Novel ini menekankan pada janji yg dibuat sebagai dasar pengungkit,
bisa karna janji yg tidak ditepati atau karna ungkapan rasa yg tidak diterima karna janji tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Kami sampai di rumah,
Motor siapa kak kata Silvi.
Mungkin teman Fikri dek.
Ayok kita masuk, kami masuk dan mengucapkan salam.
Assalamu'alaikum ucap kami berdua,
Wa'alaikumussalam jawab mama dan Fikri serta Fadli.
Duduk Nay ada nak Fadli.
Aku duduk, kok baru pulang kak tanya Fikri, kami main dulu.
Mama dan Fikri masuk ke dalam sedangkan aku ditinggalin berdua.
Ya allah kenapa jantung ku rasanya mau copot gini?
Apa kabar Nay, Fadli membuka pembicaraan.
Alhamdulillah sehat.
Masih kerja tempat lama?
Masih.
Fadli : Nay, aku gak bisa melupakanmu.
Hati ku sakit mendengarnya dan aku berusaha untuk tidak menangis di depannya.
Nay beri aku kesempatan untuk membuktikan kalau aku benaran serius Nay. Harus dengan cara apalagi aku mengungkap pada mu.
Aku gak berani menatap wajahnya. Wajah yg selalu ku rindukan selama 6 bulan ini.
Aku mengalihkan pembicaraan kami.
Diminum Fad tehnya.
Dia diam gak merespon omongan ku.
Dulu aku datang kepada mu karna aku ingin mengenalkan mu pada ibu ku. Sekarang aku datang lagi saat ibu ku gak ada lagi di dunia ini.
Nay gak ada yg bisa menggantikan mu di hati ku.
Aku gak bisa menghapus nama mu Nay.
Aku beranikan menatap wajahnya jelas keseriusannya di sana.
Aku kan menunggu mu Nay sampai kamu membuka hati untuk ku.
Terimakasih Fadli semoga Allah mempersatukan kita.
Nay boleh aku bertanya?
Boleh,
Nay apa kamu tidak menyukai ku?
Ketika aku mau menjawab, Fikri keluar kak ini ada nelpon dari papa.
Assalamu'alaikum pa,
Wa'alaikumussalam nak.
Bisa datang ke rumah besok nak?
InsyaAllah pa.
Papa tunggu ya Assalamu'alaikum nak.
Wa'alaikumussalam pa.
Fadli lagi ngobrol sama Fikri aku jadi pendengar setia. Sesekali Fadli melirik kepada ku.
Hemm, sudah malam Fik, Nay, aku pamit dulu. Assalamu'alaikum.
Wa'alaikumussalam bang ucap Fadli.
Aku terus ke kamar. Badan ku lengket mau mandi.
Habis mandi aku main hp.
Ting. Hei Nay lagi ngapain nih?
Pesan dari bang ari.
Aku malas untuk membalasnya.
Ting.
Nayla tidurnya jangan malam-malam ❤
bunyi pesan dari Fadli.
"iya" balas ku.
Hati ku senang har ini.
Fadli memberi ku kado boneka panda.
Aku peluk bonekanya berulang kali sampai aku ketiduran.
Sekarang hari minggu aku diantar Fikri kerja karna Fikri hari minggu libur kerja.
Adek ku Silvi gak masuk kerja karna sakit.
Dalam perjalanan "kak, bang Fadli nembak kakak lagi?
Gak dek. Nih buktinya kak masih ada.
Kakaaaakkkk.
Hehehe 😊
Kakak aneh kenapa gak mau nerima bang Fadli? Orangnya ganteng putih sholeh baik lagi.
Kakak takut dek.
Takut kenapa kak?
Takut gagal dek.
Kak gak semuanya laki-laki itu jahat, aku juga laki-laki kak.
Rumah tangga ortu kita hancur mungkin Allah tidak mentakdirkan mereka bersama lagi kak.
Kasih bang Fadli kesempatan kak.
Aku perhatiin kakak juga suka tuh 😊
Sok tau😊
Jujur kak aku bakalan bantuin kakak.
Jujur apa Fikri? Jujur kalau kakak juga mendam rasa kepada bang Fadli.
Sok tau kata ku sambil turun motor.
Nih helm kamu hati-hati baliknya.
Assiiippp kakak ku yg paling cantik 😊
Aku ini aku kerja dengan hati yg berbunga-bunga.
Hemm, aroma-aromanya ada yg lagi kasmaran nih.
Aku cuma senyum dan melewati mereka menuju ruangan ku.
Ting..
Assalamu'alaikum Nay nanti pulang kerja aku jemput ya.
Pesan dari Fadli.
Aku gak membalasnya.