Bodyguard Dan Bos Cantik

" silahkan duduk tuan aku akan menyuntikkan obat untuk mengeluarkan peluru di lengan anda. " ujar dokter yang bertugas.

" sudah tidak perlu dokter anda bisa melakukannya sekarang. " ujar bram

" apa anda yakin tuan. " tanya dokter tidak percaya pada bram.

" saya yakin dok. jika anda tidak sanggup biar saya sendiri saja yang melakukannya. " ujar bram.

" ah baik lah...

mari biar saya lakukan. " ujar dokter itu kemudian mulai proses mengeluarkan peluru. sesekali dokter melihat wajah bram tapi bram tidak menunjukan perubahan apa apa dia bersikap biasa saja. "

" tuan apa anda tidak merasa sakit. " tanya dokter.

" aku normal aku juga bisa merasa sakit. " ujar bram.

" tapi mengapa Anda begitu tahan dan sepertinya anda tidak kesakitan. " tanya dokter.

" sudah biasa. " jawab bram

" apa kehidupan anada begitu sulit tuan hingga hal seperti ini anda katakan sudah biasa. " tanya dokter.

" kehidupanku tidak sulit tapi waktu dan tempatku yang terkadang membawaku pada kesulitan itu. " ujar bram.

" seperti itu rupanya....

baik ini sudah selesai tuan peluru sudah di keluarkan...

silahkan kenakan baju anda kembali aku akan meresepkan obat untuk anda minum. " ujar dokter.

" tidak perlu aku sudah memiliki obat untuk ini. " ujar bram

" tapi tuan... "

" sudah resep kan vitamin saja pada ku. " ujar bram

" baiklah sesuai permintaan anda tuan. " ucap sang dokter pasrah. menghadapi pasien seperti bram ini adalah hal pertama untuknya.

" ini tuan silahkan ambil di bagian farmasi.... "

" em.... terimakasih. "

bram pun keluar di luar bunga sudah berdiri menunggu bram.

" apa sudah selesai. " bunga

" sudah nona. " bram

" ayo sekarang ke bagian farmasi untuk mengambil obatmu. " bunga.

" baik nona. " bram

singkatnya kini mereka sudah ada di jalan lagi bram masih mengemudikan mobil seperti biasanya. sedikit terjadi perdebatan tadi di tempat parkir tentang siapa yang akan mengemudi hingga akhirnya tetap bram lah yang mengemudi.

" apa kamu tau siapa mereka bram.... " bunga.

" tidak ada informasi yang aku dapatkan nona mereka menutup mulut mereka rapat tapi mereka adalah suruhan seseorang yang pasti. " jawab bram.

" siapa sebenarnya orang yang sudah membayar orang itu awas saja jika aku tau aku akan meminta paman Derrick untuk menyelesaikan mereka. " ujar bunga berbicara sendiri.

bram mendengar tapi bram hanya diam saja tidak mencoba untuk menyanggah apa yang dikatakan bunga.

selah cukup lama mengemudi kini mobil sudah tiba di rumah bram seperti biasanya akan selalu membukakan pintu untuk bunga.

" malam ini istirahat lah bram tidak perlu berlatih seperti semalam. " ujar bunga setelah keluarga dari mobil.

bukannya menjawab bram malah diam mematung ucapan bunga seperti sedang menyentuh sesuatu yang jauh di dalam sana tapi tidak tau apa itu.

" bram apa kamu mendengar ku. " bunga menegur bram karena dirinya tidak di jawab.

"ah ya... ya... ya... nona aku mendengarnya. " jawab bram buru buru.

bunga pun tidak bicara lagi dia segera saja masuk tidak menoleh ataupun melihat bram lagi.

kini bunga sedang merendam tubuhnya karena seharian dirinya tidak mandi dan lagi dia butuh merilekskan tubuh dan pikirannya kejadian malam ini cukup membuatnya tegang.

sedangkan bram di kamarnya segera saja berbaring di kasurnya dengan bertelanjang dada. pikirannya memikirkan kejadian yang baru saja menimpanya.

