Musuhku... Dia Pacarku
Hari pertama masuk kampus setelah liburan semester pertama, dengan penampilan yang sangat keren dan mobil mewah Samuel Kelt masuk ke Universitas Indonesia, ia bahkan sudah menempati parkir khusus untuknya. Sesampainya di kampus, ia disambut oleh kedua sahabatnya yang masuk di universitas yang sama yaitu Jerry dan Given.
Samuel membuka pintu mobilnya, dengan kacamata hitamnya ia terlihat semakin tampan bak artis Korea Selatan. Penampilannya yang mencolok menjadi sorotan seisi kampus, dan tentu saja membuat para wanita disana terbelalak seperti biasanya.
"Ya Tuhan, ya Allah, Oh My God...tampan sekali."
kira kira seperti itulah ucapan para wanita disana. Bahkan saat kacamatanya dilepaskan membuat wanita wanita itu teriak histeris.
"Hei bro..." sapa Jerry dan Given seraya melakukan tos ala gaya mereka.
"Hei bro..." jawab Samuel.
"Kau sudah membuat kekacauan lagi, lihatlah." ujar Given.
Samuel mengikuti pandangan sahabatnya lalu tertawa. "Ini hari pertama setelah liburan, kalian akan lihat seminggu ke depan. Seperti biasanya kalian akan kenyang dengan makanan dan minuman yang mereka kirimkan kepadaku."
"Percaya diri itu bagus, tapi jangan berlebihan Sam." sahut Jerry.
Ketiganya tertawa lalu meninggalkan tempat parkiran. Ketiga pria itu melangkah masuk kampus seolah memasuki tempat kerajaan. Angin menerpa rambut ketiganya, dengan sikap yang keren mereka merapikan rambut mereka bersamaan. Wajah para wanita disana seperti telah di hipnotis. Hampir mulut mereka menganga.
Disaat Samuel menikmati suasana tersebut dengan bangga, tiba tiba seorang wanita berkacamata dan berambut panjang berkepang melewati mereka dengan terburu-buru. Penampilan yang sangat norak dan culun itu menjadi perhatian tersendiri bagi mereka.
"Hei kau..." teriak Samuel pada wanita itu.
Alih-alih berhenti, wanita itu justru semakin berlari meninggalkan mereka. Sontak saja Samuel mengumpat.
"Berani sekali wanita tadi mengabaikanku." bentak Samuel.
Jerry dan Given tertawa melihat sahabatnya yang kesal.
"Sabar bro, sepertinya ia sedang terburu buru dan tidak memperhatikanmu." kata Jerry.
"Ciiiih, sejak kapan seorang Samuel luput dari perhatian wanita. Sepertinya wanita tadi sedang mengejekmu." sahut Given membuat panas telinga Samuel.
Seketika Jerry menendang kaki Given membuat pria itu berteriak kesakitan.
"Sialan, wanita culun dan jelek tadi harus diberi pelajaran. Jerry, Given cari tahu siapa wanita itu dan segera bawa ke hadapanku." perintah Samuel.
"Siap bos." jawab Jerry dan Given bersamaan.
Ketiganya melanjutkan perjalanan lagi untuk masuk ke kelas. Tak sampai menunggu satu minggu seperti yang dikatakan Samuel, di tempat duduk pria itu sudah menumpuk makanan, minuman, bunga dan surat dari wanita wanita kampus.
Samuel terkejut lalu tertawa. "Harusnya aku bilang beberapa menit lagi bukan seminggu kemudian. Lihatlah tempat dudukku, ya Tuhan aku bisa buka toserba di kampus."
Tawa Jerry dan Given ikut meledak lagi, mereka segera membersihkan tempat duduk Samuel dari semua yang mengganggunya. Seperti biasanya mereka sudah menyiapkan kantong plastik untuk membereskan kekacauan itu. Setelah sahabatnya selesai membersihkannya, Samuel pun duduk disana.
"Sam... Kau sudah datang." teriak seorang wanita seraya memeluk Samuel.
Wanita itu bisa dibilang bunga kampus karena memang ia cantik, namanya adalah Celia. Ia adalah wanita yang tak kalah kaya karena keluarganya memiliki salah satu mall terbesar di Indonesia.
Samuel melepaskan pelukan wanita itu. "Kau tak berubah Cel, kau langsung memeluk pria yang bukan milikmu."
"Bagaimana mungkin kau mengatakan itu, kita sudah..."
"Itu karena kita sama sama mabuk." potong Samuel. "Aku sudah mengatakannya berulang kali padamu." sambungnya.
Celia menekuk wajahnya. "Aku tak perduli ucapanmu, kau sudah menjadi milikku Sam."
"Milikmu?" tanya Samuel seraya tertawa. "Jerry, Given...siapa pemilikku?"
"Semua wanita kampus." jawab keduanya.
Samuel tertawa lagi. "Keluarlah, kau membuatku pusing saja."
"Aku merindukanmu." ujar Celia.
