Pindah Zaman Dalam Semalam

Antara Qinlan dan Shang terpaut 3 tahun,Qinlan akhirnya menjadi seorang kakak perempuan.Setiap tuan besar Shangguan pergi bertugas ke pemerintahan,selir Yin selalu mempersulit Qinlan.

Memukulinya,menghukum Qinlan jika Qinlan tidak bisa di atur,anak usia 4 tahun harus bersusah payah membersihkan lantai kamar tidurnya.

Memfitnahnya karena mencuri kalung milik selir Yin yang berharga pemberian dari tuan besar,membuat Qinlan semakin di benci oleh kakak-kakaknya,terkadang juga memberinya makanan sisa atau basi.

Semua itu tak luput dari saksian pelayan pribadi Qinlan,bibi Wei.

Tapi bibi Wei selalu kena marah selir Yin jika terlalu memanjakan Qinlan,mengingat selir Yin di utus sendiri oleh nyonya Shangguan dulu,bibi Wei tidak berani membela Qinlan berlebihan.

Siapa yang melindungi Qinlan?.

Jika tidak ada tuan besar di kediaman,Qinlan seorang diri yang melindungi diri sendiri,Qinlan tidak berani untuk mengadu pada ayahnya,tuan besar sendiri juga sibuk mengurusi tugasnya di kekaisaran sehingga tidak ada waktu banyak untuk memberikan perhatian lebih untuk Qinlan.

Hong Ye mungkin sudah lupa jika masih memiliki putri yang butuh kasih sayang lebih.

Saudaranya yang kandung tidak pernah menganggap Qinlan sebagai seorang adik sejak kematian ibunya,mereka tidak pernah tahu kematian nyonya Shangguan karena ulah selir Yin dan memfitnah Qinlan pembunuh ibunya dengan kelahirannya.

Di mata mereka hanya ada Shangguan shang yang baru lahir yang pantas menjadi adik mereka,sedangkan Qinlan yang merindukan kasih sayang dari kakak-kakaknya tidak akan pernah bisa mendapatkan hal itu.

Qinlan kesepian.

Ketika di usia 7 tahun,Qinlan memiliki kesempatan untuk pergi keluar bersama ayahnya,ibu selir,dan saudarinya Shangguan Shang.

Qinlan bersenandung ria di pinggiran jembatan seorang diri,ia ingin menuju seberang untuk menikmati taman bunga.Qinlan datang untuk menjenguk bibinya yang seorang ratu kekaisaran Xi kala itu.

Tak sengaja Qinlan mendapati seorang anak laki-laki yang di ganggu oleh siluman jahat di atas jembatan sana,anak laki-laki itu terkejut berakhir jatuh ke dalam air yang berada di bawah jembatan.

Anak laki-laki itu tercebur tanpa bisa berenang,Qinlan memanggil seseorang di sekitar dan menyuruhnya untuk menyelamatkan anak laki-laki itu yang ternyata seorang putra mahkota negara ini.

Setelah itu Qinlan mendapat panggilan ayahnya untuk pulang,kesempatan pengakuan di ambil alih oleh Shangguan shang dan mulai saat itu putra mahkota menganggap bahwa Shang lah si penyelamat,mereka menjadi erat sampai dewasa.

Sampai di mana Qinlan lah yang terpilih menjadi permaisuri karena wasiat kakek kaisar yang menjodohkan Qinlan dengan putra mahkota,putra mahkota yang di usia muda telah di angkat sebagai kaisar negeri ini,mengetahui akan hal itu ia menjadi marah besar menolak perjodohan itu di depan ibunya.

Tapi tidak bisa di ingkari,itu adalah wasiat sang kakek,kaisar muda menjadi kecewa karena di dalam hatinya telah terisi oleh Shangguan Shang,bukan Shangguan Qinlan,ia memutuskan untuk menyingkirkan Qinlan secara perlahan.

Di dalam rencananya ia ingin meracuni Qinlan di malam pengantin dan membuangnya di pinggiran kota,jasadnya di manipulasi dengan jasad orang lain yang tubuhnya mirip dengan Qinlan dan wajahnya ia cabik hingga rusak dan tak bisa di kenali,lalu mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa permaisuri meninggal dunia di malam pernikahan.

Tapi kaisar tak sampai hati melakukan hal itu,meski dia sangat membenci Qinlan tapi ia tetap ingin mempertahankan Qinlan meski di asingkan di istana dingin pikirnya dalam membuat rencana,tapi ternyata orang lain lebih dulu melakukan hal itu.

Orang lain mendahului kaisar untuk memberikan racun mematikan pada Qinlan di dalam anggur pernikahannya,membuang tubuhnya di pinggiran kota.

Sampai saat ini kaisar belum tahu jika peti mati yang berada di kekaisaran adalah jasad orang lain,bukan tubuh Qinlan.

Qinlan di antar ke sebuah paviliun pinggiran kota,dia jauh dari kekaisaran Xi.

Sekian sudah cerita masa lalu.

Jika ada kekurangan komen ya.😉

"Jadi aku di buang ke sini?Dan kau mengikutiku atas suruhan ibu suri?" Tanya Qinlan pada pelayannya itu.

