Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. BIG PROJECT
Arthur mengunjungi istana, dia kini sedang melakukan rapat dengan putra mahkota terkait strategi perencanaan peperangan. Terlihat juga mereka tengah sibuk berdiskusi dalam ruangan yang cukup ramai oleh para anggota dewan lainnya.
Rapat strategi berjalan dengan sangat lama, karna negoisasi tentang anggaran pendapatan belanja untuk perang Calesterra dengan kementrian ekonomi dan keuangan berjalan panjang.
Yahh perang bukanlah urusan main-main.
Nampaknya putra mahkota sampai lupa bahwa Harini dia ada janji tentang rapat urusan bisnis dengan ivana Caesarion.
Tak terasa sampai-sampai dia melupakan kegiatan penting itu. Awalnya Xaiver bersama Arthur masih terlihat santai membicarakan tentang anggaran pendapatan itu sampai lah mereka pada ruangan kerja putra mahkota.
Dan tak disangka-sangka seorang gadis kecil dengan raut wajah yang terlihat masam telah menunggunya sambil bersilang tangan. Dia bersandar dimeja kerjanya Bersama dengan banyak tumpukan proposal dan dokumen-dokumen penting.
"CK anda sangat lama" ucap gadis itu sambil berdecak kesal melihat sang empu yang malah tanpa dosa masuk dan terlihat santai.
"Oh ivana astagaa aku melupakan mu" kata putra mahkota sambil menepuk jidatnya, lalu dia mengusap kasar wajah tampan itu untuk mendapatkan kembali perhatian pada kegiatan yang selanjutnya dia lakukan
"Yang mulia mengapa putri ivana bisa disini?" Melihat gadis itu yang berada diruang kerja putra mahkota Arthur dibuat heran. Meskipun Arthur beberapa kali pernah melihat ivana ke istana bersama putra mahkota baru kali ini dia menanyakan langsung maksud dari kedatangan mereka
"Dia rekan bisnis ku" jawab putra mahkota yang berjalan menuju ivana sambil mengambil dokumen-dokumen yang ada di meja nya satu persatu
"Rekan bisnis sejak kaa–kapan?" Eh? Begitu reaksi Arthur kala mendengar bahwa mereka berdua adalah rekan bisnis. Walaupun sekarang pria itu masih terlihat kurang paham
"Yaa rekan bisnis kau tak perlu kawatir aku tak berniat mengambilnya dari mu, mungkin hanya meminjam nya saja" ujar putra mahkota santai lalu dia berjalan mendekat dan menepuk bahu Arthur pria itu
"CK kertas-kertas itu perlu direvisi ulang, mereka tak bisa berubah dengan sendirinya" ivana berjalan mengikutinya dari belakang sambil memandang punggung Putra mahkota dihadapannya
"Tidak perlu, aku mempercayaimu" ucap putra mahkota sembari menoleh sedikit kebelakang. Kemudian dia berlalu meninggalkan Arthur melangkah keluar dari ruang kerja pribadi nya
"Anda yakin? Padahal aku sengaja datang lebih awal agar anda mengecek ulang" susul ivana dari arah belakang. Dia beberapa kali menghela nafas jengah mendengar pernyataan pria yang sok santai itu
"Lalu cetak birunya apakah kau membawanya?" Tanya putra mahkota yang berdiri diambang pintu dan berbalik memastikan semuanya lengkap. Arthur Masih diam melihat interaksi ke-duanya
"Ahh yaa, anda bisa lihat" kata ivana sambil menunjukan cetak biru itu
"Baiklah, Arthur seperti sampai disini kita bahas mengenai anggaran perangnya kau pasti lelah sekarang bisa kembali, aku ada rapat dengan Mentri ekonomi, kaisar mendesak ku agar cepat-cepat mengambil alih rencananya proyek nya" kata putra mahkota yang beralih sekarang memandang Arthur dibelakang ivana
"Tidak yang mulia, mungkin aku berubah pikiran aku akan menemani anda dalam rapat" Arthur pria itu menatap sekilas ivana kemudian memandang putra mahkota kembali, firasatnya mengatakan ada yang harus dia pastikan
"Oh tak ku sangka " satu alis putra mahkota mengeryit dia memandang pria itu dengan sedikit heran namun tak dia pusingkan lagi karena mereka juga sedang dikejar waktu
Setibanya putra mahkota dalam ruang rapat suasana mendadak hening. Disana Tengah ramai para Mentri, para pengamat ekonomi, lalu Mentri pembangunan, Mentri keuangan, faksi bangsawan dan Kekaisaran serta anggota dewan rapat penting lainnya.
