Raffi & Syila💙
Kisah cinta rumit yang di jalani dua orang remaja SMA.
Awal nya kisah mereka hanya di landasi oeh perjodohan dari orang tua mereka.
Namun siapa sangka karena perjodohan tersebut, timbul rasa cinta di hati ke dua nya.
Namun sikap dingin dan cuek Rafi mampu menutupi Rasa cinta nya kepada Syila.
bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Apa saja halangan dan ritangan yang di hadapi dalam mempertahankan hubungan mereka?
dan bagaimana Akhir dari kisah cinta mereka?
silahkan baca:👇
🄺🄴🅃🄾🅂 🄳🄸🄽🄶🄸🄽 🅅🅂 🄶🄰🄳🄸🅂 🄼🄰🄽🄹🄰
pemanis cerita ada di part 44 (possessive rich man 7) yah...
*Semoga kalian suka yaa...
kalau ada salah koment nya jangan pedes pedes yah😅
babay😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fithry fifhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 21
(Datang nya sosok baru)
Suara petrikan gitar terdengar indah di sore yang sunyi ini. terlihat seorang gadis dengan rambut tergerai yang tengah terduduk di sopa putih di balkon kamarnya. dengan tangan yang memegang gitar coklat nya.
treng... treng... treng......
*****
#Mungkin-Melly_goeslaw
#Cover-Syila_anastasya_zahra
Mungkin
Mungkin ku mau bercinta dengan kamu
kendati kata kata mu selalu
menusuk jantung melukai ku
Mungkin ku mau memaafkan mu kembali
Demi cinta yang ada di hati ku
Meloloskan mu dari kata pisah
Mungkin sang fajar dan sayap sayap burung patah
Menyaksikan kita berseteru
S'lalu tak pernah damai
Mungkin cinta ku terlalu kuat dan menutupi
Jiwa yang dendam akan keras mu
Sehingga kita bersama.....
mungkin...
Mungkin ku mau memaafkan mu kembali
Demi cinta yang ada di hati ku
Meloloskan mu dari kata pisah
Mungkin sang fajar dan sayap sayap burung patah
Menyaksikan kita berseteru
S'lalu tak pernah damai
Mungkin cinta ku terlalu kuat dan menutupi
Jiwa yang dendam akan keras mu
Sehingga kita bersama...
mungkin...
*****
Petrikan gitar itu terhenti seiring dengan suara lembut itu. gadis ini meletakkan gitar nya di samping tubuhnya. sedangkan tubuhnya sendiri malah merosot ke bawah sehingga ia kini terduduk di karpet. gadis ini memeluk lututnya dan menenggelamkan wajah nya di lekukan lutut nya tersebut. dalam sekejap isakan tangis memilukan mulai terdengar.
Lagi lagi gadis cantik ini menangis. meratapi nasib cinta nya yang tak sejalan dengan pikiran nya.
Gadis ini rapuh
Sedangkan di lain tempat, terlihat pria tampan yang menggenggam sebuah map bersampul biru itu dengan perasaan marah.
'prak'
pria itu melempar kan map tersebut kelantai dengan kasar, ia menyentuh kepalanya dengan kedua tangannya, lalu mengacak ngacak nya prustasi.
"Semua nya hancur!"
"Maapin gue!"
Pria ini mengambil sebuah poto yang sudah sedikit usang di samping tubuhnya. terlihat seorang gadis cantik dengan rambut pirang yang di kepang. gadis itu tersenyum sangat ceria dengan tubuh yang masih di baluti seragam sekolah dan ransel yang masih di punggungnya. pria ini meraba poto tersebut dengan rasa bersalah yang begitu amat sangat dalam.
"Gue cinta lo!" lirih nya pelan.
*****
2 minggu kemudian
sudah 2 minggu hubungan Syila dan Rafi berakhir. benar saja, Mereka bersikap seperti tidak saling mengenal.
