Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.
Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya
Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.
Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya
Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.
mari kita simak cerita selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Seorang Anton Sahroni
Seorang Anton Sahroni adalah asisten dan teman dekat ayah Dona, umurnya pun hampir sama.
Mempunyai seorang istri bernama Intan Ariyani dan dua anak, yang pertama Tiara Sahroni yang sudah menikah dengan Edi Susanto dan di karuniai seorang putri bernama Ineke Farisa berumur satu tahun.
Anak kedua Anton adalah laki-laki yang bernama Rama Sahroni yang kuliah satu kampus dengan Kemmy tapi beda dua semester dengan nya.
Anton adalah asisten dan orang kepercayaan Dona Sanjaya saat beliau belum meninggal dunia.
Orang nya tegas disiplin dan pendiam, tidak banyak bicara tetapi sangat cekatan dan pintar dalam bekerja.
Sejak duduk di bangku SMU dan kuliah Anton dan Dona adalah teman dekat, kuliah juga mengambil fakultas dan jurusan yang sama yaitu jurusan ekonomi.
Anton di besarkan di panti asuhan dari sejak kecil, tetapi karena kepandaian nya dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah.
Loyalitas dan kesetiaan Anton memang tidak berbatas kepada Dona Sanjaya, karena saat Imma membuat akta kelahiran Faro ternyata ada campur tangan Anton Sahroni lah yang mempermudah nya.
Akung Karno dan uthi Marni adalah juga orang kepercayaan Anton yang di kirim untuk melindungi keluarga Imma walaupun dalam diam.
Anton juga rela keluar dari perusahaan Tomy Sanjaya dan pindah ke Jakarta karena amanah dari Dona Sanjaya sebelum meninggal dunia.
Saat Imma belanja kebutuhan kue ke pondok gede dan bertemu dengan dua bodyguard Akung Tomy Sanjaya ternyata bodyguard itu sedang mengawasi Anton Sahroni.
Flashback on
Saat itu usia kehamilan ibu Lestari berumur tujuh bulan Dona dan Anton sedang berada di Surabaya bertemu dengan Klain berada di sebuah restauran hotel bintang lima
"Anton bagaimana keadaan istri ku sekarang?" tanya Dona.
"Istrimu yang mana?" tanya Anton.
"Istriku yang mana lagi kalau bukan Tari, Meera sudah lama tidak aku anggap sebagai istri, kau tahu itu kan?" protes Dona.
"Iya maaf, bercanda mereka baik-baik saja, selama ini bos besar tidak bisa menemukan mereka tenang aja" jelas Anton.
"Sebaiknya kau hanya cukup mengawasi mereka dalam diam" pinta Dona
"Apa maksudnya mengawasi dalam diam?" tanya Anton tidak mengerti.
"Hanya kau awasi dari jauh, tidak usah membantu nya secara finansial, kau hanya mengawasi agar papaku tidak mengetahui keberadaan mereka" jelas Dona panjang dan lebar.
"Apa yang terjadi jika bos besar mengetahui masalah ini?" tanya Anton.
"Mengetahui aku nikah siri atau mengetahui aku akan punya seorang putra,?" tanya Dona.
"Dua duanya lah?" ucap Anton.
"Kemarin kan kau tahu saat papa dengar aku menikah lagi, papa sangat marah sampai mencari informasi tentang masalah ini, akan membuat nama baik nya tercoreng, menyewa bodyguard segala" gerutu Dona.
"Tapi seandainya papa tahu akan punya cucu laki-laki takutnya papa akan merebutnya dari Tari, itu juga suatu dilema bagiku, makanya lebih baik biar seperti ini saja" ucap Dona resah.
"Tapi bagaimana sekarang bos besar masih mencari keberadaan istri mu?" tanya Anton lagi.
"Kemarin aku sudah meyakinkan papa sih kalau itu hanya isu, walaupun konsekuensi aku lebih susah bertemu dengan mereka" kata Dona lagi.
"Maka itu Ton, kau harus berjanji padaku tolong lindungi mereka cukup hanya dalam diam, kau hanya boleh mendekati nya dengan cara kau jadikan menantu saja agar tidak di curigai oleh papa" pinta Dona dengan penuh harap.
