NovelToon NovelToon
Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: blursky

Hanya cerita fiksi‼️

Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.

"you are mine"

Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.

Happy reading:)

Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlalu..?

Dara mengambil tangan Ellard kemudian menciumnya, Ellard terkejut saat melihat pergerakan Dara yang tiba-tiba tanpa di duga olehnya tapi kemudian senyum tipis tersunging di bibir pria itu.

****

Para tamu yang hadir dalam acara itu satu persatu datang menghampiri pasangan yang baru beberapa menit itu menjadi sepasang suami istri. Ellard yang melihat mereka mendekat spontan menarik pergelangan tangan Dara untuk mendekat kearahnya.

"Selamat tuan muda Ell." Ucap pria yang menghampiri mereka.

"Selamat tuan muda. Saya tidak menyangka anda akan menikah di usia yang masih semuda ini. Dan dengan wanita yang sangat cantik." Ucap yang lain sembari menatap Dara dengan senyuman.

"Ya tuan.Wanita Asia memang sangat cantik."

Ellard yang mendengar mereka memuji gadisnya langsung merengkuh pinggang Dara erat. Membuat badan mereka saling menempel.

"Ell." Ucap Dara mencoba melepaskan tangan Ellard dari pinggangnya.

"Diamlah." Jawab Ellard datar menatap tajam Dara.

Dara langsung diam menunduk, baiklah ia tidak punya hak untuk bersuara, pikirnya.

Para pria yang awalnya memuji Dara langsung diam saat melihat raut wajah Ellard yang sedang menahan marah. Mereka pikir memuji wanita pilihan pria itu akan membuatnya tersanjung tapi sepertinya tuan muda Walton itu tidak menyukainya.Mereka langsung pamit undur diri dari hadapan Ellard.

Briand dan istrinya berjalan mendekat kearah Ellard, Briand yang melihat wajah istri keponakannya itu dari dekat langsung berdecak benar-benar mirip dengan mendiang istri kakaknya itu.

"Selamat Ell. Kau sudah menjadi seorang suami sekarang." Ucap Briand pada Ellard tetapi arah pandang pria itu tetep melihat wajah Dara.

Ellard mengangguk menjawabnya ia semakin mempererat rengkuhannya di pinggang Dara saat melihat pamannya itu melihat intens wajah gadisnya. Dara meringis pelan saat tangan Ellard mencengkram erat pinggangnya tapi ia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kalau begitu kita bertemu ayahmu dulu." Ucap istri Briand membuat pria paruh baya itu menoleh lalu menganggukkan kepalanya.

"Ya. Pergilah." Ucap Ellard datar.

Saat melihat paman dan bibinya itu melangkah meninggalkan mereka berdua, Ellard langsung melepas tangannya di pinggang Dara dan mengambil pergelangan gadis itu menariknya menuju kearah lift.

*****

Ceklek

Ellard membuka pintu kamarnya lalu menutupnya dengan kasar.

"Ell." Panggil Dara lirih ia melihat pergelangan tangannya memerah karena cekalan kuat pria itu.

Ellard melepaskan tangannya yang memegang pergelangan tangan Dara lalu meraih dagu gadis itu membuat wajah mereka bertemu.

"Aku tidak suka kau memakai riasan." Ucap Ellard dingin.

"Kau lihat bagaimana para pria itu memandangmu?!"

"Sekarang kau sudah menjadi milikku!!."

"Dan hanya aku yang boleh melihat wajah ini." Ucapnya penuh tekanan.

"Ellard." Panggil Dara sekali lagi dengan suara pelan.

"Diam!!." Bentak Ellard membuat Dara menitihkan air matanya.

Ellard yang melihat gadisnya menangis langsung melangkah pergi keluar dari kamarnya meninggalkan Dara yang sedang berdiri diam di tempatnya.

Dara berjalan pelan kearah sofa lalu mendudukkan dirinya disana. Air mata yang sejak tadi berusaha ia tahan akhirnya menetes membasahi pipinya.

