Pernikahan Semalam

Pernikahan Semalam

Kayesa

Part 1

"Ahghhh." Suara lenguhan itu terdengar seirama dengan tarikan nafas, menadakan bahwa laki-laki itu sudah mendaki sampai kepuncak dan dia terkapar ke sebelah kiri Kayesa.

"Terima kasih. Kau telah memuaskanku," setengah berbisik laki-laki itu memeluk Kayesa dan mencium puncak kepalanya, lalu turun dari tempat tidur, memasang kembali pakaian yang tadi berserakan di lantai.

Sementara Kayesa hanya diam di tempat tidur sambil memejamkan matanya, menahan perih dan nyeri di hatinya. Dua bulir kristal meluncur di sudut netranya. Dalam semalam dia menikah dan menjadi istri, sekaligus menyandang gelar janda.

Setelah meletakkan sebuah sobekan kertas dan kotak merah berbentuk hati di atas nakas. Laki-laki itu mengucapkan kata talak dan dia pun pergi.

*****

Kayesa terbangun, setelah matahari menembus lewat kaca jendela yang hanya tertutup gorden tranparan.

"Semua tubuhku terasa sakit." Kayesa menggeliat sempurna. Dia bangun dan menatap bercak merah di spray. Matanya berkaca-kaca, Kayesa menggigit bibir bawahnya menahan rasa perih di selangkangannya.

"Dia telah merenggutnya." Kayesa membatin seraya mendekap tubuhnya sendiri. Buliran kristal meluncur menganak sungai di sudut netranya.

Laki-laki itu pergi tanpa bekas. Bahkan Kayesa tidak tahu bagaimana wajah laki-laki yang telah menjadi suami dalam hitungan jam. Memang sudah menjadi kesepakatan kalau dia dan laki-laki itu, bertemu di kamar pengantin mereka dalam keadaan gelap gulita, sehingga satu sama lain tak saling kenal.

"Lupakan Kayesa. Anggap saja tak ada yang terjadi." Kayesa menguatkan dirinya sendiri, lalu menyesap air mata.

Sambil menjulurkan kaki jenjangnya, Kayesa berusaha turun dari tempat tidur, dengan tertatih dia menyeret kaki ke kamar mandi. Kaseya menghidupkan kran shower, dibiarkannya air hangat menyirim tubuhnya agak lama. Kayesa menyabuni setiap sudut tubuhnya, berharap jejak laki-laki yang telah menidurinya segera hilang.

Sepuluh menit Kayesa di kamar mandi. Saat tubuhnya sudah terasa dingin, Kayesa mengambil handuk dan membalut tubuhnya, lalu keluar dari kamar mandi. Kayesa mengeringkan rambut dengan handuk, matanya terbelalak saat tertuju pada kaca yang memantulkan dirinya.

Beberapa bekas kepemilikan laki-laki yang tadi malam menidurunya, masih terlihat jelas di leher dan dada. Dengan tangan gemetar, Kayesa meraba tanda merah kecoklatan itu. Tanpa terasa air matanya kembali mengalir menganak sungai. Kali ini dia menangis terisak.

"Kenapa ini harus terjadi padaku," batinnya pilu.

Masih jelas dalam ingatan Kayesa, percakapan Rizwan dan dia semalam, yang telah merubah status dan kehidupannya.

"Kamu harus menikah hari ini," ujar Ridwa kala Kayesa sampai ke ruang ICU tempat ibunya dirawat.

Kayesa terkejut, saat Rizwan memintanya menikah. pada hal hari itu dia ingin menyampaikan berita bahagia kalau dia baru diterima di universitas ternama di kotanya sebagai mahasiswa undangan.

"Menikah. Kayesa tidak mau. Bang!" Kayesa tidak pernah membayangkan, kalau dia harus menikah secepat ini. Baru dua hari dia menamatkan sekolah menengah, masa sudah harus menikah.

"Hanya kamu yang bisa menolong nyawa ibu. Jadi abang mohon menikahlah." Rizwan membujuk Kayesa untuk menikah dengan laki-laki kaya pewaris perusahaan raksasa di kotanya.

