NOVEL INI MERUPAKAN SEKUEL
"MENJADI YANG KEDUA"
TAPI FLLL BISA JUGA DIBACA LANGSUNG KOK .
SEMOGA KALIAN SUKA 🙏🤗
OH YA BAGI SESAMA AUTHOR YANG INGIN PROMOSI NOVEL KALIAN, SILAHKAN DI NOVEL-NOVEL EMILY NGAK ADA LARANGAN 🤗 SENENG SEKALI RASANYA BISA SALING BANTU 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMBERIKAN NASIHAT UNTUK GARFFIN
JANGAN LUPA VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏
"Selamat siang tuan".
"Dimana mommy dan daddy ?", tanya Axel pada pelayan yang menyapanya.
"Tuan dan nyonya berada di ruang makan", jawab pelayan itu lagi.
Axel menganggukkan kepalanya. Melangkahkan kakinya menuju ruang makan. "Mom dad..
"Axel, kapan kau datang nak", ucap Almira lembut seperti biasanya.
"Baru saja mom, ada yang ingin aku bicarakan pada daddy", ucap Axel menarik kursi di hadapan kedua orang tuanya. Setelah sebelumnya memberikan ciuman pada Almira.
"Apa sangat penting sehingga kau datang menemui dad", ucap Brian sambil menaruh serbet sesaat setelah mengelap ujung bibirnya.
"Iya dad, ini tentang proyek pembangunan mall yang baru berjalan dua puluh persen pembangunan nya".
Brian menganggukkan kepalanya. "Makanlah dulu, sesibuk apapun pekerjaan jika sudah jam makan kau harus makan nak. Tetap utamakan kesehatan mu", ucap Brian menepuk pundak putranya itu.
"Setelah makan kita bicara di ruang kerja daddy".
Axel menganggukkan kepalanya, ia membuka piring keramik yang sudah tersaji di hadapannya.
"Ahh, sial sekali hidup ku ini..
Tanpa mengalihkan perhatian nya pada pemilik suara, Axel tahu itu adalah Garffin. "Tenyata kau di sini rupanya, kenapa sudah dua hari kau tidak bekerja Garffin. Kau bisa membuat perusahaan bangkrut kalau kerja mu tidak profesional", ucap Axel sambil mengambil lauk pauk yang tersaji di atas meja.
Huhh.. Garffin menarik nafas dalam-dalam. "Aku sedang patah hati. Bella memutuskan hubungan kami", ucap Garffin tidak bersemangat.
Brian dan Almira tersenyum melihat kelakuan putra bungsunya itu.
"Apa yang sudah kau lakukan sampai kekasihmu memutuskan hubungan?", tanya Axel sambil meminum air putih.
"Hal sepele saja, teman baiknya sedang patah hati kemudian meminta bantuan ku. Aku menenangkan hatinya dengan menciumnya. Ternyata Bella kekasih ku melihat kami, ya terjadi perkelahian antara mereka saling jambak-jambakan. Berakhir dengan Bella memutuskan hubungan kami", jawab Garffin sambil menyuapkan nasi kemulutnya.
"Apa?", ucap ketiganya yang mendengar alasan kenapa Garffin sampai diputuskan kekasihnya ternyata karena kesalahan yang dilakukannya sendiri.
Almira mengebuskan nafasnya.
"Sayang, kau sudah dewasa rubah lah sikapmu itu. Hargailah wanita yang bersama mu. Mommy tidak suka kau melukai hati siapapun", ucap Almira mengingatkan putra bungsunya.
"Mommy mu benar Garffin, jika kau ingin berpisah, berpisah lah baik-baik. Apalagi ayah Bella rekan bisnis daddy. Minta maaflah kepadanya", ucap Brian memberikan nasihat pada Garffin.
"Aku sudah menghubungi Bella tapi ia memblokir nomor telepon ku. Ya sudah kalau dia tidak mau melanjutkan hubungan dengan ku, aku akan mencari kekasih yang baru lagi. Tidak ada seorang wanita pun yang menolak Garffin Reviano Wijaya", ucap Garffin masa bodoh.
"Kau datangi rumahnya. Kau ini Bagaimana. Berhentilah main-main Garffin, apa kau tidak ingin menjalin hubungan serius", ujar Axel menatap tajam adiknya itu.
"Tapi kita ini masih muda, bukankah lebih baik bastard sebelum terikat dengan siapa pun. Saat sudah menikah baru setia dengan pasangan", jawab Garffin dengan acuhnya.
Almira mengelus dadanya. "Kakak mu benar nak, jalinlah hubungan yang serius. Mommy harap kau bertemu dengan wanita yang bisa merubah mu menjadi baik", ucap Almira.
Sering kali Almira dibuat pusing Garffin. Entah menurun dari siapa, putranya itu menjadi laki-laki yang sering memainkan hati wanita.
"Kau sendiri bagaimana Axel apa proyek mu dengan Arianna berjalan lancar", tanya Brian serius.
Axel meminum air putih setelah menghabiskan makan siangnya.
"Iya dad. Beberapa hari ke depan aku dan Arianna, bersama tim akan melakukan titik 0 dilahan yang akan dibangun gedung baru"Jawab Axel. Brian dan Almira kompak tersenyum mendengarnya.
"Garffin, kau besok harus ke lokasi, melihat pembangunan mall baru yang masih tahap awal. Kau harus hati-hati di sana, menurut laporan pengawas lapangan ada masalah di proyek itu. Masyarakat di sana melakukan demo menolak pembangunan mall kita", ucap Axel memberitahu Garffin yang tampak santai seperti biasanya.
"Tenang saja, besok aku pasti ke sana. Tidak akan terjadi apa-apa dengan ku", ketusnya dengan yakin dan percaya diri.
...***...
KARYA EMILY LAINNYA :
SERPIHAN HATI ELLENA
MENJADI YANG KEDUA
PENGANTIN PENGGANTI
AIR MATA SCARLETT