Delia dipaksa menikah dengan Om Om yang tidak pernah dia kenal, tapi di hari pertama pernikahan nya, Delia baru mengetahui bahwa pernikahan dirinya hanya sebatas perjanjian selama lima tahun, demi sang suami mendapatkan keturunan. Sanggupkah Delia menjalani pernikahan tanpa cinta ini? Apa yang akan Delia lakukan untuk membuat sang suami jatuh cinta kepadanya? Apakah Delia berhasil memberikan keturunan bagi sang suami? Baca novelnya sampai akhir, biar gak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur hapidoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Membangunkan singa yang tertidur
Kaisar saat ini sedang disibukkan dengan meeting bersama beberapa klien dari Jepang. Mereka adalah rival dari perusahaan ibunya Takeshi yang ada di Jepang. Entah ada permusuhan apa antara ibunya Takeshi dan Kaisar. Tetapi Kaisar selalu agresif menyerang perusahaan beliau.
"Jangan khawatir, saya pasti akan mendukung semua program yang kalian lakukan!" janji Kaisar dalam bahasa Jepang. (maaf ya, author kagak bisa bahasa Jepang, yang bisa Kaisar. Jadi author transletein aja ya. Ceritanya ngehalu, pinter bahasa Jepang)
"Pak Kaisar, perusahaan Yamada pasti tidak akan tinggal diam dengan tindakan kita yang terlalu frontal melawan mereka!" ujar salah satu rekan Kaisar.
"Saya akan semakin bahagia, kalau mereka semakin hancur, kehancuran yang fatal. Aku akan memberikan bonus kepada kalian, kalau kalian berhasil." tampak para rekanan bisnis Kaisar sangat bahagia dengan janji Kaisar.
Setelah berjam-jam akhirnya meeting selesai, Kaisar langsung pulang dan mencari istrinya. Sudah rindu. Ya, sejak Kaisar memutuskan untuk serius dengan pernikahannya bersama Delia, Kaisar selalu ingin memiliki waktu yang berkualitas bersama istri dan calon anaknya.
Perasaan akan memiliki anak yang selama ini dia impikan, membuat Kaisar sangat bahagia. Rasa cintanya yang dulu begitu besar untuk Sofia kini hilang tanpa bekas sama sekali. Ya, cinta Kaisar kini hanya tertuju kepada Delia dan calon anak mereka.
"Sayang, aku kangen!" Delia langsung menubruk Kaisar yang baru saja masuk ke pintu rumah. Kaisar merentang kedua tangannya dan memeluk Delia dengan rasa rindu yang sama besarnya.
"Mas juga kangen, sayang!" Kemudian Kaisar mencium kening Delia. Ya, sejak Kaisar serius memilih Delia, Kaisar selalu mencium keningnya, cinta Kaisar yang dahulu karena nafsu semata, kini telah berganti menjadi cinta karena sayang. Kaisar bisa merasakan bahwa hatinya selalu bahagia apabila berdekatan dengan Delia dan calon anaknya. Kaisar mengelus perut istrinya.
"Jagoan Daddy bagaimana kabarnya?" Kaisar mengelus perut Delia yang masih rata dengan lembut dan penuh cinta. "Cuma anaknya yang di sayang!" Delia mencebikkan bibirnya, kesal dan rasa cemburu.
Kaisar tertawa melihat tingkah Delia yang bikin gemes. Aduh, lama-lama Kaisar semakin terpesona dengan istri kecilnya tersebut. Delia tertawa-tawa kegelian saat Kaisar yang mulai mendengus lehernya. Ingin menggoda istrinya.
"Geli, sayang! Sudah, ah! Ayo kita makan siang aja!" Delia kemudian mengajak suaminya ke ruang makan, sungguh, cinta memang indah sekali. Kaisar yang selamanya selalu hidup dengan memerintah anak buahnya maupun karyawan yang bekerja di perusahaan yang dipercayakan oleh keluarga besarnya untuk dia kelola. Kini Kaisar begitu menurut kepada Delia, sang kekasih halalnya.
"Gimana meeting hari ini? Semua lancarkan?" tanya Delia sambil mengambilkan makanan untuk suaminya.
"Lancar, Alhamdulillah. Oh ya, sayang! Minggu depan Mas harus ke Jepang, mau reservasi hotel baru yang sudah selesai di bangun perusahaan Mas. Kamu mau ikut? Kita bisa honey moon sekian nanti." ucap Kaisar sambil menyendokan makanan ke mulutnya.
"Tidak, ah! Aku takut kenapa-kenapa dengan anak kita. Perjalanan jauh itu rumit dan berbahaya. Aku lebih baik menunggu Mas di rumah saja. Aku ingin menjaga anak kita, supaya sehat selalu!" senyuman Delia kini semanis madu, Delia yang bar-bar dan pemberontak kini sudah hilang, menyisakan Delia yang penurut dan begitu pengertian kepada suaminya.
"Tapi sayang, sejak kita menikah, aku belum memberikan honey moon buat kita!" ada rasa kesedihan di mata Kaisar.