"YANG MULIA PUTRA MAHKOTA MEMASUKI RUANGAN " Ucap salah seorang prajurit penjaga
Arthur mengambil posisi tempat duduknya sebelah tempat putra mahkota. Sementara putra mahkota masih terlihat berdiri didepan ruangan bersama ivana dibelakangnya. Susunan meja rapat itu berbentuk letter U putra mahkota menempati posisi bangku diantara Arthur dan ivana,
"Baik semua selamat siang, kali ini saya disini ingin menerangkan mengenai rencana proyek, ibukota baru kedua di kawasan Calesterra "
" mengenai penjelasan lebih lanjut nya, akan disampaikan putri ivana " Ucap putra mahkota selesai dia membuka rapat itu
Putra mahkota memberikan sambutan singkat setelah rapat dimulai, ivana pun menyampaikan point-point rencana mereka. Ivana menerangkan secara rinci tentang proyek pembangunan ibu kota baru itu.
Proyek pembangunan ibukota baru sudah mengalami pro dan kontra sejak awal berdirinya, lelang dengan Asosiasi bisnis dan pembangunan sepentara, ataupun asosiasi bisnis dan pembangunan Galaxium
Namun akhirnya Calesterra memilih Serpentara sebagai rekan bisnis dalam proyek besar ini. Karena kekaisaran itu mau membagikan ilmunya terhadap penataan wilayah kota, dan sistem drainase kota. Atau bahasa kerennya transfer teknologi
Ketimbang assosiasi Galaxium yang hanya menawarkan bantuan kerjasama nya tanpa mau berbagi ilmu.
"Proyek pembangunan ibukota baru kedua dalam Calesterra ini kami menyebutnya pembangunan kawasan industri"
"Bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi penduduk ibukota sekarang, dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah pendatang dalam ibu kota terus meningkat
Oleh sebab itu banyak masalah yang terjadi dalam masyarakat timbul, belum lagi krisis ekonomi dan kesenjangan sosial. Tentu tak hanya itu masalah lainya juga akan banyak terjadi akibat peningkatan jumlah penduduk yang sangat tajam
Maka dari itu untuk membuka perekonomian baru kami berencana untuk membantu sebuah kawasan industri
Untuk penjelasan cukup disini, jika ada pertanyaan yang kurang jelasnya waktu dan tempat saya persilahkan" ucap ivana selesai menerangkan rencana alur pembangunan proyek itu
Setelah sesi pembukaan banyak bangsawan yang pro dan kontra terhadap usulan proyek ini begitu juga dengan para Mentri dan dewan rapat lainnya'.
"Bagaimana jika pembangunan modal untuk proyek tidak akan bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan hingga kekaisaran hancur?
Untuk proyek sebesar itu bukanlah membutuhkan dana yang sangat besar, sedangkan kekaisaran dalam krisis ekonomi akibat anggaran dialihkan terhadap perang
Untuk apa membuang uang untuk sebuah proyek besar yang tak pasti itu terlalu beresiko "
[ Nahh begitulah respon orang-orang dalam rapat banyak sekali pendapat kontra terhadap usulan proyek putra mahkota. ]
Suasana rapat terlihat dipenuhi bisik-bisik para dewan yang meragukan keberhasilan proyek ini. Sehingga atmosfer suasana ruangan memanas.
