NovelToon NovelToon
Musuhku... Dia Pacarku

Musuhku... Dia Pacarku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞

Samuel Kelt adalah pria tampan, kaya, dan playboy. Ia adalah putra pemilik kampus ternama. Walaupun memiliki sikap seperti itu, ia tetap menjadi pria terpopuler di kampus Universitas Indonesia. Setiap wanita selalu mengejarnya disana.

Clara Aldrey adalah wanita kaya yang sangat cantik. Ia putri tunggal dari pemilik perusahaan Sungai Budi, namun kekayaan dan kecantikannya ia tutupi dengan cara berdandan seculun mungkin di kampusnya agar tidak diganggu pria pria playboy di Universitas Indonesia tersebut.

Namun siapa sangka sikap acuh tak acuhnya membuat Samuel Kelt sangat penasaran, ia adalah wanita satu satunya yang tak mau mengejarnya bahkan selalu menghindarinya. Setiap hari, Samuel selalu mengganggu Clara di kampus dan membuat wanita itu tak nyaman.

Suatu hari di acara pertemuan keluarga, keduanya dipertemukan sebagai pasangan yang sudah dijodohkan. Namun hanya Clara yang mengenali pria itu sedangkan Samuel tak mengenalinya karena penampilannya yang berbeda.

Akankah keduanya menjadi jodoh???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Samuel Bernyanyi

Dokter Antonio sudah selesai memeriksa kesehatan Samuel.

"Aku akan kembali ke kampus." ujar Samuel.

"Berhentilah minum Sam." ujar dokter Antonio.

"Aku tidak janji." jawab Samuel datar.

"Kembalilah ke rumah, jangan terus berkeliaran Sam." pinta Darsa.

"Aku akan kembali jika sudah selesai." jawabnya lagi seraya meninggalkan rumah sakit.

Darsa menggeleng. "Apa Samuel baik baik saja Anton?" tanyanya saat sudah tak ada Samuel.

"Aku sudah mengatakannya padamu, putramu sudah melewati masa kritisnya. Kau terlalu khawatir sobat." jawab dokter Antonio.

"Aku harus menjaga dua orang sekaligus, kau tahu itu."

"Mau sampai kapan kau merahasiakannya, Samuel sudah cukup dewasa untuk mengetahui semuanya. Ia juga semakin menjauhimu karena kesalahpahaman."

"Entahlah, aku sama sekali belum siap. Samuel sekarang tak mau memanggilku papa, ia menganggapku orang lain." ujar Darsa sedih.

"Itu karena kebodohanmu Darsa, kau belum siap mengatakan semua ini. Justru kau membuatnya semakin menjaga jarak denganmu. Ia pikir, ia hanya umpan untuk perusahaan."

"Aku takut kehilangannya Anton, Samuel sangat berharga untukku. Ia hidup bersama istriku."

"Karena itulah kau harus mengatakannya. Ia bukan anak kecil lagi yang akan merajuk. Lalu bagaimana perjodohannya?" tanya dokter Antonio.

"Johannes masih di luar kota, aku akan menemuinya segera. Aku harap perjodohan ini berhasil dan bisa mengubah sikap keras putraku. Baiklah, aku tak akan mengganggumu lagi."

"Kau juga harus memeriksakan kesehatanmu, kau hanya perduli pada putramu. Tapi kau tak perduli pada dirimu sendiri."

"Aku baik baik saja." jawab Darsa sambil tersenyum. "Terima kasih Anton."

Dokter Antonio hanya mengangguk. Darsa meninggalkan rumah sakit menuju kantornya lagi.

*****

Samuel sudah sampai di kampusnya lagi, ia segera turun dari taksinya dan menuju lapangan basket. Beruntung tim basketnya masih berada disana, walaupun setengahnya sudah bersiap siap akan pulang.

"Aku kembali..." ujar Samuel.

Mereka menghentikan kegiatannya lalu menatap Samuel. Jerry dan Given menghampirinya.

"Apa yang terjadi?" tanya keduanya.

"Dimana pak Jorge?" tanya Samuel balik.

"Pak pelatih sudah pergi, kami sudah mau selesai." jawab Jerry. "Kau kemana dengan ayahmu?" tanyanya lagi.

"Kemana lagi, ia hanya memaksaku ke rumah sakit." jawab Samuel kesal.

"Masih memakai seragam?" tanya Given.

"Bodoh, apa aku sempat ganti pakaian." kata Samuel kesal. "Kalian jika ingin pulang tak apa, aku akan melakukan latihan sendiri." teriaknya pada tim basketnya.

"Lebih baik kita latihan sebentar lagi Sam, ayo..." ajak mereka.

"Baiklah, ayo..." jawab Samuel lalu kembali memasuki lapangan.

Mereka berlatih dengan tenang, karena penonton begitu sepi akibat ia pergi tadi.

"Sam..." teriak Violin.

