NovelToon NovelToon
Legenda Kaisar Langit

Legenda Kaisar Langit

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: SiPemula

Su Tianjin, seorang Pangeran terbuang dari Kekaisaran Jing. Dia tidak lagi diakui sebagai Pangeran Kekaisaran dan harus terasingkan hanya karena tidak bisa berkultivasi.

Diasingkan di tempat pembuangan, di mana tempat itu merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang tidak bisa berkultivasi. Su Tianjin mengungkap sebuah fakta tentang dirinya dan semua orang yang diasingkan di tempat sama seperti dirinya.

Sebuah fakta jika dirinya bukannya tidak bisa berkultivasi, melainkan kekuatannya tersegel sampai usia tertentu. Sedangkan untuk orang lain yang bernasib sama sepertinya, nyatanya mereka semua bisa berkultivasi begitu segel di tubuh mereka dihancurkan.

Apa yang akan dilakukan Su Tianjin setelah kekuatan segel yang menyegrl kekuatannya hancur dan dia bisa memulai jalan kultivasinya? Apa dia akan membalaskan dendam pada Kekaisaran Su, atau dia justru membangun kekuatan baru untuk melebihi Kekaisaran yang merupakan tanah kelahirannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Di Kota Shamo

Pagi hari di Kota Shamo.

Su Tianjin yang sedang tidur di kamarnya, perlahan dia membuka kedua matanya.

Setelah kengerjapkan kedua matanya sampai kedua matanya melihat jelas, dia melihat hari yang sudah siang, dan samar-samar dia mendengar suara keramaian di luar kamarnya.

“Tian’er!” Su Liyun memanggil Su Tianjin yang baru saja keluar dari kamarnya.

“Bibi...” Su Tianjin tersenyum melihat salah satu bibinya.

“Bersihkan tubuhmu lebih dulu, baru setelahnya kita makan pagi bersama!” kata Su Liyun sambil melanjutkan aktivitas nya, menyapu lantai rumah.

Su Tianjin mengangguk pelan. “Tunggu aku untuk makan pagi bersama!” katanya, dan buru-buru dia pergi halaman belakang, menuju tempat pemandian.

Su Liyun tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Su Tianjin, yang masih saja terlihat seperti anak kecil. ‘Putri pasti bahagia dengan keadaan putranya saat ini,’ batinnya, dan entah sampai kapan dia dan yang lainnya menjaga rahasia besar ibu Su Tianjin.

Beberapa saat kemudian, Su Tianjin kembali masuk ke dalam rumah, tentunya setelah dia selesai membersihkan tubuhnya, sekaligus mencuci pakaiannya sendiri.

“Mari makan bersama!” kata Su Jingmi begitu melihat Su Tianjin memasuki ruang makan sederhana, yang sudah mereka gunakan selama beberapa tahun terakhir.

Sebelum makan, begitu duduk Su Tianjin bicara, “Bibi, kenapa di luar pagar rumah ini terasa sangat ramai? Apa ada pesta yang sedang berlangsung?” tanyanya.

Su Liyun, Su Jingmi, Su Jing, dan Su Yin, mereka cepat mengangguk, begitu mendengar pertanyaan Su Tianjin.

“Saat ini sedang berlangsung pesta yang diadakan oleh seluruh penduduk Kota Shamo,” ungkap Su Jing.

“Pesta dilakukan untuk merayakan kemenangan, setelah dua hari yang lalu kita berhasil mengalahkan seluruh siluman yang menyerang kota,” kata Su Yin.

“Kalau begitu, usai makan sebaiknya kita segera pergi bergabung dengan pesta penduduk kota!” kata Su Tianjin tidak sabar ikut dalam pesta yang baru pertama diadakan di Kota Shamo.

Ke-empat wanita yang melihat semangat Su Tianjin, mereka hanya tersenyum, lalu bersama-sama mereka menyelesaikan makan pagi bersama.

Usai makan pagi bersama, mereka benar-benar pergi menuju pusat Kota Shamo, yang menjadi titik pusat pesta yang berlangsung di seluruh penjuru Kota Shamo.

......................

Pusat Kota Shamo.

Seluruh penduduk Kota Shamo bersuka cita, berpesta merayakan kemenangan, setelah sebelumnya berhasil mengalahkan siluman, yang datang menyerang kota saat terjadi gelombang serangan siluman.

Tidak ada penduduk Kota Shamo yang bersedih, bahkan orang-orang yang kehilangan anggota keluarganya, mereka terlihat ikut dalam pesta.

Sedih memang kehilangan orang yang mereka cintai, tapi lebih sedih jika mereka tidak ikut merayakan, apa yang telah diperjuangkan oleh orang, yang mereka cintai.

“Hormat pada Penguasa Kota Shamo!” ucap orang-orang sambil menundukkan kepala, saat mereka melihat keberadaan Su Tianjin.