Namun berbeda dengan ivana yang terlihat tetap tenang. Arthur melihat gadis itu yang tetap diam bahkan sekarang terlihat tersenyum simpul ketika dengan terang-terang disindir oleh Mentri keuangan dan pengamat ekonomi dibuat tercengang mendapati reaksi gadis kecil itu
Dia sama sekali tidak takut maupun ragu.
"Proyek pembangunan kawasan industri tidak akan pernah balik modal hingga kekaisaran hancur? Begitukah yaa" ucap gadis itu yang mendengar pernyataan dari para dewan yang hadir sambil terkekeh pelan
" saya tidak bisa percaya kata-kata seperti itu dapat keluar dari mulut seorang Marquess Darius Halbert dan Tuan Livius Denzel. Seorang pengamat ekonomi dan menteri keuangan
Maaf sebelumnya saya sedikit terkejut bagaimana bisa pernyataan seperti itu Keluar dari seorang ahli pengamat ekonom? Bukan itu pemikiran yang dangkal?" Ungkapnya yang kembali bersuara
Tiba-tiba saja Ivana kembali bersuara dan perkataan nya barusan sukses menyenggol dua orang elit dari faksi yang berbeda, yaitu faksi bangsawan dan dari faksi kesaisaran. Dalam posisi kali ini Ivanna netral jadi dia murni menjadi tangan kanan putra mahkota
Para dewan rapat lainnya dibuat menjadi bingung, gadis itu bahkan sama sekali tak berpihak pada faksi bangsawan atau kekaisaran, dia mempunyai pendapat yang berbeda dan kekeh dalam pendirian nya
"Tentu dengan kondisi keuangan kekaisaran saat ini dan keuangan kekaisaran satu tahun pun tidak akan pernah bisa menutup jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ibukota baru" ucap ivana kemudian hening sejenak
"Tuan Darius jika maksud dari perkataan anda seperti itu sama saja bukan dengan perhitungan yang dipakai oleh para pedagang sayur dan buah, maupun kios yang ada dalam pasar ibukota?
Malamnya membeli buah seharga 5 tembaga dan keesokan paginya menjual buah itu seharga 8 tembaga bukankah yang anda maksud seperti itu?
Dalam proyek kali ini kami tidak membutuhkan pemikiran hitung-hitungan pedagang pasar buah seperti itu. Dalam pembangunan kawasan industri nasional yang dilihat bukan seberapa banyak uang yang dibutuhkan dan seberapa untung yang didapatkan.
Namun dalam proyek besar ini ada yang namanya multiplayer efek atau keuntungan berganda yang didapatkan.
Jika terdapat pembangunan sebuah kawasan industri pasti akan memerlukan tenaga kerja yang tinggi, orang-orang yang awalnya tak memiliki pekerjaan bisa mendapatkan peluang kerja dalam kegiatan proyek.
Para pekerja yang kian berdatangan pasti' memerlukan makan dan tempat tinggal, maka orang-orang disekitar kawasan itu akan berlomba-lomba untuk mendirikan tempat makan dan penginapan
Akan tumbuh yang namanya perekonomian kecil baru, dari adanya pembangunan kawasan industri tersebut. Dan akan tumbuh daerah otonom baru.
Kami juga tidak pernah mengatakan jika proyek ini akan mengunakan anggaran pendapatan belanja kekaisaran
Jadi semua biaya terkait hal pembangunan semua nol persen "
Arthur dan dewan rapat yang lain diam "..." mereka memilih untuk menyimak sebelum kembali berbicara
"Kami tidak berpikiran bodoh dan sempit seperti itu. Semua orang tahu jika menggunakan anggaran sebesar itu akan mengakibatkan dampak krisis ekonomi tinggi, bagi kekaisaran dan lagi untuk proyek sebesar itu anggaran pendapatan belanja kekaisaran selama satu tahun pun tidak akan pernah bisa menutupnya"
"Tentu untuk memulai sesuatu yang besar pasti memerlukan modal dan resiko yang sangat amat tinggi. Namun siapa yang mengatakan bahwa dalam proyek ini mengunakan biaya pendapatan negara atau pun pajak" jelas gadis itu dengan rinci dan panjang lebar
"Saya disini mengatakan bahwa proyek itu dibangun bangun tanpa memerlukan biaya sepeserpun dari kekaisaran. Dalam kurun waktu yang singkat sesuai dengan jadwal target waktu pembangunan" lanjut nya lagi diakhir presentasi
"Apakah itu hal yang mungkin?"