Ya Allah kuatkan hamba.

*****

"Bagaimana bisa?!." Tanya Briand pada Darren yang sedang menatap keluar jendela sambil memegang segelas anggur ditangannya.

Sedangkan istrinya sedang duduk di sofa dengan raut wajah bingung menyimak pembicaraan mereka.

Mereka bertiga berada di ruang kerja Darren, meningalkan para tamu yang sedang menunggunya. Para tamu itu tidak akan pulang jika belum berbicara pada Darren membuat Ken harus turun tangan langsung.

Darren menghela nafasnya, "Aku tidak tau. Mereka hanya mirip." Jawabnya.

"T-tapi ya tuhan! apa Ellard tau?." Tanya Briand.

"Tidak."

"Kau sampai sekarang tidak pernah menunjukkan foto kakak ipar?." Tanya Briand.

Melihat kakaknya itu menganggukkan kepalanya membuatnya menghembuskan nafasnya kasar.

"Kak,Ell adalah putranya kak Della, anak itu berhak mengetahui siapa ibunya." Ucap Briand geram. Dari dulu ia sudah mengatakan untuk memberi tau Ellard wajah dan sifat ibunya tapi pria keras kepala di depanya inilah yang membuatnya menahan semuanya sampai sekarang.

"Dia sudah tau Della." Jawabnya lalu meneguk segelas anggur di tangannya.

"Dia hanya tau namanya saja kak!!kau bahkan tidak pernah memperlihatkan foto kakak ipar!, memberitahunya bagaimana sifat perempuan yang sudah melahirkannya bahkan mempertaruhkan nyawanya sendiri,banyak cerita bagaimana hebatnya ibu anak itu!." Ucap Briand emosi.

"Lalu apa aku harus memberikannya foto Della? dan membuat anak itu menyampaikan rasa rindu dan sayangnya pada sebuah bingkai tak bernyawa? kau pikir aku akan tahan saat melihatnya mengusap dan berbicara pada sebuah foto? mengadukan semua perilaku ku pada foto Della? kau tidak tau bagaimana sakitnya berbicara pada sebuah foto yang bahkan tidak akan bisa menjawab semua pertanyaan dan rindumu!! kau tidak tau!!."

"Lebih baik dia tidak pernah mengetahuinya daripada membuatnya menjadi tidak waras dan satu lagi yang harus kau tau!. Jika Ellard mengetahui bagaimana kehidupan Della tidak sulit juga untuk anak itu mengetahui bagaimana perjalanan hidup ibunya." Jelas Darren.

"Maksudmu?." Tanya Briand.

Darren tersenyum sinis, " Pria tua itu tidak akan pernah membiarkan Ellard mengetahui siapa ibu kandungnya. Bagaimana jika Ellard tau bahwa pria yang selama ini ia sayangi dan menjadi panutannya ternyata dialah yang menjadi penyebab utama kesedihannya selama ini." Jawabnya.

"Ayah?." Tanya Briand pelan.

Darren mengangguk menjawabnya entah sadar atau tidak ia mencengkram erat gelas di tangannya bahkan gelas itu sampai bergetar.

"Dia tau pernikahan ini?." Tanya Briand.

"Apa menurutmu jika dia tau,dia akan setuju?." Tanya Darren menahan emosinya yang tiba-tiba membara saat mengingat pria yang disebut ayahnya itu.

"Tidak." Jawab Briand pelan.

"Apa karena ini kau mempercepat pernikahan Ellard?." Tanya Briand.

"Ya. Sebelum pria itu tau bahwa Ellard mencintai gadis biasa atau dia akan menganjurkan sumber kebahagiaan Ellard yang anak itu cari selama bertahun-tahun ini. Aku tidak akan membiarkan sejarah terulang kembali dan membiarkan Ellard menggila karenanya. Mungkin setelah ini anak itu tau bagaimana sifat asli pria yang selama ini menjadi panutannya. Dan saat itu datang ku harap Dara akan menjadi obat untuk rasa kecewa di hatinya." Jawab Darren.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi ayah saat mengetahui bahwa cucu kesayangannya telah menikah dengan wanita yang jauh dari kriterianya. Ku harap jantungnya akan tetap aman karena melihat wajah istri Ellard." Ucap Briand.

