Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amelia
Agares merentangkan tangannya seketika itu juga trisula itu terpecah menjadi serpihan besi besi hitam tajam dengan kilatan kilatan petir hitam keungan.
Siapa sangka Nekohara itu tiba tiba menghilang dari tempatnya, hanya menyisakan bulu bulu gagak yang berjatuhan secara perlahan di udara.
Sementara Agares terlihat menangkis setiap bola api yang mengarah ke arahnya dengan kibasan ekor Kraken.
"Di mana dia?" Tanya Agares dengan bingung ketika melihat Nekohara itu tiba tiba menghilang begitu saja dari tempatnya.
Crak!
Crak!
Crak!
Siapa sangka tiba tiba lilitan rantai rantai emas melilit kedua kaki Agares dan membanting Agares menuju ke tanah.
Wus...
Tubuh Agares terhempas...
Dum!
Tanah tanah terangkat, kepulan asap membumbung tinggi ke udara ketika tubuh Agares ringsek masuk ke dalam tanah.
Wus...
Tiba tiba dari udara Nekohara itu kembali melesat cepat menuju ke Arah Agares dengan kecepatan tidak masuk akal, paruhnya terlihat di majukan hendak mematuk Agares.
Dengan cepat Agares berguling ke samping.
Duar!
Ledakan kembali tercipta ketika paruh Nekohara menancap di tanah, Nekohara terlihat kesulitan mencabut paruhnya sendiri yang menancap di tanah.
Memanfaatkan hal itu Agares langsung mengepalkan tangannya erat erat, dia mengumpulkan segenap kekuatannya dan langsung memukul kepala Nekohara dengan kekuatan penuhnya.
Bam!
Kepala Nekohara terhempas terlebih dahulu di susul dengan tubuhnya. Nekohara terhempas hingga puluhan meter akibat pukulan Agares yang sangat kuat.
Duargh!
Hingga akhirnya Nekohara berhenti ketika tubuhnya menghantam tebing yang cukup besar.
Agares kembali mencengkram udara, trisula kembali tercipta tanpa basa basi lagi Agares langsung melempar trisula itu ke arah Nekohara yang sedang terluka parah.
Crok!
Kyaaaaaaakkkk!!!!
Nekohara berteriak kesakitan ketika Trisula itu menancap tepat di lehernya. Walaupun Nekohara mengalami luka yang parah di bagian kepala akibat pukulan Agares, dan trisula yang menancap di lehernya namun Nekohara masih bisa bangkit, ia terlihat kesusahan berdiri dan hendak terbang menjauh.
"Kamu mau lari setelah mengganggu jalanku? Jangan bermimpi!" Ucap Agares dengan dingin.
"Sihir elemen api! Duri api hitam!"
Tiba tiba trisula di leher Nekohara itu secara perlahan berubah menjadi bayangan fatamorgana, dan tidak lama kemudian trisula itu menghilang begitu saja.
Arwah manusia yang berada di dalam liontin mengerutkan keningnya ketika melihat tidak ada apapun yang terjadi.
"Hei, apa yang terjadi? Mengapa tidak ada apapun yang keluar, justru trisula itu menghilang begitu saja!" Tanya Arwah manusia itu dengan penasaran.
"Lupakan, sebentar lagi dia akan tewas." Ucap Agares dia berbalik dan terbang menjauh tujuannya adalah batu menhir yang di maksud oleh Arwah manusia ini.
"Kemana arah Selanjutnya?" Tanya Agares kepada Arwah wanita itu.
"Ke arah barat." Jawab wanita itu singkat.
Sementara itu Nekohara yang berusaha terbang kesusahan itu terlihat sudah tewas mengenaskan, secara tiba tiba dari dalam tubuhnya keluar duri duri hitam yang terbuat dari api hitam.
Agares sudah mengetahui tentang sihir ini, oleh karena itu Agares membiarkan Nekohara itu, karena Agares yakin sihir itu dapat membunuh Nekohara itu.
Beberapa saat berlalu...
Masih di tempat tewasnya Nekohara itu, tampak api hitam sudah melalap mayat Nekohara itu mata Nekohara itu terpejam karena ia sudah tewas.
Bulu bulunya terlihat berjatuhan di tanah dengan kobaran api hitam, kulitnya sudah menghitam akibat panas dari api hitam Agares.
