NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Romansa / Putri asli/palsu
Popularitas:72.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, gadis desa cantik dan jenius yang hanya hidup berdua dengan ibunya tercinta. Sering dihina anak haram dan ibunya wanita penghibur, membuat Drasha ingin mengajak sang ibu ke luar negeri untuk memulai hidup baru.

Tak disangka, Drasha mengetahui fakta ternyata dia bukanlah anak kandung ibunya. Namun, Drasha tidak peduli. Dia tetap mau hidup bersama ibu yang telah merawatnya.

Suatu malam di pertengahan bulan Juli, Drasha melihat ibunya dibunuh di depan matanya sendiri. Dia bersumpah akan membalas dendam pada pria bernama Narendra Alveroz.

Dengan memasang tampang planga-plongo, Drasha memasuki kediaman keluarga konglomerat ternama dan Alveroz High School untuk melanjutkan misi balas dendam gadis itu.

"Ingat dengan permainan biola ini? Merasa nostalgia?" - Drasha

Siapakah Drasha sebenarnya? Apakah dia berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Biola Drasha

"Bukan urusan kamu." Drasha berusaha menghindar, tapi lagi-lagi Adriel menahannya.

"Eh, tadi lo sendiri yang ngomong mau cepetan masuk ke kelas platinum."

"Iya, tapi itu bukan urusan kamu, kita juga gak saling kenal, aku akan selesaikan tugas-tugas kamu secepatnya, setelah itu tolong jangan ganggu aku."

"Lo songong juga, ya. Terus siapa bilang kita gak saling kenal, lo tau kalau gue anak platinum, di aula tadi gue liat lo perhatiin ranking kelas platinum. Dan, gue tahu kok lo siapa."

Drasha menghela napas tipis. "Iya kamu tahu aku Drasha anak beasiswa kelas bronze dan cewek kampung bau tukang bully."

"Drasha…" ucap Adriel. Seketika itu juga Drasha terpaku mendengar Adriel pertama kali mengucapkan namanya dengan suara deep yang … menawan.

"Jangan samain gue sama anak-anak yang lain," kata Adriel. Matanya menatap lurus ke manik honey amber Drasha. "Gue tahu lo itu Drasha, putrinya Miss Rosalina, mantan guru musik di sekolah ini, yang keluar secara tiba-tiba 15 tahun lalu tanpa jejak dan 10 tahun kemudian dia ditemukan meninggal karena bunuh diri."

Drasha diam tercengang. Kelopak matanya tidak berkedip sama sekali. Dia meneguk salivanya sambil memandang ke arah lain.

"Kamu salah orang." Drasha melangkah cepat.

"Gue nggak salah orang." Adriel berjalan cepat menyusul Drasha dan menahan lengan gadis itu lagi.

Tetapi, dengan cepat Drasha menarik lengannya, melepaskan diri dari cengkraman tangan besar Adriel. Detik berikutnya, dia menginjak sepatu cowok itu.

Tak!

"Aghhh!" Adriel spontan membungkuk sambil merintih kesakitan. Gadis ini ada aja saja gebrakannya.

Drasha kemudian berlari cepat meninggalkan Adriel.

***

Drasha kini berada di depan cermin toilet. Dia memercikkan air ke wajahnya. Setelah itu, dia memandangi pantulannya.

Dia sejenak mereka ulang kata-kata Adriel tadi.

"Gue tahu lo itu Drasha, putrinya Miss Rosalina, mantan guru musik di sekolah ini, yang keluar secara tiba-tiba 15 tahun lalu tanpa jejak dan 10 tahun kemudian dia ditemukan meninggal karena bunuh diri."

Drasha memegang tepi wastafel lalu memejamkan matanya sejenak.

Dia menarik napas dalam-dalam, meluruskan punggung dan menyunggingkan senyum seperti Drasha yang biasanya. Dia kemudian mengeringkan wajahnya dengan tisu.

"Jangan dipikirkan berlarut, Drasha. Kamu harus fokus belajar untuk masuk kelas platinum. Kamu juga ada audisi masuk ekskul orkestra sepulang sekolah nanti"

"Ayo fokus!"

***

Bel jam pulang sudah berbunyi, para siswa sudah berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

Sementara itu, Drasha tampak membereskan barang-barangnya. Beruntung duo cowok pengganggu yang biasa menghampirinya sudah keluar lebih dulu karena diajak main basket.

Saat melenggang keluar, Drasha melihat sosok Rachelle yang berdiri di samping kelasnya. Cewek itu melambaikan tangan menyambut Drasha.

