Istri Rahasia Presdir

Hari ini, Zeera sudah pulang lebih dulu di banding dengan Devan yang masih sibuk dengan urusan perusahaan nya. Ia menatap layar ponselnya yang menujukkan beberapa pesan dari Devan yang belum di baca nya. Teringat dengan berita yang tersebar di berbagai media membuat Zeera kembali kepikiran dengan hal itu. Dimana akan tiba waktunya mungkin Zeera harus benar-benar melepaskan Devan karena perjodohan itu.

Berulangkali ia menghela nafas panjang nya. Haruskan pernikahan keduanya berakhir begitu saja?

Ting!

Pintu rumah terbuka, Zeera yang kebetulan duduk di ruang tengah langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Devan yang baru saja pulang. Ia pun segera beranjak dan menyangkut kedatangan sang suami.

"Kenapa tidak membalas dan mengangkat telfon ku, hm?"

"Maaf, tadi aku cukup sibuk." Sahut Zeera kembali berbalik.

Devan menarik lengan istrinya hingga mereka saling berhadapan.

"Kau marah?"

"Untuk apa aku marah?"

"Jangan berpura-pura lagi, tidak mungkin jika kamu tidak mengetahui berita itu."

"Apa dengan aku marah bisa mengubah semuanya?"

"Jadi kamu akan merelakan ku tunangan dengan wanita lain?"

"Wanita mana yang rela suaminya bertunangan dengan wanita lain. Tapi aku gak bisa berbuat apa-apa, aku sadar dengan posisi ku yang hanya istri rahasia seorang presdir." Sahut Zeera dengan suara lembut nya, "aku lelah, aku tidur duluan." sambung Zeera bergegas menuju kamar.

Devan melonggarkan dasi nya, ia melangkah menuju dapur dan mengambil segelas wine. Pria itu berdiri di depan jendela full kaca sambil menatap keluar rumah dengan pikiran yang campur aduk.

Malam semakin larut, Devan bergegas masuk ke kamarnya dan melihat Zeera yang sudah tertidur pulas disana. Ia segera merebahkan tubunya di samping Zeera dan memeluk istrinya itu dengan penuh kehangatan.

*

Beberapa hari berlalu. . .

Sebelum pertunangan itu terjadi, Devan mengadakan acara konferensi pers dengan beberapa media mengenai berita pertunangannya dengan Celine tidaklah benar. Disana ia menegaskan bahwa dirinya sudah menikah secara sah walau tidak secara langsung di publikasikan dengan alasan sang istri masih belum siap jika harus menjadi sorotan media. Dan acara pertunangan nya dengan Celine, di bantah oleh Devan secara tegas.

Walau harus bermusuhan dengan keluarga Broto. Sama sekali bukan masalah bagi Devan, karena bukan dia yang menginginkan keuntungan, melainkan keluarga Celine lah yang menginginkan keuntungan lebih dengan cara Celine menikah dengan Devan.

Setelah acara konferensi pers selesai, Devan segera mengadakan rapat darurat dengan para pemegang saham Asterion group termasuk Zeera yang memiliki saham disana setelah usahanya berkembang pesat.

Melihat kedekatan Zeera dan Devan pada saat di perusahaan, membuat para karyawan lainnya berbisik bahwa kedua nya sangatlah cocok jika bersama, namun sangat di sayangkan keduanya sudah menikah dan memiliki pasangan satu sama lain tanpa mereka tau Devan dan Zeera adalah pasangan sesungguhnya.

Selesai rapat, Zeera segera pamit dan kembali ke toko nya bersama dengan Aldi. Walau semula mereka tau Aldi adalah asisten pribadinya Devan, namun karena Zeera dan Devan memiliki hubungan kerjasama sehingga tidak satupun dari mereka yang mencurigai hubungan sesungguhnya dari keduanya.

Sesampainya di toko, Zeera mendapatkan sebuah kejutan dari Ragil yang tiba-tiba muncul disana bersama dengan dramanya sendiri yang memutar balikkan fakta bawah dirinya sudah di campakkan oleh Zeera yang meninggalkan nya hanya demi pria kaya.

Bahkan, Ragil sampai membawa seorang anak kecil yang di jadikan nya sebagai anak hanya demi untuk meyakinkan mereka yang melihat itu bahwa yang dikatakannya itu adalah benar.