" siapa sebenarnya mereka ini....

aku yakin mereka bukan preman receh yang sedang mencari mangsa aku yakin mereka di bayar oleh seseorang. " ujar bram.

" tapi sepertinya mereka tidak sedang menargetkan non bunga jika target mereka non bunga di beberapa kesempatan pasti mereka akan melakukan penyerangan ke arah mobil. " lanjut bram masih berpikir.

" mereka sepertinya memang menargetkan ku, tapi aku masih belum berurusan dengan siapa pun selama dua hari bekerja. " ujar bram.

" tunggu apa ini perbuatan si bajingan alfin itu karena sepertinya hanya dia saat ini yang patut ku curigai dialah orang yang tidak suka dan juga dendam dengan ku. "

" apa mungkin dia, karena sepertinya hanya dia yang bermasalah denganku tadi. tapi baik lah karena kamu memulainya sendiri tunggu saja waktu mu aku akan datang.... " ujar bram.

di lain tempat di kediaman aron kini alfin sedang memohon pada neneknya untuk membatalkan mengirim dirinya ke luar negri.

" tidak alfin ini sudah keputusan yang tidak bisa di rubah jika kamu masih mau tinggal dalam keluarga kamu ikuti jika kamu tidak mau kamu bisa pergi saja. " ujar sang nenek.

" tapi nek bagai mana dengan bunga jika aku jauh bunga pasti akan di ambil orang lain. " ujar Alfin masih berusaha.

" itu tidak mungkin, nenek tau bunga seperti apa. jadi jangan jadikan bunga untuk alasan mu. dengar nenek wanita akan duduk di pangkuan pria dengan sendirinya jika si pria memiliki kekuasaan kedudukan dan pengaruh jadi kamu tidak perlu mengejarnya dia sendiri yang akan datang menawarkan dirinya. " ujar sang nenek menjelaskan.

" benar kah nek apa bunga juga termasuk. " ujar alfin sedikit bersemangat.

" ya....karena hampir semua wanita akan melihat prianya dari sana. " ujar nenek.

" apa nenek juga seperti itu. " tanya alfin

" ya.... tentu saja. " ujar sang nenek dengan percaya diri.

" lalu apa mama juga seperti itu pada papa. "

" mama mu memang sudah sejak awal sudah saling mencintai dengan papamu. " ujar sang nenek.

" baik lah nek alfin mau belajar di luar negri alfin akan membuat bunga dengan sendirinya duduk di pangkuan alfin. " ujar alfin sudah mengeraskan hati dan niatnya.

" bagus itu baru cucu nenek. " ujar sang nenek tersenyum

alfin pun keluar dari kamar sang nenek menuju ruang keluarga di mana papa dan mama alfin sedang duduk santai berdua.

" ma... pa.... " ujar alfin menyapa.

" bagai mana sayang. mama alfin.

" ibu adalah seorang yang keras aku yakin alfin tidak akan berhasil. " papa alfin.

" ma.... pa....

benar alfin memang tidak berhasil membujuk nenek tapi alfin sudah putuskan bahwa alfin akan melanjutkan belajar di luar negeri. " ujar alfin.

" kamu yakin... " papa

" ada apa alfin mengapa kamu setuju sekarang.... . " mama

" alfin sudah mendapat nasehat dari nenek dan alfin akan menjadi pewaris keluarga aron yang sempurna hingga pada akhirnya bunga akan datang sendiri pada alfin dan duduk di pangkuan alfin. " ujar Alfi dengan sungguh sungguh.

" kamu......

bagus itu baru anak papa.... " papa

" mama mendukung selalu kamu afin. " mama.

" terimakasih ma... pa....

alfin akan buktikan setelah Alfin kembali nanti. alfin akan menjadikan diri alfin pantas. " ujar afin.

" ya bagus teruslah bakar semangatmu nak. jika perlu nanti kamu harus menggeser keluarga aron ini menjadi keluarga no 1." papa.

" tenang saja pa.... akan alfin pastikan itu terjadi. " ujar alfin.