"Bagaimana dengan kuliah Kayesa. Kayesa ingin kuliah Bang?"

"Kau akan tetap kuliah. Pernikahan ini hanya untuk semalam."

"Semalam! Maksud abang."

"Laki-laki itu hanya butuh malam pertama, setelah itu dia akan menceraikanmu. Kau bisa bebas kembali," ujar Rizwan seraya merengkuh bahu adiknya, lalu membawanya masuk ke ruang rawat ibunya.

Dreet... Dreet... Dreet, suara getaran ponsel, membuyarkan lamunan Kayesa. Segera dia menyesap air matanya, lalu menatap ke layar ponsel yang bercahaya.

"Bang Rizwan." Kayesa menggesser gagang telepon berwarna hijau.

"Kay! Operasi ibu sudah berhasil."

"Syukurlah."

"Kamu kapan ke sini lihat ibu?"

"Secepatnya."

"Abang tunggu."

Panggilan telepon terputus tanpa ada ucapan salam. Kayesa bergegas mengenakan baju, saat dia ingin mengambil sisir dilihatnya ada secarik kertas di tindih dengan kotak merah berbentuk hati, Kayesa meraih sobekan kertas itu, lalu membaca goresan yang tertulis dengan tinta hitam.

(Di dalam kartu ini ada uang seratus juta, pin 123456. Pakai untung kebutuhanmu dan dalam kotak ini ada cincin berlian, jika mendesak butuh uang, kamu boleh menjualnya. Dan saat menjual bawalah sobekan kertas yang aku selipkan di dalam kotak itu. Lupakan yang pernah terjadi di antara kita)

"Peduli setan. Aku juga tak mau tahu siapa kamu." Kayesa meraih kartu ATM dan kotak merah berbentuk hati itu, memasukkan ke dalam tas tanngannya.

Setelah memastikan pakaiannya rapi. Kayesa bercermin, mengambil sisir dan menyisir rambutnya yang masih basah. Kayesa menatap lehernya dari pantulan cermin. Bekas kepemilikan laki-laki itu masih terlihat jelas.

"Sial! Kenapa tidak mau hilang." Gerutu Kayesa kesal, sambil mengosok-gosok dengan tangannya. Bukannya hilang, malah tambah memerah.

Dreet... Dreet... Dreet, Ponsel Kayesa bergetar lagi, dari layar ponsel yang menyala tertera nama Shaga. Sejenak Kayesa menatap dan membiarkan ponsel itu berhenti bergetar. Kayesa meraih ponsel dan mematikannya, kemudian memasukkan ke dalam tas tangannya.

"Maafkan aku Shaga. Semoga kamu mendapat wanita yang lebih baik dari aku," batin Kayesa. Dia akan berusaha melupakan kisah cintanya dengan Shaga laki-laki masa putih abu-abu itu.

Sekali lagi Kayesa menatap cermin, lalu mengambil masker dan kacamata di dalam tas dan memakainya. Kayesa berharap dengan merubah penampilannya, tidak ada yang bisa mengenalinya.

Sambil memperbaiki cantolan tas di bahu, Kayesa melangkah ke depan pintu, menarik handle pintu dan keluar dari kamar, menyusuri koridor hotel, masuk lift turun ke lantai dasar. Kayesa berjalan keluar pintu utama, tanpa memperdulikan sekitarnya, dia masuk ke mobil online yang sudah menunggu.

"Ke rumah sakit," ujar Kayesa saat sudah berada di dalam mobil.

Mobil meluncur meninggalkan hotel, melaju ke jalan raya. Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti. Kayesa turun setelah membayar ongkosnya.

Sejenak Kayesa menatap gedung rumah sakit, sambil menghela nafas, dia memperbaiki letak kaca matanya, lalu melangkah memasuki pintu utama rumah sakit. Kayesa menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang ICU.

"Terima kasih ya dik. Kamu sudah mau berkorban demi ibu." Rizwan memeluk adiknya, mencium puncak kepala Kayesa, mengurai pelukan, membuka masker dan kacamata Kayesa.