Samuel menghentikan latihannya lalu menatap wanita tomboi itu.

"Sam, dimana Clara?" tanya Violin.

"Mana aku tahu." jawab Samuel.

"Bukankah Clara menemuimu tadi, bagaimana kau bisa tak tahu."

Samuel menghampiri Violin. "Ia sempat menemuiku, lalu aku ada urusan jadi aku meninggalkannya begitu saja. Aku pikir ia sudah pulang."

"Tidak mungkin, ia ingin menemuiku sebelum pulang. Aku sedang membersihkan toilet seperti yang kau minta. Lalu aku menunggunya sampai sekarang, tapi ia tak datang juga. Aku menghubungi ponselnya tapi tidak aktif, aku menghubungi ke rumahnya katanya ia belum pulang. Aku merasa ada yang tidak beres. Aku pikir kaulah..."

"Menuduhku tanpa bukti lagi nona, aku akan memotong lidahmu." ancam Samuel.

"Ada apa Sam?" tanya Jerry menghampiri mereka bersama Given.

"Sepertinya si culun itu membuat masalah." jawab Samuel.

"Apa yang terjadi?" tanya Jerry pada Violin.

"Sepertinya Clara menghilang, aku tak bisa menghubunginya. Aku kira ia ada bersama kalian." jawab Violin.

"Kami sedang berlatih, dan bos Sam tadi pergi dengan ayahnya. Kami sama sekali tak melihat Clara." ujar Given.

"Sialan, merepotkan saja. Jerry, Given kalian cari di lantai satu dan dua. Kau ikut aku mencarinya di lantai tiga dan empat." ujar Samuel. "Kalian, kita sudahi saja latihannya. Besok kita akan latihan lebih keras lagi." teriaknya pada tim basket.

"Siap bos." jawab mereka semua.

Mereka akhirnya berpencar mencari keberadaan Clara. Sudah beberapa orang yang mereka temui tapi tak ada satupun yang melihat Clara.

"Hei, coba kau hubungi lagi ke rumahnya." perintah Samuel.

"Aku Violin bukan hei..." jawabnya kesal.

"Apakah itu penting sekarang."

"Ciiiih..." ujar Violin seraya mengambil ponselnya.

Violin menghubungi bu Lani lagi, tapi ia sedikit menjauh dari Samuel. Ia takut pria itu mengetahui penyamaran Clara.

"Bagaimana?" tanya Samuel lagi.

Violin menggeleng. "Ia belum kembali ke rumah."

Samuel melihat jam tangannya. "Ini semakin malam, kau pulang lah. Aku yang akan mencarinya."

"Tapi..."

"Malam hari berbahaya untuk kau pulang sendirian, aku akan mengabarimu jika menemukannya. Berapa nomor ponselmu?"

Violin memberikan nomor ponselnya pada Samuel. "Sam, tolong temukan Clara. Ia tak memiliki teman disini sejak kembali dari Jepang."

"Aku akan berusaha, kau pulanglah." ujar Samuel.

Violin terpaksa meninggalkan kampus yang semakin sepi dan gelap.

"Tunggu..." ujar Samuel. Violin berhenti lalu berbalik lagi. "Apakah Clara ke Jepang ikut majikannya, aku sebenarnya pernah mengikutinya pulang ke rumahnya. Dan aku pikir rumah itu terlalu mewah untuk wanita jelek itu tinggal."

Violin terbelalak, ternyata Samuel sudah mengetahui tempat tinggal Clara. Tapi beruntung, pria itu tidak mencurigainya. Violin berdeham untuk menutupi kegugupannya.

"Ibu Clara adalah pembantu di rumah itu, majikannya sangat baik hingga menyekolahkannya ke Jepang. Tapi ia tidak tega meninggalkan ibunya sendirian, jadi ia kembali kesini." jawab Violin berbohong.

"Baiklah, aku tahu tebakanku tak salah." ujar Samuel seraya meninggalkan Violin untuk kembali mencari Clara.

"Clara, hei wanita culun...dimana kau..." teriak Samuel.

Samuel menghubungi Jerry. "Bagaimana?"

"Tidak ada bos." jawab Jerry.

"Ambil penerangan di basecamp lalu naiklah ke lantai 4, aku sendirian."

"Oke..."

Samuel menutup ponselnya lalu menunggu kedatangan Jerry dan Given. Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya datang dengan lampu senter.

"Mengapa kita harus mencarinya?" tanya Given.

"Benar, siapa tahu ia sudah pulang." sahut Jerry.

"Aku punya firasat buruk soal ini, ikut aku ke atap kampus. Kita akan cek gudang disana." jawab Samuel.

Mereka menuju atap kampus, berkali kali Given membuat mereka kesal karena selalu saja ketakutan.

"Kau ini pria atau bukan sih." bentak Jerry.

"Tapi aku mendengar suara suara aneh saat melewati kelas kelas itu." jawab Given.

Samuel menendang kakinya. "Jika kau takut, pulanglah."

