Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta anak kembar CEO lanjutan dari Novel yang berjudul dendam Sang Ceo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Kini dia semakin mahir mengerjakannya, bahkan laporan yang ditumpuk oleh Riki tinggal setengahnya lagi, dan memang terdapat beberapa data tidak cocok iya terus bersemangat mencocokkannya.
Mey-Mey melihat Farel begitu sibuk dan serius dengan pekerjaannya, namun jika iya tidak memberitahunya pasti nanti akan menjadi masalah besar
" Tuan " ucap Mey-mey
" Em.. " jawabnya
" Ada data yang tidak cocok, namun itu terjadi ditahun kemarin, tepatnya di bulan Desember " ucapnya
" Berapa banyak " tanya Farel menghentikan penggunaan
" Semua data tidak cocok Tuan " ucapnya
" Kirim lewat email saya " ucap Farel
" Baik Tua " ucap Mey-mey segera mengirimkan email data-data laporanya
" Sudah masuk Tuan "
" Ok " ucap Farel segera memeriksa laporan nya
Kini Farel heran kenapa semua data bisa tidak cocok dengan data yang Sang ayah terima di pusat
" Menurutmu siapa pelakunya " ucapnya terlihat bingung
" Tuan saya belum bisa menentukan, sebelum saya yakin " ucap Mey-mey
" Kamu benar juga " ucapnya bingung lalu segera memangil Riki keruangannya
Tut.... Tut... Tut.... Tut...
" Halo Tuan " ucapnya
" Keruangan saya sekarang juga " ucapnya dengan ketus
" Baik Tuan " ucapnya langsung segera menuju ruangan sang Majikan
Tok.. Tok... Tok... Tok...
" Masuk "
Ceklek,,
" Tuan " ucapnya terpotong
" Duduk " ucap Farel
" Jelaskan pada Riji " ucap Farel pada Mey-mey
" Jadi begini Pa Riki, pada bulan Desember data sudah tak sesuai dengan apa yang dilaporkan kepusat, Disini terlihat jika pendapatan kita menurun sedangkan pengeluaran menurun, tapi nyatanya pemasukan itu meningkat dan pengeluaran menurun namun selisih ini tidak bisa kita simpulkan siapa yang memakainya karena disini cukup rapi dalam memanipulasi datanya" Jelaskan Mey-mey
" Tuan, bukanya pa Daniel menjabat disini baru dari bulan November tahun lalu " ucapnya
" Aku juga berpikir begitu namun kita tak bisa sembarang menuduh " ucap Farel
" Tapi jika Danu korupsi sampai rapi begini... pendapatku ini bukan hanya satu orang Tuan " ucap Mey-mey
" Maksud kamu.. Dia punya komplotan " ucap Farel berpikir
" Aku juga curiga begitu Tuan " ucapnya Riki
" Kalian benar lalu siapa Yang berkerja sama dengan Nya, terus kenapa Dia orang baru tapi sudah bisa melakukan itu " ucap Farel
" Bisa jadi komplotannya itu memang kerabat dekat Dia Tua " ucap Mey-mey
" Sekarang Kamu Fokus mencari data-data yang selisih.. biar ini jadi urusanku " ucap Farel pada Mey-mey
" Baik Tuan " jawabnya
" Riki, coba kamu selidiki siapa saja orang yang dekat dengan Daniel kalau perlu siapa saja kerabat Daniel disini " ucapnya mulai curiga
" Baik Tuan " ucap Riki
" Panggilkan Daniel kesini, saya mau bicara " ucapnya dengan terseyum jahat
" Tuan, anda mau apa, jangan terburu-buru memberi tahu dia tentang selisih data tersebut " ucap Riki
" Tidak aku hanya ingin mendekatinya " ucapnya
" Maksud tuan " ucap Riki
" Jadi begini ada pepatah mengatakan Jika kita mau mencari tahu kelemahan musuh kita harus mendekatinya " ucap Farel
" Betul juga Tuan, kalau begitu saya akan memangil kan dulu Danie untuk anda " ucapnya melangkah pergi dari ruangan tersebut
Mey-Mey melihat Farel, iya senang karena punya sang majikan yang cerdik dan baik seperti Farel
Tok.. Tok... Tok... Tok...
