Alaska Arnolda, CEO terkenal Arnolda, terpaksa menanggalkan jas mewahnya. Misinya kini: menyamar diam-diam sebagai guru di sebuah SMA demi mencari informasi tentang pesaing yang mengancam keluarganya. Niat hati fokus pada misi, ia malah bertemu Sekar Arum Lestari. Gadis cantik, jahil, dan nakal itu sukses memenuhi hari-hari seriusnya. Alaska selalu mengatainya 'bocah nakal'. Namun, karena suatu peristiwa tak terduga, sang CEO dingin itu harus terus terikat pada gadis yang selalu ia anggap pengganggu. Mampukah Alaska menjaga rahasia penyamarannya, sementara hatinya mulai ditarik oleh 'bocah nakal' yang seharusnya ia hindari?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyCaca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 - Memungut Beban
Setelah berbicara dengan Dian saat ini di mobil mewah yang di supiri Jeff mereka menuju mansion Arnolda, pria itu melirik Arum yang sudah tertidur lelap di kursi samping nya. Menyandar pada pintu mobil.
Bagaimana dia bisa bekerja di club jika jam 2 malam saja gadis itu sudah mengantuk, Alaska mengusap wajah nya ya dia memang sudah menyelesaikan masalah orang lain tapi dia tidak tau apa masalah yang akan dia hadapi jika mommy nya tau dia membawa seorang gadis tinggal di mansion.
“Arghhhh sial aku melupakan mommy, bagaimana jika dia bertanya,”frustasi pria itu kepada diri nya sendiri.
“Katakan saja jika nona Arum adalah pelayan pribadi anda di mansion, lagi pula tur keliling dunia tuan dan nyonya besar cukup lama. Bahkan sekarang mereka sedang di italia sebelum melaksanakan kan tur bersama,”jelas Jeff kepada Alaska.
Ya bukan hanya Clara dan Axel saja melainkan ada Rere, Varo. Reno dan Anggun yang ikut tur tersebut yang sudah mereka rancang jauh jauh hari, mereka akan menikmati liburan bersama uang mereka tentu tidak akan habis.
Lagi pula anak anak sudah cukup dewasa untuk di tinggalkan di masa muda mereka sangat sibuk bekerja sedangkan para wanita sibuk di rumah, dan hari tua mereka akan mulai berpetualang.
“Kau benar ini masih lama, mereka tidak akan balik secepat itu. Tapi kenapa aku malah reflek membantu gadis ini, aku malah memungut seekor beban di jalan,”ucap Alaska dengan frustrasi kembali.
‘Ya begitulah anda bertindak tuan melakukan nya dahulu tanpa memikirkan akhirnya ya mungkin anda peduli dengan nona Arum,’batin pria itu.
Ya sebelumnya Jeff memang di minta mencari informasi Arum dan jeff sudah meneruskan informasi itu kepada Sadam tapi karena ada beberapa hal yang lebih penting Sadam akan melakukan nya besok.
Entah takdir atau apa akhirnya Arum malah bertemu mereka di club malam, benar benar garis tuhan sangat hebat pikir Jeff bahkan itu sudah kalah terlebih dahulu karena takdir yang sudah jelas.
“Pftt lihat saja kau sudah masuk rumah ku, aku akan balas dendam,”senyum Alaska melirik Arum yang tertidur lelap.
Akhirnya mobil milik Alaska sampai di mansion Arnolda, karena besok adalah weekend dia bisa beristirahat lebih lama. Pria itu melirik Arum yang masih tidur dia berusaha membangunkan gadis itu tapi tidak bisa.
“Bocah, bangun, hei!”kesal Alaska mengatakan itu.
“Biar saya bantu angkat nona Arum ke atas tuan.”jelas pria itu kepada Alaska.
Jeff membuka pintu samping, dia bersiap mengendong Arum tapi saat Alaska melihat itu dengan cepat Alaska langsung berdiri mendorong pria itu ke belakang membuat Jeff seketika kaget kebingungan.
“Ekhem biar aku saja, kau suruh bibi menyiapkan kamar tamu yang di atas, biar lebih cepat,”ucap Alaska mengatakan itu.
“Baik tuan,”ucap Jeff mengatakan itu.