Su Tianjin mengangguk lalu tersenyum, dan dia mengangkat tangan kanannya sebagai pertanda menerima penghormatan semua orang.

“Kalian semua jangan terlalu formal! Kita sedang berpesta, dan nikmati pesta yang sedang berlangsung!” kata Su Tianjin lalu dia turut serta dalam pesta yang sedang berlangsung.

“Tuan Muda sama sekali tidak berubah, dia tetap menjadi sosok yang begitu baik, dan tidak arogan.”

“Beruntung Tuan Muda dikirim ke Kota Shamo, yang membuat kota ini menjadi berkembang pesat seperti saat ini. Kalau saja Tuan Muda dikirim ke kota lain, mungkin tidak akan ada lagi Kota Shamo di tanah terbuang!”

Penduduk Kota Shamo memuji setinggi-tingginya keberadaan Su Tianjin, dan mereka semua merasa pujian itu sangat pantas diberikan pada sosok yang membawa perubahan besar pada hidup mereka.

Bukan perubahan ke titik yang lebih buruk, tapi perubahan ke titik yang jauh lebih baik.

......................

Disaat pesta meriah sedang berlangsung di Kota Shamo, keadaan berbalik terjadi di dua kota lainnya yang sama-sama berada di tanah terbuang.

Kota Huangwu Dan Kota Heise yang mengalami kehancuran akibat gagal membendung gelombang serangan siluman, saat ini sisa penduduk kedua kota sedang melakukan pembersihan, dengan dibantu ribuan prajurit Kekaisaran Jing.

Ribuan prajurit yang datang untuk membantu melawan para siluman, dikarenakan datang sangat terlambat, pada akhirnya mereka bukannya berperang melawan para siluman, melainkan membantu penduduk melakukan pembersihan.

Selain membersihkan reruntuhan bangunan, mereka juga mengumpulkan potongan mayat yang tersebar dimana-mana.

Tidak ada upacara pemakaman untuk mereka yang mati. Mereka yang mati langsung saja dimasukkan ke dalam lubang besar, dan sudah terdapat belasan lubang untuk mengubur mereka yang mati dalam pertempuran, yang gagal dimenangkan.

Kabar Kota Huangwu Dan Kota Heise yang mengalami kehancuran dengan cepat sampai di telinga orang-orang di ibukota Kekaisaran Jing, tapi mereka sama sekali tidak mendapatkan kabar tentang Kota Shamo.

Namun, setelah mendengar kabar kehancuran parah Kota Huangwu Dan Kota Heise, semua orang yakin jika keadaan Kota Shamo jauh lebih buruk dari keadaan dua kota, yang mendapat bantuan penjagaan dari prajurit Kekaisaran.

Kaisar Kekaisaran Jing yang juga telah mendengar keadaan dua kota di tanah terbuang, dia terlihat tidak peduli dengan apa yang terjadi pada kedua kota.

Dia juga tidak peduli dengan keadaan Kota Shamo, sekalipun di kota itu tinggal salah satu putranya.

Dia adalah sosok Kaisar yang menganggap kekuatan adalah segalanya, dan yang lemah harus disingkirkan. Oleh karena itu, daripada memikirkan apa yang terjadi pada ketiga kota di tanah terbuang, dia lebih fokus pada acara ulangtahunnya, yang akan digelar tidak lama lagi.

Keluarga Su di ibukota Kekaisaran, sekalipun mereka khawatir akan keselamatan Su Tianjin, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Terlahir sebagai keluarga pedagang, keluarga Su tidak memiliki kekuatan untuk dikirim ke Kota Shamo, memastikan keadaan Su Tianjin. Mereka hanya bisa berdoa supaya Dewa senantiasa melindungi Su Tianjin.

Kakek dan Nenek Su Tianjin, sebenarnya mereka memiliki keinginan menjemput Su Tianjin, dan membawa mereka tinggal di kediaman keluarga Su.

Namun, mereka tidak mungkin melawan keputusan Kaisar Kekaisaran Jing, yang hanya akan membawa dampak buruk pada keluarga Su.

“Semoga Dewa senantiasa melindungi cucuk kami, yang merupakan satu-satunya harta berharga peninggalan putri kami!” Sebuah doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Kakek dan Nenek Su Tianjin.

......................

Kota Shamo.

Pesta di Kota Shamo masih berlanjut, tapi Su Tianjin yang sudah merasa cukup bersenang-senang, dia memutuskan pergi melihat tempat, yang dia serahkan pada suku siluman rubah putih.

Sampai di tempat itu, Su Tianjin bisa melihat jika ada pagar tinggi yang sudah selesai di bangun, dan di balik pagar itu adalah tempat tinggal suku siluman rubah putih.

