gimana kalau kalau tertangkap atau kamu terjerat pergaulan yang ….”

“Sttt, udah deh jangan berlagak kayak Mami yang cerewet. Lo di sini istri gue, inget itu,” cetus Guntur lalu kembali memakai helmnya.

“Tapi ….”

Guntur menekan klakson lalu melaju kembali dengan motornya. Entah jam berapa Guntur kembali, yang jelas Alya sudah terlelap. Pria itu sengaja menghindar dari Alya karena berdua dengan Alya begitu menggoda.

Dia bisa kalah karena lebih dulu jatuh cinta, sedangkan tujuannya adalah Alya yang jatuh cinta. Namun, hatinya tidak bisa dipungkiri sudah ada getaran cinta.

“Hahh, jadi ribet begini,” ujar Guntur saat sudah berada di kamarnya.

Melihat Alya yang tidur di sofa dengan selimut sudah tergeletak di lantai, memperlihatkan kedua pahanya yang putih mulus membuat Guntur menelan saliva. Tatapan tersebut menimbulkan sesuatu di tubuhnya, sampai juniornya berkedut.

“Nggak beres nih,” keluh Guntur lalu menyelimuti tubuh Alya. “Iman gue kuat, tapi imin gak kuat. Gimana nggak makin ketar ketir hati gue, nie cewek makin hari kenapa kelihatan makin menggemaskan sih. Apa karena gue udah jatuh cinta,” gumam Guntur.

...***...

“Guntur,” panggil Alya yang sudah berseragam lengkap.

Tidak ada sahutan, hanya dengkuran halus yang terdengar.

“Guntur, bangun. Nanti kamu telat,” ujar Alya lagi.

“Hm.”

“Ayo bangun!” Alya menggoyangkan tangan Guntur bahkan menepuk pipi pria itu agar terjaga. “Gun ….” Alya memekik karena Guntur menarik tangan gadis itu sampai akhirnya ikut berbaring. Saat Alya hendak beranjak bangun, Guntur menahannya bahkan memeluk dari samping.

“Bangunin suami tuh yang mesra, di usap pake kalimat sayang. Kalau perlu kasih morning kiss.”

“Ini sudah siang, ayo bangun. Lagian seragam aku nanti kusut,” seru Alya. “Kelamaan begini juga nggak baik, kamu nggak ingat apa yang Papi kamu sampaikan dan kamu setuju, kita nggak boleh macam-macam atau ….”

“Iya.” Guntur melepaskan Alya lalu beranjak duduk. “Gue mandi dulu.”

Seperti biasa, Guntur berangkat dengan motornya sedangkan Alya naik taksi. Wajah Guntur pagi ini tidak bersahabat, mengingat aturan yang Papinya berikan. Semakin kesal saat dia mendengar beberapa siswa memuji Alya.

“Lo tadi lihat Alya nggak?”

“Lihat, sekarang dia cantik ya. Beda gitu penampilannya.”

“Make over kali.”

“Nggak tahu deh, yang jelas dia nggak cupu lagi.”

“Heh. Alya mana yang lo maksud?” tanya Guntur.

Para siswa itu saling tatap karena kehadiran Guntur dan bertanya tentang gadis yang mereka bicarakan.

“Jawab!” teriak Guntur.

“Alya anak kelas C3,” sahut salah satu siswa.

“Alya Kania ‘kan?”

Ketiga siswa itu menganggukkan kepalanya. Guntur berdecak lalu menghampiri salah satu siswa, mencengkram kerah seragam yang dikenakan dan mendorong tubuh itu sampai terhimpit ke dinding.

“Ada yang berani menghina, membicarakan bahkan suka sama Alya berarti kalian cari masalah dengan gue,” ancam Guntur. “Alya milik gue, jangan berani-beraninya kalian menggoda apalagi berpikir yang aneh-aneh. Ngerti nggak lo?”

“Ngerti, kami ngerti kok.”

Guntur melepaskan cengkraman tangannya lalu beranjak pergi.

“Mana tuh si Alya, bikin emosi jiwa aja.”

Terdengar bunyi bel, mengurungkan niat Guntur menemui Alya. Selama pelajaran berlangsung, Guntur tidak fokus karena memikirkan Alya. Ternyata bukan hanya dirinya saja yang menyadari kalau Alya berubah.

“Bro, ada hadiah di laci meja lo,” ujar Jati lirih.

Guntur meraba kolong mejanya dan menemukan kotak dengan pita di atasnya. Hari ini bukan hari ulang tahunya, entah hadiah dari siapa dan untuk apa.

“Buka dong, penasaran gue,” seru Jati lagi.

Guntur berdecak, apapun isinya dia tidak akan tertarik. Bukan kali ini saja dia mendapatkan kejutan seperti ini. Bahkan surat pernyataan cinta pun sering ditemukan di mejanya. Di zaman seperti sekarang, masih saja ada yang menggunkan cara lama berkomunikasi dengan surat fisik. Tentu saja itu ulah para penggemarnya.

“Males gue,” ujar Guntur lalu kembali memasukan hadiah tadi ke kolong mejanya.

“Kalau gitu buat gue aja ya,” seru Jati.

“Hm.”