Mei Lan hanya mengangguk.

"Hamba adalah pelayan setia nyonya mulai sekarang dan bersumpah untuk menemani nyonya meski sudah meninggal,ibu suri merasa bahwa anda belum meninggal dan menunda pemakaman anda nyonya,ternyata apa yang di katakan ibu suri benar adanya." Ucapnya panjang lebar menjelaskan dengan sopan.

"Lalu...Siapa yang mengantar aku kesini?" Tanya Qinlan lagi.

"Mereka pengawal ibu suri nyonya.Anda tenang saja,sekarang sudah aman,pemakaman anda akan berlangsung 2 hari lagi." Ucapnya menjelaskan dengan detail.

Qinlan hanya manggut-manggut paham.

"Baiklah,jika seperti itu.Aku akan menjadi Qinlan yang baru....Kau tidak boleh lagi memanggilku nyonya Mei Lan." Ucap Qinlan sambil meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

"Kenapa nyonya?" Tanya Mei Lan terkejut.

"Aku sudah meninggal di kekaisaran Xi ini tentunya gelar permaisuri sudah tercabut dariku,sekarang aku janda dan panggil aku NoNa!" Ujar Qinlan menegaskan dirinya yang sekarang.

"Baik,nyo...Eh,nona." Jawab Mei Lan yang masih belum terbiasa.

"Ugh!Bau apa ini?!" Ucap Qinlan,menutup lubang hidungnya yang terserang bau busuk menguar di sekitar.

Mencari aroma ini dan menemukan bahwa aroma busuk itu dari tubuhnya sendiri."Jadi ini bau badanku sendiri?" Ucapnya dalam hati.

"Kenapa kau tak protes atau menjauh saat di sisiku?Pastinya kau mencium aroma busuk dari tubuhku ini kan?" Tanya Qinlan,Mei Lan hanya tersenyum tenang.

"Nona,tubuh anda tidak beraroma apapun,aku sudah terbiasa dan itu tidak membuatku meninggalkan anda." Ujarnya dengan tersenyum manis.

"Cih!Manis sekali bicaramu." Jawab Qinlan di sambut dengan kekehan kecil Mei Lan."Baiklah,kau sekarang adalah pelayan setiaku dan sekarang aku ingin mandi,sepertinya aku perlu membersihkan diriku." Ujar Qinlan.

Mei Lan dengan sigap segera bangkit dari duduknya di pinggiran ranjang majikannya dan berpamit pergi menyiapkan air hangat untuk Qinlan mandi.

"Tuan." Sebuah suara tak di kenal terdengar di telinga Qinlan,Qinlan mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamarnya.

"Suara siapa itu?" Ujar Qinlan berpatroli sekelilingnya."Jangan-jangan di sini banyak hantu berkeliaran." Qinlan mengedikkan bahu,lalu mengenakan sepatunya yang terbuat dari kain dan berdebu itu,bersiap untuk pergi mandi.

Tapi sebelum itu ia menuju sebuah cermin kuno yang buram."Kaca dunia ini memang yang terburuk." Ujarnya sedikit mengelap kaca itu,menemukan jika wajahnya penuh dengan jerawat yang besar-besar dan sedang on off.

"Oh my good!Kenapa dia tidak pintar merawat diri?! Pantas saja jika tidak di sukai semua suaminya." Ucapnya menatap jera wajahnya sendiri."Wajah ini adalah wajah ku sendiri,kami sangat mirip ternyata." Tukas Qinlan tersenyum tipis.

"Tuan." Panggilan itu muncul lagi.

"Keluarlah." Qinlan mendengus pasrah,jika ternyata itu hantu ia hanya perlu menendangnya untuk menjauhkan hantu itu dari dirinya,mengusirnya pergi.

Sebuah makhluk muncul di depannya,berbentuk seekor hewan lebah tapi badannya raksasa ribuan kali lipat besarnya dari lebah biasanya di dunia modern dan antena di kepalannya juga sangat panjang,serasi dengan badannya yang juga raksasa.

"Siapa kau?!" Pekik Qinlan bertanya mengernyitkan dahi."Apakah kau yang memanggil 'tuan'?" Tanya Qinlan memastikan panggilan yang terdengar jelas di telingannya.

Hewan di depannya mengangguk.

"Nona,ini aku si nenek misterius yang menemuimu di toserba." Ucapnya dengan suara imut sekali.

"Kau...Dia?!Huh!Bagaimana mungkin?" Ujar Qinlan tak percaya.

"Nona,saat itu aku sedang menyamar menjadi seorang nenek-nenek untuk mencari seorang majikan baru dan aku menyukai anda sejak pertama kali aku menemukan anda,jadi sekarang anda resmi menjadi majikanku." Ucapnya panjang lebar sambil berputar-putar di depan Qinlan,berbunyi nggiiinng setiap kali ia terbang membuat Qinlan sakit telinga.

"Oh jadi ini lah tawaranmu waktu itu?Jangan-jangan kau juga yang membunuhku di dunia modern agar dapat kemari?!" Tanya Qinlan mengintrogasi lebah raksasa di depannya.