Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seksi itu Kecil
Quill Entertainment
Gwen sudah sampai di tempat agensi yang menaungi Carol menjadi artis. Sebelum turun dari mobil Gwen memasang kaca mata hitamnya supaya menambah keseksian penampilannya.
"Pemilik agensi namanya adalah Peter Quill, saya dengar dia sendiri yang akan memilih para pemain film barunya," jelas Maudy.
"Aku harus bisa mendapatkan peran di film itu," ucap Gwen percaya diri. "Aktingku tidak buruk, 'kan?"
Gwen memang berlatih akting beberapa kali bersama Maudy.
"Saya rasa anda berbakat," balas Maudy jujur.
"Aku memang multitalent, 'kan? Jadi pelayan bisa, merampok bank juga bisa, sekarang merambah ke dunia keartisan," ucap Gwen mulai menyombong dirinya. Gadis itu mengibaskan rambutnya dengan angkuh.
Tapi sedetik kemudian dia tertawa bersama Maudy karena gaya Gwen yang justru terlihat lucu.
Gwen dan Maudy turun dari mobil dan masuk ke gedung agensi tersebut. Mereka berdua berjalan ke tempat casting berada.
Banyak peserta casting yang berdandan habis-habisan untuk hari ini. Saat melihat Gwen, mereka semua menatap Gwen dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Menjadi pusat perhatian, Gwen berusaha tidak peduli.
Nama peserta casting dipanggil satu persatu dan tibalah nama samaran Gwen mendapat giliran.
"Anastasya!"
Gwen mengatur nafasnya supaya tidak gugup, kemudian dia masuk ke ruang casting di mana saat dia masuk ada beberapa juri yang duduk berjajar dan salah satunya adalah Peter.
"Nama saya Anastasya tapi panggil saja Anna. Umur saya 21 tahun dan hobi saya adalah akting," ucap Gwen memperkenalkan dirinya.
Semenjak Gwen masuk tadi, mata Peter tak lepas dari gadis itu. Dengan seksama dia membaca data pribadi Gwen, dia berharap Gwen bisa berakting dengan baik.
Saat Gwen mulai berakting, Peter semakin tertarik dengan gadis itu. Gwen bisa memperagakan berbagai macam ekspresi marah, sedih dan bahagia dengan baik. Sesuai harapan Peter.
"Bagus Anna. Pengumuman lulus atau tidaknya casting akan kami beritahukan pada managermu!"
*****
Disisi lain, Trevor berada di tempat kasino milik keluarganya. Dia ingin melihat perkembangan bisnis perjudian itu.
Setelah misi perampokan bank, Trevor memang sengaja tidak melakukan misi apapun lagi terlebih dahulu. Karena dia ingin berita tentang Madania bank hilang dari permukaan kemudian dia bisa beraksi lagi.
Trevor sedang memikirkan cara ampuh melipat gandakan uang tanpa melakukan perampokan seperti sebelumnya.
Sejak kecil, Trevor memang berbakat dibidang mencuri lain hal dengan Noah sang ayah yang jenius dalam perakitan senjata dan berbisnis.
"Sepertinya keuntungan tempat ini berkali-kali lipat dari sebelumnya, Bos," lapor Neil saat melihat laporan keuangan.
Trevor hanya mengangguk tanpa menjawab, dia memijit pelipisnya karena terus memikirkan keadaan Gwen.
"Bos...," panggil Neil yang sedikit cemas. "Anda sakit?"
"Tidak. Carikan aku wanita paling cantik dan seksi. Aku menunggunya di kamar pribadiku!" perintah Trevor tanpa bantahan seperti biasa.
Neil buru-buru mencari wanita bayaran sesuai keinginan bosnya, sudah lama Trevor tidak meminta hal itu padanya jadi Neil sedikit kelimpungan.
Di ponselnya banyak terdapat kontak para wanita bayaran yang dia dapatkan dari Madame Yi.
"Angel," gumam Neil sambil mendial nomor wanita itu dan memintanya untuk datang ke kasino tempat dia berada sekarang.
Kebetulan Angel berada tak jauh dari kasino yang dimaksud jadi tak butuh waktu lama wanita itu datang ke sana.
"Layani dengan baik atau nyawamu taruhannya!" Neil memberi peringatan pada Angel sebelum masuk ke kamar pribadi Trevor.
Angel sebenarnya takut tapi bayaran yang ditawarkan Neil sangat besar jadi dia akan melakukan service sebaik mungkin.
"Aku mengerti, Tuan." kemudian Angel membuka pintu kamar pribadi Trevor.
Beberapa menit berlalu ponsel Neil kembali berdering karena mendapat panggilan dari Trevor. Neil menjadi gugup karena takut bosnya menghabisi Angel karena tidak puas dengan pelayanannya.
"I--iya, Bos," jawab Neil.
"Kenapa kau carikan aku wanita yang mempunyai dada besar!?" teriak Trevor yang membuat telinga Neil begitu sakit.
"Cantik dan seksi kan, Bos?"
"Seksi itu yang buah dadanya kecil, bodoh!!"
"Sejak kapan berganti jadi seperti itu, Bos?"