Syila...
gadis cantik ini sudah pasrah dan ikhlas. ia membiarkan pria yang begitu ia cintai berbahagia dengan cinta pertama nya. biarlah mereka bersenang senang dan soal rasa sakit biar dirinya yang merasa kan.
Bahkan setelah kejadian kembali nya Rafi yang bersama Pahra menjadi trending topik di high school. bagaimana tidak Rafi adalah pentolan nya sekolah dan most wanted paling utama dan paling di takuti di high school.
dan tentu saja para siswa berpikir ia dan Rafi putus. walaupun itu memang benar ada nya. dan tentu saja hal itu menjadi perbincangan hangat di high school. dan karna hal itu pula banyak sekali siswa laki laki yang mulai mendekati nya, entah itu para siswa high school atau siswa sekolah sebelah, termasuk pria tampan berjaket biru yang kini terduduk manis di motor ninja merah nya.
"Mau pulang bareng?"
Tanya pria itu.
yap...
memang sekitar 10 menit yang lalu sekolah sudah di bubarkan. dan Syila, gadis cantik itu tengah berdiri di gerbang sekolah. tadinya sih ia menunggu kakaknya Ari yang katanya akan menjemput nya. tapi sedari tadi kakaknya tidak nongol juga. maklum lah mereka kan beda sekolah.
Syila gadis ini terdiam tampak menimbang nimbang tawaran pria ini.
"Ck... sok sok an mikir... ke punya otak aja!" celetuk pria itu yang langsung mendapatkan tinjuan pelan di bahu nya dari gadis cantik ini.
"Enak aja, kaka kali yang ga punya otak!"
"Iya lo benar, gue emang ga punya otak, gue cuma punya nya hati yg tulus mencintai lo apa adanya!" ucap pria ini dengan wajah serius yang di buat buat.
"Ngebucin terooss!"
"Hahahahahaha."
"Ketawa lagi!" ucap Syila cemberut saat melihat tawa pria itu
"Ngakak anjirr!" ucap pria ini yang masih diringi tawanya.
"Sekalian pake nasi biar kenyang!" ketus Syila.
"Ya elah... sensian amat mba, pms ya?" ucap pria ini yang sudah meredakan tawa nya.
"Tau ah, jadi nganterin aku ngga?"
"Jadi lah, bentar." ucap pria ini lalu melepaskan jaketnya nya dan di sampirkan di pinggang Syila,
"Makasih!"
"Hmm!"
Dehem Pria itu. dan langsung saja Syila menaiki motor besar pria itu dan kemudian tangan nya pun memeluk pinggang pria itu. seusai ia memakai helm yang di berikan pria itu.
"Kenapa ga jalan?" Tanya Syila saat pria itu masih diam tidak menjalankan motor nya
"Nanti kalau dah sampe rumah lu bayar, ya!"
"Hah?"
.
"Bayar Syila! lu pikir motor gue ga pake bensin apa?"
Ucap pria itu santai yang membuat Syila spontan melepaskan pelukan di pinggang pria itu.
"Tau ah dasar nyebelin!" ucap Syila dengan bersidakap dada dan wajahnya yang di tekuk. membuat pria itu terkekeh geli.
Tangan pria itu terangkat menyentuh kedua tangan gadis itu dan menarik nya agar kembali memeluk pinggang nya.
"Ga usah di tekuk gitu mukanya. nambah imut tau ngga? nanti gue tambah cinta? kan gawat...."
Ucap pria itu santai yang membuat Syila tersenyum simpul dan kemudian ia pun menempel kan sebelah pipi nya di punggung pria itu, setidaknya pria ini selalu memberikan kebahagiaan di 2 minggu terakhir ini dengan tingkah konyol nya.
"Makasih ka Ervin!" lirih gadis ini.
Dan langsung saja pria yg bernama lengkap 'Ervin Arfiansah berliando' itu menjalan kan motor nya meninggal kan pekarangan sekolah elit itu yang sudah sepi.
Namun tidak sadar kah ada dua orang berbeda jenis yang berada di dalam mobil memperhatikan kedua manusia itu dengan intens.