"Bagaimana aku bisa pulang sendirian. Hiiih..." jawabnya sambil mengedikkan tubuhnya.

"Diam kalau begitu." bentak Samuel. "Clara, apa kau mendengarku..."

"Clara...kau mendengar kami..." teriak Jerry.

"Clara jawab kami..." sahut Given.

Terdengar suara ketukan pintu yang bergema, dan suara lirih seorang wanita.

"Apa kalian mendengarnya?" tanya Given ketakutan.

"Clara, kau kah itu...?" tanya Samuel. "Aku rasa di gudang sebelah kanan." sambungnya.

Mereka mengikuti Samuel lagi, dan suara minta tolong itu semakin jelas terdengar.

"Clara, apa kau..." ujar Samuel lagi.

"Tolong... keluarkan aku Sam..."

"Sialan, memang itu suara Clara." ujar Samuel.

Gudang terkunci dengan gembok.

"Jerry, Given kalian temui penjaga kampus, cepat..." ujar Samuel.

Jerry dan Given segera meninggalkan Samuel.

"Clara, kau baik baik saja kan... Kau tenanglah aku akan mengeluarkanmu." ujar Samuel lagi.

Suara tangisan terdengar. "Aku takut..."

"Tak apa Clara, aku ada di balik pintu. Anggap saja aku ada bersamamu disitu. Bersabarlah..."

"Disini gelap sekali, aku takut..." isakan tangis Clara semakin keras.

"Ayolah tenang Clara..." ujar Samuel, seketika pria itu bernyanyi untuk menenangkan Clara.

Lagu itu yang biasa dinyanyikan ibunya saat ia kecil dulu, saat ia ketakutan. ( Hayalkan sendiri ya lagunya para Readerku ).

*****

Happy Reading All...😘😘😘

1
Qaisaa Nazarudin
Nah kaget kan kalian,Wanita yg kalian ejek2 dan hina2 Sekarang baru tau wujud aslinya...
Qaisaa Nazarudin
Baru waras kamu,Kenapa gak dari dulu mikirnya kek gitu...
Qaisaa Nazarudin
Heran aja aku orang2 seperti Faizal ini,Yg salah siapa yg di salahkan siapa...Alia yg ngejar2 Sam,Dan Sam menolaknya,Tapi kenapa Faizal harus marah ke Sam..Ntar kalo Sam nerima kamu juga akan marah,karna merebut Alia dari mu..Di terima salah,Di tolak juga salah.. Ckkk
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah akhirnya masalah antara Cla dn Sam udah kelar,Tapi tetap akan ada komplik lagi setelah ini..
Qaisaa Nazarudin
Calon suami idaman,Walaupun Playboy tapi Sam pacar yg setia..👏👏👍👍
Qaisaa Nazarudin
Noh terbongkar kan Clara,Makanya jgn lama banget berbohongnya..
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Sam gak nelpon Clara di depan Clara yg ini,Kita liat Clara angkat gak telpon nya...Kok aku lebih cerdas sih dari Sam..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ya aku juga heran dan gak sabaran,Kapan sih thor Sam tau siapa Clara sebenarnya??ckk,😌😌
Qaisaa Nazarudin
Aku malah lebih setuju kalo Beilan sama Vio..
Qaisaa Nazarudin
Awas saja kalo kalian merebutnya saat tau wajah aslinya Clara..
Qaisaa Nazarudin
Sama2 ulet bulu ulet kejet, benih-benih PELAKOR tuh..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk katanya kamu percaya sama Alia,Kenapa bisa putus?? Baru sadar kamu Beilan sekarang..
Qaisaa Nazarudin
Cla hangan cepat banget luluhnya,Biar kan Sam membuktikan ucapannya...
Qaisaa Nazarudin
Given cowok oon bin lemot..
Qaisaa Nazarudin
AKHIRNYA ALIA MENUNJUKKAN BELANGNYA,GIMANA DENGAN BEILAN YG KATANYA HANYA BEILAN CINTA SEJATI NYA..DASAR JALANG KECIL..🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Bagus..Saat nya Sam tau siapa Clara sebenarnya..👏👏👍👍
Qaisaa Nazarudin
Muna nih cewek...🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Katanya SAM PRIA CERDAS,KENAPA GAK CARI TAU SIAPA CLARA??
Qaisaa Nazarudin
Kenapa peran Clara di sini jadi cewek LEMAH sih thor,Harusnya walaupun dia berpenpilan Culun,tapi dia bersikap TEGAS dan jutek,Bukan jadi cewek LEMAH ..Aku paling benci sama cewek yg LEMAH DAN BODOH...
Qaisaa Nazarudin
Semoga kau mendapatkan Karma,Suatu saat kau yg di permainkan oleh wanita,Aku harap wanita itu adalah Clara,,,Walaupun emang benar,Dasar cewek2 kampus itu aja yg terlalu lebay...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!