"Aku belum pernah mendengarkan hal yang seperti ini"
"Putri tunggu jadi jika kita tidak mengeluarkan uang sedikitpun lalu apa yang akan terjadi?
" Tentu dengan membuat orang lain mengeluarkan uangnya untuk kita, memangnya ada yang tidak mungkin didunia ini?" Ungkap ivana dengan dengan ekspresi wajah yang mengatakan 'memangnya aku ini seperti kalian?'
"Heyy nona orang lain tentu tidak akan mudah untuk mau diajak bekerja sama dalam pembangunan yang memiliki resiko besar "
"Mengapa mereka tidak mau? Bukankah tempat yang mulia Putra mahkota pilih merupakan tempat yang paling strategis, kawasan tepat di tengah dan pusat jalur perdagangan internasional.
Saya akan memberikan kesempatan kepada seluruh dewan rapat yang hadir untuk memberikan suara terhadap rencana pembangunan proyek ini dalam waktu sepuluh menit dari sekarang. Jika merasa tidak setuju maka bisa meninggalkan ruangan ini " terang ivana sambil menyunggingkan seringai kepuasannya melihat betapa terguncangnya para dewan rapat yang hadir
Akhir kalimat sukses membuat Arthur membeku, mata yah sedikit terbelalak mendengar pernyataan itu
Itu sebenarnya ancaman, mau tak mau para dewan rapat harus menerima kesempatan itu, jika mereka menolak tentu mereka akan melewatkan keuntungan rahasia itu bukan?
Sepuluh menit? Sepertinya Ivana benar-benar gila, kemampuannya dalam memainkan kondisi psikis manusia. Tentu dalam waktu yang sangat singkat itu mereka harus dibuat berfikir keras untuk menerima atau melepaskan tawaran yang menarik ini
Tawaran itu masih sangat misterius, alih-alih memaparkannya secara gamblang Keuntungan proyek, untuk menarik atensi para dewan anggota rapat, dia memilih trik yang lumayan tinggi. Tetap menyimpan rahasia
Jacob Napoleon menyunggingkan senyuman bangganya, baru kali ini seorang putri bangsawan yang baru tampil diranah elit namun sudah memberikan gebrakan yang sangat mengejutkan.
Hohoho gadis ini benar-benar yaa ungkap batin pria itu yang meringis mendengar nya
Arthur kehabisan kata-kata dan pikiran menguap entah kemana setelah mendengar penuturannya tegas dari gadis itu. Dalam kasus ini dia berperan menjadi tangan kanan sang Putra mahkota sebagai juru bicara dan moderator presentasi Sangat lah menguntungkan.
Hal yang membuat dirinya berbeda dia sama sekali tak ada niatan condong dalam kubu bangsawan maupun kekaisaran. Bisa dikatakan dia bahkan memeras habis dua faksi besar kekaisaran
Atmosfer ruang pertemuan ini menurut drastis dan menegang. Banyak dari pihak bangsawan dan kesaisaran yang tak tampak ragu dalam menolak. Karena tawaran yang memiliki peluang yang sangat tinggi bagi kedua belah pihak manapun
Jika mereka melepaskan begitu saja kesempatan ini maka mereka akan kehilangan seluruh keuntungan yang menjadi misteri.
Yahh itu karena orang-orang jaman ini belum tahu saja gaya bisnis dengan menggunakan investor. Rata-rata setiap proyek pembangunan atau bisnis pasti akan dilakukan dengan dana APBN kelompok yang ada.
