Maafkan Mama, Pa

"Mia," gumam Kirana lirih.

Ya, orang yang berteriak barusan adalah Mia. Ketika terjadi perseteruan antara Aldo dengan salah satu pengunjung di room 69, ada pegawai yang segera mengabarkan hal tersebut pada Mia. Sebab, ia tau jika Kirana adalah karyawan baru yang dibawa oleh Mia.

Sontak hal itu membuat Mia kaget dan merasa was-was dengan kondisi Kirana. Dikarenakan hari ini adalah hari pertama Kirana bekerja di tempat karaoke.

Mia pun segera meluncur ke TKP. Lalu, dari kejauhan Mia mendapati Kirana sedang ditarik paksa oleh pria yang tak diketahui identitasnya tersebut.

Mia sangat mengenal wajah pelanggan yang biasa datang di tempat karaoke tersebut. Dan wajah Aldo sama sekali tak dikenal oleh Mia.

"Hei, laki-laki brengsek! Lepasin temanku!" maki Mia.

"Teman?"

"Ya, Kirana ini teman dekatku. Kau jangan buat kacau di tempat ini. Aku bisa saja lapor ke bos dan ajudannya di sini. Bos punya bekingan aparat. Kau jangan macam-macam!" balas Mia yang tak gentar oleh tatapan tajam Aldo padanya.

"Kalau kamu memang temannya, seharusnya kamu tak mengizinkan istriku buat kerja di tempat lak_nat seperti ini! Paham !!" pekik Aldo.

"Hah, istri?" Mia mendadak ceng0. Ia cukup terkejut mendengar ucapan Aldo barusan. Reaksi yang wajar.

"Ya, Kirana-istriku. Aku-suaminya," tegas Aldo menjelaskan status hubungannya dengan Kirana.

"Ki, apakah suamimu mendadak bangkit dari kubur dan hidup lagi?" cibir Mia sengaja. Namun, ia mengatakan itu semua tidak menatap Kirana melainkan ke arah Aldo. Mia membalas tatapan Aldo dengan sinis.

"Apa kamu bilang? Aku sudah mati lalu hidup lagi?" desis Aldo tak terima.

"Ya, memangnya kenapa? Faktanya begitu kan!" sungut Mia.

"Kau mengatakan pada semua orang kalau aku sudah meninggal?" cecar Aldo pada Kirana.

"Kirana dan aku sudah berteman dekat selama beberapa tahun terakhir ini dan status dia itu janda. Kalau memang dia masih punya laki kayak Lu, pastinya gak mungkin Kirana kerja keras banting tulang sendirian selama ini. Dari gaya Lu aja, aku yakin kamu bukan orang kee_re! Atau jangan-jangan kamu mendua atau men tiga. Pasti kamu poligami dan Kirana gak mau dipoligami. Bener kan tebakan gue?" sahut Mia dengan cepat.

Kirana memilih bungkam karena dirinya sedang malas berdebat dengan Aldo perihal rumah tangga mereka. Apalagi saat ini mereka sedang berada di tempat umum. Di otak Kirana saat ini hanya bagaimana caranya agar ia bisa kabur dari Aldo sehingga pria itu tak tau tentang Anin.

"Jangan pernah campuri urusan rumah tanggaku dengan Kirana! Kamu gak ada hak apapun!" ancam Aldo.

"Gue gak takut sama ancaman laki brengsek kayak Lu!" balas Mia tak kalah gencar.

Kemudian terjadi aksi tarik-menarik antara Aldo dan Mia. Aldo menarik lengan Kirana untuk pergi dari sana. Sedangkan Mia menarik lengan Kirana yang lain agar tidak pergi.

"Lepasin istriku!" bentak Aldo.

"Enggak! Kirana tetap di sini! Lu aja yang pergi ke ne_raka sana! Dasar laki-laki kurang ajar! Pergi sono sama bini Lu! Jangan bawa Kirana!" balas Mia dengan sengit.

Mia yang tak patah arang guna membantu Kirana, ia segera melepaskan salah satu sepatu hak tingginya. Lalu, Mia pukulkan sepatu miliknya itu ke tubuh Aldo sekuat tenaganya.

BUGH !!

"Ayo moleh o kono! Tak ke_prok mengko ndass mu karo sepatuku!" usir Mia seraya memukul tubuh Aldo dengan sepatu hak tingginya.

