Bad boy dan bad girl
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama
"Apa semuanya tidak terlalu cepat nyonya Ariana?" tanya Melia.
"Oh tentu tidak, kita bisa mempersiapkan semuanya mulia dari besok serahkan saja kepada ku" dengan bangga Ariana mengucapkan keputusan seperti itu.
Cassandra yang sudah mengerti tabiat dari nenek sihir ini hanya bisa diam dan melihat apa yang ingin ia lakukan setelahnya.
Seluruh keluarga Autonic menyetujui ucapan Ariana, sedangkan regantara hanya memainkan ponselnya yang sama sekali tidak ingin menatap semua wajah satu persatu uang ada di sana dan menghiraukan keputusan tentang pernikahannya lusa.
Ini terlalu cepat terjadi begitu saja. tidak di bayangkan jika saja Siska masih hidup ia melihat pria yang ia cintai akan menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak ia cintai.
Elin yang diam diam memandang Regantara
bergumam.
'Dia ganteng tapi aku lebih memilih Dion dari pada cowok ini' gumam Elin.
"Kita akan mempersiapkan dengan baik acara pernikahan kedua putra putri kita lusa" putus Rangga.
......................
Kediaman Geraline group
"Mamah aku nggak mau nikah sama cowok itu" gerutu Elin.
"Tenang saja sayang mamah punya rencana yang spektakuler" jawab Ariana dan tersenyum sinis.
Elin mengernyitkan dahinya bingung atas ucapan Ariana. Akhirnya Ariana membisikkan sesuatu tepat di telinga elin yang membuat keduanya langsung tersenyum sinis.
......................
Keesokan harinya Elin dan Regantara sudah berada di butik untuk fitting baju pengantin mereka berdua.
"Bagaimana sayang ini bagus tidak?" tanya Melia kepada Regantara yang memperlihatkan Elin uang sudah memakai gaun berwarna putih.
Regantara hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian dia kembali mencari jas yang setara dengan gaun pengantin perempuan.
"Gimana kalau besok muka Elin harus di tutup supaya suprise buat Regantara" ucap Ariana dengan tiba tiba dan langsung di setujui oleh Melia. Senyum sinis dari Elin pun tertampang jelas.
......................
Tepat pukul 9 malam secara tiba-tiba Ariana berteriak histeris.
"Mas Toni tolong semuanya tolong" teriak Ariana sangat keras yang membuat Cassandra yang berada di ruang tv terganggu serta Toni dan Santi keluar bersamaan dari kamarnya. ketiganya bergegas menuju kamarAriana.
Seketika semuanya terkejut melihat tubuh Elin yang sudah bercucuran dengan darah.
"Ada apa ini Ariana?" panik Toni yang melihat putrinya sudah bersumpah darah.
"Mas maafin aku hiks" ucap Ariana.
"Ada apa mbak Ariana?" tanya Santi.
'Drama apa lagi yang akan mereka lakukan' batin Cassandra.
"Tad tadi elin gores tangannya pakai Pi pisau" ucap Arian di barengi dengan tangisannya.
"Telepon dokter sekarang" perintah Toni kepada Cassandra.
Cassandra segera menelpon dokter tersebut dan beberapa menit kemudian dokter pun datang dan menangani Elin.
"Bagaimana dok keadaan anak saya" ucap Toni.
"Maaf pak nona Elina kehilangan banyak darah apa ada salah satu dari keluarga yanga akan mendonorkan darah untuknya?" tanya dokter tersebut
Ariana segera mengangkat tanagnnya.
"Baik ibu silahkan masuk ke dalam ruangan". Ariana masuk ke dalam ruangan yang merupakan ruangan khusus bagi anggota keluarga geraline ketika sedang sakit. Jadi mereka mempunyai ruangan khusus agar tidak membuang waktu untuk ke rumah sakit.
Beberapa jam kemudian pintu ruangan sudah terbuka menampakkan dokter di balik pintu tersebut.
"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Toni.
"Keadaan pasien sudah membaik silahkan Jiak ingin melihatnya". Ucap dokter mempersilahkan semuanya agar masuk kedalam ruangan.
Terlihat jelas Elin yang sedang berbaring tak berdaya di atas kasur.