Sistem proyek juga masih manual di tiap kekaisaran kerja sama sebatas hubungan jual beli atau ekspor dan impor kebutuhan peralatan dan material dilapangan.
Tak ada satupun anggota dewan yang terlihat menyangkal, dan menolak rancangan ide Putra mahkota. Hasil keputusan rapat sangat terlihat jelas.
Jika menghalangi rencanaku aku tidak akan pernah peduli itu terjemahan dari bahasa yang dia katakan saat ini.
Disini yang menjadi nilai paling tinggi dalam menarik perhatian dewan anggota rapat bukanlah proyek itu. Namun sikap tegas dan percaya diri dari seorang moderator atau pembawa presentasi
Kepercayaan diri dan kata-kata tegas yang dia sampaikan diatas panggung pertunjukan merupakan daya tarik tersendiri serta sebuah magnet yang kuat untuk Manarik umpan.
Seringai kepuasan tak henti-hentinya menghujani wajah sang putra mahkota. Orang seperti ini jika menjadi musuh tentu akan sangat merepotkan namun ketika menjadi sekutu merupakan kekuatan yang sangat menguntungkan. Gadis yang mengerikan
Bukan seorang bangsawan yang sedang bercitra mengambil hati rakyat, bukan pula aristokrat yang menjilat untuk meraih popularitas. Namun seorang yang frontal dengan terang-terang siap mendeklarasikan perang begitulah kira-kira.
Memberikan tawaran rahasia sebagai umpan, namun di saat bersamaan juga menawarkan kompensasi besar tanpa bisa memperlihatkan keuntungan jelasnya. Haha benar-benar terlalu berani' batin Arthur
Dalam jaman kereta kuda dan pedang ini, anggap saja kegiatan ekonomi dalam skala besar yang berjalan selama ini, orang-orang hanya tahu menggunakan anggaran pendapatan belanjaan yang telah ditentukan, mereka tidak tahu yang namanya investor, pihak asing yang dilibatkan dalam proses pembangunan. Membuat orang lain berkerja untuk kita?
Yaa karena jawaban orang-orang pada jaman ini tidak berani mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak pasti. Orang-orang yang mereka tahu dijaman ini hanya sebatas, pengeluarannya modal dan keuntungannya.
Namun semakin tinggi karir dan keuangan yang diperoleh orang-orang pasti akan berpikir untuk mencoba untuk berinvestasi
Arthur tak mengira ivana akan menjadi juru presentasi putra mahkota yang hebat, bahkan menunjuk nya sebagai tangan kanan langsung. Ivana sekarang tengah serius membahas mengenai rencana proyek itu di hadapan para dewan yang hadir.
Awalnya dia cukup terkejut bagaimana bisa, gadis kecil yang terlihat lemah lembut seperti itu, kini berubah menjadi sosok tegas dan berani tampil dihadapan orang-orang.
Arthur pun beberapa kali dibuat menganga tak percaya, tentang keberanian sikapnya tampil selama presentasi.
Gadis yang bahkan tak gentar dengan argument para bangsawan, gadis yang bisa membungkam pernyataan-pernyataan pedas oleh elit ekonom.
Bukan hanya selalu menjawab diluar ekspektasi, namun setiap ungkapannya mengandung penekanan tersirat dan intimidasi.
Dia tak sengaja memandang Putra mahkota yang penuh dengan seringai kepuasan seakan dia sudah percaya dengan kemampuan yang dimiliki gadis itu.
Benaknya kemudian dipenuhi berbagai pikiran yang bersarang dan rasa kagum, sebenarnya dari mana tekat itu berasal. Mengapa dia bisa sangat percaya diri seperti itu.
Waktu empat bulan lebih mengabaikan tunangan nya' apa yang sebenarnya dia lewatkan. Benar Arthur sama sekali tak mengetahui apa-apa tentang tunangan itu.