Melihat mata Kayesa berkaca-kaca, Rizwan kembali menarik tubuh Kayesa. Dalam pelukan Rizwan, Kayesa menangis terisak. Rizwan mengusap pelan punggung adik satu-satunya itu, dia merasa telah menjadi abang yang tak berguna, karena mengorbankan adik perempuan satu-satunya demi mendapatkan uang untuk operasi ibunya.

"Maafkan abang." Rizwan mengurai pelukannya, lalu membingkai wajah Kayesa dengan kedua tangannya.

Mata Rizwan melotot menatap tanda merah di leher adiknya. Terbayang di mata Rizwan bagaimana penderitaan adiknya tadi malam, saat melayani keganasan laki-laki itu. Rizwan melepaskan sal di leher yang tadi malam digunakannya untuk mengusir dingin. Sal itu dililitkan ke leher Kayesa.

"Terima kasih. Bang."

"Jangan sedih lagi. Abang akan menjagamu." Rizwan menyeka sisa air mata di pipi adiknya.

"Yuk kita masuk. Ibu sudah menunggumu dari tadi." Rizwan meraih tangan Kayesa mengajaknya masuk.

"Ibu," Kayesa meraih tangan Farhana, wanita setangah baya yang telah melahirkannya itu, terlihat sangat pucat dan kurus. Kayesa menciumi punggung tangan ibunya.

"Kamu terlihat sangat cantik hari ini," puji Farhana yang baru dua jam selesai operasi.

"Sama cantiknya dengan ibu," Rizwan menyela ucapan Farhana, lalu meraih tangan kedua wanita itu, menyatu dalam genggamannya.

"Hari ini Kayesa sangat bahagia, karena bisa melihat lagi senyuman ibu," ucap Kayesa dengan mata berkaca-kaca.

Farhana menatap wajah putrinya, dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Kayesa. Mata Kayesa yang bisanya terlihat indah, kini ada mendung yang begayut itu situ.

"Kamu habis menangis. Nak?"

"Tidak bu." Kayesa cepat mengusap matanya, agar kristal itu tak jadi meluncur.

"Kamu lagi tidak berbohongkan?"

Terpopuler

Comments

aku

aku

setiap baca novel kepinginnya kasih hadiah,vote,point,...tapi aku miskin tidak bisa memberi mu,..thor maafin Aku thor,..

