Kepincut Cinta Anak Magang

Zaka berjalan menuju ruangan keenan sambil terus menggerutu, sesampainya diruangan keenan zaka melihat ada shanti disana sedang menyerahkan berkas2, zaka menunggu sampai shanti keluar ruangan untuk berbicara pada keenan, saat shanti keluar ruangan zaka memulai pembicaraannya pada keenan..

"lo kok nggak bilang2 sih bos kalo udah jadian sama shanti? (tanya zaka to the point)"

seketika keenan langsung terkejut dan membulatkan kedua matanya

"kalo lo bilang udah jadian sama shanti kan gue nggak perlu repot2 lagi nyomblangin lo ke kyara, ini lagi pake acara nyuruh gue ngeintrogasi si kyara, maluu gue bos maluuu (ucap zaka penuh antusias)"

"lo ngomong apa sih ka? siapa yang jadian sama si shanti? (tanya keenan heran)"

"gue tadi tu udah nanya2 ke kyara, dia bilang dia lagi nggak deket sama siapa2, dan dia nggak mau pacaran, kalo ada yang mau deketin mending ajak nikah aja jangan ajak pacaran (jelas zaka masih dengan perasaan kesal)"

keenan tersenyum mendengar keterangan dari zaka, ia berfikir kalau ini memang kesempatan emas untuk mendekati kyara

"terus kenapa lo bilang gue jadian sama shanti? (tanya keenan)"

"nah itu dia, kyara ngira lo sama shanti itu udah jadian"

keenan sangat terkejut mendengar ucapan zaka, keenan berfikir kalau mungkin inilah alasan kyara selalu menghindar dari dia, keenan berdiam sejenak..

"woy bos, gimana ini? sebenernya perasaan lo itu gimana sih sama kyara?"

"gue nggak tau ka, setiap ngeliat dia gue ngerasa nyaman, ngobrol sama diapun gue nyaman, pas tau dia mau nikah tadi gue ngerasa cemburu, setiap kali gue sms dia nggak pernah dibales gue gelisah, apa lagi kejadian tadi pagi pas kyara ngeliat gue berdua sama shanti, gue bener2 ngerasa bersalah(keenan berucap sambil menatap kesembarang arah)"

"wah bos lo jatuh cinta kayaknya nih (ucap zaka menghampiri keenan)"

keenan tersenyum ketika zaka berucap seperti itu, dia merasa telah menemukan jawaban tentang perasaannya selama ini..

"gini aja bos, ini tu kesempatan baik buat lo.. lo nyari istri, dan kyara siap diajak nikah, jodoh banget kayaknya (zaka sambil bertepuk tangan)"

"menurut lo gimana caranya deketin kyara?"

"nahh, malem ini kan ada pasar malem tu di alun2, lo ajak aja dia jalan kesana"

"tapi gue malu ka, lo temenin gue ya, nanti gue ajak rudi dan ridwan"

"okee siaapp, ah gue ajak anggi berarti (zaka tersenyum sumringah)"

zaka langsung menelpon anggi untuk mengajak anggi, kyara, heni dan dina kepasar malam di alun2 malam ini, disebrang sana anggi mengiyakan ajakan dari zaka, tetapi mereka tidak tau kalau keenan juga akan ikut

¤¤¤

malam harinya keenan, rudi dan zaka sudah bersiap naik mobil menuju ke kosan kyara, sesampainya disana ternyata dina dan anggi sudah ikut menunggu disana

kyara terkejut ketika mobil keenan berhenti didepan kosannya, keenan keluar dari mobil dan seketika mata kyara membulat melihat keenan yang sangat mempesona ketika tidak memakai pakaian dinasnya, jantung kyara terasa berdetak lebih cepat ketika melihat keenan

"sadar ky sadar dia pacar orang (ucap kyara dalam hati)"

keenan menghampiri kyara dan tersenyum

"ky ayok masuk mobil (ajak keenan)"

ketika kyara membuka pintu belakang mobil ternyata mereka semua sudah memenuhi mobil itu dan hanya tersisa dikursi depan samping keenan, kyara dengan wajah merahnya langsung memasuki mobil itu

disepanjang jalan ridwan, rudi, zaka bercengkrama begitu hebohnya dengan dina, anggi dan heni.

kyara dan keenan hanya tertawa saja mendengar obrolan mereka, ketika sudah sampai ditempat mereka semua turun dari mobil..

"sayang ayok (rudi langsung menggandeng tangan heni)"

dina pun tak ingin kalah langsung menggandeng tangan ridwan, kyara hanya menatap kawan2nya yang sudah bergandengan tangan.

"ayok kita naik kora kora!!! (ajak mbak anggi)"

"mending kita masuk rumah hantu aja (jawab keenan penuh antusias)"

"bener tu kita masuk rumah hantu aja (jawab ridwan dengan hebohnya)

merekapun akhirnya masuk kedalam rumah hantu itu, zaka memegang erat tangan anggi karna memang zaka orang yang paling penakut

"kan udah aku bilang naik kora2 aja (ucap anggi)"

"iya tuh nggak tau si bos, padahal dia juga penakut (ucap zaka)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.