Akhirnya jam istirahat tiba, Guntur bergegas keluar dari kelasnya. Tujuannya adalah kelas Alya. Dia perlu menyampaikan ultimatum sebelum Alya menjadi favorit para pria atau jadi bahan imajinasi aneh para siswa yang mulai beranjak dewasa.

“Alya.”

Alya yang sedang membuka ponsel menoleh, baru saja dia akan menghubungi Guntur tapi pria itu sudah berada di hadapannya.

“Bangun lo!”

Alya mengernyitkan dahinya lalu berdiri seperti yang diperintahkan oleh pria itu. dia merasa risih dengan tatapan Guntur dari atas sampai bawah.

“Kenapa sih? Penampilan aku aneh ya?”

Guntur menemukan apa yang berbeda dari penampilan Alya. Kali ini gadis itu mengurai rambutnya bahkan kemeja putihnya tidak dimasukan ke dalam rok seperti biasanya, membuat Alya terlihat tidak cupu lagi.

“Aishhh. Lo sekarang emang enak dilihat, tapi gue ogah bagi-bagi. Ikat rambut lo!”

“Kenapa ….”

“Ikuti saja apa yang gue perintah.”

Alya pun mengambil ikat rambut dari tasnya lalu mengikat rambutnya yang panjang sebahu.

“Nah, ini masukin baju lo,” seru GUntur.

“Eh, biar aku aja.” Alya melangkah mundur karena Guntur menyentuh perutnya.

“Kenapa sih, lagian gue udah halal mau lakuin lebih dari itu,” ujar Guntur lirih karena masih ada beberapa siswa di kelas Alya.

“Ingat pesan Papi kamu, jangan macem-macem.”

Guntur mengusap kasar wajahnya mengingat lagi aturan Buana untuknya. Penampilan Alya terlihat kembali cupu walaupun raut cantik wajahnya masih terlihat.

“Nah, begini lebih baik.”

“Apanya yang baik, nanti kamu panggil aku cupu lagi,” keluh Alya.

“Itu panggilan sayang gue ke lo. Ingat ya, lo nggak boleh tampil cantik untuk orang lain, hanya boleh untuk gue.”

Baru saja Guntur berbalik untuk meninggalkan kelas Alya, tapi dikejutkan dengan teriakan seseorang.

“Gunturrrr, kamu ke sini cari aku ya? Berarti kamu sudah terima dong hadiah dan ungkapan cinta aku?”

“Siapa lo? Kapan gue terima ungkapan cinta dari lo.”

“Oh my God, aku nggak percaya kamu di sini. kamu penuhi permintaan aku,” seru perempuan teman satu kelas Alya.

“Permintaan apaan?”

“Berarti kita jadian ya,” ujarnya sambil mendekat dan memeluk lengan Guntur yang langsung dihempas. “Guntur kamu kok gitu sih.”

“Eh denger ya, gue nggak ngerti yang lo maksud.”

“Bukannya jelas di surat dan hadiah dari aku, kalau kamu terima cinta aku maka kamu harus datang temui aku dan kamu di sini,” tutur perempuan itu.

“Oh jadi hadiah yang ada di meja gue dari lo, udah gue kasih ke Jati dan gue ke sini untuk temui Alya bukan temuin lo.”

“Alya?”

“Iya, Alya pacar gue. Minggir lo!”

Alya mengulum senyum setelah mendengar ucapan Guntur.

 

1
Fani Indriyani
Dan saat Alya tau kalo dia jd bahan taruhan pasti dia akan pergi,tinggallah kamu yg merana Guntur wkwkwk
Fani Indriyani
Lagian si Alya udh tau si Guntur gt napa msh aja baper,ga liat gmn cewe cantik aja dijadiin taruhan apalagi kamu Alya 🤦‍♀️Ya mudah2an aja si Guntur bucin abis ma Alya
Fani Indriyani
Alya jgn mdh baper ya,jgn sampe kamu sakit hati..harus jinak jinak merpati istilahnya,biar guntur tambah penasaran ma kamu
Rinisa
So Sweet....😍
Rinisa
Bener2 dech si guntur....😍
Rinisa
So sweet....😍
Rinisa
next dech...👍🏻🤗
Rinisa
next
Rinisa
😂😂😂
Al Fatih
Bagus ceritanya,, alur jelas,, konflik tidak berbelit,, karakter2 yg keren
Al Fatih
ceritanya bagus,, suka bngt karakter nya Guntur,, Ibra....,, sosok pria2 bertanggung jawab,, seneng juga dgn orang tuanya guntur...., Mona.
Happy marriage utk semua para berandal cinta
Al Fatih
Apa nanti Ibra sama mona yaaa🤔
Rinisa
Karya ke 10 yg aku baca. 🤗
Al Fatih
Good job guntur
Al Fatih
Guntur akan beneran cinta koq Alya....
Al Fatih
mampir kak...
Dyah Ayu
cerita yang bagus dan gak bertele2 👍👍👍👍💓💓💓
Dyah Ayu
terima kasih ceritanya ,,gak banyak konflik dan bertele2... sukaaaa bangetttt deh.. semangat dan terus berkarya ya k 👍😁
Ida Kristyati
Bagus ...menghibur
Ida Kristyati
Kerennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!