Yang dia tahu hanya berasal dari rumor tak berdasar, gadis bangsawan semuanya sama saja penjilat dan haus kekuasaan. Namun ivana seperti terlihat tidak seperti itu
Rapat selesai dan penutupan diakhiri oleh putra mahkota, putra mahkota dan ivana sengaja keluar paling akhir, setelah semua para dewan rapat.
Arthur pun setia dengan mereka. Ivana merebahkan tubuhnya diatas meja setelah ruangan itu sepi. Dia menggeliat merenggangkan otot-otot tubuhnya yang yang terasa pegal dia melupakan etiket bangsawan nya didepan putra mahkota, Arthur pun baru melihat sisi lain tunangannya itu yang biasanya terlihat anggun sekarang dia menampilkan sisi santainya yang berbeda.
"Ahhh lelahhnyaa~" desah panjang ivana, sambil merebahkan tubuhnya di meja rapat. Wajar saja selama rapat berlangsung ivana diharuskan untuk tetap dalam keadaan yang tegap dan sempurna
Ternyata dia memiliki sisi santai seperti ini batin pria itu sambil masih memandang gadis itu dengan tatapan rumit.
"Kerja bagus, kau selalu dapat diandalkan memang " ucap putra mahkota dengan senyum simpulnya memandang gadis itu
"Oh pangeran ini" ivana baru ingat sesuatu kemudian dia bangkit dari posisinya lalu menyerahkan sebuah lembaran kertas yang terselip di map dokumen nya
"Apa ini?" Tanya putra mahkota heran sambil membaca rentetan nama orang yang tertulis dalam kertas itu
"Aku membantu mu dalam rencanamu, jadi kau juga harus melakukan tugasmu dalam rencana ini bukan, aku membutuhkan orang-orang itu" ucap ivana santai sambil bertopang dagu menatap kearah putra mahkota
"Heyy hey nona muda, kau orang pertama yang berani melakukan ini seorang putra mahkota " putra mahkota memincingkan matanya lalu menatap ivana bertanya-tanya
"Aku~ tidak peduli " kata ivana yang kembali mengambil posisi rebahan
"Huff sudahlah " akhirnya pria itu hanya bisa menghela nafas
"Jika sudah tak ada lagi yang ingin anda sampaikan aku ingin pulang " kata gadis itu menatap pria disampingnya
"Untuk hari ini cukup disini saja tugasmu" kata putra mahkota sambil membereskan semua berkas-berkas mereka
"Ah yaa sampai jumpa salam pangeran, salam yang mulia " mendengar itu ivana yang lesu langsung bersemangat dan pamit pulang. Pulang nomer satu
Arthur memandang kepergian gadis itu hingga tak terlihat batang hidungnya lagi
"Sejak kapan kalian menjadi rekan bisnis?" Kata Arthur yang bersandar di kursi sebelah putra mahkota
"Hhmm sudah lama mungkin ketika gadis itu lebih muda lagi, dua tahun lalu " kata putra mahkota sambil mengingat-ingat
"2 tahun lalu? Bukankah umurnya sekarang baru 17" tanya Arthur penasaran.
"Sejak awal aku melihatnya aku yakin dia sangat menarik, dan itu benar, dia bahkan telah mendirikan toko kue nya sendiri saat usia 15 aku kira itu hanya candaan belaka, namun siapa sangka dia bisa sesukses itu"
"Toko mana yang anda maksud?" Tanya Arthur pada pria disebelahnya
"Michelin caffe, sekarang tahun ini sudah hampir 21 cabang di ibu kota " jawab putra mahkota santai
"UHUKKKK!! 21 CABANG?!" Mendengar itu Arthur dibuat langsung tersedak salivanya sendiri
Gadis muda itu bisa berbisnis? mengejutkan aku sungguh tidak pernah tahu itu. Ekspresi keterkejutan pun masih tercetak jelas di wajah tampan pria itu
"Kau terlalu banyak menghabiskan waktu mu di arcduchy Arthur, wajar kau tidak tahu harusnya kau lebih banyak berlibur atau sekedar mengunjungi ibukota." Putra mahkota tersenyum melihat Arthur