NovelToon NovelToon
Cinta Paksa Di Menara Kaca

Cinta Paksa Di Menara Kaca

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr. Awph

​"Kaila terpaksa menukar seragam sekolahnya dengan status istri rahasia seorang CEO arogan demi sebuah wasiat. Di dalam menara kaca yang dingin, ia harus bertahan di antara aturan kaku sang suami dan ancaman para musuh bisnis yang siap menghancurkan hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Awph, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Sisi Lembut Sang Predator

Sisi lembut sang predator nampak jelas saat fajar mulai menyingsing di balik tirai sutra yang menutupi jendela besar griya tawang tersebut.

Adnan masih duduk dengan posisi yang sangat kaku di sisi ranjang sambil memegang tangan Kaila yang terasa sangat panas membara.

Wajah pria yang biasanya nampak sangat dingin itu kini dipenuhi oleh garis-garis kelelahan yang sangat dalam karena tidak tidur semalam suntuk.

"Kenapa kau tidak bangun juga dan memaki aku seperti yang biasa kau lakukan dalam mimpimu itu?" bisik Adnan dengan suara parau.

Ia mengganti kain kompres di dahi Kaila dengan gerakan yang sangat perlahan agar tidak mengusik tidur gelisah istrinya yang sangat malang.

Kaila mengerang pelan sambil bolak-balikkan kepalanya ke arah kiri dan kanan seolah-olah ia sedang dikejar oleh monster yang sangat menakutkan.

Melihat hal itu, Adnan segera naik ke atas ranjang dan membawa tubuh kecil Kaila ke dalam pelukannya yang sangat hangat dan sangat kokoh.

"Dingin, tolong jangan biarkan mereka membawa saya pergi ke tempat yang sangat gelap itu," igau Kaila dengan air mata yang merembes keluar.

Adnan mempererat pelukannya sambil membisikkan kata-kata penenang yang belum pernah ia ucapkan kepada siapapun sepanjang hidupnya yang sangat keras.

Ia merasakan detak jantung Kaila yang sangat cepat mulai berangsur-angsur menjadi lebih stabil dan lebih tenang di dalam dekapan dadanya yang bidang.

Keheningan pagi itu menjadi saksi bisu bagaimana seorang penguasa menara kaca yang sangat ditakuti bisa luruh hanya karena seorang gadis seragam.

"Tuan, bubur dan obat penurun panas sudah siap untuk diberikan kepada nyonya muda di dalam kamar rias," ucap seorang pelayan dengan sangat pelan.

Adnan menoleh dengan tatapan yang sangat tajam hingga membuat pelayan tersebut seketika menundukkan kepala karena merasa sangat-sangat takut sekali.

Ia memberi isyarat agar baki makanan itu diletakkan di atas meja kecil lalu menyuruh semua orang keluar dari kamar pribadinya tanpa terkecuali.

Pria itu ingin menjadi orang pertama yang dilihat oleh Kaila saat gadis itu membuka matanya dari tidur panjang yang sangat menyiksa batin tersebut.

"Egh, di mana saya sekarang dan kenapa kepala saya terasa sangat pening sekali?" tanya Kaila saat kelopak matanya mulai terbuka perlahan.

Ia terkejut saat menyadari bahwa dirinya sedang berada di dalam pelukan Adnan yang nampak sangat-sangat intim dan sangat-sangat dekat sekali.

Kaila mencoba untuk menjauh namun rasa lemas di sekujur tubuhnya membuat ia hanya bisa bersandar pada dada bidang milik suaminya yang sangat wibawa.

Adnan tidak melepaskan pelukannya melainkan ia justru mengambil mangkuk bubur dan meniupnya dengan sangat telaten agar suhunya menjadi sangat pas.

"Makanlah sedikit agar kau memiliki tenaga untuk menghadapi ujian susulan yang sudah aku atur dengan pihak sekolahmu," ujar Adnan dengan nada datar.

Kaila menatap wajah Adnan dengan tatapan yang sangat heran karena ia tidak melihat ada amarah atau kebencian yang tersisa di dalam mata elang tersebut.

Ia menerima suapan-demi-suapan dari tangan Adnan dengan perasaan yang sangat campur aduk antara rasa takut dan rasa haru yang mendalam.

Gadis itu merasa seolah-olah pria di hadapannya ini bukanlah Adnan Dirgantara sang predator yang sangat kejam melainkan orang lain yang sangat lembut.

"Terima kasih tuan karena Anda sudah mau merawat saya meskipun saya sudah sangat mengecewakan Anda kemarin," bisik Kaila dengan tulus.

Adnan terdiam sejenak lalu meletakkan mangkuk yang sudah kosong tersebut dan menatap dalam ke arah mata Kaila yang nampak sangat jernih dan polos.

Ia mengusap sisa bubur di sudut bibir Kaila dengan ibu jarinya sambil memberikan sebuah tatapan yang sangat sulit untuk diartikan oleh siapapun juga.

Namun ketenangan itu tidak berlangsung lama saat pintu kamar diketuk dengan sangat keras hingga menimbulkan suara dentuman yang sangat mengejutkan telinga mereka.

"Adnan, buka pintunya sekarang karena ibu tidak akan membiarkanmu terjebak dalam pesona gadis kecil yang penuh dengan tipu daya ini!" teriak sang ibu.

Mertua Kaila datang dengan membawa seorang pengacara keluarga yang nampak sangat siap untuk menyerahkan dokumen pembatalan pernikahan rahasia yang sudah ditandatangani sepihak.

Kaila seketika menjadi sangat pucat pasi dan seluruh tubuhnya kembali bergetar hebat karena ia tahu bahwa badai yang lebih besar akan segera menghantam hidupnya.

Adnan segera bangkit dari ranjang dengan tatapan mata yang kembali berubah menjadi sangat dingin dan sangat mematikan seolah-olah sisi lembutnya baru saja menghilang.

"Tetaplah di sini dan jangan pernah beranjak sedikit pun dari tempat tidurmu jika kau masih ingin melihat kakekmu selamat," perintah Adnan dengan tegas.

Pria itu berjalan menuju pintu dengan langkah yang sangat lebar dan sangat penuh dengan aura kemarahan yang sudah berada di puncak tertinggi kepala.

Kaila hanya bisa memeluk lututnya di atas ranjang sambil membayangkan bagaimana ia harus belajar bersama tuan perfeksionis di tengah kekacauan keluarga yang semakin menjadi-jadi.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!