" Masuk "
Ceklek,,
" Tuan memangil saya " ucapnya Daniel dengan wajah gugup
" Sini Duduk " ucap Farel
" Baik Tuan " ucap melangkah menghampiri sang majikan
" Melinda.. bisakah Kau keluar dari Ruangan ku dan bawa semua laporan itu " Titahnya Far
" Baik Tuan " ucap Melinda membawa kardus berisi laporan itu
" Biar saya bantu " ucap Danie mulai mendekati Mey-mey
" Tidak perlu pa " Tolak Mey-mey
" Pa Daniel " panggil Farel
" Iya Tuan " jawabnya
" Biarkan Melinda menyelesaikan tugasnya, Tidak usah di bantu.. " ucapnya sopan
" Tai Tuan Kasian Melinda " ucap Daniel
" Anda cukup duduk disini bersama saya " ucap Farel mulai jengkel dengan sikap Daniel
" Baik Tuan kalau begitu " Daniel langsung duduk didepan kursi Farel
" Apa kabar Pa Danie " ucapnya Farel sambil tersenyum
" Baik Tuan, anda sama Tuan Leo baik dan ramah pada karyawan nya " Puji Daniel sambil tersenyum
" Sejak kapan anda tahu tentang Ayah saya " ucap Farel sambil tersenyum
" Yang aku tau, Tuan Leo kan terkenal jadi saya tau " jawabnya bohong
" Apakah anda mau kopi atau teh " tawarkan Farel
" Tidak usah Tuan " tolaknya
" Tidak apa-apa jangan sungkan, masa tamu saya ga suguhkan " ucap Farel dengan terseyum jahat
" Kalau begitu gimana tuan saja " jawabnya
" Sebentar saya pesankan dulu " ucapnya
Tut.... Tut... Tut.... Tut...
" Halo Tuan " ucapnya
" Pesankan saya Kopi hitam dua " ucapnya Sambil terseyum
" Baik Tuan " ucapnya
Riki pun sekarang sedang membuatkan minuman yang dipesan oleh sang majikan, ketika iya selesai iya langsung mengantarkannya
Tok.. Tok... Tok... Tok...
" Masuk "
Ceklek,,
" Tuan ini kopi yang Kau minta " ucapnya
" Sini.. " ucap nya
Riki pun meletakan kopinya di meja dihadapan mereka. lalu ia pamit menyelesaikan pekerjaannya
Semetara sekarang Riki pergi keruangan Daniel dan mencari barang-barang yang mencurigakan diruangan tersebut.
.
...****************...
.
Iya pun mencoba menempelkan sesuatu pada beberapa titik. untungnya semua sudah selesai Yayu pun datang keruangan Daniel.