"Ya." Jawab Darren.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, setelah solat isya Dara langsung tertidur di sofa. Mungkin gadis itu kelelahan karena acara pagi tadi atau ia terlalu banyak pikiran. Gadis itu tidur dengan memakai pakaian yang sudah di siapkan maid di atas ranjangnya lengkap dengan jilbabnya.

Ceklek

Ellard masuk kedalam kamarnya, hal pertama yang ia lihat adalah Dara yang tertidur di sofa. Ellard mendekat kearah Dara, penampilan pria itu kacau ia masih mengunakan stelan kemejanya pagi tadi hanya saja kancing baju pria itu banyak yang lepas dan rambutnya acak-acakan.

Saat akan menyentuh wajah gadisnya ia mengurungkan niatnya lalu melangkah menuju kamar mandi. Selesai mandi masih mengunakan lilitan handuk di pinggangnya Ellard berjalan kearah walk in closet untuk menganti baju.

Ellard keluar dari walk in closet berjalan kearah Dara, mengangkat pelan tubuh gadis itu. Dara yang sudah terlelap tidak terbangun karena pergerakan pria itu. Aroma dari sabun mandi Ellard membuat gadis itu nyaman dipelukannya. Dalam kondisi tidak sadar Dara mempererat pelukannya di leher Ellard membuat pria itu tersenyum.

Sebenarnya Ellard ingin lebih lama di posisi seperti ini tapi ia berpikir tubuh gadisnya nanti akan kesakitan. Ia meletakkan perlahan tubuh gadis itu di kasur king size miliknya, salah! sekarang ini adalah milik mereka berdua.

"Maaf." Ucap Ellard pelan di telinga gadis itu.

"Maaf karena aku menyakiti mu."

"Kau wanita pertama yang berhasil masuk kedalam hatiku. Apapun yang aku lakukan, percayalah itu adalah bentuk rasa cintaku padamu." Ucap Ellard lalu mematikan lampu kamarnya.

Ia tidur dengan memeluk tubuh gadisnya yang sekarang sudah resmi menjadi istrinya dengan erat. Ini kali pertama Ellard bisa merasakan hangatnya memeluk seorang wanita yang berhasil menumbuhkan rasa yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

*****

Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar membuat seorang gadis terganggu oleh sinarnya yang tepat mengenai wajahnya.

Gadis itu mengerjapkan matanya ia melirik kearah jam dinding seketika ia langsung membulatkan matanya. Ia terlambat untuk sholat subuh, saat gadis itu akan bangun dari tidurnya sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya.

Dara menengok kebelakang sedetik kemudian gadis itu terkejut ia menutup mulutnya sendiri saat akan berteriak. Dara ingat sekarang ia sudah menjadi seorang istri, Dara langsung mengecek pakaian apakah masih sama dengan yang semalam?. Alhamdulillah masih sama pikirnya.

Dara perlahan dengan tangan gemetar mengangkat tangan kekar Ellard dari pinggangnya. Bagaimanapun ini kali pertamanya ia menyentuh secara sengaja seorang pria selain ayahnya. Jika ia tidak mengingat jika Ellard sekarang adalah suaminya mungkin Dara akan langsung berteriak dan menendang tubuh pria ini. Walaupun tenaganya tidak sebanding tapi setidaknya tindakan itu melegakan hatinya.

Pergerakan Dara ternyata membuat pria itu terusik dari tidurnya. Ellard membuka matanya perlahan, Dara yang melihat Ellard terbangun jantungnya langsung berdebar kencang, bagaimana jika pria ini marah pikirnya.

"Maaf." Ucap Dara pelan sambil menengok kebelakang melihat wajah pria itu apakah marah? tanyanya dalam hati.