2023-10-10

2

lihat semua
Episodes
1 Kayesa
2 Hamil
3 Kembali
4 Kecelakaan
5 Zafran
6 Di Rumah Sakit
7 Hari Pertama
8 Diam-Diam
9 Mawar Merah
10 Dipecat
11 Kembali ke Kantor
12 Terkurung
13 Kesal
14 Ikatan Batin
15 Alena
16 Perjanjian Kerja
17 Dirawat
18 Hasil DNA
19 Keluar Rumah Sakit
20 Ke Rumah Kontrak
21 Drama Alena
22 Kembali Bekerja
23 Kekesal Alena
24 Dunia Sempit
25 Makan Siang
26 Wahana Bermain
27 Terjebak Macet
28 Di Apartement
29 Tak Bisa Pulang
30 Tertidur di Sofa
31 Rumah Oma Fatma
32 Kejutan Untuk Alena
33 Terbakar Cemburu
34 Praduga
35 Berseteru
36 Kekesalan Kayesa
37 Bertemu Rizwan
38 Kabar Sedih
39 Pergi Tanpa Pamit
40 Pertemuan Tak Terduga
41 Perasaan yang Sama
42 Kayesa Demam
43 Bersama Kiano
44 Shaga VS Zafran
45 Kegalauan Zafran
46 Alena berulah.
47 Sampai di Perkampungan
48 Rencana Tono
49 Kedatangan Asaka
50 Pernikahan Zafran
51 Rahasia Zafran
52 Alena vs Oma
53 Siasat Oma
54 Di Hotel
55 Bertemu Malika
56 Di Bandara
57 Satu Pesawat
58 Tatia
59 Mengerjai Alena
60 Bertemu Zafran
61 Obat Pencahar
62 Bermain perasaan
63 Pindah Kamar
64 Kecurigaan Alena
65 Dihimpit perasaan
66 Di Pantai
67 Plin plan
68 Pura-pura sakit
69 Kebohongan
70 Kehilangan Ponsel
71 Siasat Zafran
72 Salah Kamar
73 Tikus Nakal
74 Alena Terusir
75 Akting Alena
76 Bertemu Alena
77 Terkurung
78 Merasa Dikhianati
79 Kehilangan lagi
80 Pertemuan
81 Amnesia
82 Mengusir Alena
83 Kayesa luluh
84 Kenekatan Zafran
85 Ikut Kayesa
86 Bertemu Kiano
87 Toko Perhiasan
88 Serangan Jantung
89 Salah Paham
90 Kekecewaan Shaga
91 Kayesa Bimbang
92 Lamaran Mayumi
93 Menikahlah denganku
94 Cinta pertama
95 Fitting Baju
96 Rencana Shaga
97 Asaka diusir
98 Hampir Luluh
99 Usaha Alena
100 Ditangkap Polisi
101 Berubahkah Asaka
102 Rizwan Salah Paham
103 Kehilangan Zafran
104 Sendikat Asaka
105 Meragu
106 Tertangkap
107 Gagal
108 Menikah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kayesa
2
Hamil
3
Kembali
4
Kecelakaan
5
Zafran
6
Di Rumah Sakit
7
Hari Pertama
8
Diam-Diam
9
Mawar Merah
10
Dipecat
11
Kembali ke Kantor
12
Terkurung
13
Kesal
14
Ikatan Batin
15
Alena
16
Perjanjian Kerja
17
Dirawat
18
Hasil DNA
19
Keluar Rumah Sakit
20
Ke Rumah Kontrak
21
Drama Alena
22
Kembali Bekerja
23
Kekesal Alena
24
Dunia Sempit
25
Makan Siang
26
Wahana Bermain
27
Terjebak Macet
28
Di Apartement
29
Tak Bisa Pulang
30
Tertidur di Sofa
31
Rumah Oma Fatma
32
Kejutan Untuk Alena
33
Terbakar Cemburu
34
Praduga
35
Berseteru
36
Kekesalan Kayesa
37
Bertemu Rizwan
38
Kabar Sedih
39
Pergi Tanpa Pamit
40
Pertemuan Tak Terduga
41
Perasaan yang Sama
42
Kayesa Demam
43
Bersama Kiano
44
Shaga VS Zafran
45
Kegalauan Zafran
46
Alena berulah.
47
Sampai di Perkampungan
48
Rencana Tono
49
Kedatangan Asaka
50
Pernikahan Zafran
51
Rahasia Zafran
52
Alena vs Oma
53
Siasat Oma
54
Di Hotel
55
Bertemu Malika
56
Di Bandara
57
Satu Pesawat
58
Tatia
59
Mengerjai Alena
60
Bertemu Zafran
61
Obat Pencahar
62
Bermain perasaan
63
Pindah Kamar
64
Kecurigaan Alena
65
Dihimpit perasaan
66
Di Pantai
67
Plin plan
68
Pura-pura sakit
69
Kebohongan
70
Kehilangan Ponsel
71
Siasat Zafran
72
Salah Kamar
73
Tikus Nakal
74
Alena Terusir
75
Akting Alena
76
Bertemu Alena
77
Terkurung
78
Merasa Dikhianati
79
Kehilangan lagi
80
Pertemuan
81
Amnesia
82
Mengusir Alena
83
Kayesa luluh
84
Kenekatan Zafran
85
Ikut Kayesa
86
Bertemu Kiano
87
Toko Perhiasan
88
Serangan Jantung
89
Salah Paham
90
Kekecewaan Shaga
91
Kayesa Bimbang
92
Lamaran Mayumi
93
Menikahlah denganku
94
Cinta pertama
95
Fitting Baju
96
Rencana Shaga
97
Asaka diusir
98
Hampir Luluh
99
Usaha Alena
100
Ditangkap Polisi
101
Berubahkah Asaka
102
Rizwan Salah Paham
103
Kehilangan Zafran
104
Sendikat Asaka
105
Meragu
106
Tertangkap
107
Gagal
108
Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!