Ceklek,,
" Pa Riki ngapain Anda disini " ucapnya heran
" Mampus aku ketahuan.. harus bohong apa lagi " Batin Riki
" Aku disuruh Tuan Farel memangil pa Daniel namun tidak ada.. apakah kamu tahu dimana Pa Daniel " ucapnya mencoba menghilangkan rasa gugupnya
" Bukanya Pa Daniel sekarang ada diruangan Tuan Farel " jawabnya
" Masih disana, kirain saya sudah keluar soalnya tadi Tuan Farel mencari iya kembali " ucap Bohongnya meyakinkan Yayu
" Oh begitu ya... eh tapi tunggu apa Tuan Farel itu masih jomblo " tanya Yayu penasaran
" Untung Dia tidak curiga Sebaiknya aku bawa di keluar ruangan ini takut keburu ada Pa Daniel " batin Riki
" Kita ngobrol di kantin yu, biar aku beri informasi untukmu " ucapnya membawa Yayu ke kantin
Sesampainya disana Riki memesan minuman untuknya dan Yayu
" Jadi apa pertanyaan mu tadi " ucap Riki mengalihkan pikiran Yayu
" Apa hubungan Tuan Farel dengan Melinda si karyawan baru yang so cantik " ucap Yayu
" Tuan Farel dan Melinda tak ada hubungan " jawabnya
" Masa " ucapnya dengan wajah kesal
" Lagian Tuan Farel itu suka marah-marah sama Melinda, dan iya juga terlihat membencinya " ucapnya bohong
" Serius kamu, jadi aku punya kesempatan untuk merebut hatinya Tuan Farel " ucap Yayu senang
" Ya kalau kamu suka dekati saja dia " Riki dengan terseyum jahat
" Bagaimana caranya, diakan dingin dan cuek " ucap Yayu
" Ya usaha dong biar Tuan Farel meyukaimu " ucapnya
" Kamu benar juga " ucap Yayu tambah senang
" Apa makanan kesukaan Tuan Farel " tanyanya
" Kamu masak aja rendang, rendang itu salah satu kesukaan beliau.. tapi kamu harus memasukinya sendiri, jangan membeli " ucapnya Riki mengerjai Yayu
" Kenapa, Toh Tuan Farel juga ga akan curiga jika aku yang beli atau masak " ucapnya tampak berpikir
" Aku kasih tau ya kata orang Jika kita membuatkan seseorang makanan dengan tangan kita maka hasilnya akan jauh lebih bermakna, siapa tau dari mulut turun ke hati " ucap Riki
" Kamu memang yang paling mengerti, tapi aku heran kenapa Kamu masih Jomblo " cibir Yayu
" Kamu dibantuin malah meledek " ucapnya Riki kesal
" Maaf-maaf hanya bercanda " ucap Yayu tertawa
" Aku permisi ya, mau melanjutkan pekerjaannya ku dahulu " ucap Riki
" Oh begitu.. ok deh pa Riki.. thank ya " ucap Yayu
" Sama-sama " jawabnya
Iya pun segera menuju ruangannya untuk mengecek Cctv dan alat penyadap suara agar hasilnya maksimal.
.
...****************...
.
Sementara di ruangan Farel, Daniel tampak gugup dan ketakutan.
" Apa Pa Daniel sudah lama tinggal disini " tanya Farel
" Saya.. em.. bukan orang sini, saya hanya merantau " ucapnya dengan gugup
" Berapa lama Kau tinggal dikota ini " Tanya kembali
" Baru sepuluh tahun " ucapnya Bohongnya
" Itu bukan baru dong pa Daniel tapi sudah lumayan lama " ucapnya sambil tersenyum
" Ya seperti itulah Tuan " Ucapnya dengan senyum yang dipaksakan
" Lain kali Kita bisa jalan-jalan bersama, aku kurang hapal dengan tempat ini " ucap Farel
" Boleh Tuan " jawabnya sambil tersenyum senang
" Aku kira Dia akan mencurigai ku ternyata tidak, ternyata tidak sepintar yang saya kira " batin Daniel
" Sudah waktunya makan siang, kita makan siang bersama " ajak Farel
" Tidak Tuan terima kasih mungkin lain waktu " Tolaknya sopan
" Baik lah, tapi benar ya lain waktu kita makan bersama " ucap Farel sambil tersenyum
" Baik Tuan, kalau begitu saya permisi " ucap Daniel segera meninggalkan Ruangan ya
.
.
.
.
.
Bersambung....
So... Ikuti terus kisahnya...
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan Dukung Aku dengan cara
Like....Komen..... dan Vote ......
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua....
Karena Doa yang baik akan kembali kepada orang memberi Doa.... 😁😁😁
gak bermutu banget
ada 2 org dokter
yg satu sakit, eeh malah manggil dokter dr luar
wkwkwkkkk