"Dasar pria gila!" Gumam Zeera.

"Mama ..." Panggil anak laki-laki berlari ke arah Zeera.

Hal itu membuat beberapa dari mereka mengambil sebuah video Zeera yang di peluk oleh anak laki-laki tersebut dan mengunggahnya dalam media sosial dengan berbagi caption.

Siapa yang tidak tau dengan brand kosmetik yang sudah melambung tinggi itu yang berhasil membesarkan nama Zeera.

"Hei nak, kau tau jika berbohong itu adalah perbuatan kriminal?" Anak itu menggelengkan kepalanya, "katakan yang sebenarnya pada mereka jika kau bukanlah anak Tante, jika tidak Tante akan melaporkan mu ke kantor polisi."

"Jangan Tante! Maaf, om itu yang memaksa aku untuk menganggap Tante sebagai ibu ku, dia memberiku banyak uang untuk hal ini." Ucap anak laki-laki itu.

"Kalian semua dengar? Jika tidak ada yang berkepentingan, silahkan pergi dari sini!" Tegas Zeera yang kemudian masuk kedalam toko nya.

"Zeera... Nazeera! Aku berjanji akan membuat kamu membayar semuanya!" Teriak Ragil yang di seret oleh Aldi dan petugas yang berjaga di toko tersebut.

Hotel. . .

Plaakkk...!

"Bagaimana kau bisa bekerja di perusahaan Broto, sementara melakukan pekerjaan seperti itu saja gak becus!" Ucap Celine yang sudah menampar Ragil.

"Beri aku kesempatan sekali lagi, aku janji kali ini gak bakalan gagal. Please.." Ucap Ragil seraya memohon.

"Sudahlah, aku malas debat dengan mu."

"Kau memaafkan ku?"

Celine mengangguk, dan seperti biasa, ketika bertemu mereka akan melakukan suatu hal yang begitu panas untuk melepaskan hasrat nya masing-masing.

**

"Zeera.. Aku punya sesuatu untuk mu." Ucap Fani memberikan sebuah flashdisk.

"Apa ini?"

"Kau bisa melihatnya sendiri." Ucap Fani.

Zeera segera memasangkan flashdisk tersebut dan memutar sebuah rekaman video yang berada didalam sana. terlihat permainan panas Ragil dan Celine serta dengan ucapan-ucapan mereka yang akan menyisakan sebuah bukti nyata.

"Untuk apa kau memberikan ini pada ku? Dengan siapapun dia bermain aku sungguh tidak peduli."

"Wanita itu adalah putrinya pak Broto, pemegang saham ketiga di Asterion group. Jika kamu memberikan bukti ini pada pak Broto, aku yakin Ragil juga akan mendapatkan balasan yang setimpal." Ujar Fani yang sangat ingin sekali pria itu hancur, "masih ada lagi rekaman lainnya dimana Ragil mengakui ingin masuk kedalam keluarga Broto dan mengambil alih perusahaan nya." Sambung Fani.

"Darimana kau mendapatkan ini semua?" Tanya Zeera menatap wanita itu.

"Kemarin aku menyamar sebagai karyawan hotel, dan untuk yang lainnya aku sengaja mengajak Ragil bertemu dan memancing pembicara nya."

"Kamu tau apa yang sudah kamu lakukan itu sangat bahaya, ingat kamu sedang hamil, Fani. Bagaimana jika kamu ketahuan? Ragil itu orang yang licik."

"Aku tau, tapi hanya dengan cara itu, aku bisa mendapatkan bukti-bukti kelicikannya."

Tok tok tok. . .

"Masuk!"

Aldi bergegas masuk dan membisikkan sesuatu pada Zeera. Ia mengangguk dan mengerti dengan apa yang di katakan oleh Aldi.

"Aku masih ada urusan, untuk semua bukti ini akan ku gunakan jika waktunya sudah tiba." Ucap Zeera.

Bersamaan dengan itu, Devan datang dengan memakai sebuah masker untuk menutupi wajahnya. Zeera masih tidak ingin semua karyawannya tau jika suaminya itu adalah Devan. Orang yang sudah menaungi bisnis nya selama ini.

***

TBC. . .