saat Saskia dan Bisma berteduh disebuah gazebo di tepi danau itu tanpa sengaja Bisma merangkul Saskia agat tak kehujanan dan memandang nya sangat dalam, jantung Saskia berdetak kencang ketika mereka saling beradu pandangan dari jarak yang sangat dekat bahkan pipi Saskia hampir menempel di bibir Bisma,Saskia yang masih salah tingkah itu tiba-tiba kaget dengan tangan Bisma yang lagi dan lagi menyentil jidatnya,
"tok.."bunyi jidatnya.
"ow.."teriak Saskia spontan saking kagetnya.
"kenapa...jangan GR kamu.. aku cuma nga mau kamu kehujanan,kalau kamu sakit aku juga yang repot di kantor "ucap bos arogan itu.
sebenarnya Bisma juga merasakan yang sama dengan Saskia tapi Bisma si cowok introvert itu terlalu gengsi untuk mengakui nya.
Bisma selalu mencari cara agar Saskia bisa terus bersamanya,Bisma juga selalu melindungi Saskia dari amarah Maureen calon tunangan Bisma,tapi cinta diam-diam antara Saskia dan Bisma terhalang oleh pemilik perusahaan Anggoro Group yang tak lain adalah ayah bisma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desia yoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 22
"memang dasar kalian berdua ya..teman lagi pusing gini malah disuruh mepet bos segala"jawab ku.
Disaat pikiran ku lagi kacau kayak gini punya dua orang teman yang kadang-kadang suka ngelawak juga lumayan mengobati stress.
Disaat aku masih ngobrol sambil bercanda sama Naila dan Vina lalu Bu Hasto menelpon ku,dia bilang ada oleh-oleh untuk aku karena baru pulang dari luar negri.
Di telpon dia juga sempat cerita soal Maureen.
ayah Maureen dan Aya Bisma adalah sahabat lama.
Dulu waktu masih kuliah diluar negri pak Bisma punya pacar tapi pacarnya itu mengkhianatinya dan telah menikah dengan orang lain.
Lalu ayah Maureen dan ayah pak Bisma berniat menjodohkan pak Bisma dan Maureen,mereka berdua masih dalam tahap pendekatan sebab pak Bisma seperti trauma menjalin hubungan semenjak dia ditinggal nikah sama pacarnya.
Makanya pak Bisma terlihat dingin kepada perempuan terutama kepada Maureen karena sepertinya ada luka mendalam yang membuat nya menjadi pribadi yang cuek dan arogan.
Pak Bisma belum menerima sepenuhnya perjodohan itu dia hanya berusaha menuruti kemauannya kedua orang tuanya.
Setelah bercerita panjang lebar lalu Bu Hasto mengatakan akan mengirimkan oleh-olehnya kepada ku besok.
Pagi ini aku berangkat ke kantor lebih awal tanpa menunggu Vina dan Naila,aku takut kalau sampai pak Bisma datang lebih dulu pasti akan langsung mencariku.
Tapi tumben pagi ini pak Bisma datang lebih siang dari biasanya ,dia datang sekitar pukul 8 pagi dan otomatis semua staff kantor sudah mulai bekerja.
Aku memeriksa beberapa berkas yang harus di tandatangani pak Bisma kemudian aku menyusunnya di meja kerjanya dengan rapi sebab dia akan menegurku kalau berkasnya tidak tersusun rapi.
Setelah selesai aku kembali ke meja kerjaku,baru 5 menit aku duduk di meja kerjaku datanglah pak Bisma sambil membawa sebuah paper bag berwarna putih ,semua staf kantor yang mejanya di lewati pak Bisma langsung berdiri mengucap selamat pagi.
Dengan langkah tegas dia menuju ke mejaku dan menaruh paper bag itu di meja sembari berkata
"ini buat kamu",lalu berlalu pergi menuju ruang kerja nya.
Tentu saja hal ini membuat heboh satu kantor,mereka terheran-heran dan penasaran apa yang pak Bisma bawakan untukku.
Mereka saling berbisik membicarakan hal ini dibelakang ku.
Aku masih tidak menggubris soal itu,aku pun langsung mengikuti pak Bisma masuk keruangan nya.
kemudian dia melepas jas warna hitam yang di pakenya,lalu menggulung lengan kemeja putihnya sampai sesiku dan duduklah di kursi kebesaran nya sambil membuka laptop nya.
"pak ini ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani"ucapku sambil menunjuk ke tumpukan berkas.
"ok "jawabnya singkat.
"ada lagi"tanya nya sambil memeriksa berkas-berkas.
"em..nanti jam 11 siang bapak ada meeting dengan pak Wijaya dari PT Tirta di hotel Wilis pak"jawab ku.
"ok ...kamu sudah siapkan materinya"tanya nya.
"sudah pak"jawabku.
"ok...em..itu tadi bingkisan titipan dari Tante Hasto "ucap pak Bisma.
"oh...baik pak ... terimakasih banyak"jawabku.
"ngapain terimakasih sama aku.."tanya nya jutek.
"maksud Saya.. terimakasih bapak sudah repot-repot membawanya untuk saya"jawabku.
"emang sedekat apa sih hubungan kamu sama Tante Hasto...apa karena kamu mirip Keisha lalu Tante menganggap kamu seperti anaknya?"tanya nya.
"em..saya cukup dekat dengan Bu Hasto ..karena beliau memang orangnya baik pak"jawabku singkat.
Lalu aku kembali ke meja kerjaku dan di sana sudah ada Vina dan Naila yang sepertinya sedang bergosip dengan beberapa staf kantor lainya.
Aku yakin mereka pasti sedang membicarakan aku..pasti ini soal bingkisan itu,gumamku dalam hati.
Begitu aku datang mereka langsung mengerumuni aku seolah-olah aku ini seorang artis yang sedang di tunggu klarifikasi nya.
"sas...kamu beneran dapat hadiah dari pak Bisma si bos arogan itu"tanya Naila sambil senyum-senyum.
"wah hebat kamu sas...baru beberapa hari sudah bisa mendapatkan hati pak Bisma"ucap Naila menggoda ku
"wah..pasti ini hadiah mahal dari pak Bisma ya.."tanya Jihan.
"emang kapan kami jadian sas...kok udah dapat hadiah aja?"tanya Siska.
"ah..udah...udah Kalian pada ngapain sih...jangan suka bergosip ya " jawabku.
"bergosip gimana...orang sekantor sudah pada lihat semuanya sas.."ucap Vina.
"lihat apa..itu nga seperti yang kalian lihat"jawabku.
Tiba-tiba muncullah pak Bisma dari balik pintu ruang kerjanya.
"kalian pada ngapain disini.."pak Bisma menegur.
"maaf...pak maaf"ucap mereka sambil berlari satu persatu.
"kamu cepetan panggil Raka suruh menghadap"perintah pak Bisma kepadaku.
"baik pak "jawabku.
"toot...toot...toot"
"ya..ada apa sis"tanya Raka dari ujung telpon.
"kamu disuruh menghadap pak Bisma sekarang "jawabku.
"waduh..ada apa"tanya Raka.
"nga tau...cepetan kesini "jawabku.
...Setelah selesai menghadap pak Bisma keluar lah ...
Raka dari ruangan pak Bisma dengan wajah sumringah..