Ellard tersenyum saat melihat wajah gadisnya tetap cantik walaupun Dara baru bangun dari tidurnya apalagi wajah Dara terkena sinar matahari membuatnya terlihat bercahaya, benar-benar hadiah terindah di pagi hari, pikirnya. Tidurnya kali ini benar-benar sangat nyaman ia bahkan semalam tidak mengkonsumsi obat tidur atau minuman alkohol sejenisnya. Tidur memeluk gadisnya sudah langsung membuat candu bagi Ellard.

"Mau kemana?." Tanya Ellard dengan suara serak khas bangun tidur. Dara yang mendengar suara pria itu seketika bulu kuduk gadis itu berdiri. Ia menggelengkan kepalanya saat pikiran negatif muncul dibenaknya, "Aku mau sholat waktu sholat subuh sudah terlewat." Ucap Dara menunduk.

Ellard mengangkat tangannya yang melingkar di pinggang gadis itu lalu meletakan kedua tangannya dibawah kepalanya melihat intens wajah Dara yang sedang bangun dan merapikan bajunya.

"K-kau tidak sholat?." Tanya Dara pelan ia tidak melihat mata Ellard saat bertanya pada pria itu.

"Tatap mataku saat berbicara padaku Al." Ujar Ellard.

Dara mendongak menatap mata Ellard, membuat pria itu tersenyum lagi. "Aku akan sholat, tapi setelah dirimu selesai. Aku belum siap menjadi imam karena aku juga baru belajar." Ucap Ellard.

Dara menganggukkan kepalanya mengerti, Ellard baru saja belajar sholat dan ia bisa memahami itu.

Dara berjalan kearah kamar mandi, tapi saat akan masuk ia berhenti dan menoleh menatap Ellard yang juga sedang melihat dirinya.

"I-tu e-em bagaimana dengan pakaianku?semua masih ada di tempat tinggalku." Tanya Dara canggung.

"Di lemari sudah ada pakaian milik mu Al." Jawab Ellard.

Dara beralih melihat kearah lemari kaca di samping tempat tidur. Ia mengerutkan keningnya binggung, bukankah itu lemari tempat minuman dan barang-barang koleksi pria itu, pikirnya.

Ellard mengikuti arah pandang gadis itu, ia mengerti apa yang dipikirkan Dara.

"Pakaiannya ada diruang itu." Ucap Ellard menunjuk ruangan lain dengan dagunya.

Dara mengikuti arah pandang lalu menganggukkan kepalanya kemudian berjalan kearah ruangan yang di tunjukkan pria itu.

Ceklek

Dara masuk kedalam walk-in closet saat masuk ia langsung membuka mulutnya terkejut. Ia melihat lemari kaca yang menyediakan baju muslimah di sana. Dara melangkah mendekat kearah lemari itu. Ia meringis saat melihat tiga buah lemari besar yang hanya terisi oleh baju, tas dan sepatu wanita.

Ia mengedarkan pandangannya dan langsung meneguk salivanya sendiri saat melihat banyaknya perhiasan di meja kaca.

Ini semua milik siapa?. Tanyanya dalam hati memungkin bukan? jika Ellard sering membawa wanita ke kamarnya, pikir Dara. Ia langsung menggelengkan kepalanya saat pikiran itu muncul di kepalanya.

Aku harus meminjam yang mana?,di mana pakaian milikku?. Batin Dara.

Ceklek.

Dara memutar tubuhnya kebelakang saat mendengar suara pintu terbuka.

"Kenapa lama sekali?." Tanya Ellard mendekat kearah istrinya.

"Em itu aku harus memakai yang mana?." Tanya Dara membuat Ellard mengerutkan keningnya.

"Terserah kau ini semua milikmu." Jawab Ellard.

"A-apa!!." Tanya Dara terkejut bahkan suaranya sedikit ia tinggikan.

"M-maaf." Ucap Dara menundukkan kepalanya.

"Kenapa?." Tanya Ellard.