"Kamu ko natap mereka kaya gitu banget sih? kaya yang ga suka?"
"Bukan urusan lo!"
*****
"Makasih, ka!" ucap Syila sembari memberikan helm pada Ervin saat motor pria itu sudah berada di depan rumahnya.
Ervin mengambil helm yg disodorkan gadis itu dan di taruh di depan nya (ngerti kan)
"btw di rumah lu ada siapa?" Tanya Ervin.
"Kaya nya sih ga ada siapa siapa. mamah sama papah aku lagi ke luar kota kalau ka Ari pasti belum pulang. tapi ga tau deh si bibi."
Ucap Syila membuat pria itu hanya mengangguk mengerti
"Mumpung sepi, ***** yok di kamar lo!"
'Pletak'
"Sakit ogeb!" ringis Ervin dengan tangan yang mengelus ngelus jidat nya yang di jitak gadis itu dengan biadab.
'Sadisz si Syila'
"Kalau ngomong tu di jaga ya, dasar mesum!"
"Ga mesum ga normal sayang!"
"Bodo amat!" ketus Syila dengan bersidakap dada.
Ervin, pria tampan ini hanya terkekeh melihat wajah gadis itu.
"Iya iya sory... cuman becanda kali, ga usah ngambek gitu dong!" ucap Ervin lembut.
Syila menatap Ervin dan kemudian menurun kan kedua tangannya yang tadi bersidakap dada.
"Jangan kaya gitu, aku ga suka!"
Ervin tersenyum kecil dan kemudian menyentuh pipi Syila.
"maap ya sayang! janji ga di ulangi lagi,. tapi kalo khilaf, gue janji lagi, ya?"
Ucap Ervin dengan terkekeh di kalimat terakhir yang membuat ia lagi lagi mendapat kan tinjuan pelan di bahu nya,
'Syila ninju nya pelan amat kaya di gigit semut'
'SAYANG'
yap... kata kata itu sering kali di ucapkan kepada Syila. entahlah gadis itu juga tidak tau dan ia juga tidak ingin ambil pusing. biarlah terserah pria itu. toh, ia juga tidak masalah. lagian ia tidak ada hubungan apa apa dengan Ervin. ia hanya menganggap Ervin seperti kakaknya sendiri layaknya seperti kakaknya, Ari.
"Yaudah kalau gitu gue pulang, ya!"
"Ga mampir dulu?"
Ervin melihat jam tangan mahal nya sekilas dan kemudian menatap Syila, "ngga deh, udah hampir sore!"
"Oh yaudah...."
"Gue pulang, ya!" ucap Ervin dan kemudian memakai helm nya.
"Hat hati ya, ka!"
"Iya NDUT"
Syila mengerenyit heran dengan ucapan Ervin
"apaan 'NDUT'?"
Ervin pria itu tersenyum kecil dan kemudian berkata, "gendut!"
1
.
.
.
2
.
.
.
3
.
.
.
.
"KA ERVIIINNNNN!"
.
"KABOOORR...." teriak Ervin yang langsung menjalankan motor nya dengan cepat saat menyadari kalau gadis itu akan ngamuk.
"Anak siapa sih tu orang? ngeselin banget!" gumam Syila pelan.
*****
'Plak'
"Anak kurang ajar!" ucap seorang Pria baruh baya ini dengan wajah merah padam, pertanda ia sangat marah.
Sedangkan seorang pria tampan yang kiranya baru berusia 17 tahun ini hanya menyentuh pipi nya yang terasa nyeri ini. tentu saja tamparan pria paruh baya itu sangat keras, yang tak lain adalah papah nya sendiri.
"Kamu mau jadi apa Rafi? apa kamu tidak menganggap kami sebagai orangtua kamu? kenapa kamu mengambil keputusan itu secara sendiri? tidak membicarakan terlebih dahulu kepada mamah dan papah?"