Pembangunan selesai dalam waktu singkat, dan itu cukup membuat kagum Su Tianjin.

Berada di gerbang masuk tempat tinggal suku siluman rubah putih, dua orang penjagaan yang merupakan anggota suku siluman rubah putih, keduanya menundukkan kepala, memberi hormat pada Su Tianjin.

“Apa aku boleh masuk dan melihat tempat tinggal kalian?” tanya Su Tianjin ramah, dan itu bukan sesuatu yang dibuat-buat.

Dia selalu ramah pada siapapun yang ditemuinya, selagi orang-orang yang ditemuinya memiliki aura baik.

“Tuan Muda senantiasa diterima di tempat tinggal suku siluman rubah putih!” kata salah satu penjaga, lalu dia membukakan gerbang, dan mempersilahkan Su Tianjin masuk.

Baru juga ingin melangkahkan kakinya masuk ke tempat tinggal suku siluman rubah, siluman rubah wanita yang namanya sampai saat ini belum di ketahuan oleh Su Tianjin, wanita itu datang dan segera memberi penghormatan padanya.

“Tuan Muda, selamat datang di tempat tinggal suku siluman rubah putih!” kata wanita dengan kepala tertunduk.

Su Tianjin tersenyum medapatkan sambutan dari wanita di hadapannya, lalu dia bicara, “Suku siluman rubah putih sangatlah luar biasa. Tempat yang semula terlihat biasa-biasa saja, hanya dalam waktu singkat dapat kalian rubah menjadi tempat yang luar biasa indah.”

Tulus Su Tianjin memuji keindahan tempat tinggal suku siluman rubah putih, begitu dia melihat keadaan di sekitarnya.

Siluman rubah wanita tersenyum mendengarnya, lalu dia mengajak Su Tianjin berkeliling, melihat-lihat tempat tinggal sukunya.

“Nona, sebelum mengajakku berkeliling, apa kamu tidak ingin lebih dulu memperkenalkan diri padaku?” tanya Su Tianjin yang bingung harus memanggil apa siluman rubah wanita.

Mendengar itu, siluman rubah wanita berkata, “Tuan Muda, nama saya Yue Yan, tapi jika Tuan Muda tidak menyukai nama itu, Tuan Muda bisa menggantinya karena bagaimanapun juga, Tuan Muda adalah sosok yang telah menjalin kontrak darah dengan saya!”

Mendengarnya Su Tianjin mengangguk pelan. Setelah menjalin kontrak darah, dia telah menjadi tuan dari siluman rubah wanita, dan dia mengetahui itu dari ingatan yang didapatkan dari dua Kaisar.

“Aku suka dengan namamu, dan mulai sekarang aku akan memanggilmu Bibi Yan,” kata Su Tianjin, yang mana dia tahu jika usia Yue Yan telah mencapai lebih dari seribu tahun.

Meski usia itu masih sangat muda untuk para siluman yang bisa hidup lebih dari satu juta tahun, tapi bagi Su Tianjin, usia itu jauh lebih tua darinya, dan panggilan bibi adalah panggilan paling muda yang bisa dia berikan pada Yue Yan.

Yue Yan tidak masalah dengan panggilan Su Tianjin, lalu setelahnya Su Tianjin memperkenalkan dirinya secara resmi, dan begitu acara perkenalan diri selesai, Yue Yan mengajak Su Tianjin berkeliling, melihat tempat tinggal suku siluman rubah putih.

......................

Bersambung.

1
Fadli Ramawi
Lumayan
Darliyah Darliyah
kurang obroan dan interaksi kebanyakan drama, itu saja sisanya lumayan saran aja banyakin obrolan dan interaksi nya
Darliyah Darliyah
kurang menarik dikarenakan kurangnya interaksi dalam
Ikram Dicky
Luar biasa
DARIZ
up
Erwin Oktorian
Luar biasa
Siti Sairah
semangat thoorr 💪💪🥰 semoga lebih sukses lagi ke depannya 🤲🤲
Molen Mb
Luar biasa
Abdul Muis
kerasa kurang jelas alur ceritanya thor
Purwanto aza
autornya nyleneh tamatnya mendadak gitu,g ada pengumuman g ada episod berikutnya
Inyos Sape Sengga
Luar biasa
Miarso
maaaannntaaaaapppp
Miarso
laaaanjuuuuut
Miarso
lanjuuuut bikin penasaraaaaan
Purwanto aza
👍👍👍
Yaswirno Mr
Luar biasa
Botak ganteng
kayaknya pernah deh di awal² dulu dia ngomong sendiri hanya akan bersama dua wanita, gue agak kecewa sih saya kira dia bakal tepati kata²nya rupanya /Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
....
Tiwi
keren
Refly Nongka
Terlalu cepat naik tingkat kultivasi, tdk masuk akal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!