"Tidak apa-apa. Tapi ini terlalu berlebihan pakaianku juga masih bisa di gunakan." Ucap Dara.

"Benarkah? tapi ini belum semua." Ucap Ellard.

"Hah?!!." Ucap Dara membuka mulutnya terkejut bahkan bulu kuduknya berdiri saat membayangkan masih ada tambahan baju juga aksesoris di ruangan ini terlebih itu semua adalah miliknya.

"Ya. Ken masih mengurus sisanya." Ucap Ellard.

"Ell tapi ini terlalu berlebihan. Aku juga tidak akan mengunakan semua ini." Ucap Dara pelan sambil menundukkan kepalanya dan meremas jari-jari tangannya.

"Terserah. Aku tidak suka penolakan,jika kau tidak suka maka buang saja." Ucap Ellard lalu melangkah keluar.

*****

Dara sudah sholat subuhnya,ia melepas atasan mukena yang dikenakannya. Rambutnya yang tidak ia kuncir langsung tergerai indah kebawah.

Ellard yang baru saja keluar dari walk in closet langsung diam mematung di ambang pintu.

Dara gadisnya terlihat seperti bidadari didepanya,rambut wavy hitam panjang milik gadis itu tergerai indah. Dan yang ia lihat sekarang gadisnya sedang menguncir rambutnya kebawah, yang membuatnya gagal fokus adalah leher jenjang milik Dara membuatnya menelan salivanya sendiri.

Saat Dara berdiri melipat mukenanya,ia berbalik lalu terkejut saat melihat Ellard didepan pintu melihat kearahnya. Bahkan mukena yang ada ditangannya ia jatuhkan, Ellard terlihat berbeda dimatanya pria itu memakai kaos hitam dan sarung juga mengenakan peci dikepalanya tangan pria itu memegang sajadah.

Beberapa detik mereka berdua saling bertatapan dari jarak jauh tapi Dara langsung memutuskan pandangannya dan mengambil jilbab instannya lalu mengenakannya dan berjalan menunduk kearah pintu keluar.

"Tunggu aku! jangan keluar dulu. Mengerti?!." Tanya Ellard memegang pergelangan tangan Dara saat gadis itu melewatinya.

Dara mengangguk menjawabnya membuat Ellard langsung melepaskan cekalan tangannya lalu melangkah untuk menunaikan ibadahnya.

Saat pria itu mengelar sajadahnya ia melihat sekilas kearah Dara,gadis itu masih diposisinya tadi. Ellard menggaruk rambutnya yang tidak gatal,

"Berapa kali sholat pagi?." Tanya Ellard ragu.

Dara menahan senyumnya saat melihat gelagat Ellard yang sedang menahan malu.

"Dua." Jawab Dara.

"Baiklah." Ucap Ellard mengangguk lalu memulai gerakan takbiratul ihram.

Sedangkan Dara dia berdiri melihat pergerakan Ellard saat sholat. Pria itu terlihat khusyu terkadang pria itu mengerutkan keningnya seperti mencoba mengingat sesuatu.

Saat melihat Ellard sholat entah kenapa membuat hati Dara menjadi nyaman,ada desiran di hatinya melihat Ellard bersungguh-sungguh ingin hijrah ke jalan Allah.

Alhamdulillah. Batin Dara semoga pria itu bisa tetap Istikomah, pikirnya.

*****

Selesai sholat subuh Ellard dan Dara turun kelantai bawah. Karena ini weekend sepertinya berdua saja dengan gadisnya adalah pilihan terbaik untuk Ellard.

Ellard mengandeng tangan Dara turun dari tangga, mereka tidak mengunakan lift dengan alasan Dara ingin mengunakan tangga saja padahal yang di inginkan gadis itu menghindari Ellard agar tidak selalu berdua saja dengannya tapi sepertinya pria ini tidak paham.

Ellard dan Dara berjalan kearah meja makan,di sana sudah ada Darren,paman dan bibinya juga dua kurcaci kecil pengganggu versi Ellard.