"Itu udah keputusan Rafi, pah!" ucap pria tampan ini dengan menunduk. ia tidak berani melihat wajah papahnya yang terlihat sangat marah itu.
"Keputusan kamu bilang? cih... keputusan macam apa itu? tidak berguna!" decih pria paruh baya ini, sanjaya, ayah dari Rafi Sanjaya.
Rafi mendongak dan menatap sanjaya.
"itu udah keputusan Rafi, pah. jadi papah ga usah ikut campur!"
"RAFI!" bentak sanjaya dengan tangan yang sudah siap melayang kan kembali tamparan ke wajah putra tunggal nya ini. namun sayang, tangan nya di cekal oleh Lia, istrinya.
"Pah... udah pah... kasihan Rafi! kita bisa selesain baik baik." Ucap Lia yang membuat sanjaya menghembuskan napasnya pelan.
"Sekarang papah tanya sama kamu, apa alasan kamu mutusin Syila dan lebih memilih gadis itu?"
yap...
kedua orang tua Rafi baru mengetahui kalau hubungan putranya dengan anak gadis rekan bisnisnya itu telah kandas.
di tambah lagi dengan kedatangan gadis bernama Pahra itu tadi kerumah nya, dan mengaku sebagai kekasih dari putra nya ini.
"Ngga ada!" jawab Rafi singkat.
"Ngga ada kamu bilang? lalu kenapa kamu lebih memilih gadis itu? apa kurangnya Syila, Rafi? dia cantik, baik, pintar, dan sopan! apalagi papah sama mamah udah kenal sama keluarga nya. dia dari keluarga baik baik, beda sekali dengan gadis tadi yang tidak ada sopan santun nya!"
Ucap sanjaya penuh penekanan.
sedangkan Rafi, pria ini hanya diam seakan menyetujui perkataan papah nya itu. karena ia tahu bagaimana sikap gadis yang kini bernotaben sebagai kekasih nya. walaupun saat gadis itu datang dia tidak berada di rumah, tapi ia hafal sekali dengan sikap gadis itu, kekasihnya Sekarang. lebih tepatnya SEMENTARA.
"Rupanya lo mau main main sama gue Pahra, dasar gadis sialan!" bathin Rafi tersenyum miring.
*****
BRAKKK
Rafi membanting pintu kamar nya dengan keras saat kata papahnya nya tadi terngiang ngiang di kepala nya
*****
Flashback on...
"Kalau sampai hubungan kamu sama Syila ga bisa di perbaiki, nama kamu akan papah coret dari daptar keluarga!"
"Dan buat hukuman nya semua pasilitas kamu papa sita! kamu ga boleh pake mobil sport yang papah belikan bulan kemarin, kamu juga ga boleh pake mersy, sedan, toyota agya, miny cover dan lexus!"
Ucap sanjaya yang membuat Rafi membulatkan matanya.
"Terus kalau semua pasilitas dan mobil rafi di sita, Rafi ke sekolah pake apa?"
"Pake motor matic yang biasa di pake pak joko!"
"HAH?"
Flashback off....
*****
"Gila si papah! ya kali gue ke sekolah pake motor matic yang biasa di pake pak joko!"
[pak joko (tukang kebun rumah Rafi)]
"Duh bisa di ketawain anak anak gue!"
"Ck... awas lu Pahra!"
*****
Ke esokan harinya...
Rafi..
pria itu berangkat sekolah tidak benar benar memakai motor matic yang biasa di pakai pak joko. melainkan ia berangkat dengan meminta jemput oleh salah satu teman nya, putra. dan untung saja teman nya itu bersedia.
Rafi dan putra keluar dari mobil sedan milik putra dan langsung saja mereka di sambut geng nya yang sedang nongkrong di parkiran.
"Weh Rafi sama putra."
"Tumben ga pake mobil sendiri, Fi?"
"Iya nih biasanya juga pake mobil sendiri."
"Lagi males nyetir kali ya?"
"Oh apa jangan jangan si bos Rafi sakit? makanya minta jemput si putra."