Ya aslinya sih dia lebih gamau melihat Arum di gendong cowo lain bukan karena biar lebih cepat aja, pria itu langsung mengendong Arum ke dalam pelukan nya ala bridle style. Helaian rambut panjang Arum menutup wajah cantik nya yang tertidur lelap.
“Kau sangat berat apa yang kau makan, seperti babi,”kesal pria itu kepada Arum yang tidak sadar dan masih tidur.
“Tuan kamar tamu sudah siap,”ucap bibi kepada Alaska.
Pria itu mengangguk dan melanjutkan langkah kaki nya menggunakan lift ke lantai 2 karena jika naik tangga bisa bisa dia pingsan dulu karena harus menggendong Arum sampai atas, setelah sampai pria itu membuka pintu.
“Tuan saya balik dulu,”ujar Jeff yang mengantarkan Alaska sampai ke depan pintu kamar tamu.
“Baiklah Jeff terimakasih atas pekerjaan mu,”jawab Alaska berbalik.
“Tumben banget bilang makasih,”gumam Jeff bingung melangkah kan kaki nya pergi menjauh dari sana.
Dengan pelan dan hati hati Alaska menjatuhkan tubuh Arum, bagaimana gadis ini bisa bertahan di tempat seperti itu selama sebulan? Padahal dia tidak tau jika Arum di usir jika saja dia tau, pasti dia sudah menemukan Arum secepat nya.
“Tidur lah yang nyenyak, ketika kau bangun gantian aku yang akan mengerjai mu,”senyum Alaska melangkah kan kaki nya keluar kamar.
Pria itu pergi keluar kamar, dia berjalan menuju kamar yang berbeda ya posisi kamar tamu kamar Alisa baru kamar Alaska ya dan di samping kamar Alaska kamar orang tua nya, walaupun Alisa sudah tidak tinggal di mansion lagi.
Kamar itu selalu di jaga dan di rawat sewaktu waktu gadis itu kembali ke mansion bersama suami nya, Alaska duduk di ranjang nya dia memencet tombol kontak bertuliskan baginda ratu di sana.
“Astaga Alaska? Apa ini benar benar kau yang menelpon? Apa kau tidak demam? Apa kau sakit sayang? Tumben sekali kau menelpon mommy duluan?”kaget Clara kepada putra nya itu dengan cerewet.
“Mommy jangan berlebihan, aku kan anak mommy juga,”kesal pria itu kepada mommy nya.
“Ya yang bilang kau anak tetangga siapa, tapi emang biasa nya kau kan ga bakal nyariin mommy selalu nyariin daddy saja huh, mommy iri, ada apa emang nya?”tanya Clara dengan bingung kepada putra nya.
Tidak ada jawaban dari Alaska ya mommy nya itu memang saja selalu heboh, Alaska bukan nya dekat dengan Axel saja dia selalu bersama pria itu karena mereka memang setipe sedangkan mommy nya sangat cerewet persis seperti Alisa.
Padahal mereka bukan ibu dan anak kandung tapi malah sangat mirip sekali membuat Alaska kadang kesal kalau melihat mommy dan Alisa nya sudah berduan mereka pasti akan membuat mansion ramai.
“Aku hanya rindu mommy bagaimana perjalanan nya mom? Dimana kalian sekarang?”tanya pria itu kepada Clara.
“Mommy belum pergi sayang mau ke tempat tante Anggun sama om Reno dulu, besok saja tante Rere sama om Varo baru datang bersama Dean, apa kau bertemu dengan Dean?”tanya Clara kepada putra nya itu.
“Dean?”gumam Alaska.
“Astaga iya Dean,”kaget Alaska kembali karena baru menyadari jika dia meninggalkan teman teman nya.
“Kenapa? Apa semua baik baik saja?”tanya Clara ikut kaget,”bertanya karena tiba tiba saja Alaska mengatakan hal itu dengan nada panik.
“Semua baik baik saja mommy, aku bertemu dengan tuan Alferoz itu, jangan lupa menelpon Alisa gadis itu pasti akan menangis, kalau tidak dapat kabar dari mommy,”jawab Alaska.
“Ya mommy tau sayang, yang sopan ngomong nya sama kakak mu, ga pernah panggil kak selalu panggil nama,”ketus Clara kepada anak nya itu.
“Ya ya ya baikalah mommy ku sayang,”