Aldo berusaha menangkis pukulan Mia. Bahkan Aldo merebut sepatu tersebut secara paksa, lalu dilemparkannya kasar jauh-jauh.

"Cah gen_deng!" umpat Mia. "Sepatuku regone larang, Jeh! Dibanting sak karep udeeelmu dewe! Lanangan Edyaan !!" protesnya.

("Bocah gila! umpat Mia. "Sepatuku itu harganya mahal, tau! Dibanting seenaknya sendiri! Dasar pria gila!")*

Aldo kemudian mero_goh saku celananya. Dengan terpaksa ia harus mengeluarkan KTA (Kartu Tanda Anggota) TNI AD milik Seno.

Hal yang sebenarnya jarang ia lakukan dengan membawa nama dan jabatan sang ayah dalam hidupnya. Namun situasinya kali ini berbeda. Aldo merasa benar-benar terdesak. Sebab, Aldo melihat jika Mia adalah sosok wanita gigih dan tak pantang menyerah.

"Kalau kamu tidak lepaskan, aku akan memperkarakan hal ini! Aku pastikan kamu dan bosmu masuk penjara! Kalau perlu tempat ini akan tutup untuk selamanya!" ancam Aldo seraya menunjukkan KTA milik Seno tersebut pada Mia.

Deg...

Seketika Mia melepaskan cekalan tangannya pada lengan Kirana.

Mia tak menyangka jika Aldo punya bekingan anggota militer yang jabatannya lebih tinggi daripada bekingan bosnya.

Mia tak ingin karena keegoisan dirinya bisa berdampak membahayakan bos tempatnya bekerja sekaligus teman-teman lainnya yang menggantungkan hidup di tempat karaoke ini. Mia pun terpaksa mengalah.

"Dasar ban_ci! Beraninya cuma ngancam wanita! Huft !!" umpat Mia.

Detik selanjutnya, Kirana mendadak memeluk tubuh Mia saat lengannya sedang tidak cekal oleh Aldo.

"Tolong jaga rahasia tentang Anin dari siapapun," bisik Kirana lirih di telinga Mia.

☘️☘️

Tap...tap...tap...

Seketika di belakang Mia terdengar langkah kaki seseorang berlarian menuju ke arah mereka.

"Aldo!"

Mereka bertiga mengangkat pandangan ke arah sumber suara. Kirana pun melepaskan pelukannya dari tubuh Mia.

"Rama," gumam Kirana lirih.

Tentunya Kirana mengenal Rama sebagai teman dekat Aldo. Terlebih Rama juga hadir di acara pernikahannya dengan Aldo kala itu. Bahkan saat Aldo marah padanya perihal kehamilan palsu nya, Kirana sempat datang meminta bantuan pada Rama. Namun, Kirana tak menyangka jika Aldo berada di tempat karaoke malam ini bersama Rama.

"Kirana," sapa Rama yang terkejut melihat Kirana bersama Aldo saat ia sudah mendekat.

"Kamu bereskan kekacauan di sini, Ram. Aku pergi dulu. Jangan sampai anak-anak tau!" titah Aldo.

Setelah itu, dengan cepat Aldo menarik lengan Kirana untuk masuk ke dalam lift.

"Hei, tunggu! Lepasin Kirana!" pekik Mia yang hendak mencegah Aldo pergi membawa Kirana. Namun langkah Mia terhenti karena lengannya dicekal oleh Rama.

"Biarkan mereka pergi," ucap Rama.

"Lepasin aku!" bentak Mia seraya berusaha melepaskan cekalan tangan Rama.

Bip...

Lift sudah tertutup rapat. Mia pun menghentakkan kakinya secara kasar ke lantai karena kesal.

"Dasar kalian memang pria brengsek semuanya!" bentak Mia pada Rama.

"Mereka itu suami-istri. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya. Kita sebagai orang luar, tak perlu ikut campur. Cukup mendoakan saja yang terbaik untuk mereka ke depan. Apalagi Aldo selama ini sudah mati-matian mencari keberadaan Kirana," ucap Rama.

"Mencari Kirana? Memangnya kalian ini datang dari planet mana sih?" cecar Mia cukup heran. Sebab, ia tak tau jika dahulu Kirana dan Aldo tinggal di Jakarta. "Kirana kan udah lama tinggal di kota ini," imbuhnya.

Bersambung...

🍁🍁🍁