"Kak Aldara!!." Teriak Devi berlari kearah Ellard dan Dara. Dara langsung melepaskan tangannya dari tangan Ellard lalu merentangkan tangannya untuk memeluk Devi.

Ellard spontan menarik gadisnya membawanya kebelakang badan pria itu. Devi yang sudah sampai beberapa centi di depan Ellard langsung berhenti mendadak sampai membuat tubuh gadis kecil itu terhuyung kedepan.

"Kak Ell kau ini apa-apaan?." Ucap Devi kesal.

"Kau tidak boleh menyentuhnya!." Ucap Ellard mengeram.

Gadis kecil itu langsung menunduk takut, Dara yang melihat itu dari belakang punggung Ellard membuka suaranya.

"Ell-." Ucapan Dara terpotong oleh suara Ellard.

"Dan kau! jangan melepaskan tanganku tanpa seijin dari diriku!. Mengerti?!." Tanya Ellard.

Dara mengangguk pelan menjawabnya, sedangkan Lino yang melihat kejadian itu dari kursi meja makannya hanya merotasikan bola matanya malas.

"Sudah? sekarang Devi, Dara dan Ellard kemari kita sarapan bersama." Ucap Yunni istri Briand.

Devi berjalan lesu kearah meja makan, sedangkan Ellard pria itu mengandeng tangan Dara menariknya kearah meja makan.

Bersambung.....

When Allah said : "Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan."

(surat Hud ayat 112)

Hijrah itu tidak sulit tapi Istiqomah yang harus di pertahankan. Karena kita akan berhadapan dengan hawa nafsu yang tidak ada habisnya.

"Istiqomah itu berat, yang ringan namanya ya istirahat."

"Istikomah berat ya? jelas! karena jaminannya adalah surga."

Keep the spirit of prospective residents of heaven(^^)

Hehe.

1
Yulianti
uku suka kata2 nya..mengingatkan kita kembali...
Alyazia Yazuy
Luar biasa
My Name
kapan extra part-nya thot
Mita Ratna sari
kpn dilanjutin thor
Lilis Lestari
kok udah end.
Talitaa
bagua
Mita Ratna sari
kapan ini ada lanjutan lagi Thor
Asmi Khairani
Luar biasa
Lia
Bagus ,👍👍👍👍👍
NAZERA ZIAN
kutunggu extra partnya.
NAZERA ZIAN
tisu mana tisu manaaaa, ya ampuuunnn kenapa air mataku nggak mau berhenti...
NAZERA ZIAN
seharusnya jantungnya si tua bangka...
NAZERA ZIAN
kasihan banget, yh pantas kau salahin itu si tua Bangka Elard bukan Dara. huhuhu sedih bgt sih part ini...
NAZERA ZIAN
Ya ampun jadi begini ceritanya, jahat banget sih si tua Bangka itu, semoga cepat meringkuk didalam tanay...
NAZERA ZIAN
sambungan ceritanya masih abu abu...
NAZERA ZIAN
Alhamdulillah hirobbil alamin... akhirnya ceritanya dilanjutkan lgi setelah sekian lama hiatus.. soalnya ini salah satu cerita favorit ku. Terimakasih banyak thor../Kiss//Kiss/
Nur Hafni
y'allah makasih kak udah mau come back,,, i Miss YOU so..MUCH. pdahal aku tadinya Uda males mampir dimari. ntah knp aku iseng buka.
secret 🌪️
seru polll ceritanya kalian harus baca rugi kalo ga baca
allabout_AZ♥️
ditungguuuuuuuuuuu Extra Chapter nyaaaaaaa
Aden Boy
Wa'alaikumsalam...Alhamdulillah Author comeback, hampir sy putus asa krn menanti sekian lama tak ada kabar berita😍😍😍🤗
Husna: aku sudah putus asa thor ama cerita ini,setelah hampir 1 tahun aku nggak baca noveltoon, untung tadi lewat beranda ku lagi thor...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!