"Ha ha haaa bagaimana aku mau ambil mantu, anak mu laki-laki belum lahir, anak ku perempuan sekarang sudah kuliah sekarang" protes Anton.
"Entahlah yang penting, tugas utamamu sekarang hanya melindungi mereka terutama putraku" titah Dona.
"Terus sekarang bagaimana dengan Meera?" tanya Anton lagi.
"Kalau dia aku sudah anggap tidak ada, sudah hampir tiga tahun ini aku pisah ranjang dengan nya" keluh Dona.
"Pppff, tega sekali kau, bagaimana manapun juga dia juga istri mu Don" Anton menasehati.
"Kadang aku juga merasa bersalah sih, tapi semenjak dia tidak bisa memberi ku keturunan, dan tentang keegoisan sifatnya aku ilfill lama lama" jawab Dona jujur.
Setelah percakapan itu satu Minggu kemudian Dona masuk rumah sakit, memang sejak kecil Dona memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Dona terlihat drop karena ternyata Ameera Safitri berselingkuh dengan teman SMU Ameera.
Itu juga di ketahui oleh papa Tomy Sanjaya, sehingga Papa Tomy menyalahkan Dona karena tidak memperhatikan Ameera.
Dona terlihat semakin lemah karena merindukan sosok Lestari yang tidak bisa di temui nya hampir satu bulan.
Dona juga sangat merindukan sosok bayi yang belum lahir ke dunia, Dona hanya memandangi foto USG Faro saat dalam kandungan.
Saat Anton mengunjungi rumah sakit bertemu Dona sekali lagi Dona berpesan.
"Ton, ingat kau hanya mengawasi mereka dalam diam" pesan Dona.
"Iya... jangan khawatir, kau harus berusaha sembuh saja, agar kau bisa melindungi nya sendiri" saran Dona.
"Seandainya aku nanti tidak bisa mengawasi nya, lebih baik kamu keluar dari perusahaan papa, pindah saja ke Jakarta, mungkin karirmu akan lebih baik di sana" titah Dona.
"Pasti Don, kau cepat sembuh saja lah jangan berpikiran macam-macam" jawab Anton singkat.
Tetapi memang umur adalah rahasia ilahi yang tidak bisa di tawar. kapan akan di panggil oleh Nya.
Dona di nyatakan meninggal dunia karena serangan jantung, ketika masih di rawat di rumah sakit.
Anton seperti kehilangan pegangan, kehilangan sahabat dan atasan secara tiba-tiba.
Anton hanya sekali menelpon ibu Lestari saat Dona meninggal dengan meminjam handphone teman nya agar tidak bisa di lacak keberadaan nya.
setelah Dona meninggal dunia Anton mengundurkan diri dari perusahaan Tomy Sanjaya secara baik-baik tanpa di curigai oleh Tomy Sanjaya.
Anton hanya berpamitan kepada Tomy Sanjaya ingin mengubah nasib ke ibukota Jakarta.
Tomy Sanjaya juga tidak mencurigai Anton saat mengundurkan diri dari perusahaan itu.
Flashback off
Naaaaah disinilah Anton sekarang, tinggal di Jakarta, tidak jauh dari rumah Faro bersama keluarga tercinta nya.
Benar saja, Anton hanya mengawasi Faro dalam diam, tanpa menghubungi mereka sekalipun.
Saat Anton ingin membeli kue, membaca kertas di depan toko Imma bakery saat ingin mencari karyawan suami istri yang harus menginap di rumah Imma, Anton mengirim Akung Karno dan uthi Marni melamar pekerjaan dan ternyata di terima.
Anton memiliki usaha restauran ternama di Jakarta yang di pegang oleh istri nya Intan Ariyani.
Karena banyak memiliki waktu luang Anton akhirnya bekerja di perusahaan Ken sebagai wakil kepala gudang.
Yang notabene seorang asisten perusahaan besar, dengan mudah Anton mengerjakan pekerjaan nya. Anton menikmati hari-hari yang nyaman bisa melaksanakan amanah teman baiknya.
Mengawasi Faro dan keluarga dalam diam adalah tugas yang tidak bisa di tinggalkan Anton sampai kapan pun karena janjinya pada teman itu.
ketawa.sampai.keras.perutku
.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