Diandra, gadis cantik yang dibesarkan di panti asuhan. Balas budi membawanya pada perjodohan, yang tidak diharapkan oleh suaminya.
Mampukah Diandra menaklukkan sang suami yang hatinya telah dipenuhi oleh dendam pada wanita karena sebuah perselingkuhan?
Simak, perjalanan cinta Diandra yang diwarnai tawa dan air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emang Enak di Cuekin?
Setelah membereskan pakaian nya dan memasukkan kedalam almari yang telah tersedia di dalam kamar, Diandra mencoba membaringkan tubuh nya hendak beristirahat. Cukup lama Diandra berbaring dan mencoba memejamkan mata, namun dia sama sekali tak dapat tidur.
Diandra pun bangkit dan kemudian bergegas keluar dari kamar, dia menuju almari pendingin yang berada di dapur. Di buka nya almari pendingin tersebut hendak mencari sesuatu yang dapat di masak untuk makan siang, namun ternyata kosong dan sama sekali tak ada apa-apa nya.
Diandra teringat, bahwa diri nya telah diberi uang bulanan untuk berbelanja. Dia segera masuk kembali kedalam kamar nya, dan mengambil dompet yang telah disiapkan nya tadi. Diandra bermaksud untuk belanja keperluan bulanan di mini market yang ada di lantai dasar apartemen ini, seperti yang dikatakan oleh sang suami.
Dengan sedikit buru-buru Diandra melangkah menuju kamar sang suami dan kemudian mengetuk pintu nya, "kak, kak Angga... kak,," cukup lama Diandra memanggil suami nya, namun tak ada jawaban.
"Buka, apa enggak ya? Tapi kak Angga kan sudah berpesan tadi, kalau aku tidak boleh masuk kedalam kamar nya bukan? Ah, aku pamit dari sini aja deh,,," Diandra bermonolog dalam hati.
"Kak,, kak Angga, Didi mau keluar dulu sebentar ya? Didi mau belanja kebutuhan dapur," ucap Diandra yang tak mendapatkan respon dari dalam.
Diandra mengedikkan bahu nya, "kak Angga tidur kali ya,,,?" Tanya Diandra pada diri nya sendiri. "Aku chat aja deh, nanti kalau dia sudah bangun.. pasti di buka," lanjut nya sambil mengeluarkan ponsel nya dan mengetikkan sesuatu, dan sesaat kemudian Diandra mengirimkan pesan nya ke nomor kontak 'suami ganteng ku'. Ya, Diandra memang sudah mengganti nama kontak suami nya dengan nama tersebut, sesaat setelah mereka resmi menjadi suami istri.
Dengan gontai Diandra melangkah keluar dari unit apartemen milik suami nya, dan menuju lift untuk turun.
Diandra memencet tombol turun ke lantai dasar, sambil menunggu lift berhenti dan terbuka dia memainkan ponsel nya. Saat lift terbuka tepat di hadapan nya, bersamaan dengan itu seorang pria dewasa yang dia kenali juga keluar dari lift yang hendak dia masuki.
"Di, mau kemana?" Tanya Aditya menyelidik, dan mengedarkan pandangan nya mencari sosok Angga.
"Didi mau belanja kebutuhan dapur di bawah bang, tadi kak Angga bilang di lantai dasar ada mini market yang komplit," jawab Diandra menjelaskan.
"Suami lu mana?" Tanya Aditya masih dengan menyelidik.
"Em, kak Angga seperti nya masih tidur bang. Tadi Didi ketok-ketok pintu kamar nya tapi enggak di respon sama kak Angga," jawab Diandra.
"Lu ngetok pintu kamar suami lu? Maksud nya,, apa kalian tidak tinggal satu kamar?" Cecar Aditya, pura-pura tidak tahu kesepakatan konyol diantara mereka berdua.
Diandra terdiam,, "emm,, bang Didi turun dulu ya, mau belanja sekalian beli makanan untuk makan siang kami," balas Diandra gugup dan buru-buru hendak masuk kedalam lift.
"Nanti saja belanja nya Di, ayo kembali ke unit kalian." Cegah Aditya pada istri belia sahabat nya, "gue bawa makanan banyak untuk kita bertiga," ucap nya sambil memperlihatkan paper bag yang di tenteng nya.
Diandra pun mengangguk, kebetulan cacing di dalam perut nya sudah protes sejak tadi dan meminta hak nya. Mereka berdua kemudian melangkah menuju unit hunian milik Angga.
Sesampai nya di hunian sang suami, Angga belum juga nampak batang hidung nya. Diandra bergegas menata makanan di atas meja makan, sedangkan Aditya langsung membuka kamar Angga dan masuk kedalam kamar sahabat sekaligus saudara angkat nya itu.