"Tapi aku tidak nona." jawab Samuel.
"Kau menyebalkan." kata Celia seraya meninggalkan pria itu bersama ketiga pengikutnya.
"Kau terlalu kejam Sam." ujar Jerry.
"Aku merasa terganggu, sialan...minuman itu membuatku tak bisa tenang. Untung saja aku memakai pengaman, jika tidak aku harus bertanggung jawab atas kehamilan wanita itu. Memikirkannya pun membuatku sangat merinding." kata Samuel.
"Celia cukup cantik untuk menjadi pendampingmu Sam, ia adalah wanita tercantik di kampus kita ini." sahut Given.
"Aku tak mau wanita bekas orang lain, aku pikir malam itu ia masih perawan ternyata ia sangat berpengalaman."
"Tahun berapa kau masih berharap ada wanita yang masih perawan Sam, kau tak masuk akal." jawab Jerry.
"Setidaknya harus tipeku, wanita itu tidak termasuk." kata Samuel.
Pria itu menatap jendela kampus dan memperhatikan sekitaran lapangan disana, dan lagi lagi wanita culun dan jelek itu menjadi pusat perhatian. Entah kenapa, ia merasa sangat terganggu dengan wanita yang mengabaikan keberadaannya.
"Lakukan apa yang aku minta tadi, sepertinya ia junior yang baru masuk kesini." perintah Samuel.
"Siapa maksudmu?" tanya Jerry seraya mengikuti pandangan Samuel.
Begitu juga dengan Given, mereka melihat seorang wanita yang sedang duduk di dekat taman lapangan sambil membuka bukunya sendirian.
"Ternyata ia kutu buku." kata Given.
"Bawa wanita itu saat pulang kampus ke basecamp." pinta Samuel.
"Basecamp? Kau yakin? Tempat kita tak pernah diinjak wanita manapun Sam. Kau yang membuat peraturan itu." kata Jerry.
"Tidak berlaku bagi wanita jelek itu." jawab Samuel. "Bisakah kalian tidak banyak tanya, lakukan saja apa yang aku perintahkan."
"Siap bos." jawab Jerry dan Given lagi bersamaan.
Bel berbunyi, waktunya anak anak kampus dan dosen masuk untuk belajar. Walaupun Samuel memiliki sikap buruk, tapi ia tak pernah bolos kuliah. Ia memiliki kecerdasan, ia hanya perlu menyimak sebentar pelajaran tersebut lalu dengan mudah dicernanya.
"Bisakah kalian berhenti menatap ke belakang." ujar pak Handoko, dosen kampus kepada para wanita disana.
Mereka seketika berbalik ke depan.
"Sam, kau seharusnya duduk di depan. Kau membuat kepala mereka berputar ke belakang. Aku takut, mahasiswi disini akan sakit leher karenamu." ejek pak Handoko.
Semuanya tertawa mendengarnya.
"Diamlah, kita lanjutkan pelajaran. Jika kalian masih melakukan keributan lebih baik keluar dari kelas." bentak pak Handoko.
"Baik prof..." jawab semuanya.
Akhirnya mereka mulai tenang untuk mengikuti pelajaran hukum yang pak Handoko ajarkan. Setelah satu jam, bel berbunyi lagi menandakan pelajaran selesai.
"Oke cukup sekian hari ini, aku berharap tugas berkelompok yang aku berikan bisa kalian selesaikan dengan baik. Sam, carilah teman wanita dalam kelompokmu." ujar pak Handoko.
"Baik pak." jawab Samuel.
Setelah dosen keluar, para wanita disana mulai heboh di depan Samuel. Mereka mendaftarkan diri ingin satu kelompok dengan Samuel.
"Maaf nona nona cantik, kami tak membutuhkan kalian." ujar Jerry.
"Tapi pak Handoko bilang, kalian harus mencari wanita untuk belajar berkelompok." ujar salah satu dari mereka.
"Aku butuh wanita yang bisa membuatku senang, apa salah satu diantara kalian bersedia menemaniku malam ini?" tanya Samuel.
"Aku bersedia..."
"Aku juga bersedia..."
"Aku yang duluan, aku lah yang lebih pantas."
"Bagaimana kau bisa berkata seperti itu, biarkan pangeran Sam yang menjawabnya."
"Benar benar mengganggu. Jerry, Given tangani mereka." perintah Samuel seraya meninggalkan ruang kelas.
Jerry dan Given menghela nafasnya, lagi lagi kekacauan Samuel harus mereka yang membereskannya.
*****
Semoga kali ini kalian juga menyukai karyaku. Terima kasih dukungannya🙏🙏🙏
Happy Reading All...😘😘😘
Ilustrasi Samuel Kelt 👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Anarkia Anarkia Putri Hasnani
Klara yg cantik
2023-08-29
1
Anarkia Anarkia Putri Hasnani
Samuel menikmatinya
2023-08-29
1
Arini Alenta
aktor thailand🤭
2022-12-29
1