"Bagiku, bersamamu setiap hari, adalah honey moon terbaik!" ah, cinta memang sanggup membalikan segalanya. Delia kini bahkan sangat pandai menggombal. Kaisar tersenyum mendengar ucapan Delia. Ya, hatinya menghangat, merasa menyesal karena dahulu berniat untuk bercerai dengan Delia, demi Sofia. Wanita yang berhati dingin dan ambisius.
Selama mereka bersama-sama, Kaisar selalu berusaha mengikuti semua yang Sofia mau. Berusaha membahagiakan Sofia, tanpa memperdulikan dirinya sendiri. Salah satunya adalah menikahi Delia demi keturunan yang tidak mampu Sofia berikan untuk dirinya.
Sejak lama, Kaisar sudah tahu kalau Sofia sudah melakukan operasi Vasektomi, itu adalah kekecewaan terbesar Kaisar terhadap Sofia. Sebagai pewaris dari keluarga besarnya, tentu Kaisar memiliki tanggung jawab untuk memberi keturunan bagi keluarga besarnya. Itulah yang selama ini mengganjal di hati Kaisar ketika masih berstatus kekasihnya Sofia.
Siapa yang bisa menebak, ternyata Kaisar akan jatuh dalam pesona sang istri yang selalu memberontak dan melawan kekuatan yang dia miliki. Seorang wanita pemberani yang berbeda dengan wanita yang pernah dirinya kenal selama ini.
"Setelah kamu melahirkan, kita akan jalan-jalan keliling Eropa!" Kaisar sumringah, ah, hanya memikirkan anaknya lahir saja, jantung Kaisar sudah berdenyut kencang. Hatinya begitu excited menyambut penerusnya.
"Hmmmmm, setelah melahirkan, akan sangat repot mengurus Bayi kita!" Delia menggeleng pelan.
"Aku bisa menyewa dua Baby sitter agar kamu tidak repot dan bisa mengurus ku dengan baik!" ucap Kaisar.
Demi mendengar ucapan Kaisar, Delia sampai terpingkal-pingkal. Kaisar malah heran sendiri dengan sang istri.
"Kenapa, kau tertawa-tawa? Apa yang lucu dari ucapanku?" tanya Kaisar yang kebingungan. Delia yang sudah selesai dengan makannya, lalu menaruh piringnya di wastafel. Kaisar mengikuti istrinya ke ruang tengah.
"Kamu lucu, sih!" ucap Delia masih tergelak. Kaisar yang masih bingung, kini menarik sang istri agar lebih dekat dengannya. "Apa yang lucu dari ucapanku? Hmmmm?" tanyanya dengan tangan yang traveling terus kemana-mana. Delia sampai kegelian di buatnya.
"Kamu pengen punya bayi, semangat bikin tiap malam, begitu lahir, langsung dicarikan babby sitter!" Delia berhenti sejanak, menarik nafas. "Kan, biar kamu gak cape sayang! Biar kamu punya waktu dan tenaga mengurus aku juga!" ucap Kaisar dengan tatapan nakalnya.
"Jadi, anaknya di suruh di urus baby sitter, biar emaknya yang ngurus bapaknya?" tanya Delia.
"Ya, dong! Sayangku!" Kaisar lalu mencium bibir Delia sekilas. "Banyak orang yang sibuk mengurus bayinya, sampai lupa dengan suaminya. Akhirnya suaminya malah diurus sama pelayan mereka, akhirnya malah jadi hancur keluarga yang susah payah di bangun! Aku gak mau begitu sayang! Aku ingin, hatiku hanya milik kamu! Jadi, tolong jaga hatiku, jangan biarkan wanita lain, mengurus aku! Hmmmm?" Delia sekarang paham jalan pemikiran sang suami. Delia jadi makin cinta sama Kaisar.
"Baiklah, aku akan mengurus bayi besarku! Dan bayi kecilku akan aku percayakan kepada Baby sitter!" Delia tergelak lagi, sehingga membuat Kaisar rasa gemes.
"Kenapa kau selalu menertawakan aku, hmmmmm?" Kaisar menggelitik sang istri.
"Habisnya kamu lucu, anak belum lahir aja, sudah gak mau mengalah begitu dengan bayinya sendiri." Kaisar tersenyum simpul, "Karena aku takut, kehilangan cintamu!" ucap Kaisar mulai pandai menggombal juga.
"Aku juga, akan berusaha untuk menjaga cintamu, percayalah! Aku tidak akan pernah memberi celah kepada siapa pun untuk mencuri kamu dari sisiku!" Delia kemudian mendaratkan ciuman mesra di bibir Kaisar. Ah, Delia menggali kuburan sendiri. Membangunkan singa yang sedang tidur. Kaisar langsung membopong Delia ke kamar mereka. Memberi alasan ingin menengok bayi mereka.
Kaisar memang selalu pintar merayu dan meluluhkan hati Delia. Delia tidak pernah bisa menolak pesona suami Om Om Tampan miliknya itu.