Tak berapa lama, kedua nya keluar dari kamar bersamaan dan langsung menuju meja makan. Kedua nya duduk tanpa ada yang bersuara, hanya suara langkah kaki Diandra yang menyiapkan segala sesuatu nya untuk santap siang mereka bertiga yang memecah keheningan.
Setelah semua nya siap, Diandra duduk di samping sang suami dan mengambil kan makanan untuk pria dingin tersebut. Diandra melayani suami nya layak nya pasangan pengantin baru yang harmonis, Angga pun memainkan sandiwara nya dengan sangat apik. Baru setelah nya, dia mengambil makanan untuk diri nya sendiri.
Sedangkan Aditya mengambil makanan nya sendiri, dan ketiga nya kemudian makan dengan khidmat tanpa ada yang bersuara, hanya denting sendok dan garpu yang memecah keheningan di ruang makan tersebut.
"Bro, nanti sore kita bertiga jalan bareng. Kebetulan ada beberapa kebutuhan di cafe & resto gue yang sudah habis, lu bisa sekalian menemani istri lu belanja kebutuhan sehari-hari." Ucap Aditya sesaat setelah mereka selesai makan.
Angga hanya diam, tak merespon perkataan sahabat nya.
Sedangkan Diandra menyibukkan diri membereskan peralatan bekas makan mereka dan mencuci nya di wastafel.
"Kita berangkat jam empat, biar agak adem dan juga gak kemaleman nanti pulang nya," lanjut Aditya, sambil bangkit dari tempat duduk nya dan kemudian berlalu begitu saja meninggal kan unit apartemen Angga menuju unit nya sendiri.
Angga mendesah pelan, dia tak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan Aditya. Dia tidak mau jika Aditya sampai curiga dengan keadaan rumah tangga nya dan melaporkan nya pada sang mama, jika sampai Angga menolak untuk menemani sang istri belanja.
Selesai dengan pekerjaan nya, Diandra duduk di ruang keluarga dan menyalakan televisi. Sedangkan Angga masih setia duduk di meja makan sambil mulai membuka ponsel nya, Angga mengernyit saat membuka aplikasi chat dan mendapati ada chat masuk dari 'gadis ingusan' beberapa waktu yang lalu. Ya, Angga juga sudah mengganti nama kontak sang istri di ponsel nya, sesaat setelah Diandra menyimpan nomor ponsel nya di ponsel Angga.
Setelah membaca chat dari istri nya, Angga melangkah menuju sofa di ruang keluarga tersebut dan duduk agak jauh dari sang istri yang tengah fokus nonton film kartun. "Di, tadi kamu chat dan ijin mau belanja? Apa sudah belanja nya?" Tanya Angga melirik sang istri, dan berharap istri nya sudah belanja hingga mereka tak perlu jalan bareng sore nanti.
"Enggak jadi kak, tadi di depan lift ketemu bang Ditya.. bang Ditya sudah membawa makanan dan ngajak kita makan siang bareng, Didi langsung balik lagi dan belum jadi belanja nya," jawab Diandra datar, masih fokus dengan tontonan lucu yang dilihat nya. Sesekali nampak dia tersenyum, menyaksikan tingkah konyol tokoh kartun yang sedang dilihat nya itu.
Hingga beberapa saat Angga duduk di sana, Diandra sama sekali tak menghiraukan keberadaan suami nya itu. Diandra masih tetap asyik dengan tontonan nya, bahkan terkadang dia tertawa cekikikan seorang diri.
Angga mendesah kasar, dan dibuat bingung sendiri dengan sikap cuek istri nya yang biasa nya suka mencari perhatian dari nya itu. "Gak biasa nya dia seperti ini, mendiamkan ku dan cuek dengan keberadaan ku di sini. Sepi juga rasa nya tidak mendengar mulut cerewet nya, dan juga kata-kata nya yang terkadang konyol dan terkadang menjurus menggoda ku," gumam Angga dalam hati.
"Oh my god,, Angga ada apa dengan diri mu?? Tidak, tidak, aku tidak boleh seperti ini,," lanjut nya bergumam, dan langsung bergegas menuju kamar nya.
Diandra hanya sekilas melirik sang suami dan tersenyum penuh kemenangan, "emang enak di cuekin?!" Lirih nya sambil mematikan televisi dan kemudian berjalan gontai menuju kamar nya sendiri sambil bernyanyi kecil.
.tp ak ky blum bca yng ini ap sudh lupa soalny..hp kmren rusk.ini hp bru jd crta yng sudh prnh ak bca mlah d ulang tp klo dh inget crtanya ak lwti..tp klo kluarga alamsyah smua sudh ak bca..