"Iya nih, Fi. kenapa ga pake mobil?"
"Mungkin dia lelah!"
"WOY BACOT LO SEMUA!"
"Ye kita nanya nya Rafi, napa lo yang sewot?"
"Tau nih ikut ikutan aja."
"Kesian si bos... ke wartawan aja lo semua."
"BERISIK ANJIRR!"
"Iya nih diam ngapa?"
"Emang kenap Fi, jawab elah?"
"Bokap nya si Rafi bangkrut!"
"HAH?"
Rafi menatap tajam putra, yang menjawab pertanyaan teman teman nya dengan seperti itu. sedangkan putra, pria itu hanya tercengir gaje (gak jelas).
"Seriusan, Fi? bokap lo bangkrut?"
"Gila... holang kaya sekarang jadi miskin dong!"
"Kasian amat idup lu bos!"
"Yah ga ada yang bayarin lagi dong di kantin!"
"Yang sabar ya, ***! ini ujian...."
"Gue ikut sedih bos."
"Prihatin gue."
"DIAMMM!"
semua pria tampan dengan mulut ember nya itu terdiam saat bentakan Rafi yang terdengar menakutkan.
"Maap bos!" ucap mereka dengan tercengir.
"Tapi emang bener bokap lo bangkrut fi?" Tanya Abun yang mewakili semua teman teman nya.
"Ngga!"
"Lah tadi kata putra?" Kali ini Kenath yang berucap.
"Putra di dengerin!" ucap Rafi dingin
dan kemudian berlalu meninggalkan semua teman teman nya. namun, ia sempat memberikan tatapan membunuh kepada putra, teman biadab nya itu.
[Untung teman, kalau ngga dah Rafi lempar dari lantai 50]
"Anjirr... dan lo putra bikin takut aja!"
"Tau nih."
"Ye masih bisa jajan di kantin."
"Makan aja yang lo pikirin!"
"Biarin lah, gue gue juga!"
"Masa bodo!"
Sedangkan putra, pria itu hanya menatap datar semua teman teman nya yang berjumlah 11 orangan ini.
"Ko gue punya teman teman gesrek semua ya?" bathin putra heran.
*****
POV Syila...
Syila....
gadis cantik ini berjalan di koridor dengan di temani ervin. ya, pria itu akan mengantar kan nya ke kelas. walaupun ia sudah menolak nya, tapi ya... namanya juga Ervin. pria itu sangat pemaksa, dan yang membuat ia tidak suka adalah sindiran sindiran yang di lontarkan para siswi perempuan untuk dirinya. apalagi sekarang dengan posisi Ervin yang merangkul pundak nya,.
"ANJIRRR KO GUE PANAS YA?"
"DUH UDAH DAPAT COGAN LAGI?"
"BARU KEMARIN PUTUS DARI BERLIAN EH SEKARANG UDAH DAPAT PERMATA!"
"TAU NIH PAKE PELET APAAN SIH TU CEWEK?"
"SOK KECAKEPAN!"
"HERAN GUE DAPET NYA ORANG KAYA MULU!"
"TARGET NYA MOST WANTED SEMUA!"
"IH... KA SYILA SAMA KA ERVIN COCOK DEH!"
"IH... COCOK KAN JUGA SAMA KA RAFI LAH!"
"SAMA KA ERVIN!"
"SAMA KA RAFI!"
"BACOT LO ADEK KELAS, ERVIN SAMA RAFI ITU COCOKAN NYA SAMA GUE!"
"KAKA KELAS HALU!"
"HAHAHA KESIAN AMAT LU, NGAREP YA KA?"
"ADEK KELAS KURANG NGAJAR!"
"PUTUS DARI KAPTEN BASKET, SAMA KETUA PUTSAL PUN JADI!"
"BIARIN AJA SIH. SYILA KAN CANTIK, MAKANYA BANYAK YANG SUKA!"
"TAU NIH DASAR BURIQ, SIRIK AJA!"
"WAKIL KETOS COCOK NYA SAMA KETOS!"