Namun selang beberapa detik berikutnya kejadian yang sangat aneh terjadi, mata Nekohara itu tiba tiba kembali terbuka. Anehnya mata Nekohara itu tidak sama seperti mata Nekohara pada umumnya, Nekohara pada umumnya memiliki mata hitam sepenuhnya dan tidak memiliki bola mata.
Namun mata Nekohara ini berubah menjadi seperti mata manusia, berwarna putih dengan bola mata hitam kecoklatan.
namun mata Nekohara itu kembali tertutup kala bayangan hitam keluar dari tubuhnya.
Lap!
Dalam sekejap api hitam yang berkobar di tubuh Nekohara itu menghilang begitu saja dan secara ajaib api hitam itu berpindah di salah satu pohon besar di dekat Nekohara itu.
Apabila ini film akan terlihat jelas mayat Nekohara yang gosong dan tergeletak di tanah, namun yang sangat mencolok dalam adegan ini adalah duduk di atas mayat Nekohara sesosok misterius yang tubuhnya terselimuti bayangan hitam sepenuhnya dan tangan kanan memegangi sebuah cangkir.
"Sruuupp... ahhh.." sosok misterius itu menyeruput kopi di tangannya dengan santai, senyum samar terlihat di bibirnya, "menarik, Agares Everett dan Arwah manusia itu. Mereka benar benar akan menjadi ancaman." Ucap Sosok itu dengan lirih.
***
"Sepertinya Nekohara itu adalah salah satu monster dengan ring cakra level 50, pantas saja sangat sulit di kalahkan walaupun dirimu memakai mode Kraken Ekor satu, itu dugaanku bagaimana menurutmu Agares?" Tanya Arwah wanita itu.
"Sepertinya dugaanmu benar, namun aku sedikit bingung mengapa Nekohara itu tidak dapat berbicara jika dia memang sudah memiliki Ring Cakra level 50?"
"Setahuku Nekohara memang memiliki sifat seperti itu, ia tidak banyak berbicara namun apabila ada makhluk hidup lain yang terbang di udara dia akan langsung menyerangnya, dia memang terkenal sebagai monster yang sangat agresif. Walaupun di dunia manusia gagak semacam Nekohara itu hanya di jadikan pesugihan sate gagak, namun ternyata di dunia Abyss justru menjadi monster yang sangat agresif.
Kenapa author tidak memilih hewan lain yang lebih sangar dan beringas saja, sebagai pengganti Nekohara mungkin elang atau naga. Kenapa harus gagak?" Ucap arwah wanita itu tanpa henti.
"Mungkin karena author suka makan sate gagak." Sahut Agares.
"...."
"Emm... wahai arwah manusia bertubuh wow, aku rasa kamu harus segera di berikan nama, akan sangat kaku apabila aku memanggilmu dengan sebutan arwah manusia. Bagaimana jika namamu Nimas atau mungkin Gendis? Nama itu terdengar seperti nama nama di dunia manusia."
"Aku tidak mau jika kamu yang memberikanku nama, lagi pula aku sudah teringat dengan namaku sendiri. Namaku adalah Amelia kamu bisa memanggilku dengan sebutan Amel..
Bagaimana? Itu terdengar imut, manis, dan kekinian bukan dari pada nama Nimas dan Gendis yang terdengar kampungan seperti nama tukang kredit toples lebaran & Tupperware."
"Baiklah jadi namamu adalah Amelia, mulai sekarang aku akan memanggilku dengan sebutan Amel, dan mulai sekarang kamu adalah teman bukan pengikutku.. Aku harap kita bisa berteman dengan rukun dan damai, walaupun aku ragu tentang itu.
Sekarang ayo kita fokus kembali ke cincin Nirmala dan menjalankan awal perjalanan kita!"
"Let's go!" Sahut Amelia dengan penuh semangat.
Agares kembali terbang dengan kecepatan penuhnya.
Apa yang tidak di ketahui oleh Agares dan amelia, sosok misterius yang tubuhnya hanya bayangan hitam terlihat berdiri di atas tanah tepatnya di bawah pohon besar, tangannya terlihat memegang cangkir kopi wajahnya menengadah menatap Agares yang menjauh.
Senyum samar kembali tercipta di bibir sosok misterius itu.