"Hai!" sapa Rachelle penuh antusias.

"Kamu nungguin aku, Rachelle?"

"Iya dongs, Drasha, aku kan mau nemenin kamu audisi buat masuk ekskul orkestra sekolah kita tercinta ini."

Drasha tersenyum. "Iya, aku mau ambil biola aku dulu di loker."

"Yaudah tunggu apa lagi. Let's go! Aku nggak sabar liat penampilan kamu."

***

Setibanya di depan loker, Drasha terkejut melihat lokernya tidak terkunci. Lebih gongnya lagi, dia tidak menemukan biolanya di dalam sana.

Kenapa biolanya bisa menghilang?

Tidak mungkin pindah sendiri, kan?

Pasti ada orang yang membobol lokernya dan mengambil biola Drasha. Tebakannya, pasti orang suruhan Queena.

"Kenapa?" tanya Rachelle melihat wajah Drasha yang diam diliputi kepanikan.

Drasha menoleh pelan. "Biola aku hilang."

Sebenarnya dia bisa saja memakai biola yang disediakan oleh sekolah. Tapi, Drasha berkeinginan memainkan biola peninggalan sang ibu.

Rachelle mendengus kesal. "Ini pasti ada orang yang ngerjain kamu."

"Kita ke auditorium musik aja dulu, nanti setelah audisinya, kita cari biola kamu," saran gadis imut itu.

"Nggak bisa Rachelle, aku harus temukan biola aku dulu."

Melihat tatapan Drasha yang tidak biasa, Rachelle menyetujui permintaan teman barunya itu.

"Yaudah, kita mencar nyarinya, mungkin masih ada di sekitar sini."

"Em, iya."

***

Napas Drasha terputus-putus, dia sudah keliling mencari keberadaan biolanya dan dia tak kunjung menemukannya.

Namun, di salah satu bangku yang tidak jauh dari posisi Drasha sekarang, dia melihat kakak kelas dingin yang kata Rachelle anti cewek miskin. Kayrell.

Drasha ingin mengabaikannya, tapi cowok itu sedang memegang tas biolanya.

Gadis itu segera berlari semut menghampiri kakak kelasnya itu.

"Permisi, itu biola saya."

Kayrell menatap sinis. "Oh, punya kamu, saya cuma kebetulan nemu tas biola jelek ini."

"Tidak apa-apa, terima kasih." Drasha mengambil tas biolanya. Jelek dari mananya, saking antinya sama perempuan miskin, sampai matanya tidak berfungsi dengan baik yah melihat tas biola cantik yang masih awet ini.

"Drasha, kamu udah nemu biolanya." Rachelle datang menghampiri. "Ehh, ada Kak Kayrell."

"Rachelle, selera pertemanan kamu menurun drastis, yah," singgung Kayrell.

Rachelle tersenyum kaku. "Heheh, nggak kok, Kak. Aku justru beruntung banget bisa temenan sama Drasha."

"Orang miskin yang dipercayai kadang tidak tahu diri, hati-hati kamu ditusuk dari belakang," Kayrell berlalu sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Rachelle dan Drasha saling melirik.

"Yaudah, yuk, entar kamu telat audisinya," ajak Rachelle, tanpa peduli omongan kakak kelas mereka.

"Em."

Kedua gadis cantik itu melangkah berdampingan menuju auditorium musik.

Dan, di sepanjang perjalanan mereka. Bisik-bisik merajalela lagi.

"Kok bisa sih Rachelle deket sama cewek desa itu."

"Itu dia mau ikutan audisi orkestra?"

"Emang dia bisa main biola? That cewek kampung?"

"Anak konglo kayak Rachelle kok mau temenan sama dia sih."

"Gak level banget."

"Kayaknya dia manfaatin Rachelle deh."

Drasha hanya menghela napas pelan sembari terus membawa sepatunya melangkah.

"Udah, kamu nggak usah dengerin apa kata mereka, kata-kata Kak Kayrell barusan juga skip, anggep aja angin yang numpang lewat doang," kata Rachelle.

"Iya, Rachelle."

Sesampainya di auditorium musik, Drasha dan Rachelle berpisah. Drasha menuju ke belakang panggung, menunggu namanya dipanggil. Sementara, Rachelle duduk di kursi penonton yang diisi kebanyakan anak-anak ekskul orkestra.

Ya, terdapat perbedaan yang jelas di sini dengan sistem sekolah yang kelasnya dibagi berdasarkan ranking nilai siswa. Di setiap kegiatan ekstrakurikuler, semua siswa tidak dibeda-bedakan. Di sinilah tempat anak bronze, silver, gold dan platinum bisa bersatu dengan bebas tanpa kasta berdasarkan nilai mereka.