"KAGA LAH TU WAKIL KETOS COCOKNYA SAMA GUE!"
"BERISIKKKK!"
itulah sekiranya sindiran sindiran yang membuat telinga gadis ini terasa ingin pecah.
.
astaga dia yang ngejalanin, kenapa mereka yang pada ribut dan heboh ya?
'Dasar siswa jaman now'
"Udah ih ka lepasin!" ucap Syila yang berusaha melepaskan tangan Ervin di pundak nya. namun nihil, tidak bisa.
"Udah sih biarin aja!" ucap Ervin santai
"Tapi ga enak, di sindir sindir kan sama mereka!"
"Ga usah di dengerin!"
"Ya, tapi kan kedengeran!"
"Makanya di tutup nih kuping lo!" ucap Ervin dengan menutupi kedua telinga Syila.
Syila menepis tangan Ervin dengan kesal.
"is apaan deh!"
"Yaudah makanya diam, ga usah cerewet!"
Ucap Ervin yang membuat gadis ini terdiam, sekarang Syila pasrah.
Syila...
gadis ini spontan menghentikan langkah nya saat melihat seseorang berjalan arah mereka. gadis ini menundukkan kepala nya, tidak berani melihat wajah tampan itu. jujur saja ia masih menyimpan perasaan kepada pria yang pernah menjadi kekasih nya itu.
"Rafi?" gumam Ervin saat melihat pria blasteran dengan wajah datar nya yang berjalan ke arah mereka.
Ervin tersenyum miring saat lampu di atas kepala nya menyala. ia menurun kan tangan nya yang merangkul pundak Syila, sehingga ia kini beralih merengkuh pinggang gadis itu. membuat sang empu menatap nya. namun Ervin, pria itu seakan tidak peduli dengan tatapan gadis itu.
sedangkan pria tampan berwajah datar itu mengepalkan kedua tangan nya dengan rahang kokoh nya yang mengeras. saat melihat aksi pria yang bernotaben ketua futsal itu, entah kenapa hatinya sekarang jadi panas.
'OH HELP PLEASE, Rafi butuh air'
[berani sekali pria itu merengkuh pinggang kekasih nya, eh ralat, mantan kekasihnya, maksudnya 😊😅]
Syila gadis ini kembali menunduk, saat mereka berpapasan. sedangkan Ervin ia tersenyum remeh kepada Rafi, yang membuat Rafi ingin sekali menonjok wajah so ganteng milik pria bernama Ervin itu.
Namun apalah dayanya sekarang. ia bukan siapa siapa nya Syila, gadis itu bukan milik nya lagi. namun, lihat saja nanti, ia pastikan gadis itu akan kembali kepelukan nya. setelah ia mengurus gadis cantik yang kini mulai bergelayut manja di tangannya.
"LEPASIN GUE PAHRA!"
"Is ko kamu jadi kasar gini sih, kamu marah ya sama aku?" Tanya gadis ini pahra
"Ngga!"
"Kamu kenapa tadi ga jemput aku? aku nungguin tau?" Ucap pahra dengan nada manja nya.
Sedangkan Rafi pria ini hanya berdecih jijik dengan sikap gadis ini.
"Emang gue supir lo apa? yang nganter jemput lo?" Tanya Rafi dingin.
"Ya tapi kan aku pacar kamu!"
Ucap gadis ini dengan mengerucutkan bibir nya, so imut. yang membuat Rafi membuang muka nya. muak melihat tingkah gadis ini.
Dan dengan kasar Rafi pun melepaskan tangan gadis itu yang bergelayut manja di tangannya. dan setelah itu pun ia berlalu pergi meninggalkan gadis itu yang menatapnya kesal dengan kakinya yang di hentak hentakan ke lantai.
"Lihat aja nanti Raf, kamu akan menjadi milik aku seutuhnya nya. jangan panggil aku pahra kalau aku ga bisa dapatin kamu!" batin pahra tersenyum miring.
*******************************************