Drasha juga bisa menyaksikan hal itu dengan melihat langsung pin para peserta audisi.

"Drasha Melanie."

Akhirnya nama Drasha dipanggil.

Gadis itu menarik napas dalam-dalam sebelum melangkah masuk ke panggung bersama dengan biolanya.

"AYO, DRASHA! SEMANGAT! KAMU PASTI BISA!" teriak Rachelle dari kursi penonton. Semua orang sampe tertuju pada gadis imut itu.

Seorang guru yang di duduk di kursi juri sampai menegurnya untuk tidak berisik.

"Maaf, Miss…" Rachelle menyunggingkan senyum kaku dan menunduk sekilas dengan sopan. Sementara itu, Drasha merasa punya energi tambahan karena semangat yang dipancarkan Rachelle.

1
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Lala Kusumah
duh Drasha jangan lagi salah paham bahwa itu boongan dong, itu beneran ungkapkan cinta seorang Adriel 🙆🙆🙆
mrsinch
posesiffnyee bapak bapak ini/Facepalm//Hey/
Lala Kusumah
papa posesif banget ya 🤭😂🫣👍
Yita Alian: sangat kak/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lala Kusumah
kapan ya terungkap identitas Drasha oleh klg kandung nya yang selama ini berada didekatnya, penasaran 🤔🤔🤔
Yita Alian: sudah hampir kak, karena narendra juga sudah mau datang. stay tune ya kaka/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
ayo dong Adriel gentleman ngaku kalau Lo bener2 cinta mati sama Drasha 🙏🙏🙏
Yita Alian: bener itu kak/Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
Narendra hanya karena kekayaan dan kekuasaan kau tega mau membunuh ponakan mu 😡😡😡
Yita Alian: semoga dia menyesal yah kak
total 1 replies
Zakia Ulfa
eleh eleh adriel tau aja cara menggunakan kesempatan dengan baik ya,,, /Tongue//Tongue//Tongue/
Yita Alian: ada kesempatan sikat aja kak kt adrielnya/Shy//Shy//Chuckle/
total 1 replies
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn Adriel, gercep begitu ada kesempatan sikat abis 👍👍👍
Yita Alian: mumpung ada kesempatan kaka/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Alisya Yeppeumnida
ka'cerita nya jgan lgsung yg cinta cintaan,agak kurang seru
Yita Alian: nggak kok kak, ttp fokus sama balas dendamnya /Smile/
total 1 replies
doremidore
cieee kisss jugak /Chuckle/
Yita Alian: maklum si tuan muda Yoseviano udah lama nahan diri malah dipancing sama Drasha/Grin//Chuckle/
total 1 replies
mrsinch
gw gulung jg nih bumii/Shy//Shy//Shy/
Yita Alian: /Proud//Joyful/sabar ka
total 1 replies
Zakia Ulfa
OMG aku baca 3 bab waaaahhh puaaasss banget, kamu punya cerita lagi g sih kak selain drasha. yg udah end gitu.. biar puasss bacanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yita Alian: ada di fizo novel kak /Smile/ Zeroline The Goddes, Love Design Zizi, Transmigrasi Sadie, Sadie Valencia Transmigrasi Figuran. mau pindahin ke noveltoon syngnya gak bisa kak karena kontrak eksklusif. Tapi, sejak nulis Drasha di pf ini rasanya nyaman. Jadi bakalan terbitin novel lgi di sini./Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
syukurlah mereka akur ya 🙏🙏
Yita Alian: sudah akur kak semenjak Cherryl sadar diri dan menyesal /Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut, semakin seruuuu 👍👍
Yita Alian: makasih kaka, ditunggu yaaaa chapter selanjutnya/Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
suwit suwit 🤗🤗🤗
Yita Alian: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Zakia Ulfa
cieee cieee/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Yita Alian: semoga tidak ada badai yang melanda ya kak/Hey//Hey/
total 1 replies
Lala Kusumah
iya ih gemeeesss sama mereka berdua ga pekaan, harus digimanain ya 🤔🤔🤔
Yita Alian: ayo dorong sama-sama kak biar mereka pada confess/Grin//Grin/
total 1 replies
Piso
seru bgt crtnya, plow twistnya jg keren2. Smg Drasha bisa memblskan dendamnya dan bersatu dg Ariel 🫶🫶🫶 untuk tamara kutunggu penyesalanmu
Piso
kerenn lanjut thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!